Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN
“PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA”

Dosen Pengampu :
Maliha Amin, S.Km., M.Kes.

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Azza Selvana Wahda PO7133122051


Mgs. M. Zailani Abdul Wahid PO7133122053
Fitrotul Muniroh PO7133122055
M. Ramadhan Abdi PO7133122057
Amiroh Nabila. AM PO7133122074
Fatimah Azzahra PO7133122080
Nyimas Ayu Nabila PO7133122083

Kelas 2.B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D – III SANITASI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan Hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Promosi Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai pengelolaan limbah cair rumah tangga baik bagi
para pembaca maupun penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maliha Amin, SKM., M. Kes. selaku
Dosen Mata Kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi
yang ditekuni.

Kami menyadari, makalah yang ditulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan
ini. Demikian yang dapat disampaikan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palembang, 02 November 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3. Tujuan Masalah .......................................................................... 2

1.4. Manfaat ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Limbah Cair Rumah Tangga .................................... 3

2.2. Jenis – Jenis Limbah Cair Rumah Tangga .................................. 3

2.3. Dampak yang Dapat Ditimbulkan ............................................. 5

2.4. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga .................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................................................................................. 8

3.2. Saran ........................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan
semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan
limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga. Kondisi
perairan di kota-kota besar mempunyai kondisi yang sangat memprihatinkan.
Pencemaran air sungai yang meningkat khususnya pada sungai-sungai yang
melintasi perkotaan dan permukiman yang padat, Hal itu disebabkan karena
sampai saat ini sistem pengolahan dan pembuangan limbah rumah tangga di kota -
kota besar masih menggunakan cara tradisional yaitu mengalirkan secara
langsung melalui saluran pembuangan menuju ke riol utama kota dan berakhir di
pantai atau laut sebagai saluran pembuangan akhir.
Akibat yang dapat ditimbulkan yaitu terjadinya kerusakan lingkungan pada
tempat-tempat pembuangan limbah rumah tangga seperti sungai, rawa - rawa dan
perairan pantai. Demikian pula pencemaran pada sumur - sumur penduduk beserta
sumber air lainnya sebagai akibat rembesan limbah rumah tangga baik dari
saluran pembuangan maupun dari badan-badan air yang telah tercemar. Oleh
karena itu peran serta masyarakat serta industri atau kegiatan yang menghasilkan
limbah harus menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan.
Limbah adalah buangan tidak diinginkan karena tidak menghasilkan nilai
ekonomis yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik itu industri maupun dari
rumah tangga. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut di atas memberikan
dampak negative seperti timbulnya pencemaran pada air sehingga berpengaruh
pula terhadap kesehatan manusia. Limbah domestik adalah limbah cair yang
berasal dari masyarakat urban termasuk di dalamnya limbah kota dan aktifitas
industri. Pada umumnya limbah domestik mengandung sampah padat yang berupa
tinja dan limbah cair yang berasal dari sampah rumah tangga.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik beberapa rumusan
masalah yaitu :
1. Apa saja jenis – jenis limbah cair rumah tangga ?
2. Bagaimana dampak yang dapat ditimbulkan akibat pencemaran limbah
cair rumah tangga ?
3. Bagaimana cara pengelolaan limbah cair rumah tangga yang baik ?

1.3. Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah dari makalah
ini yaitu :
1. Menjelaskan pengertian limbah cair rumah tangga
2. Menjelaskan jenis - jenis limbah cair rumah tangga
3. Menjelaskan dampak yang disebabkan oleh limbah cair rumah tangga
4. Menjelaskan tentang cara pengelolaan limbah cair rumah tangga

1.4. Manfaat
Makalah ini di harapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
a. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi penulis lain
mengenai “Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga”.

b. Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran serta informasi terkait
Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga baik bagi penulis maupun
pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Limbah Cair Rumah Tangga


Limbah adalah bahan buangan atau bahansisa yang tidak digunakan lagi
dari hasil kegiatan manusia baik pada skala rumah tangga, industri, maupun
pertambangan. Pada konsentrasi tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan dan terhadap kesehatan manusia, sehingga perlu
dilakukan penanganan yang tepat terhadap limbah (Sunarsih, 2014).
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.
68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, air limbah domestik
dapat didefinisikan sebagai air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
permukiman, rumah makan, perkantoran, lembaga pendidikan, pelayanan
kesehatan perniagaan, apartemen, pasar, rumah makan, balai pertemuan, arena
rekreasi, permukiman, industri, IPAL kawasan, IPAL permukiman, IPAL
perkotaan, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, terminal dan lembaga
pemasyarakatan. Pencemar pada limbah domestik biasanya bersifat
organobiologis, yang berupa padatan tersuspensi berukuran besar atau sedang
seperti feces dan sisa makanan, koloid atau larutan seperti urin, dan senyawa
kimia seperti sabun dan deterjen.
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,
cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah rumah
tangga yang terlalu banyak jika tidak dapat ditanggulangi sangat berpotensi
mencemari dan meracuni lingkungan (Sunarsih, 2014).
Limbah cair domestik (domestic wastewater) yaitu limbah cair yang
dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Contohnya air bekas cucian pakaian atau
peralatan makan, air bekas mandi, sisa makanan berwujud cair dan lain – lain
(Putra, 2004).

