Disusun Oleh
ENDAH T. PUSPITA SARI
1221040
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan curahkan kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW kepada keluarganya, para
sahabatnya, juga pada kita sekalian selaku umatnya.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan dengan bahasan meliputi ISUE
LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG dan dengan Sub Tema Bidang Keairan,
sehingga makalah ini kami beri judul “PENCEMARAN AIR KOTA MALANG”.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh daripada sempurna dikarenakan keterbatasan
kami baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam tata bahasa, dan apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kekeliruan kami sangat mengharapkan koreksi
ataupun saran yang sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan
datang. Hal ini mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
kami miliki.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penyusun
i
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
DAFTAR ISI
ii
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
BAB I
PENDAHULUAN
1
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
Tubuh kita sebagian besar terdiri atas air. Proses kimai yang terjadi
dalam tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme, berlangsung dalam
medium air. Molekul air juga ikut dalam banyak reaksi kimia metabolisme.
Air merupakan alat untuk mengangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke
bagian lain. Misalnya, darah, yang sebagian besar terdiri atas air, mengalir ke
seluruh bagian tubuh dan membawa oksigen yang terikat pada sel darah
merah ke semua sel dalam tubuh. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu
tubuh.
Di samping kebutuhan air untuk kehidupan hayati secara langsung, air
kita perlukan dalam produksi bahan makanan kita. Tanaman padi kita
misalnya, memerlukan banyak air. Produksi ikan yang kita pelihara di kolam
maupun di peraiaran alamiah, hanya mungkin hidup dengan adanya air.
Industri kita juga memerlukan air, yaitu dalam proses poduksi.
Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut, zat
yang tersuspensi, dan makhlik hidup. Air murni yang tidak mengandung zat
terlarut tidak baik untuk kehidupan kita. Sebaliknya zat yang terlarut ada
yang bersifat racun. Apabila zat yang terlarut zat yang tersuspensi dan
makhlukn hidup dalam air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita, air
tersebut tercemar.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan/ atau komponen lain ke dalam air. Pencemaran air juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap air
bersih oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran air bersih dengan menetapkan baku mutu
air bersih.
2
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Sebutkan jenis-jenis pencemaran lingkungan?
2. Jelaskan tentang definisi air?
3. Apa dampak bagi lingkungan akibat pencemaran air?
4. Bagaimana cara mengolah air yang telah tercemari?
D. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Menjelaskan jenis-jenis pencemaran air;
2. Menjelaskan definisi air;
3. Menjelaskan sampak dan akibat dari pencemaran lingkungan;
4. Menjelaskan tentang cara mengolah limbah menjadi air bersih;
3
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
E. Kegunaan makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna
sebagai pengembangan pengertian tentang pencemaran air. Secra praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang pencemaran air;
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang pencemaran air baik secara
teoritis maupun secara praktis.
4
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
BAB II
METODE PENULISAN
A. Objek Penulisan
Objek penulisan mencakup gambaran / penjelasan, dampak yang
ditimbulkan, dan cara penanggulangan pencemaran air.
D. Metode Analisis
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu
dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada,
menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya,
serta mencari alternatif pemecahan masalah.
5
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
BAB III
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Pencemaran
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis
besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air,
tanah, dan udara.
1. Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan
penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di
samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang,
industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara
tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan
mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat
berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan
tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke
perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis
tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan
menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus
sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah
permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang
terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro
Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk
memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman
dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi
pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
6
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
2. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang
karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan
berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan
limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah
rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut
jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti
dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik
biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan
dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah
anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
3. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-
unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam,
ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
7
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
B. Definisi Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua
makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Demikian
pula manusia tak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air dalam hal ini
menyangkut dua hal. Pertama, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk
hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai manusia.
Tubuh kita sebagian besar terdiri atas air. Proses kimai yang terjadi
dalam tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme, berlangsung dalam
medium air. Molekul air juga ikut dalam banyak reaksi kimia metabolisme.
Air merupakan alat untuk menyangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke
bagian lain. Misalnya, darah, yang sebagian besar terdiri atas air, mengalir ke
8
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
seluruh bagian tubuh dan membawa oksigen yang terikat pada sel darah
merah ke semua sel dalam tubuh. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu
tubuh.
