Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STUDI KASUS

PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH CAIR DOMESTIK

Lolita Suchyana Andirasdini


NIM A4A023011

Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat


Universitas Muhammadiyah Semarang
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pencemaran Air Oleh
Limbah Cair Domestik” dari mata kuliah Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dapat
selesai tepat pada waktunya. Selama penyusunan makalah studi kasus ini, penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak, sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. RM. Bagus Irawan, ST, M.Si, IPP, selaku dosen pembimbing mata kuliah Kesehatan
Lingkungan dan Kesehatan Kerja
2. Orang Tua tercinta yang selalu mendoakan kelancaran dan proses belajar
3. Teman-teman satu angkatan yang memberikan dorongan dan semangat
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah studi kasus ini terdapat
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah studi kasus. Diharapkan makalah studi
kasus ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang memerlukan.

Tanjung Labu, 01 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL ............................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 5
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pencemaran Air ............................................................................ 7
B. Limbah Cair Domestik ................................................................. 9
C. Pengolahan Air Limbah ................................................................ 11
D. Hasil Dan Pembahasan .................................................................. 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

3
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Klasifikasi Parameter Limbah Cair Domestik ....................................... 12
Tabel 2. Hasil Analaisis Laboraturium Limbah Cair Domestik .......................... 12

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara
mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan
mudahnya membuang limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya
aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain
yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat
membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian
banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah cair rumah
tangga. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada
limbah industry karena limbah cair rumah tangga diproduksi setiap hari tanpa pengolahan
terlebih dahulu dibuang ke perairan.
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran
air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya
yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan
nantinya berpotensi terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin
merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair
yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga. Buangan limbah cair yang
bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak
negative pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative tersebut maka perlu
suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Untuk membuat
instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan pengolahan
komunal.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada study kasus ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?

5
2. Penggunaan air untuk apa?
3. Apa saja yang menjadi sumber pencemaran air?
4. Apa yang menjadi parameter kualitas limbah cair domestik?
5. Apa dampak dari pencemaran limbag cair domestic?
6. Bagaimana cara pengolahan air limbah?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian pencemaran air
2. Menggetahui peruntukan air
3. Mengetahui sumber pencemaran air
4. Mengetahui parameter kualitas limbah cair domestik
5. Mengetahui dampak dari pencemaran limbag cair domestic
6. mengetahui cara pengolahan air limbah

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENCEMARAN AIR
1. Pengertian

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1997 menyatakan bahwa pencemaran air


adalah menurunnya kualitas air akibat masuknya makhluk hidup, zat, energi ke
dalam air akibat aktifitas manusia. Menurut SK MENKLH No 02 tahun 1988 tentang
Penetapan Baku Mutu Lingkungan yang dimaksud dengan Pencemaran Air adalah
masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Menurut PP RI No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pencemaran Air adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui Baku Mutu Air yang telah ditetapkan. Dari definisi
tersebut tersirat bahwa pencemaran air dapat terjadi secara sengaja maupun tidak
sengaja dari kegiatan manusia pada suatu perairan yang peruntukkannya sudah jelas.1

2. Peruntukan Air
Berdasarkan peruntukannya, Air dibagi menjadi 4 golongan2:
a) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b) Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
c) Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
d) Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan
dapat dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara

7
3. Sumber Pencemaran Air
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat
dibedakan antara lain 3:
a) Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk
organik.. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan
keracunan.

b) Limbah Cair Rumah Tangga (Domestik)


Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit,
kemudian ikut aliran sungai. Bahan pencemar dari limbah rumah tangga adalah
pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang
larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar
oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran
bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna
kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator)
parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah pemukiman.

c) Limbah Industri
Adanya sebagian industry yang membuang limbahnya ke air. Macam
polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan
organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin
berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa
suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk
mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industry
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi
pencemaran.