2.2. Jenis – Jenis Limbah Cair Rumah Tangga

3
Air limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi air buangan dan limbah. Air
buangan terdiri dari buangan bak mandi, mesin cuci, dan westafel dapur
sedangkan air limbah terdiri dari pembuangan toilet. Air buangan jauh lebih
tercemar daripada air limbah dan menyumbang sekitar 75-90% dari air limbah
rumah tangga (Herma, 2011).
Dirangkum dalam Abbassi dan Al-Baz (2008), limbah cair domestik dibagi
menjadi empat jenis, yaitu:
a. Grey Water merupakan air limbah yang berasal dari proses kegiatan dari
dapur, kamar mandi, laundry, tanpa feces dan urin.
b. Black Water merupakan air limbah yang berasal dari pross kegiatan
pembilasan toilet (feces dan urin dengan pembilasan)
c. Yellow Water merupakan air limbah yang berasal dari toilet khusus urin (tanpa
atau dengan air pembilasan).
d. Brown Water merupakan air limbah black water tanpa urin atau yellow water.

Karakteristik air limbah rumah tangga sangat bergantung pada standar


hidup, kebiasaan sosial dan budaya, jumlah anggota rumah tangga dan
penggunaan bahan kimia rumah tangga. Adapun karakteristik limbah cair rumah
tangga dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1. Karakteristik Limbah Cair Rumah Tangga

4
Sumber : (Wisjnuprapto 2007)
2.3. Dampak Limbah Cair Rumah Tangga
Limbah cair rumah tangga sering kali dibuang sembarangan tanpa
pengolahan terlebih dahulu sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan, mulai dari air, tanah, hingga udara. Adapun beberapa
dampak yang akan dirasakan masyarakat akibat pembuangan limbah rumah
tangga secara sembarangan atau tanpa pengelolaan.
a. Dampak bagi Kesehatan
Pembuangan limbah rumah tangga secara sembarangan dapat menimbulkan
dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Beberapa penyakit
yang dapat disebabkan oleh limbah ini, yaitu penyakit diare, penyakit tifus,
penyakit kolera, penyakit jamur, serta penyakit cacingan.
b. Dampak bagi Lingkungan
Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan mengakibatkan
kerusakan dan pencemaran pada lingkungan. Kerusakan dan pencemaran
lingkungan ini akan berdampak buruk bagi masyarakat, seperti menurunnya
standar baku mutu lingkungan sekitar.
c. Dampak bagi Keadaan Sosial dan Ekonomi

5
Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan menyebabkan
dampak buruk bagi keadaan sosial dan ekonomi masyarakat. Limbah
Rumah Tangga dapat menimbulkan banyak penyakit yang dapat berakibat
pada tingginya biaya kesehatan. Keadaan lingkungan yang kotor dan
tercemar akibat limbah akhirnya juga akan berdampak pada kehidupan
sosial masyarakat.

Limbah cair domestik dapat berperan sebagai vektor penyakit, bersifat


korosif
pada bangunan, dan merusak keseimbangan ekosistem perairan. Nilai estetika dari
ekosistem perairan dan ekosistem sekitarnya dapat menurun akibat pencemaran
yang terjadi oleh limbah cair domestik.
Zat-zat yang terkandung dalam cairan limbah domestik yaitu materi organik
tersuspensi maupun terlarut seperti protein, karbohidrat, lemak dan unsur
anorganik seperti garam dan logam berat.
Nutrien yang masuk dalam jumlah berlebih kedalam perairan dapat
menimbulkan efek langsung yaitu naik atau turun nya suhu dan pH air, atau akibat
tak langsung yaitu turun nya oksigen terlarut karena digunakan mikroorganisme
untuk mengurai nutrien tersebut, kedua akibat tersebut sama-sama mengganggu
keseimbangan kehidupan biota air. Masuknya limbah dengan nilai COD dan BOD
di atas 200 mg/L menyebabkan penurunan oksigen terlarut, sehingga organisme
seperti bakteri aerob, crustacea, dll akan mati, dan perairan didominasi oleh
bakteri anaerob. Beberapa jenis bakteri anaerob mengubah nitrit menjadi amonia,
sulfat menjadi sulfida yang bersifat toksik bagi makroorganisme. Deterjen yang
masuk melalui limbah domestik juga dapat meningkatkan kadar fosfat di perairan
yang juga menyebabkan eutrofikasi. Kematian makroorganisme dan blooming
tumbuhan invasif juga dapat menyebabkan fenomena pendangkalan di perairan
diam seperti danau.

