Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENYEDIAN AIR BERSIH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dosen pengampu:
Agus Marjianto, S.Si.T., SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
RISCHA SAFITRI
NIM : P27825020039

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KESEHATAN GIGI
JURUSAN KESEHATAN GIGI
SEMESTER 5
2022/2023
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Penyediaan Air Bersih”.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.


Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesain makalah ini, terutama dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat Agus Marjianto, S.Si.T., SKM., M.Kes yang telah
membimbing penyusunan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 09 September 2022

Rischa Safitri

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Air ................................................................................................... 2
2.2. Karakteristik Air .............................................................................................. 3
2.2.1. Karakteristik fisik Air : ............................................................................... 3
2.2.2. Karakteristik kimia air : .............................................................................. 3
2.3. Macam-macam Air ........................................................................................... 4
2.3.1. Air yang suci dan mensucikan. ................................................................... 4
2.3.2. Air suci tetapi tidak menyucikan ................................................................ 5
2.3.3. Air yang bernajis ......................................................................................... 6
2.4. Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor ......................................................... 6
2.4.1. Ciri-ciri Air Bersih ...................................................................................... 6
2.4.2. Karakteristik Air Kotor ............................................................................... 6
2.5. Fungsi Air Dalam Kehidupan .......................................................................... 7
2.6. Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih .................................................... 7
2.7. Cara pengolahan air limbah secara sederhana: ........................................... 11
1.1.1. Pengenceran (Dilution) ............................................................................. 11
1.1.2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds) .......................................................... 11
1.1.3. Penyaringan Air ........................................................................................ 12
BAB III ............................................................................................................................. 16
PENUTUP ........................................................................................................................ 16
PENUTUP ........................................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut
sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang
pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim
kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi
itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau
sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau,
selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya
merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak
pakai.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan
adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat
adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan,
bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana
tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang disebut dengan air?
1.2.2. Ada berapa macam air itu?
1.2.3. Bagaimana karaktristik air?
1.2.4. Bagaimana cara membedakan air bersih dan air kotor?
1.2.5. Bagaimana cara mengolah air?
1.3. Tujuan Penulisan
Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang:
1.3.1. Pengertian air, macam-macam air dan karakteristik air.
1.3.2. Membedakan antara air bersih dan air kotor.
1.3.3. Cara mengolah air kotor menjadi air bersih.
1.3.4. Cara mengolah air bersih menjadi air minum.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Air
Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir
71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia
di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es
(di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek
tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan
aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju
laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia
terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud
padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang
secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Pengaturan air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-). Manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk
hidup. Tenaga air mempunyai arti ekonomi yang besar. Air tidak hanya

2
menyediakan media yang menjadi tempat dimungkinkannya reaksi yang
menyokong kehidupan, tapi air sendiri sering menjadi produk atau reaktan yang
penting dari reaksi-reaksi itu.
2.2. Karakteristik Air
2.2.1. Karakteristik fisik Air :
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan
organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang
dihasilkan oleh buangan industri.
2. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut.
Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang
tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.
3. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan
tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta
tumbuh-tumbuhan.
4. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan
turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi
sinar matahari kedalam air.
5. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga
serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik,
dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.
2.2.2. Karakteristik kimia air :
1. pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air
dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam
bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi
oleh pH.

3
2. DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa
dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air
semakin baik. Satuan DO biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.
3. BOD (biological oxygent demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme
untuk menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di
dalam air buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk
memonitoring kapasitas self purification badan air penerima.
4. COD (chemical oxygent demand)
5. COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi
bahan-bahan organik secara kimia.
Reaksi: + 95%terurai Zat Organik + O2 → CO2 + H2O
6. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun,
namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian
untuk industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan
dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh
adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.
7. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l).
Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan
bau ligam, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh
oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.
2.3. Macam-macam Air
Macam-macam air dan Pembagiannya :
2.3.1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan
(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh
dari langit atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya,
seperti; air hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air

