Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

PENCEMARAN AIR KOTA MALANG

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan (IPL)

Disusun Oleh
ENDAH T. PUSPITA SARI
1221040

JURUSAN TEKNIK SIPIL S-1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2012
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan curahkan kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW kepada keluarganya, para
sahabatnya, juga pada kita sekalian selaku umatnya.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan dengan bahasan meliputi ISUE
LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG dan dengan Sub Tema Bidang Keairan,
sehingga makalah ini kami beri judul “PENCEMARAN AIR KOTA MALANG”.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh daripada sempurna dikarenakan keterbatasan
kami baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam tata bahasa, dan apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kekeliruan kami sangat mengharapkan koreksi
ataupun saran yang sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan
datang. Hal ini mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
kami miliki.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Malang, 20 Desember 2012

Penyusun

i
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Pendahuluan ........................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Ruang Lingkup Masalah ......................................................... 3
D. Tujuan Makalah ...................................................................... 3
E. Kegunaan Makalah ................................................................. 4

BAB II METODE PENULISAN ............................................................. 5


A. Objek Penulisan ...................................................................... 5
B. Dasar Pemilihan Objek ........................................................... 5
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 5
D. Metode Analisis ...................................................................... 5

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 6


A. Jenis-jenis Pencemaran ........................................................... 6
B. Definisi Air ............................................................................. 8
C. Pencemaran Air dan Dampak Umumnya ................................ 17
D. Langkah-langkah Pencemaran Air yang Tercemar ................ 22

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 28


A. Simpulan ................................................................................. 28
B. Saran ....................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 31


LAMPIRAN .................................................................................................. 32

ii
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kita semua tahu Malang adalah kota yang sangat padat akan akan
penduduknya. Malang merupakan kota terbesar no 2 setelah Surabaya di Jawa
Timur, selain itu Kota Malang juga memiliki letak yang sangat strategis dan
luas wilayahnya mencapai 110,06 km2. Kota Karena berada pada ketinggian
440-667m diatas permukaan laut sehingga udara dan cuaca yang dimiliki Kota
Malang sangatlah sejuk. Dengan kelebihan tersebut banyak yang menjadikan
Kota Malang memiliki banyak potensi antara lain dalam bidang pendidikan,
parawisata, industri, pertanian, perdagangan dan masih banyak lainnya. Kota
Malang juga dikenal sebagai kota pelajar karena begitu banyaknya sejumlah
perguruan tinggi ternama dan Mahasiswa yang berasal dari luar Malang
bahkan luar pulau Jawa yang berada di Kota Malang.

Dengan bertambahnya penduduk di Kota Malang secara terus-


menerus maka keperluan air bersih pun bertambah dan secara otomatis
semakin banyak pencemaran-pencemaran yang timbul. Dalam kehidupan
sehari – hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak,
mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus
berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi
banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur
dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan
sebagainnya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai,
selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air
yang terpolusi. Air yang terpolusi ataupun tercemar mengandung zat- zat
yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita
bila di konsumsi.

1
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua


makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Demikian
pula manusia tak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air dalam hal ini
menyangkut dua hal. Pertama, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk
hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai manusia.

Tubuh kita sebagian besar terdiri atas air. Proses kimai yang terjadi
dalam tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme, berlangsung dalam
medium air. Molekul air juga ikut dalam banyak reaksi kimia metabolisme.
Air merupakan alat untuk mengangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke
bagian lain. Misalnya, darah, yang sebagian besar terdiri atas air, mengalir ke
seluruh bagian tubuh dan membawa oksigen yang terikat pada sel darah
merah ke semua sel dalam tubuh. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu
tubuh.
Di samping kebutuhan air untuk kehidupan hayati secara langsung, air
kita perlukan dalam produksi bahan makanan kita. Tanaman padi kita
misalnya, memerlukan banyak air. Produksi ikan yang kita pelihara di kolam
maupun di peraiaran alamiah, hanya mungkin hidup dengan adanya air.
Industri kita juga memerlukan air, yaitu dalam proses poduksi.
Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut, zat
yang tersuspensi, dan makhlik hidup. Air murni yang tidak mengandung zat
terlarut tidak baik untuk kehidupan kita. Sebaliknya zat yang terlarut ada
yang bersifat racun. Apabila zat yang terlarut zat yang tersuspensi dan
makhlukn hidup dalam air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita, air
tersebut tercemar.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan/ atau komponen lain ke dalam air. Pencemaran air juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap air
bersih oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran air bersih dengan menetapkan baku mutu
air bersih.