2.4. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga

6
Pengelolaan limbah cair rumah tangga bertujuan untuk menghindari
terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang dapat berdampak terhadap
terganggunya kesehatan masyarakat.
Pengelolaan air limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membuat
saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut (Sunarsih, 2014) :
a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
b. Tidak mengotori permukaan tanah.
c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
d. Mencegah berkembangbiaknya lalat dan serangga lain.
e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat
dan murah.
g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 11 m.
Pengelolaan limbah rumah tangga yang paling sederhana ialah pengelolaan
dengan menggunakan pasir dan benda - benda terapung melalui bak penangkap
pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap
yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak
pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur
menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.
Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi
dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk
membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan
setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat
dimanfaatkan (Sunarsih, 2014).

Dalam mengolah air limbah rumah tangga ini bisa dilakukan dengan 5 cara
sebagai berikut (Daya, 2020) :
a. Penggunaan Bio Septic Tank, untuk mengurai kotoran, serta untuk
memastikan kebersihan dan kesehatan lingkungan.

7
b. Bangun Sumur Resapan, untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke
dalam tanah.
c. Olah Limbah Minyak Goreng (Jelantah) Jadi Biosel,
d. Greywater, dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif guna mengatasi
defisit air di wilayah perkotaan. Hasil olahan greywater dapat dimanfaatkan
untuk keperluan non-potable water seperti menyiram tanaman, membilas
toilet, mencuci kendaraan, dan kebutuhan outdoor lain.
e. Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Lewat Penyuluhan

Menurut Fermana, E (2021) pengelolaan pada jenis limbah rumah tangga


atau domestik dapat dilakukan dengan cara pre treatment yaitu :
a. Septic tank
b. Grease trap
c. Tangki pemecah busa
d. Tangki control & Screen

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah limbah yang berasal dari
dapur, kamar mandi, cucian, serta hasil buangan (kotoran) manusia. Limbah cair
rumah tangga tidak dapat dibuang sembarangan, sebab komposisi yang ada pada
air limbah tersebut dapat menurunkan standar baku mutu lingkungan bahkan
berpotensi menimbulkan efek gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Oleh sebab itu, diperlukannya pengelolaan limbah rumah tangga yang tepat
sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
dan kesehatan. Adapun pengelolaan limbah rumah tangga yang baik disesuaikan
dengan jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan.

3.2. Saran
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan
semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan
limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga. Maka sudah
sepatutnya pemerintah menggalakkan sosialisasi terkait pengelolaan limbah cair
rumah tangga bagi Masyarakat, agar lingkungan hidup tetap aman dan terjaga
sesuai dengan standar baku mutu lingkungan.

9
DAFTAR PUSTAKA

AKBAR, R. A. (2020). ANALISIS KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR


DOMESTIK DENGAN METODE MBBR. Universitas Hasanuddin
Makassar.
Daya, A. T. (n.d.). 5 Cara Mengolah Air Limbah Rumah Tangga. Retrieved
November 02, 2023, from https://adikatirtadaya.co.id/5-cara-mengolah-
air-limbah-rumah-tangga/
IEC. (2023). Cara Penanganan Limbah Cair. Retrieved November 02, 2023,
from https://environment-indonesia.com/articles/10-cara-penanganan-
limbah-cair/
Rahim, dkk. (2017). MACAM - MACAM PENYAKIT YANG DITULARKAN
MELALUI AIR LIMBAH. Retrieved November 02, 2023, from
https://id.scribd.com/document/360125850/Macam-macam-Penyakit-
Yang-Ditularkan-Melalui-Air-Limbah
Rahma. (2021). Contoh Limbah Rumah Tangga, Dampak, Jenis &
Pengelolaannya. Retrieved November 02, 2023, from
https://www.gramedia.com/literasi/limbah-rumah-tangga/#Dampak_Limba
h_Rumah_Tangga_bagi_Masyarakat
Sunarsih, E. (2014). KONSEP PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA
DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN.
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 5, 162 - 166.

10

Anda mungkin juga menyukai