Anda di halaman 1dari 22

KARYA ILMIAH

PENANGGULANGAN PENCEMARAN
AIR BERSIH

Guru Pembimbing:
Ibu Sari Wahyu Utami, S.Pd

Disusun oleh:
ADINDA NUR AINI
0066886494

SMA NEGERI 1
SUMBERLAWANG TAHUN
AJARAN 2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Penyebab dan Penanggulangan Pencemaran Air Bersih

Penulis : Adinda Nur Aini

Nomor Induk : 3423

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima dan disetujui oleh guru mapel
Bahasa Indonesia

Mengesahkan Sumberlawang, 11 Mei 2022

Guru Pembimbing, Penulis,

Sari Wahyu Utami, S.Pd Adinda Nur Aini

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Penyebab dan Penanggulangan Pencemaran Air Bersih“. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membantu penyelesaian karangan karya ilmiah ini. Secara khusus
ucapan terima kasih kepada Ibu Sari Wahyu Utami, S.Pd. yang telah
membimbing dan berkenan memberikan masukan kepada penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang
telah mendukung penulis dalam penulisan karangan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karangan


karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan karangan karya ilmiah ini sehingga
maksud dan tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Serta
nantinya dapat membantu pembaca semua.

Sumberlawang, 11 Mei 2022

Adinda Nur Aini

ii
ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi,


sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Air merupakan
komponen utama baik dalam tanaman maupun hewan termasuk manusia.
Mengingat berbagai permasalahan terhadap pencemaran air maka perlu
dilakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah
pencemaran air tersebut. Upaya-upaya tersebut setidaknya tidak hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, tetapi harus pula didukung oleh lembaga-lembaga
masyarakat, kalangan pendidikan serta masyarakat umum. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang di asuh
oleh Ibu Sari Wahyu Utami, S.Pd., namun dari sisi lain makalah ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana upaya pemecahan masalah dalam penanggulangan
pencemaran air sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
dan dapat menggunakan cara-cara yang tepat dalam upaya pemecahan masalah
pencemaran air dalam kehidupan bermasyarakat. Metode yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah metode diskriptif, yaitu metode penelitian yang
memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada
perlakuan terhadap objek yang diteliti. Dalam menyusun makalah ini sumber
didapatkan dari internet, jurnal dan buku. Pencemaran air dapat disebabkan oleh
faktor alamiah dan faktor buatan atau kegiatan manusia. Perubahan kondisi air
akan berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan bagi manusia, untuk
mencegah hal tersebut dilakukan upaya penanggulangan terhadap pencemaran
air, yaitu dengan perubahan perilaku masyarakat dan instalasi pengolahan
limbah.

Kata Kunci : Penyebab, Penanggulangan, Pencemaran, Air Bersih

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... i


KATA PENGANTAR.....................................................................ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Metode Penelitian ................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 4
2.1 Pengertian Pencemaran ....................................................................... 4
2.2 Pengertian Pencemaran Air................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 5
3.1 Pengertian Pencemaran Air ................................................... 5
3.1.1 Pengertian pencemaran air secara umum .......................................... 5
3.1.2 Pengertian Pencemaran Menurut Menteri ......................................... 5
3.2 Faktor Faktor Penyebab Pencemaran Air ........................... 5
3.2.1 Alamiah ..................................................................................... 5
3.2.2 Kegiatan Manusia .................................................................... 6
3.3 Dampak Pencemaran Air ......................................................... 7
3.3.1 Lingkungan ................................................................................ 7
3.3.2 Kesehatan ................................................................................ 9
3.4 Penanggulangan Pencemaran Air ........................................ 9
3.4.1 Perubahan Perilaku Masyarakat................................................... 10
3.4.2 Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair ................................... 11
BAB III ........................................................................................................ 13
PENUTUP.................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 13
3.2 Saran ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi,


sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Dalam
jaringan hidup, air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan proses
ekskresi. Air merupakan komponen utama baik dalam tanaman maupun
hewan termasuk manusia. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air,
transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk
larutan dengan pelarut air. Juga hara-hara dalam tanah hanya dapat
diserap oleh akar dalam bentuk larutannya. Oleh karena itu kehidupan ini
tidak mungkin dapat dipertahankan tanpa air. Namun, air dapat menjadi
malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas
maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan manusia,
baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk
kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian
serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar tertentu
sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak
tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan
manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan
kuantitasnya.
Krisis air bersih terjadi hampir di semua Pulau Jawa dan sebagian
Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair
industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air
akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air
dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan
pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Lemahnya pengawasan pemerintah
serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar

1
menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin
lama makin parah.
Mengingat berbagai permasalahan penting di atas maka perlu
dilakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah
pencemaran air. Upaya-upaya tersebut setidaknya tidak hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, tetapi harus pula didukung oleh lembaga-
lembaga masyarakat, kalangan pendidikan serta masyarakat umum.