Disamping kebutuhan air untuk kehidupan air untuk kehidupan hayati
secara langsung, air kita perlukan dalam produksi bahan makanan kita.
Tanaman padi kita misalnya, memerlukan banyak air. Produksi ikan di kolam
yang kita pelihara, maupun perairan alamiah, hanya mungkin dengan adanya
air. Industri kita juga memerlukan air, yaitu dalam proses produksi
pendinginan mesin dan untuk mengangkat limbah.
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya memerlukan air tidak saja
untuk keperluan kehidupan hayatinya, melainkan juga untuk kehidupan
budayanya. Mandi, mencuci pakain dan mengepel lantai adalah beberapa
contoh. Dalam kehidupan keagamaan kita, seringkali kita perlukan air,
misalnya untuk berwudhu.
Baik kualitas maupun kuantitas air harus dapat memenuhi kebutuhan
kita. Si sebagian besar tanah air kita, curah hujan cukup tinggi. Oleh sebab itu
dari segi kuantitas di banyak tempat di negra kita, air tidak masalah, apalagi
jika kita dapat mengelolanya dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas, air
bersih kita semakin memperhatinkan. Perbandingan kualitas air Standar Baku
untuk masing-masing kelas air dapat diperhatikan pada tabel di bawah.
Kelas Air
No Parameter Satuan
A B C D
o
1 Temperatur C 30 30 30 30
9
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
Sebenarnya apa itu air bersih? Air bersih dapat diartikan air yang
memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum
dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan
kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
3. Secara Kimia:
a. PH netral (bukan asam/basa)
b. Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.
c. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan
konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat.
2. Alkalinitas
Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau
bahan yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air. Secara khusus,
alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas
pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion
karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan
10
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
3. Kapasitas pem-buffer-an
Alam diberkahi dengan mekanisme pertahanan sedemikian rupa
sehingga dapat bertahan terhadap berbagai perubahan, begitu juga
dengan pH air. Mekanisme pertahanan pH terhadap berbagai perubahan
dikenal dengan istilah Kapasitas pem-buffer-an pH.
Pertahanan pH air terhadap perubahan dilakukan melalui
alkalinitas dengan proses sbb:
11
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
4. PH
Ph sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia
mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air.
Selain itu ikan dan mahluk-mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH
tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu
apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka.
Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14
(sangat basa/alkalis). Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan
yang masam sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa
(alkalin). Sedangkan pH = 7 disebut sebagai netral.
Fluktuasi pH air sangat di tentukan oleh alkalinitas air tersebut.
Apabila alkalinitasnya tinggi maka air tersebut akan mudah
mengembalikan pH-nya ke nilai semula, dari setiap “gangguan” terhadap
pengubahan pH.
Dengan demikian kunci dari penurunan pH terletak pada
penanganan alkalinitas dan tingkat kesadahan air. Apabila hal ini telah
dikuasai maka penurunan pH akan lebih mudah dilakukan.
12
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
13
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
akan merupakan hubungan yang tetap. Dengan demikian, salah satu dari
parameter tersebut dapat diatur dengan mengatur parameter yang lain.
Sebagai contoh nilai pH dapat diatur dengan mangatur KH atau kadar
CO2. Suatu sistem CO2 injektor, misalnya, dapat digunakan untuk
mengatur pH dengan cara mengatur injeksi CO2 sedemikian rupa apabila
nilai pH nya mencapai nilai tertentu. Dalam hal ini KH dibuat tetap.
CO2 digunakan oleh tanaman atau terdifusi ke atmosfer, akibatnya pH
naik. Dengan sistem otomatis seperti disebutkan sebelumnya maka
sistem injeksi CO2 akan berjalan sedemikian rupa disekitar nilai pH
tertentu, untuk menjaga kadar CO2 yang memadai.
6. Salinitas
Salinitas merupakan parameter penunjuk jumlah bahan terlarut
dalam air. Dalam pengukuran salinitas turut pula diperhitungkan
komponen GH dan KH disamping bahan-bahan terlarut lainnya seperti
natrium. Informasi kadar salintas sangat penting artinya dalam akuairum
laut. Sedangkan dalam akuarium air tawar mengetahui pH,KH dan GH
sudah memadai.