2
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

Pencemaran dapat berasal dari beberapa sumber. Sumber pencemaran


yang paling utama di negara kita adalah limbah rumah tangga. Apabila tidak
di tanggulangi, maka dapat menimbulkan masalah yang pelik. Karena itu
sendiri mungkin kita harus memberi perhatian terhadap jenis pencemaran ini
namun perhatian itu harus sewajarnya saja untuk menghindarkan terjadinya
konveksi yang emosional. Salah satu carnya dengan mengolah limbah
tersebut sebelum di buang ke muara air atau sebelum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Sebutkan jenis-jenis pencemaran lingkungan?
2. Jelaskan tentang definisi air?
3. Apa dampak bagi lingkungan akibat pencemaran air?
4. Bagaimana cara mengolah air yang telah tercemari?

C. Ruang Lingkup Masalah


Makalah ini membahas mengenai pencemaran air yang berada di Kota
Malang, mulai dari gambaran, dampak atau akibat, dan cara mengelola air
yang telah tercemari.

D. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Menjelaskan jenis-jenis pencemaran air;
2. Menjelaskan definisi air;
3. Menjelaskan sampak dan akibat dari pencemaran lingkungan;
4. Menjelaskan tentang cara mengolah limbah menjadi air bersih;

3
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

E. Kegunaan makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna
sebagai pengembangan pengertian tentang pencemaran air. Secra praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang pencemaran air;
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang pencemaran air baik secara
teoritis maupun secara praktis.

4
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

BAB II

METODE PENULISAN

A. Objek Penulisan
Objek penulisan mencakup gambaran / penjelasan, dampak yang
ditimbulkan, dan cara penanggulangan pencemaran air.

B. Dasar Pemilihan Objek


Objek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran air, karena air
merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting. Semua
manusia pasti sangat tergantung akan keberadaan air tersebut. Namun, banyak
orang yang belum mengetahui bagaimana cara pengolahan air yang tepat
tanpa banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan.

C. Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan
bahan tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa
buku – buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan pencemaran
lingkungan.

D. Metode Analisis
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu
dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada,
menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya,
serta mencari alternatif pemecahan masalah.

5
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

BAB III

PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Pencemaran
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis
besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air,
tanah, dan udara.

1. Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan
penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di
samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang,
industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara
tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan
mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat
berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan
tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke
perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis
tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan
menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus
sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah
permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang
terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro
Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk
memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman
dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi
pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

6
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

2. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang
karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan
berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan
limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah
rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut
jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti
dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik
biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan
dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah
anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.

3. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-
unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam,
ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

a. Pencemar Udara Berbentuk Gas


Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi
lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu
kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah
karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa
nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan
suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu
sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah
dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas
SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan

7
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem


pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.

b. Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat


Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau
padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut.
Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-
paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu
vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya
bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah
mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang
dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran
bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya
dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin
berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom
membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh
kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.

B. Definisi Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua
makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Demikian
pula manusia tak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air dalam hal ini
menyangkut dua hal. Pertama, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk
hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai manusia.
Tubuh kita sebagian besar terdiri atas air. Proses kimai yang terjadi
dalam tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme, berlangsung dalam
medium air. Molekul air juga ikut dalam banyak reaksi kimia metabolisme.
Air merupakan alat untuk menyangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke
bagian lain. Misalnya, darah, yang sebagian besar terdiri atas air, mengalir ke

8
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

seluruh bagian tubuh dan membawa oksigen yang terikat pada sel darah
merah ke semua sel dalam tubuh. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu
tubuh.
Disamping kebutuhan air untuk kehidupan air untuk kehidupan hayati
secara langsung, air kita perlukan dalam produksi bahan makanan kita.
Tanaman padi kita misalnya, memerlukan banyak air. Produksi ikan di kolam
yang kita pelihara, maupun perairan alamiah, hanya mungkin dengan adanya
air. Industri kita juga memerlukan air, yaitu dalam proses produksi
pendinginan mesin dan untuk mengangkat limbah.
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya memerlukan air tidak saja
untuk keperluan kehidupan hayatinya, melainkan juga untuk kehidupan
budayanya. Mandi, mencuci pakain dan mengepel lantai adalah beberapa
contoh. Dalam kehidupan keagamaan kita, seringkali kita perlukan air,
misalnya untuk berwudhu.
Baik kualitas maupun kuantitas air harus dapat memenuhi kebutuhan
kita. Si sebagian besar tanah air kita, curah hujan cukup tinggi. Oleh sebab itu
dari segi kuantitas di banyak tempat di negra kita, air tidak masalah, apalagi
jika kita dapat mengelolanya dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas, air
bersih kita semakin memperhatinkan. Perbandingan kualitas air Standar Baku
untuk masing-masing kelas air dapat diperhatikan pada tabel di bawah.