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud pencemaran air?
Apa faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran air?
Bagaimana dampak pencemaran air terhadap lingkungan dan
kesehatan?
Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya adalah memenuhi tugas


mata kuliah Bahasa Indonesia yang di asuh oleh Ibu Lilimiwirdi, S.S., M.Hum.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, makalah ini bertujuan
untuk membahas mengenai pencemaran air yang makin marak terjadi.
Dengan makalah ini kami berharap dapat membangkitkan kesadaran
pembaca akan pentingnya menjaga sumber air bersih.

Ditinjau dari sisi lain kami juga ingin mengetahui bagaimana upaya

pemecahan masalah dalam penanggulangan pencemaran air sehingga kami

dapat mengimplementasikan upaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari,

dan dapat menggunakan cara – cara yang tepat dalam upaya pemecahan

masalah pencemaran air sehingga pencemaran air dapat dicegah.

2
1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode diskriptif,

yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu

keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

Dalam menyusun karya ilmiah ini kami mendapatkan sumber dari internet dan

buku.

1.5 Manfaat Penelitian


Bagi pembaca, akan meningkatkan wawasan tentang pencemaran
dan faktor-faktor yang menjadi penyebab pencemaran air. Selain
itu akan menimbulkan kesadaran untuk menjaga lingkungan.
Bagi penulis, dengan makalah ini penulis dapat memahami faktor-
faktor yang menjadi penyebab pencemaran air dan mengambil
langkah yang tepat dalam penanggulangan pencemaran air.
Bagi lingkungan, dengan timbulnya kesadaran dari masyarakat akan
pentingnya mencegah pencemaran air maka lingkungan akan
menjadi terjaga dan tidak tercemar oleh pencemar yang sebagian
besar disebabkan oleh kegiatan manusia.

3
BAB II

TINJAUAN
PUSTAKA

Pengertian
Pencemaran
Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya.

Jadi pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air tersebut telah

mengalami penyimpangan dari keadaan normal. Keadaan normal air

tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal

sumber air. Pencemar air dikelompokkan dalam, pencemar bahan buangan

organik, pencemar bahan buangan anorganik, dan bahan buangan zat kimia.1

Pengertian Pencemaran Air

Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan


normal, bukan dari kemurniannya. Keadaan normal air masih tergantung
pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Air
dikatakan tercemar jika terdapat benda-benda asing yang mengakibatkan air
tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal.
Pencemaran air pada umumnya diakibatkan kegiatan manusia. Besar
kecilnya pencemaran akan tergantung dari kualitas dan kuantitas limbah

yang dibuang ke sungai, baik limbah padat maupun limbah cair.2


Pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan
peruntukannya.3

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian
3.1.1 Pengertian pencemaran air secara umum
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan airtanah
adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai
macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.

3.1.2 Pengertian Pencemaran Menurut Menteri


Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan
Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan
polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi dengan peruntukannya.

3.2 Faktor Faktor Penyebab Pencemaran Air


3.2.1 Alamiah
Faktor alamiah adalah faktor pencemaran air yang disebabkan
oleh alam. Beberapa faktor pencemaran yang disebabkan oleh
kejadian alami sebagai berikut:
1. Gempa Bumi

5
Salah satu penyebab pencemaran air adalah gempa bumi
karena pada saat gempa terjadi, lapisan bumi akan mengalami
pergeseran yang menyebabkan air tanah akan mengalami
pegeseran yang menyebabkan air menjadi keruh dan mata air
menjadi kering
2. Tsunami
Setelah terjadi tsunami bisa dipastikan daerah yang
terkena dampak tsunami akan mengalami pencemaran air
dikarenakan oleh air laut yang memporak porandakan dataran
yang menyebabkan sumber air bersih akan berkurang.
3. Letusan Gunung
Letusan gunung berapi selain berdampak pada udara juga
memiliki dampak terhadap sumber air yang menyebabkan
pencemaran air. Saat gunung meletus akan mengeluarkan
material yang mengandung bahan vulkanik yang akan sampai
di sumber air bersih yang menyebakan perubahan kondisi air
bersih menjadi tercemar.