Salinitas pada umumnya dinyatakan sebagai berat jenis (specific
gravity), yaitu rasio antara berat larutan terhadap berat air murni dalam
volume yang sama. Rasio ini dihitung berdasarkan konidisi suhu 15°C.
Pengukuran salinitas dalam kehidupan sehari-hari biasanya
menggunakan hydrometer, yang telah dikalibrasikan untuk digunakan
pada suhu kamar.
Dengan makin meningkatnya kegiatan ekonomi, masalah
pencemaran oleh industri dan limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah tangga juga semakin meningkat. Kasus pencemaran semakin
sering terjadi. Apabila tidak hati-hati pencemaran ini bisa menyebabkan
masalah yang cukup pelik.
Seperti yang telah dijelaskan di atas tadi bahwa, negari kita
merupakan daerah dengan curah hujan yang tinggi, sehingga secara
kuantitas pasokan air yang ada di negara bisa dikatakan cukup banyak,
14
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
15
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
16
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
2. Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat
tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan
17
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
3. Limbah Industri
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya
pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3,
yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1,
limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak
lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan
hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah
korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat
toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri
yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam.
Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang
mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat,
asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif,
dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan
18
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
Menurut WHO, jumlah air bersih yang harus dipenuhi bagi kehidupan
yang sehat adalah 86,4 liter perkapita/hari, baik untuk memenuhi keperluan
sehari-hari maupun untuk keperluan yang lainnya. Pada prinsipnya air yang
di alam itu tetap, tidak akan merubah jumlahnya.
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat
meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak
seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan
asam dsb. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori,
antara lain sebagai berikut :
19
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
20
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
21
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
22
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
bakteri, sehingga dalam waktu singkat bakteri akan berkembang biak dan
menghabiskan makanan yang ada di limbah.
Pengolahan air limbah dengan tujuan untuk dipergunakan kembali,
baik untuk dikonsumsi maupun untuk MCK, biasanya akan memerlukan
biaya yang lebih besar dibandingkan apabila pengolahan air limbah hanya
akan dibuang ke lingkungan.
2
3 5 6
1
2 4
Keterangan :
1. Saringan Kasar
2. Penangkap pasir
3. Penangkap lumpur
4. Pembusuk lumpur
5. Bak aersi
6. Bak kaporisasi
1. Air kotor atau air buangan rumah tangga yang masih segar dialirkan
melewati saringan kasar, ini dimaksudkan agar benda-benda yang
ukurannya besar (potongan kayu, daun, kertas, kain, kaleng, plastik,
dan lain-lain) tertahan.
2. Dari saringan kasar air, dialirkan ke bangunan penangkap pasir.
Ukuran bangunan penagkap pasir ini disesuaikan dengan debit air.
Diusahakan agar air yang mengalir melalui bangunan penangkap
pasir mempunyai kecepatan lebih kurang 30 m/skon. Dengan
23
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
24
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan
kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya
membuat kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air
bersih merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di
kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan
sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu,
saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap
sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi
air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu
dikarenakan oleh polusi tersebut.
Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti
gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta
mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air
limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan
sampah dan air limbah yang kurang baik seperti: pengaliran air limbah ke
dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak karena
kurang terpelihara.
Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan
penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat
berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit,
serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus.
Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang
kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik
diantaranya adalah: Diare, Demam berdarah, Disentri, Hepatitis A, Kolera,
Tiphus, Malaria, Cacingan.
Maka yang harus kita lakukan dalam menanggulangi pencemaran air
dan tanah serta terhindar dari berbagai penyakit adalah pola hidup bersih dan
sehat. Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan
yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan
pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat
memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan
25
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. . Lingkungan
yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar
rumah yang sehat.
Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah
mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di
Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai
menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang
akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke
kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare,
penyakit kulit, dan lain sebagainya.
Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak
membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar
masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak
sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas
mereka.
26
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang
kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang
mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha. Maka jika Anda akan
mendirikan sebuah industri, buatlah industri yang ramah lingkungan. Selain
lebih murah, Anda pun tidak akan dibenci oleh masyarakat dan lembaga-
lembaga pencinta lingkungan.