Tabel 1 : Standar kualitas air untuk masing-masing kelas air

Kelas Air
No Parameter Satuan
A B C D
o
1 Temperatur C 30 30 30 30

2 BOD mg/l - 3-5 3-5 3-5

3 DO mg/l - >6 >3 >3

4 PH - 6.5 - 8.5 5-9 5-9 5-9

9
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

Sebenarnya apa itu air bersih? Air bersih dapat diartikan air yang
memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum
dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan
kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
3. Secara Kimia:
a. PH netral (bukan asam/basa)
b. Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.
c. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan
konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat.

Adapun parameter air dapat dikatakan bersih antara lain:


1. Kesadahan (Hardness)
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan
rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun,
sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.
Kesadahan sangat penting artinya bagi para akuaris karena kesadahan
merupakan salah satu petunjuk kualitas air yang diperlukan bagi ikan.
Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai kesadahan yang sama. Dengan
kata lain, setiap jenis ikan memerlukan prasarat nilai kesadahan pada
selang tertentu untuk hidupnya. Disamping itu, kesadahan juga
merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha
untuk memanipulasi nilai pH.

2. Alkalinitas
Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau
bahan yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air. Secara khusus,
alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas
pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion
karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan

10
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan kemasaman dan


menaikan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l)
kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan kalsium karbonat
lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan
kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat
alkalinitas sedang. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan
ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20 ppm.

3. Kapasitas pem-buffer-an
Alam diberkahi dengan mekanisme pertahanan sedemikian rupa
sehingga dapat bertahan terhadap berbagai perubahan, begitu juga
dengan pH air. Mekanisme pertahanan pH terhadap berbagai perubahan
dikenal dengan istilah Kapasitas pem-buffer-an pH.
Pertahanan pH air terhadap perubahan dilakukan melalui
alkalinitas dengan proses sbb:

CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-  CO3– + 2H+

CO3 (karbonat) dalam mekanisme diatas melambangkan


alkalinitas air. Sedangkan H(+) merupakan sumber kemasaman.
Mekanisme diatas merupakan reaksi bolak-balik, artinya reaksi
bisa berjalan ke arah kanan (menghasilkan H+) atau ke arah kiri
(menghasilkan CO2). Oleh karena itu, apabila seseorang mencoba
menurunkan pH dengan memberikan “asam-asaman” artinya
menambahkan H+ saja maka (seperti ditunjukan mekanisme diatas). H+
tersebut akan segera diikat oleh CO3 dan reaksi bergerak kekiri
menghasilkan CO2, (CO2 ini akhirnya bisa lolos ke udara). Pada saat
asam baru ditambahkan, pH akan terukur rendah, tapi setelah beberapa
waktu kemudian, ketika reaksi mulai bergerak ke kiri,pH akan kembali
bergerak ke angka semula. Itulah hukum alam, dan karena itu pulalah
kita masih bisa menemukan ikan di alam sampai saat sekarang. Dengan
demikian penurunan pH tidak akan efektif kalau hanya dilakukan dengan

11
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

penambahan asam saja. Untuk itu, cobalah pula usahakan untuk


menurunkan alkalinitasnya. Kalaupun dipaksakan hanya dengan
penambahan asam maka jumlahnya harus diberikan dalam jumlah lebih
banyak yaitu untuk mengatasi alkalinitasnya terlebih dahulu, seperti
ditunjukkan pada reaksi diatas.

4. PH
Ph sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia
mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air.
Selain itu ikan dan mahluk-mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH
tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu
apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka.
Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14
(sangat basa/alkalis). Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan
yang masam sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa
(alkalin). Sedangkan pH = 7 disebut sebagai netral.
Fluktuasi pH air sangat di tentukan oleh alkalinitas air tersebut.
Apabila alkalinitasnya tinggi maka air tersebut akan mudah
mengembalikan pH-nya ke nilai semula, dari setiap “gangguan” terhadap
pengubahan pH.
Dengan demikian kunci dari penurunan pH terletak pada
penanganan alkalinitas dan tingkat kesadahan air. Apabila hal ini telah
dikuasai maka penurunan pH akan lebih mudah dilakukan.

Tabel 2 : Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan

Nilai pH Pengaruh Umum

6,0 – 6,5 1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit


menurun
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas
tidak mengalami perubahan
5,5 – 6,0 1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan

12
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

bentos semakin tampak


2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas
masih belum mengalami perubahan yang berarti
3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona
litoral
5,0 – 5,5 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis
plankton, perifilton dan bentos semakin besar
2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa
zooplankton dan bentos
3. Algae hijau berfilamen semakin banyak
4. Proses nitrifikasi terhambat
4,5 – 5,0 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis
plankton, perifilton dan bentos semakin besar
2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa
zooplankton dan bentos
3. Algae hijau berfilamen semakin banyak
4. Proses nitrifikasi terhambat
Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat
bertoleransi terhadap pH rendah. Namun ada sejenis algae yaitu
Chlamydomonas acidophila mampu bertahan pada pH =1 dan algae
Euglena pada pH 1,6.