3.2.2 Kegiatan Manusia


Selain faktor alamiah pencemaran air juga disebabkan oleh
kegiatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Beberapa faktor
penyebab pencemaran air oleh kegitan manusia adalah sebagai
berikut:
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga seperti air sabun dan cucian yang
banyak orang membuangnya secara sembarangan di sungai.
Limbah Industri
Banyak sekali limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai.
Hal ini jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan
perubahan kondisi sungai yang bersih menjadi tercemar oleh
zat adiktif dari pabrik tersebut.

6
Limbah Pertanian.
Limbah yang berasal dari pupuk kimia dan pestisida yang
digunakan untuk memelihara tanaman dapat mencemari air
yang terkandung di dalam tanah jika penggunaannya secara
berlebihan.
Peternakan
Sisa metabolisme dari hewan ternak yang tidak diolah dan
dibuang sembarangan akan berdampak pada kualitas air
disekitar daerah pembuangan kotoran tersebut. Hal ini jika
dalam skala besar akan berdampak pada air tanah yang
menyebabkan sumber air bersih akan tercemar.
Sampah
Pembuangan sampah secara sembarangan merupakan

salah satu sebab pencemaran air. Sampah yang dibuang

disembarang tempat atau yang dibuang di saluran air akan

dibawa oleh air hujan menuju sungai yang akan menyebabkan

sungai menjadi tercemar dan menyebabkan pencemaran air.

Sampah yang menyebabkan pencemaran bukan hanya plastik

tetapi juga sampah organik dan sisa pembusukan hewan

seperti bangkai. Jika sungai banyak menampung sampah

maka air disungai tersebut sudah pasti akan mengalami

pencemaran.

3.3 Dampak Pencemaran Air


3.3.1 Lingkungan
Meledaknya hama
Salah satu dampak pencemaran lingkungan adalah memutus
rantai makanan pada suatu ekosistem. Contohnya adalah
penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan
banyak predator yang mati sehingga jumlah hama akan
meledak.
Punahnya spesies

7
Pencemaran air dapat membuat banyak spesies ikan dan
biota lain yang ada di lingkungan perairan punah. Hal ini
sangat merugikan karena dapat menurunkan jumlah
keanekaragaman dalam ekosistem air.
Keseimbangan lingkungan terganggu
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu saat terjadi
perubahan interaksi dalam suatu ekosistem.
Berkurangnya kesuburan tanah
Kurangnya kandungan air bersih di dalam tanah akan
menyebabkan tanah kekurangan mineral dan kurang subur.
Pencemaran air dapat menyebabkan pH air berubah sehingga
berakibat pada keanekaragaman biota di ekosistem perairan.
Berikut ini adalah daftar dari pengaruh perubahan pH terhadap
biota di perairan:
Pada pH di bawah 4 dapat menyebabkan tumbuhan air
mati karena sebagian besar dari tumbuhan tersebut
tidak toleran terhadap kondisi air dengan pH asam.
Pada pH 6-6, 5 dapat menurunkan keanekaragaman
plankton dan bentos.
Pada pH 5,5–6 terjadi penurunan nilai keanekaragaman
plankton dan bentos semakin jelas. Pada pH 5–5,5
penurunan keanekaragaman semakin besar
sehingga berpengaruh terhadap penurunan jenis
plankton, perifilton dan bentos.
Pada pH 5 – 5,5 juga menyebabkan semakin banyaknya
jumlah alga hijau dan proses nitrifikasi mulai
terhambat. Pada pH 4,5 – 5 terjadi banyak
penurunan keanekaragaman plankton dan bentos
semakin besar.

8
Selain itu, pada pH 4,5 – 5 juga menyebabkan penurunan
kemelimpahan zooplankton dan bentos, alga hijau
semakin banyak dan terjadi penghambatan proses
nitrifikasi. Oleh karena itu, kita harus menjaga
lingkungan dengan baik agar dampak pencemaran
air dapat dicegah.