27
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk
pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air
sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia,
fisika dan biologis,
2. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran,
3. Pencemaran air secara umum dapat di sebabkan oleh: limbah
pemukiman, limbah pertanian, limbah industri
4. Penyebab utama limbah yang mencemari air di perlotaan besar, khusunya
perkotaaan yang ada di Indonesia adalah pencemaran yang di akibatkan
oleh limbah indusrti dan limbah rumah tangga, adapun alternatif untuk
mencegah pencemaran yang meluas adalah dengan mengolah air yang
berisi limbah tersebut sebelum di buang kesumber air ataupun untuk
keperluan konsumsi.
5. Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-
gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta
mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan
air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit.
6. jumlah air semalin hari semalin menipis, maka perlu kebijaksanan dalam
penggunaan air, sehingga krisis air bias di minimalisir.
28
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
B. Saran
Saran kami untuk seluruh pembaca adalah untuk terus menghemat air
bersih, karena tanpa air bersih manusia tidak akan mungkin bisa bertahan
hidup. Dan sebagai tambahan, berikut terdapat beberapa tip menghemat air
bersih:
1. Tutup kran air ketika sedang menggosok gigi. Kran yang dibiarkan
mengalirkan air dengan deras selama dua menit penuh sementara
menggosok gigi dua kali sehari, setara penyia-nyiaan 33 liter air.
2. Batasi penggunaan shower atau pancuran cukup lima menit saat mandi.
Mandi dengan shower selama 5 menit sama dengan menggunakan 30
gayung atau air bersih 30 liter, sedangkan mandi dengan bathtub
menghabiskan air bersih sebanyak 100 liter. Survei Direktorat
Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya 2006
menunjukkan bahwa di Indonesia, tiap orang Indonesia per harinya
menghabiskan 65 liter air bersih untuk mandi, 45 persen dari total
pemakaian air bersih rata-rata orang.
3. Cegah dan perbaiki kebocoran pada jamban, kran, dan pipa.
4. Pasang drum untuk menampung air hujan. Drum dapat dilengkapi
dengan kran eksternal untuk memudahkan penggunaan air.
5. Hematlah energi pada pompa air dengan menggunakan tangki air dan
pakai pelampung pengontrol ketinggian air di penampungan. Pilih
pelampung air yang secara otomatis menggunakan pompa setelah air
mencapai ketinggian tertentu.
6. Dalam satu hari kita membuang sebanyak 2,5 galon air bersih hanya
untuk membilas toilet. Hemat air dengan menggunakan toilet dual flush.
Gunakan tombol flush yang kecil setelah buang air kecil. Selain itu,
29
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
dengan menaruh botol yang dapat menampung air dalam tangki toilet, air
untuk membilas dapat dihemat.
7. Gunakan mesin cuci berpintu di depan yang lebih hemat air
dibandingkan jenis berpintu di atas. Air yang dibutuhkan hanya sekitar
2/3 dari kebutuhan mesin cuci berpintu di atas.
8. Kalau mencuci pakaian dengan tangan, lebih baik gunakan ember
daripada menuci di bawah air mengalir.
9. Cucilah piring dan pakaian dalam jumlah besar sekaligus, agar
penggunaan airnya lebih hemat.
10. Hindari mencuci dengan air panas karena energi yang dibutuhkan sangat
besar.
11. Gunakan one touch tap pada kran guna menghemat penggunaan air kran
hingga 85 persen.
12. Kurangi mengonsumsi air botol (air minum dalam kemasan).
13. Usahakan untuk menghabiskan air minum di gelas atau botol. Hindari
membuang air minum yang tersisa di gelas atau botol. Gunakan untuk
menyiram tanaman, mencuci tangan, dan lain-lain.
14. Mencuci mobil dengan menggunakan selang membutuhkan air bersih
sebanyak 300 liter. Jika menggunakan ember dan lap, air yang diperlukan
hanya sebanyak 75 liter, lagipula pencuciannya lebih efektif.
15. Sedapat mungkin gunakan air berlangganan dari Perusahaan Air Minum
(PAM), jika tersedia, daripada menggunakan mesin pompa air.
Penyedotan air tanah dapat menyebabkan cadangan air tanah terus
berkurang dan menyebabkan wilayah yang kesulitan air bersih terus
bertambah.
30
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
DAFTAR PUSTAKA
31
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
LAMPIRAN
Foto hasil pengamatan di jalan Raya Candi Blok 2A, Plasman Karang
Besuki Malang.
32
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
33
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
34
Endah T. Puspita Sari 12 21 040
35