5. Karbon Dioksida (CO2)


Karbon dioksida dalam air pada umumnya merupakan hasil
respirasi dari ikan dan phytoplankton. Kadar CO2 lebih tinggi dari 10
ppm diketahui menunjukkan bersifat racun bagi ikan, beberapa bukti
menunjukkan bahwa karbon dioksida berfungsi sebagai anestesi bagi
ikan. Kadar karbon dioksida tinggi juga menunjukkan lingkungan air
yang asam meskipun demikian karbon dioksida diperlukan dalam proses
pem-buffer-an .
Apabila pH dalam suatu akuarium dikendalikan, terutama, oleh
sistem pem-buffer-an karbonat, maka hubungan pH, KH dan CO2 terlaut

13
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

akan merupakan hubungan yang tetap. Dengan demikian, salah satu dari
parameter tersebut dapat diatur dengan mengatur parameter yang lain.
Sebagai contoh nilai pH dapat diatur dengan mangatur KH atau kadar
CO2. Suatu sistem CO2 injektor, misalnya, dapat digunakan untuk
mengatur pH dengan cara mengatur injeksi CO2 sedemikian rupa apabila
nilai pH nya mencapai nilai tertentu. Dalam hal ini KH dibuat tetap.
CO2 digunakan oleh tanaman atau terdifusi ke atmosfer, akibatnya pH
naik. Dengan sistem otomatis seperti disebutkan sebelumnya maka
sistem injeksi CO2 akan berjalan sedemikian rupa disekitar nilai pH
tertentu, untuk menjaga kadar CO2 yang memadai.

6. Salinitas
Salinitas merupakan parameter penunjuk jumlah bahan terlarut
dalam air. Dalam pengukuran salinitas turut pula diperhitungkan
komponen GH dan KH disamping bahan-bahan terlarut lainnya seperti
natrium. Informasi kadar salintas sangat penting artinya dalam akuairum
laut. Sedangkan dalam akuarium air tawar mengetahui pH,KH dan GH
sudah memadai.
Salinitas pada umumnya dinyatakan sebagai berat jenis (specific
gravity), yaitu rasio antara berat larutan terhadap berat air murni dalam
volume yang sama. Rasio ini dihitung berdasarkan konidisi suhu 15°C.
Pengukuran salinitas dalam kehidupan sehari-hari biasanya
menggunakan hydrometer, yang telah dikalibrasikan untuk digunakan
pada suhu kamar.
Dengan makin meningkatnya kegiatan ekonomi, masalah
pencemaran oleh industri dan limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah tangga juga semakin meningkat. Kasus pencemaran semakin
sering terjadi. Apabila tidak hati-hati pencemaran ini bisa menyebabkan
masalah yang cukup pelik.
Seperti yang telah dijelaskan di atas tadi bahwa, negari kita
merupakan daerah dengan curah hujan yang tinggi, sehingga secara
kuantitas pasokan air yang ada di negara bisa dikatakan cukup banyak,

14
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

sehingga dibutuhkan kebijaksannan dalam penggunaannya, sehingga air


tersebut bisa kita gunakan untuk keperlun kita sehari-hari, baik untuk
untuk sanitasi maupun untuk dikonsumsi.
Tapi pada kenyataannya, masih banyak masyarakat ketika musim
kemarau tiba, banyak yang mengalami kekurangan air bersih, contohnya
saja di Jakarta, yang katanya jantungnya negara kita, di sejumlah
wilayah, seperti Jakarta Barat, para penyedia jasa toilet umum terkena
imbasnya. Bahkan ada beberapa warga yang tidak mandi selama tiga
hari. Penyebabnya adalah ketidakmampuan PT PAM Paylja dan PT
Aerta Air Jakarta untuk mengalirkan air-air ke rumah-rumah warga.
Menurut warga mereka terpaksa membeli air mineral dengan harga yang
tinggu untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sangat miris di tengah
keadaan negara kita di mana banyak paraa pejabat yang tidur nyenyak
tanpa harus memikirkan kekurangan air, masih banyak masyarakat kita
yang masih kekurangan. Seharusnya ini menjadi perhatian kita bersama
sehingga kita bisa mermanfaatkan sumberdaya yang ada.
Masalahnya sekarang adalah sumber-sumber air yang ada, yang
menjadi harapan untuk sumber air yang bisa dimanfaatkan juga ikut
tercemar. Baik karena ekspoitasi manusia secara berlebihan maupun ulah
manusia yang mencemari sumber-sumber air bersih tersebut.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang
berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,