3.3.2 Kesehatan
Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen.
Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit.
Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia
bersangkutan tak dapat membersihkan diri dan menyebabkan
penyakit kulit.
Air sebagai media untuk hidup vektor penyakit.

3.4 Penanggulangan Pencemaran Air

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas


kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah

terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah


tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara

sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke


dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara

berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di

lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena


senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng

gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.


Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah

logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia,


logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena

tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat

meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan

9
logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak
terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya
dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Proses
pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses
penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.

Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:


Perubahan perilaku masyarakat
Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair

3.4.1 Perubahan Perilaku Masyarakat


Secara alami, ekosistem air dapat melakukan “rehabilitasi”
apabila terjadi pencemaran terhadap badan air. Kemampuan ini
ada batasnya. Oleh karena itu perlu diupayakan untuk mencegah
dan menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran
air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengantidak
membuang sampah dan limbah industri ke sungai.

Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang


tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-
peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara
konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat

yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai perlu merubah


perilaku tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi
dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat
mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri
hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi
hukuman. Limbah industri hendaknya diproses dahulu dengan
teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku

mutu air buangan baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau


sungai. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan
memiliki fungsi ekologis. Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh
Masyarakat:

10
Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau,
laut dll.
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat
mencuci truk, mobil dan sepeda motor
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana
memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa
dimasak dahulu

3.4.2 Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair


Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang
dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rata-rata
penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan
satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan
lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari
pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya
diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian,
air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah
tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air
yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan,
baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia
tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau
tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan
untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya.
Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.

11
Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan,

sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar. Salah satu contoh

tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai

berikut:

Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan


dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau
mengapung.
Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi
bahan-bahan padatan secara biologis
Proses penanganan tersier, yaitu menghilangkan komponen-
komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau
berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa
metode bergantung pada komponen yang ingin
dihilangkan.
Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau
metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.
Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik
terlarut, berwarna atau bau.
Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam
terlarut dengan menggunakan tenaga listrik
Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam
organik maupun mineral dari air
Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab
penyakit

Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu


dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah
yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap
dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut.
Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat
dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.

12
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpul
an
Pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan komponen lain kedalam air oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi bagi proses kehidupan.
Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran air terbagi atas
dua, yaitu: alamiah dan buatan. Faktor alamiah adalah
faktor yang terjadi karena proses alam seperti gempa
bumi,tsunami, dan gunung meletus, sedangkan buatan
adalah faktor yang disebabkan oleh kegiatan manusia
seperti limbah industri, limbah rumah tangga, pertanian,
peternakan, dan lain-lain.
Pencemaran air memiliki dampak terhadap lingkungan dan
kesehatan. Dampak pencemaran air terhadap lingkungan
antara lain: meledaknya hama, punahnya spesies,
keseimbangan ekosistem terganggu, berkurangnya
kesuburan tanah, dan perubahan pH air yang menyebabkan
perubahan ekosistem biota di air.
Untuk menanggulangi pencemaran air yang sudah terjadi hal yang
harus dilakukan adalah tidak membuang sampah
sembarangan dan membuang sampah pada tempatnya,
tidak membuang limbah sisa industri atau rumah tangga
ke daerah penampungan air bersih, membuat instalasi
pengolahan air limbah, dan melakukan penyuluhan pada
masyarakat akan bahayanya pencemaran air.

13
3.2 Saran
Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karenaair
ada yang sudah terpolusi dan ada yang tidak.
Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan
terhindar dari pencemaran air.
Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah
sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran
air dan jangan buang limbah industri ke tempat
penampungan air bersih agar air tidak tercemar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kaligis, JRE, dkk, 1993. Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta :


Universitas Terbuka Depdikbud

Prathama, Raharja. 1991. Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten : Intan Pariwara

H Effendi - 2003 - books.google.com. diakses tanggal 11 Mei 2022

http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf. diakses
tanggal 11 Mei 2022

http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JAI/article/view/2280. diakses
tanggal 11 Mei 2022

http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-
pencemaran-air.html. diakses tanggal 11 Mei 2022
https://thegorbalsla.com/pencemaran-air/. diakses tanggal 11 Mei 2022

https://www.academia.edu/3805561/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_Air.

diakses tanggal 11 Mei 2022

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

16
17

Anda mungkin juga menyukai