4
embun, dan air yang keluar dari mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: “Dan
Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan
hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci
menyucikan’. Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya
yang tiga(warna,rasa dan baunya) adalah sebagai berikut:
a. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu
belerang.
b. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
c. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan
atau kiambang.
d. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar
memeliharanya misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari
poho-pohon yang berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang
lainnya.
2.3.2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang
termasuk dalam kategori ini ada tiga macam air :
a. air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu
benda yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh,
air kopi, dan sebagainya.
b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana
panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka
garis tengahnya 1 hasta, dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah
terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis.
Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah
timbangannya.
c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari
tekukan pohon kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.

5
2.3.3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi,
baik airnya sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit-
berarti urang dari dua kulah –tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya
sama dengan najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih,
hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu
tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau
baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw:
‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu
apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist).
c. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau
perak. Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk
pakaian; kecuali air yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan
tempattempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah
Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya
matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya , ‘Jangan engkau
berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan
menimbulkan sopak.”(Riwayat Baihaqi).
2.4. Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor
2.4.1. Ciri-ciri Air Bersih
• Jernih, tidak berbau, tidak berasa &tidak berwarna.
• Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
• Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa
(Hg) dan mangan (Mn).
• Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli
tinja dan total coliforms.

2.4.2. Karakteristik Air Kotor


• Berwarna kotor.
• Suhunya panas.

6
• Mengandung unsur-unsur Fe, Zn, Hg dan Mn.
• Biasanya air ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang
berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari
penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.
• Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:
a. gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine
dan asam amino.
b. gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan
karbohidrat, termasuk selulosa.

2.5. Fungsi Air Dalam Kehidupan


1. Mengontrol suhu tubuh
2. Faktor penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Membawa oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh sehingga
semua sel dan organ tubuh termasuk otak, ginjal, jantung, limpa, paru-paru
dapat tetap hidup dan berfungsi dengan baik.
3. Detoksifikasi, membawa sisa-sisa pembakaran tubuh termasuk racun-racun
ke alat sekresi sehingga metabolisme tubuh berjalan baik. Ini berarti semua
zat yang ada di dalam air minum ikut ke dalam tubuh dan peredaran darah
kita.
4. Fungsi lainnya bagi kesehatan adalah kulit menjadi lebih sehat, membantu
penurunan berat badan, menurunkan resiko serangan jantung, membantu
sendi dan otot menjadi rileks, melancarkan proses buang air besar dan
menambah energi serta kesegaran tubuh.
5. Sebagai sumber kehidupan di muka bumi.
2.6. Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan
barangkali juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium
sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna
untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Tawas juga
membentuk koloidal AL(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat

7
pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah
terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir berfungsi
sebagai penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama
(desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk
menetralkan keasaman ynang terjadi karena penggunaan tawas.
1. Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air Minum)
Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama
dengan pengolahan air sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke
dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur dibiarkan mengendap karena
pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan air
selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan
tawas dan gas klorin (preklorinasi). Poada air baku yang kekeruhan dan
pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk
menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air
baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur dengan bahan-bahan
kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelator ini terjadi
proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-
flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air
sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan
ini, sisa-sisa flok akan tertahan.
Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang
sudah cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon,
dimana ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post
klorinasi) untuk mematikan hama. Dari bak siphon, air yang sudah
memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam reservoar,
kemudian ke konsumen.
2. Pengolahan Air Bersih
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah
bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4
bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak
filtrasi.