15
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut


memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik,
yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Setahun lalu di Istambul, Turki di adakan The Fifth World Water
Forum. Dalam laporan in, PBB memberikan gambaran suram tentang
kondisi lingkungan khususnya ketersediaan air ditahun 2050. Dalam
laporan ini, akan berkaitan erat dengan adanya krisis iklim, energi, krisis
pangan dan lain-lain. Menurut PBB, pertumbuhan penduduk merupakan
faktor yang sangat mengkhawatirkan yang mendukung krisis air ditahun
2050, di mana diperkirakan tingkan konsumtifitas masyarakat dunia
terutama air akan meningkat dengan besar, sehingga mereka
mengeksploitsi sumber-sunber air yang ada, tanpa memperhatikan
Analisis Mengenai dampak yang ditimbulkan dari eksploitasi masyarakat
tersebut. Selain itu diperparah juga dengan meninglatnya perubahan
lingkungan, seperti tiba-tiba musim hujan kemarau berkepanjangan,
dengan kecendrungan kerusakan yang sedemikian, kemungkinan
terjadinya konflik air bisa saja terjadi secara meluas.. Itu bukan hanya
ancaman, tapi itu nyata. Dengan perubahan iklim, akan terjadi suatu
hidrogikal shock yang akan bisa terjadi dalam waktu yang tidak terlalu
lama.
Hannya untuk memperbaikai, atau setidaknya menguarangi,
kemungkinan terjadinya bencana krisis air, diperkirakan diperlukan
investasi yang tidak cukup besar. Ini merupakan potret betapa mahalnya
harga yang harus dibayar, karena ulah manusia yang tidak
memperhatikan norma-norma dalam penggunaan SDA, bukan masalah
materi mungkin sekarang yang dipermasalahkan, akan tetapi lebih
kepada punahnya sumber daya, karena keegoisan kita yang berfikir
keuntungan kita semata tanpa berfikir akan ada generasi kita yang akan
melanjutkan kehidupan ini. Yang terpinting dari itu semua adalah,
sekarang kita harus menghemtikam setidaknya mengurangi pemakaian
air yang tidak sesuai kebutuhan.

16
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

C. Pencemaran Air dan Dampak Umumnya


1. Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa
sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik
adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri.
Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan
sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-
kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan
oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai
menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian
besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah
anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air
sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan
limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini
hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah
deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan
deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan
eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak
terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup
sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan
terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang
menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang
menyebabkan pendangkalan.

2. Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat
tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan

17
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat


merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok.
Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak
seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang
lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat
mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air
lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air, tetapi
mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan
sel-sel tubuh mahluk hidup disebut Biological Amplification, sehingga
apabila masuk dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan
yang tertinggi adalah pada konsumen puncak. Contohnya ketika di dalam
tubuh ikan kadarnya 6 ppm, di dalam tubuh burung pemakan ikan
kadarnya naik menjadi 100 ppm dan akan meningkat terus sampai
konsumen puncak.

3. Limbah Industri
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya
pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3,
yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1,
limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak
lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan
hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah
korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat
toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri
yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam.
Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang
mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat,
asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif,
dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan

18
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan


kanker.
Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri
atau yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah
yang mengandung merkurei selain berasal dari industri logam juga
berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya. Di
Jepang antara tahun 1953- 1960, lebih dari 100 orang meninggal atau
cacat karena mengkonsumsi ikan yang berasal dari Teluk Minamata.
Teluk ini tercemar merkuri yang bearasal dari sebuah pabrik plastik.
Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui rantai makanan,
yaitu mula-mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme yang kemudian
dimakan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk ke dalam tubuh
manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut
pada ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease/
acrodynia, alergi kulit dan kawasaki disease/ mucocutaneous lymph node
syndrome.
Kalau sudah seperti ini masalahnya, yang bisa kita lakuakan
untuk mengurangi pencemaran adalah mengurangi bahkan kalau bisa
mencegahnya. Salah satu cara mengurangi pencemaran air, umtuk
keberlangsungan hidup adalah mengolah terlebih dahulu limbah akan
kita buang. Seperti yang kita ketahui bahwa masalah utama pencemaran
air di Indonesia adalah limbah rumah tangga dan limbah industri.

Menurut WHO, jumlah air bersih yang harus dipenuhi bagi kehidupan
yang sehat adalah 86,4 liter perkapita/hari, baik untuk memenuhi keperluan
sehari-hari maupun untuk keperluan yang lainnya. Pada prinsipnya air yang
di alam itu tetap, tidak akan merubah jumlahnya.
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat
meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak
seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan
asam dsb. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori,
antara lain sebagai berikut :

19
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

 Dampak terhadap kehidupan air


 Dampak terhadap kualitas air tanah
 Dampak terhadap kesehatan
 Dampak terhadap estetika lingkungan

1. Dampak terhadap kehidupan biota air


Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan
menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan
mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen
terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat
pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan
pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka
proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air
limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas
dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme,
apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah


Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal
coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh
suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan


Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam
antara lain :
- air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
- air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
- jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia
bersangkutan tak dapat membersihkan diri
- air sebagai media untuk hidup vector penyakit

20
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne


diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih
banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar
bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang
dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan
jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri,
protozoa dan metazoa.

