PROMOSI KESEHATAN
“PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA”
Dosen Pengampu :
Maliha Amin, S.Km., M.Kes.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas 2.B
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan Hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Promosi Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai pengelolaan limbah cair rumah tangga baik bagi
para pembaca maupun penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maliha Amin, SKM., M. Kes. selaku
Dosen Mata Kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi
yang ditekuni.
Kami menyadari, makalah yang ditulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan
ini. Demikian yang dapat disampaikan.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik beberapa rumusan
masalah yaitu :
1. Apa saja jenis – jenis limbah cair rumah tangga ?
2. Bagaimana dampak yang dapat ditimbulkan akibat pencemaran limbah
cair rumah tangga ?
3. Bagaimana cara pengelolaan limbah cair rumah tangga yang baik ?
1.4. Manfaat
Makalah ini di harapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
a. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi penulis lain
mengenai “Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga”.
b. Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran serta informasi terkait
Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga baik bagi penulis maupun
pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Air limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi air buangan dan limbah. Air
buangan terdiri dari buangan bak mandi, mesin cuci, dan westafel dapur
sedangkan air limbah terdiri dari pembuangan toilet. Air buangan jauh lebih
tercemar daripada air limbah dan menyumbang sekitar 75-90% dari air limbah
rumah tangga (Herma, 2011).
Dirangkum dalam Abbassi dan Al-Baz (2008), limbah cair domestik dibagi
menjadi empat jenis, yaitu:
a. Grey Water merupakan air limbah yang berasal dari proses kegiatan dari
dapur, kamar mandi, laundry, tanpa feces dan urin.
b. Black Water merupakan air limbah yang berasal dari pross kegiatan
pembilasan toilet (feces dan urin dengan pembilasan)
c. Yellow Water merupakan air limbah yang berasal dari toilet khusus urin (tanpa
atau dengan air pembilasan).
d. Brown Water merupakan air limbah black water tanpa urin atau yellow water.
4
Sumber : (Wisjnuprapto 2007)
2.3. Dampak Limbah Cair Rumah Tangga
Limbah cair rumah tangga sering kali dibuang sembarangan tanpa
pengolahan terlebih dahulu sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan, mulai dari air, tanah, hingga udara. Adapun beberapa
dampak yang akan dirasakan masyarakat akibat pembuangan limbah rumah
tangga secara sembarangan atau tanpa pengelolaan.
a. Dampak bagi Kesehatan
Pembuangan limbah rumah tangga secara sembarangan dapat menimbulkan
dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Beberapa penyakit
yang dapat disebabkan oleh limbah ini, yaitu penyakit diare, penyakit tifus,
penyakit kolera, penyakit jamur, serta penyakit cacingan.
b. Dampak bagi Lingkungan
Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan mengakibatkan
kerusakan dan pencemaran pada lingkungan. Kerusakan dan pencemaran
lingkungan ini akan berdampak buruk bagi masyarakat, seperti menurunnya
standar baku mutu lingkungan sekitar.
c. Dampak bagi Keadaan Sosial dan Ekonomi
5
Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan menyebabkan
dampak buruk bagi keadaan sosial dan ekonomi masyarakat. Limbah
Rumah Tangga dapat menimbulkan banyak penyakit yang dapat berakibat
pada tingginya biaya kesehatan. Keadaan lingkungan yang kotor dan
tercemar akibat limbah akhirnya juga akan berdampak pada kehidupan
sosial masyarakat.
6
Pengelolaan limbah cair rumah tangga bertujuan untuk menghindari
terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang dapat berdampak terhadap
terganggunya kesehatan masyarakat.
Pengelolaan air limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membuat
saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut (Sunarsih, 2014) :
a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
b. Tidak mengotori permukaan tanah.
c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
d. Mencegah berkembangbiaknya lalat dan serangga lain.
e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat
dan murah.
g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 11 m.
Pengelolaan limbah rumah tangga yang paling sederhana ialah pengelolaan
dengan menggunakan pasir dan benda - benda terapung melalui bak penangkap
pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap
yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak
pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur
menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.
Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi
dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk
membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan
setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat
dimanfaatkan (Sunarsih, 2014).
Dalam mengolah air limbah rumah tangga ini bisa dilakukan dengan 5 cara
sebagai berikut (Daya, 2020) :
a. Penggunaan Bio Septic Tank, untuk mengurai kotoran, serta untuk
memastikan kebersihan dan kesehatan lingkungan.
7
b. Bangun Sumur Resapan, untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke
dalam tanah.
c. Olah Limbah Minyak Goreng (Jelantah) Jadi Biosel,
d. Greywater, dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif guna mengatasi
defisit air di wilayah perkotaan. Hasil olahan greywater dapat dimanfaatkan
untuk keperluan non-potable water seperti menyiram tanaman, membilas
toilet, mencuci kendaraan, dan kebutuhan outdoor lain.
e. Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Lewat Penyuluhan
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah limbah yang berasal dari
dapur, kamar mandi, cucian, serta hasil buangan (kotoran) manusia. Limbah cair
rumah tangga tidak dapat dibuang sembarangan, sebab komposisi yang ada pada
air limbah tersebut dapat menurunkan standar baku mutu lingkungan bahkan
berpotensi menimbulkan efek gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Oleh sebab itu, diperlukannya pengelolaan limbah rumah tangga yang tepat
sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
dan kesehatan. Adapun pengelolaan limbah rumah tangga yang baik disesuaikan
dengan jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan.
3.2. Saran
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan
semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan
limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga. Maka sudah
sepatutnya pemerintah menggalakkan sosialisasi terkait pengelolaan limbah cair
rumah tangga bagi Masyarakat, agar lingkungan hidup tetap aman dan terjaga
sesuai dengan standar baku mutu lingkungan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10