8
B. LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA (DOMESTIK)
1. Parameter Kualitas Limbah Cair Rumah Tangga (Domestik)
Sumber utama air limbah domestik adalah dari masyarakat yang berasal dari
daerah perumahan, perdagangan, perkantoran, dan fasilitas rekreasi. Air limbah
domestic diklasifikasikan menjadi grey water dan black water. Grey water yaitu
limbah domestic yang berasal dari air bekas cucian piring, air bekas mandi dan cuci
baju tidak termasuk air toilet. Black water adalah air limbah domestik yang
dikeluarkan melalui toilet, urinoir dan bidets4.
Parameter kualitas Limbah Domestik yaitu4
a) Total Suspended Solids (TSS)
TSS atau jumlah padatan yang terlarut dalam air merupakan hasil dari
penyaringan padatan terlarut. TSS biasanya bersifat partikel koloid dan
pengendapannya dengan gravitasi.
b) Biological Oxygen Demand (BOD)
BOD adalah jumlah oksigen yang diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan zat
organik yang ada di dalam air. BOD ditentukan dengan cara mengukur oksigen
yang diserap oleh sampel air limbah akibat adanya mikroorganisme selama satu
periode waktu tertentu. Waktu yang biasa digunakan adalah 5 hari dan pada satu
temperatur tertentu umumnya 20°C. Semakin banyak zat organik yang diuraikan
oleh bakteri, maka semakin banyak pula kebutuhan oksigen.
c) Chemical Oxygen Demand (COD)
COD adalah jumlah oksigen kimiawi yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat
organik. Nilai COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik
yang dapat dioksidasi secara ilmiah melalui proses mikrobiologis dan dapat
berakibat berkurangnya oksigen di dalam air.
d) pH
konsentrasi ion hidrogen (pH) merupakan parameter penting untuk kualitas air
dan air limbah. pH mempunyai peranan didalam proses pengolahan air limbah.
Apabila pH terlalu rendah maka jumlah oksigen terlarut dan konsusmsi oksigen
akan menurun.

9
e) Lemak dan minyak
Lemak dan minyak merupakan komponen utama bahan makanan yang juga
banyak didapat di dalam air limbah. Lemak tergolong pada bahan organik yang
tetap dan tidak mudah untuk diuraikan oleh bakteri. Terbentuknya emulsi minyak
dalam air akan membuat lapisan yang menutupi permukaan air dan dapat
merugikan, karena penetrasi sinar matahari ke dalam air berkurang serta lapisan
minyak menghambat pengambilan oksigen dari udara.

2. Dampak Pencemaran Limbah Cair Rumah Tangga (Domestik)


Sesuai dengan zat-zat yang terkandung dalam air limbah ini maka air limbah
yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan barbagai gangguan kesehatan
masyarakat dan lingkungan hidup antara lain3 :
1) Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama : kolera,
tifus abdominalis, desentri baciler.
2) Menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk
3) Menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme patogen.
4) Menimbulkan bau yang tidak sedap serta pandangan yang tidak enak.
5) Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup
lainnya.
6) Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
(punahnya biota air)
Oksigen yang terlarut dalam air akan habis dipakai untuk dekomposisi
aerobik dari zat-zat organic yang banyak terkandung dalam air buangan
7) Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan
pendangkalan dasar perairan.)
Kandungan lumpur yang meningkat di dalam air mengurangi jumlah
cahaya yang masuk yang diperlukan untuk berfotosintesis. Unsur hara yang
masuk berlebihan ke ekosistem perairan dapat menyebabkan pertumbuhan yang
sangat cepat dari algae atau tanaman air, sehingga menyebabkan berkurangnya
bentuk kehidupan lainnya seperti ikan dan kerang-kerangan.

10
8) Tidak dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup
9) Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak nyaman,
dan sebagainya.

C. PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Tujuan dari pengolahan air limbah adalah menghilangkan atau mengurangi


kontaminasi yang ada di dalam air limbah sehingga tidak menganggu apabila dibuang ke
lingkungan. Pada prinsipnya, air limbah dapat diolah dengan 3 proses, yaitu 4 :
1. Proses secara fisik,
Pengolahan limbah cair secara fisika bisa dilakukan dengan cara filtrasi,
sedimentasi, flotasi dan adsorpsi. Filtrasi adalah proses pemisahan padatan dan cairan
dengan menggunakan penyaring (filter). Sedangkan proses sedimentasi adalah proses
pemisahan padatan dan cairan dengan cara mengendapkan zat tersuspensi dengan
memanfaatkan gaya gravitasi. Flotasi adalah pengolahan air limbah dengan cara
memanfaatkan daya apung untuk memisahkan partikel padat rendah densitas.
Adsorpsi dilakukan dengan cara penambahan adsorben agar terjadi penumpukan
materi pada interface antara zat kontaminan dan adsorben.
2. Proses secara kimiawi,
Pengolahan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-
partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam berat, senyawa fosfor, dan zat
organik beracun dengan membubuhkan bahan kimia tertentu sesuai keperluan.
Beberapa proses kimia pada pengolahan ini antara lain: netralisasi asam atau basa,
koagulasi flokulasi, dialysis dan ozonisasi.
3. Proses secara biologis.
Pengolahan limbah secara biologi memanfaatkan aktivitas biologi didalam
menguraikan bahan-bahan organik yang terkandung dalam air limbah. Semua air
yang bersifat biodegradable dapat diolah secara biologi. Pengolahan ini dipandang
sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien sebagai pengolahan sekunder. Air
limbah yang bias diolah secara biologi adalah yang bersifat biodegradable; dengan
nilai perbandingan BOD/COD ≥ 0,5

11
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Kualitas Parameter Air Limbah
Kualitas Parameter Air Limbah Domestik menurut Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: 68 tahun 2016
tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik Air Limbah Domestik dapat
diklasifikasikan tingkat pencemarannya yaitu5 :
Tabel 1.
Klasifikasi Tingkat Pencemaran Air Limbah Domestik