Tabel 3 : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya


Agen Penyakit
Virus
Rotavirus Diare pada anak
Virus Hepatitis A Hepatitis A
Virus Poliomyelitis Polio (myelitis anterior acuta)
Bakteri
Vibrio cholerae Cholera
Escherichia Coli Diare/Dysenterie
Enteropatogenik
Salmonella typhi Typhus abdominalis
Salmonella paratyphi Paratyphus
Shigella dysenteriae Dysenterie
Protozoa
Entamuba histolytica Dysentrie amoeba
Balantidia coli Balantidiasis
Giarda lamblia Giardiasis
Metazoa
Ascaris lumbricoides Ascariasis
Clonorchis sinensis Clonorchiasis
Diphyllobothrium latum Diphylobothriasis
Taenia saginata/solium Taeniasis
Schistosoma Schistosomiasis

21
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

4. Dampak terhadap estetika lingkungan


Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke
lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang
biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang
dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau
lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga
menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah
detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat
banyak.

D. Langkah-langkah Pengolahan Air yang Tercemar


Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengolah air yang tercemar
antara lain:
a. pengolahan secara fisik
dapat diterapkan untuk berbagai pengolahan limbah. Dalam
pengolahan limbah secara fisik, polutan akan dipisahkan dengan cara
diendapkan. Hasil yang dicapai sangat terbatas dan memerlukan waktu
yang cukip lama.

b. Pengolahan secara kimiawi


dapat dilakukan dengan menambahkann bahan-bahan kimia
kedalam air limbah. Dalam hal ini yang sangat penting adalah
menentukan jenis-jenis bahan kimia yang diperlukan. Dalam pengolahan
air limbah secara kimiawa, waktu dan area yang diperlukan jauh lebih
kecil dibandngkan pengolahan limbah secara fisik dan biologi. Zat kimia
yang mengandung zat-zat kimia termasuk logam berat, sangat tepat bila
pengolahan limbah dilakukan secara kimiawi.

c. pengolahan secara biologis


Pengolahan limbah secara biologi terutama memanfaatkan keja
mikroorganisme. Polutan yang degradebel merupakan makanan bagi

22
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

bakteri, sehingga dalam waktu singkat bakteri akan berkembang biak dan
menghabiskan makanan yang ada di limbah.
Pengolahan air limbah dengan tujuan untuk dipergunakan kembali,
baik untuk dikonsumsi maupun untuk MCK, biasanya akan memerlukan
biaya yang lebih besar dibandingkan apabila pengolahan air limbah hanya
akan dibuang ke lingkungan.

1. Pengolahan Limbah rumah tangga


Tujuan utama pengolahan air limbah rumah tangga adalah
mengurangi BOD, partikel tercampur dan membunuh partikel tercampur
dan membunuh bakteri patogen.
Diagram pengelohan air limbah rumah tangga :

2
3 5 6
1
2 4

Keterangan :
1. Saringan Kasar
2. Penangkap pasir
3. Penangkap lumpur
4. Pembusuk lumpur
5. Bak aersi
6. Bak kaporisasi

1. Air kotor atau air buangan rumah tangga yang masih segar dialirkan
melewati saringan kasar, ini dimaksudkan agar benda-benda yang
ukurannya besar (potongan kayu, daun, kertas, kain, kaleng, plastik,
dan lain-lain) tertahan.
2. Dari saringan kasar air, dialirkan ke bangunan penangkap pasir.
Ukuran bangunan penagkap pasir ini disesuaikan dengan debit air.
Diusahakan agar air yang mengalir melalui bangunan penangkap
pasir mempunyai kecepatan lebih kurang 30 m/skon. Dengan

23
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

kecepatan 30 m/s ini, pasir dapat mengendap, akan tetapi benda-


benda yang halus(lumpur) dapat terus terbawa air. Bangunnan
penangkap pasir sebaiknya terdiri dari dua bangunan yang sama dan
bekerja secara bergantian. Bila bagian yang satu telah penuh berisi
pasir, maka air limbah dialirkan melaui bagian kedua, sedang bagian
pertama diambil pasirnya, dan demikian pula sebaliknya, bila bagian
kedua penuh berisi pasir, maka air limbah akan dialirkan melalui
bagian pertama, sedangakan bagian kedua diambil pasirnya.
3. Setelah air limbah keluar dari tempat penahan pasir, air limbah
dialirkan melaui bangunan penahan lunpur. Dalam bangunan
penahan lumpur, aliran air limbah harus tenang supaya sebagian
besar dari lumput dapat terendapkan denagn hilangnya atau
terpisahnya pasir dan lumpur dari aliran air limbah, maka BOD air
limbah ersebut telah turun lebih kurang 30%. Dengan demikain
beban aerasi menjadi berkurang.
4. Lumpur yang sudah terkumpul kemudian di pmpa kebangunan
pembusuk lumpur, dan didalam bangunan pembusuk lumpur, ini
dihasilkan gas metan dan gas karbondioksida. Gas ini dialirkan
untuk keperluan rumah tangga.
5. Air yang keluar dari bak penahan lumpur kemudian diaerasi dengan
menggunakan berbagaimacam cara, disesuiakan dengan kondisi
yang ada. Oksigen diperlukan di dalam proses pengolahan air
limbah, khususnanya air limbah tingkat tinggi. Dengan
ditambahkannya oksigen pada air ini, maka bakteri yang
berkembang adalah bakteri aerob dimana akan memakan kotorsn
yang terdapat di dalam air.
6. Bila air tersebut ingin dikonsumsi langkah selanjutnya adalah
membunuh bakteri yang ada pada air tersebut salah satunya dengan
memberi kaporit, sehingga bakteri-bakteri yang tidak diinginkan bisa
hilang. Bila bakterinya sudah mati maka air siap untuk digunakan
dalam kebutuhan sehari-hari baik untuk dikonsumsi maupun untuk
MCK.

24
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan
kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya
membuat kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air
bersih merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di
kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan
sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu,
saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap
sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi
air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu
dikarenakan oleh polusi tersebut.
Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti
gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta
mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air
limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan
sampah dan air limbah yang kurang baik seperti: pengaliran air limbah ke
dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak karena
kurang terpelihara.
Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan
penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat
berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit,
serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus.
Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang
kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik
diantaranya adalah: Diare, Demam berdarah, Disentri, Hepatitis A, Kolera,
Tiphus, Malaria, Cacingan.
Maka yang harus kita lakukan dalam menanggulangi pencemaran air
dan tanah serta terhindar dari berbagai penyakit adalah pola hidup bersih dan
sehat. Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan
yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan
pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat
memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan

25
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. . Lingkungan
yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar
rumah yang sehat.

Cara Mengatasi Pencemaran Air yang Efektif

 Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar.

Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya.


Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit
membersihkannya.

 Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.

Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah tanaman yang dapat menyerap


air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah mencukupi dan sumber
air bersih dapat terjaga.

 Tidak membuang sampah ke sungai.

Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah
mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di
Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai
menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang
akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke
kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare,
penyakit kulit, dan lain sebagainya.

 Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulang.

Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak
membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar
masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak
sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas
mereka.

26
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

 Penyuluhan pembuangan limbah industri.

Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi


penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke
sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini,
masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke
sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada
masyarakat yang hidup di area tersebut.

 Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.

Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan


penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak
mencemari air laut.

 Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.

Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat


pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh
mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat
sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-
binatang laut akan terganggu ekosistemnya.

 Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan


limbah beracun.

Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang
kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang
mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha. Maka jika Anda akan
mendirikan sebuah industri, buatlah industri yang ramah lingkungan. Selain
lebih murah, Anda pun tidak akan dibenci oleh masyarakat dan lembaga-
lembaga pencinta lingkungan.

27
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk
pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air
sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia,
fisika dan biologis,
2. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran,
3. Pencemaran air secara umum dapat di sebabkan oleh: limbah
pemukiman, limbah pertanian, limbah industri
4. Penyebab utama limbah yang mencemari air di perlotaan besar, khusunya
perkotaaan yang ada di Indonesia adalah pencemaran yang di akibatkan
oleh limbah indusrti dan limbah rumah tangga, adapun alternatif untuk
mencegah pencemaran yang meluas adalah dengan mengolah air yang
berisi limbah tersebut sebelum di buang kesumber air ataupun untuk
keperluan konsumsi.
5. Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-
gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta
mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan
air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit.
6. jumlah air semalin hari semalin menipis, maka perlu kebijaksanan dalam
penggunaan air, sehingga krisis air bias di minimalisir.

28
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

7. Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang


baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik
diantaranya adalah: Diare, Demam berdarah, Disentri, Hepatitis A,
Kolera, Tiphus, Malaria, Cacingan.

B. Saran
Saran kami untuk seluruh pembaca adalah untuk terus menghemat air
bersih, karena tanpa air bersih manusia tidak akan mungkin bisa bertahan
hidup. Dan sebagai tambahan, berikut terdapat beberapa tip menghemat air
bersih:
1. Tutup kran air ketika sedang menggosok gigi. Kran yang dibiarkan
mengalirkan air dengan deras selama dua menit penuh sementara
menggosok gigi dua kali sehari, setara penyia-nyiaan 33 liter air.
2. Batasi penggunaan shower atau pancuran cukup lima menit saat mandi.
Mandi dengan shower selama 5 menit sama dengan menggunakan 30
gayung atau air bersih 30 liter, sedangkan mandi dengan bathtub
menghabiskan air bersih sebanyak 100 liter. Survei Direktorat
Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya 2006
menunjukkan bahwa di Indonesia, tiap orang Indonesia per harinya
menghabiskan 65 liter air bersih untuk mandi, 45 persen dari total
pemakaian air bersih rata-rata orang.
3. Cegah dan perbaiki kebocoran pada jamban, kran, dan pipa.
4. Pasang drum untuk menampung air hujan. Drum dapat dilengkapi
dengan kran eksternal untuk memudahkan penggunaan air.
5. Hematlah energi pada pompa air dengan menggunakan tangki air dan
pakai pelampung pengontrol ketinggian air di penampungan. Pilih
pelampung air yang secara otomatis menggunakan pompa setelah air
mencapai ketinggian tertentu.
6. Dalam satu hari kita membuang sebanyak 2,5 galon air bersih hanya
untuk membilas toilet. Hemat air dengan menggunakan toilet dual flush.
Gunakan tombol flush yang kecil setelah buang air kecil. Selain itu,

29
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

dengan menaruh botol yang dapat menampung air dalam tangki toilet, air
untuk membilas dapat dihemat.
7. Gunakan mesin cuci berpintu di depan yang lebih hemat air
dibandingkan jenis berpintu di atas. Air yang dibutuhkan hanya sekitar
2/3 dari kebutuhan mesin cuci berpintu di atas.
8. Kalau mencuci pakaian dengan tangan, lebih baik gunakan ember
daripada menuci di bawah air mengalir.
9. Cucilah piring dan pakaian dalam jumlah besar sekaligus, agar
penggunaan airnya lebih hemat.
10. Hindari mencuci dengan air panas karena energi yang dibutuhkan sangat
besar.
11. Gunakan one touch tap pada kran guna menghemat penggunaan air kran
hingga 85 persen.
12. Kurangi mengonsumsi air botol (air minum dalam kemasan).
13. Usahakan untuk menghabiskan air minum di gelas atau botol. Hindari
membuang air minum yang tersisa di gelas atau botol. Gunakan untuk
menyiram tanaman, mencuci tangan, dan lain-lain.
14. Mencuci mobil dengan menggunakan selang membutuhkan air bersih
sebanyak 300 liter. Jika menggunakan ember dan lap, air yang diperlukan
hanya sebanyak 75 liter, lagipula pencuciannya lebih efektif.
15. Sedapat mungkin gunakan air berlangganan dari Perusahaan Air Minum
(PAM), jika tersedia, daripada menggunakan mesin pompa air.
Penyedotan air tanah dapat menyebabkan cadangan air tanah terus
berkurang dan menyebabkan wilayah yang kesulitan air bersih terus
bertambah.

30
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

DAFTAR PUSTAKA

AMPL Yunior (2009). Tips Hemat Air [Online]. Tersedia:


http://yunior.ampl.or.id/?tp=tips&view=detail&kode=42&path=13&ktg=1&
select=1. [6 Desember 2012].

Wikipedia (2011). Air Bersih [Online]. Tersedia:


http://id.wikipedia.org/wiki/Air_bersih. [6 Desember 2012].

IptekNet (2011). Pengelolaan Limbah Industri Rumah Tangga [Online]. Tersedia:


http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=5&doc=5e6. [6
Desember 2012].

Contoh Makalah Pencemaran Air Sungai | isomwebs.com. Tersedia:


http://www.isomwebs.com/search/contoh-makalah-pencemaran-air-sungai/
[17 Desember 2012].

Frenkiey's Blog: Pencemaran Air. Tersedia:


http://frenkieysilalahi.blogspot.com/2011/10/pencemaran-air.html [17
Desember 2012].

Makalah Pencemaran air bersih: pencemaran air bersih. Tersedia: http://iin-


pratiwi.blogspot.com/2012/03/pencemaran-air-bersih.html. [17 Desember
2012].

31
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

LAMPIRAN

Foto hasil pengamatan di jalan Raya Candi Blok 2A, Plasman Karang
Besuki Malang.

32
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

Foto hasil pengamatan di jalan Gajayana Malang ( Samping Swalayan


Sardo ).

33
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

Foto hasil pengamatan di jalan Simpang Majapahit no. 1, Merjosari


Malang.

34
Endah T. Puspita Sari 12 21 040

35

Anda mungkin juga menyukai