8
a. Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada
proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena
pada dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid
dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi
partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas,
ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat),
hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis
(menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan
cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 – 90 detik.
Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar
b. Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit
flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok.
Teknisnya adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixin)
Proses Sedimentasi
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator
c. Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit
filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media
berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan
kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses
tambahan, dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV,
pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu
reservoir.
d. Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air
masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat
penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-
pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita menggunakan
grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi

9
lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi.
Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi
Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake,
WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang
cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas
pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke
reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk
didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah
distribusi.
3. Pengolahan Air Kotor (Limbah Industri)
Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk
mengurangi konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang
mengandung sulfida dapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom
hampir selalu trivalent karena tidak perlu dilakukan reduksi bentuk
heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat diendapkan dengan
menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi.
Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan,
melarutkannya kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan.
Proses pengolahan primer lain mliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan
untuk mengurangi BOD dan memperoreh padatan kembali. Pengolahan secara
kimia dengan menggunakan tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu polielektrolit
lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan BOD. Sistem pengolahan secara biologi
bekerja efektif.
Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus
digunakan sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob
efektif, tetapi akan mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerah
pemukiman. Sistem-sistem parit oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan
Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan. Danau (anaerob dan aerob)
meruopakan sistem yang murah dan efektif, apabila dirancang dan dioperasikan
secara baik dan apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan, dapat digunakan
suatu sistem untuk menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi.

10
Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan
pengayakan mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.
2.7. Cara pengolahan air limbah secara sederhana:
Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran.
Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar
terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun
demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya
dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara
sederhana pengolahan air buangan antara lain:
1.1.1. Pengenceran (Dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya
penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air
limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu
banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya
kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya
menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai,
danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.
1.1.2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air
limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman
antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi
kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga
memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah
sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir
khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan
sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.

11
pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2
oleh chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen).
Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan
dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi
pengendapan.
Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang
sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan
sebagainya).
c. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut.
Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang
pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini
terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi,
rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan
protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.
1.1.3. Penyaringan Air
a) Saringan Kain Katun.

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik


penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan
menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari
kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan
tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

b) Saringan Kapas

Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan
kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada
dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas
yang digunakan.

12
c) Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke


dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon
dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari
air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam
air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk
lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau
filtrasi.

d) Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan


menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air
bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.

e) Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan
pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air
terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas
(up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan
kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.

f) Gravity-Fed Filtering System

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir


Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua
tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air
hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan
Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas
air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air
hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa
/ multi Saringan Pasir Lambat.

13
g) Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan
satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau
dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu
atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

h) Saringan air sederhana / tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir


arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan
pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang
berasal dari sabut kelap

i) Saringan Keramik

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga
dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan
dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik
menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh
bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan
dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga
untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan
jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat
dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.

j) Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring
dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh
masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring
air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif
rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

14
k) Saringan Tanah Liat.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus
pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian
dasarnya.

15
BAB III

PENUTUP
3.1. Simpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai
salah satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber
kehidupan di bumi ini sudah banyak tercemar karena ulah manusia. Terjadinya
berbagai penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air menyebabkan dicarinya
solusi untuk mendaur ulang air yang sudah kotor menjadi air yang layak pakai lg
dengan tradisional ataupun dengan alat yang canggih.
Pengolahan air bersih melalui beberapa proses diantaranya :
1) Koagulasi
2) Flokulasi
3) Filtrasi
4) Reservoir
Cara pengolahan air limbah secara sederhana:
a. Pengenceran (Dilution).
b. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds).
c. Irigasi.
Penyaringan Air diantaranya :
1. Saringan Kain Katun
2. Saringan Kapas.
3. Aerasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL).
5. Saringan Pasir Cepat (SPC).
6. Gravity-Fed Filtering System.
7. Saringan Arang.
8. Saringan air sederhana / tradisional.
9. Saringan Keramik.
10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu.
11. Saringan Tanah Liat.

16
PENUTUP

Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Kantor Menteri Biro Bina Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa
Tengah, Semarang : Erlangga.
Fandeli, Chafid. 1995. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan
Pemapanannya dalam Pembangunan. Yogyakarta : Liberty.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
Suratmo, Gunawan F. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta
: Gajah Mada University Press.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2096385-pengertian
air/#ixzz1nmKAnB4D
http://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

17

Anda mungkin juga menyukai