Parameter Satuan Kadar Maksimum


1. pH - 6–9
2. BOD mg/L 30
3. COD mg/L 100
4. TSS mg/L 30
5. Minyak dan Lemak mg/L 5
6. Amoniak mg/L 10
7. Total Coliform jumlah /100 ml 3000
8. Debit L/orang/hari 100

b. Gambaran Wilayah
Kelurahan Keputih merupakan salah satu kelurahan di Kota Surabaya yang
memiliki 40 RT dan 9 RW dengan jumlah penduduk 16.674 jiwa. Kelurahan dengan
ketinggian tanah ±3 meter di atas permukaan laut ini memiliki total luas wilayah
14440 Ha. Kelurahan Keputih memiliki suhu udara rata-rata 28°C 4.
Limbah domestik yang digunakan adalah greywater yang berasal dari
Kelurahan Keputih Kota Surabaya. Hasil analisis laboratorium yang telah dilakukan
untuk mengetahui karakteristik awal greywater yang digunakan yaitu 4:
Table 2.
Hasil Analisi Laboraturium Limbah Grey Water Domestik

Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa nilai parameter BOD, COD, dan
TSS melebihi nilai baku mutu.

12
Desa Rawang adalah salah satu desa di Kecamatan Pariaman Tengah, Kota
Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia dengan luas wilayah 0.68 km2 yang terdiri atas
2 dusun, yaitu Dusun Utara dan Dusun Selatan. Jumlah penduduk Desa Rawang
yaitu 1196 penduduk dengan 641 rumah. Hasil uji Laboraturium, Rata-rata kadar
lemak minyak pada badan air yang tercemar limbah cair rumah tangga yaitu 193.70
mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa kadar lemak minyak pada badan air melebihi nilai
baku mutu 3.
Jika dibiarkan secara terus menerus pencemaran air karena limbah domestic ini
menyebabkan terganggunya ekosistem air dan air tidak dapat melakukan regenerasi
dirinya sendiri. Saat air tidak dapat melakukan regenerasi dirinya sendiri maka air
tidak bisa difungsikan sesuai dengan peruntukannya. Untuk itu diperlukan perlakuan
atau pengolahan terhadap limbah cair rumah tangga sebelum dibuang ke lingkungan.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pencemaran air dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja dari kegiatan
manusia pada suatu perairan yang peruntukkannya sudah jelas. Sumber pencemaran air
berasal dari limbah pertanian, limbah domestic, dan limbah industry. Parameter limbah
domestic berupa pH, BOD, COD, TSS, dan Lemak Minyak.
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung dalam air limbah ini maka air limbah yang
tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan barbagai gangguan kesehatan masyarakat
dan lingkungan hidup antara lain3 :
a. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit,
b. Menjadi media berkembangbiaknya nyamuk, larva atau mikroorganisme patogen.
c. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainnya.
d. Mengganggu ekosistem air
e. Terjadinya eutrofikasi, dan pendangkalan dasar perairan
f. Tidak dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup
Hasil uji dari penelitian Athif, 2016 didapatkan rata-rata pencemaran limbah cair
domestic indicator BOD 190,4 mg/L, COD 289,6 mg/L, TSS 206,7 mg/L, pH 7,8 dan
kadar lemak minyak yang di uji oleh Lolita, 2016 sebesar 193.70 mg/L. Semua hasil uji
ini melebihi nilai baku mutu limbah cair domestic.

B. SARAN

Perlunya pengolahan atau perlakuan terlebih dahulu sebelum limbah cair rumah
tangga di buang ke lingkungan. Pengolahan atau perlakuan terlebih dahulu limbah cair
rumah tangga dapat meminimalisir nilai parameter limbah cair yang ada. Selain itu juga
ekosistem air tidak terganggu sehingga air dapat difungsikan kembali sesuai dengan
peruntukannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Arie Herlambang . 2018. Pencemaran Air Dan Strategi Penggulangannya. BPPT;


https://www.researchgate.net/publication/265569345

2. Sarmag. 2016. Pencemaran Air Akibat Limbah Rumah Tangga. Yogyakarta

3. Lolita Suchyana. 2016. Efektifitas Subsurface Flow Constructed Wetland Dengan


Memanfaatkan Tumbuhan Equisetum Hymale Dalam Menurunkan Kadar Lemak Minyak
Pada Limbah Cair Pada Rumah Tangga Di Desa Rawang Kota Pariaman Tahun 2016.
Pariaman

4. Athif Husnabilah. 2016. Perencanaan Constructed Wetland Untuk Pengolahan


Greywater Menggunakan Tumbuhan Canna Indica (Studi Kasus: Kelurahan Keputih
Surabaya). Surabaya

5. PerMenLHK RI No. 68. 2016. Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai