Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KESLING

DETEKSI DAN IDENTIFIKASI PENYEDIAAN AIR BERSIH

Disusun Oleh : Kelompok 1

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA TIGA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2020

ANGGOTA KELOMPOK
1. Abdullah
2. Alfitri Zdn Rahmawati
3. Amalia Azizah
4. Muhammad Fathurrahman Gusti Rosadi
5. Muhammad Firmansyah
6. Muhammad Murdhoni
7. Nur Syifa
8. Talitha Zuleika
9. Tasya Ayuni

KATA PENGANTAR

ii
Berkat upaya yang sungguh-sungguh, tentunya tidak lepasdari rahmat
dan ijin Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Laporan Praktimuk Dasar-Dasar
Kesling dengan materi Deteksi dan Identifikasi Penyediaan Air Bersih ini dapat
diselesaikan.
Pada kesempatan ini disampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing
praktek, serta lainnya sehinga kegiatan praktikum dapat terlaksana. Akhirnya,
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini
diucapkan terimaksih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Amin.

Martapura,5 September 2020

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN.............................................................................. i
ANGGOTA KELOMPOK........................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG.................................................... 1
B. TUJUAN........................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 4
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK.............................................. 5
A. WAKTU......................................................................... 5
B. TEMPAT........................................................................ 5
........................................................................................
BAB IV HASIL PRAKTIK................................................................ 6
BAB V PENUTUP............................................................................ 7
A. KESIMPULAN.............................................................. 7
B. SARAN.......................................................................... 7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk hidup termasuk
manusia. Kebutuhan akan air tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam
sumber, antara lain: menampung air hujan, air permukaan, ataupun air tanah.
Perkiraan kuantitas dan distribusi air di bumi diberikan dapat dikatakan
sebesar 97 persen dari air di bumi ada di laut dan sisanya sebesar 1,7 persen
ada di kutub-kutub bumi berupa es, 1,7 persen berupa air bawah tanah dan
hanya 0,1 persen berada sebagai air permukaan dan atmosfer (Indarto, 2010:
7).
Berdasarkan berbagai sumber air tersebut masyarakat banyak
menggunakan air tawar yang berasal dari air tanah sebagai pemenuhan
kebutuhan kehidupan mereka. Air menjadi sumberdaya yang penting untuk
mendukung kehidupan, keberadaan air tidak hanya cukup memenuhi syarat
jumlah yang banyak secara kuantitas tetapi juga memiliki kualitas yang baik.
Seringkali masyarakat memandang kebutuhan air sudah cukup terpenuhi
apabila ada jumlah yang cukup banyak, sedangkan kualitasnya kurang
diperhatikan.
Air tanah merupakan salah satu air baku yang banyak dimanfaatkan
oleh manusia guna menunjang kebutuhan, baik untuk keperluan rumah tangga
(domestik), industri, jasa, maupun pertanian (Widyastuti dkk, 2006: 32). Air
tanah dapat dikatakan sebagai salah satu sumberdaya air yang potensial,
sehingga banyak mendapat perhatian dalam kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan air bersih. Upaya dalam pemenuhan kebutuhan air, khususnya air
minum di suatu daerah penyediaan air tanah selalu dikaitkan dengan kondisi
air tanah yang sehat, murah, dan tersedia dalam jumlah yang sesuai
kebutuhan (Langgeng Wahyu Santosa dan Tjahyo Nugroho Adji, 2006: 169).

1
2

Menurut Travis (1977, dalam Langgeng Wahyu Santosa dan Tjahyo


Nugroho Adji, 2006: 169) terdapat beberapa keuntungan menggunakan air
tanah sebagai sumber air bersih antara lain: (1) kualitasnya relatif lebih baik
dibandingkan air permukaan dan tidak terpengaruh musim, (2) cadangan air
tanah lebih besar dan mudah diperoleh dengan cara sederhana dibanding
sumber air lainnya, (3) tidak memerlukan tampungan dan jaringan transmisi
untuk mendistribusikannya sehingga biaya lebih murah. Penyediaan air bersih
bagi masyarakat yang paling murah adalah bila diperoleh dari penurapan air
tanah, khususnya air tanah bebas (Langgeng Wahyu Santosa dan Tjahyo
Nugroho Adji, 2006: 169).

Pemenuhan kebutuhan sumberdaya air yang besar tentunya tetap


harus dilakukan dengan memperhatikan batas aman pengambilan air tanah.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat
pemanfaatan air tanah yang melebihi daya dukungnya antara lain penurunan
muka air tanah, intrusi, hingga terjadinya penurunan permukaan lahan dan
banjir pasang air laut seperti yang terjadi di beberapa kota Pantai Utara Pulau
Jawa. Selanjutnya, dengan mengetahui besarnya kuantitas, kualitas dan
kebutuhan air tanah di daerah penelitian yang kemudian dilihat berdasarkan
besarnya hasil aman pemanfaatan air tanah, diharapkan dapat dilakukan
pemanfaatan air tanah untuk mencukupi kebutuhan domestik dan jasa agar
memiliki fungsi yang lestari.

B. Tujuan
1. Menganalisis penyediaan air bersih di daerah Martapura.
2. Dapat mengetahui permasalahan air yang ada di wilayah Martapura
3. Dapat mengetahui karakteristik air.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

Air
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang
banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan
manusia serta makhluk hidup lainnya, Pelestarian kualitas air dilakukan pada
sumber air yang terdapat di hutan lindung. Sedangkan pengelolaan kualitas air
pada sumber air di luar hutan lindung dilakukan dengan upaya pengendalian
pencemaran air, yaitu upaya memelihara fungsi air sehingga kualitas air
memenuhi baku mutu air. Air sebagai komponan lingkungan hidup akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya
buruk akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta
kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya
guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tamping dari sumber daya
air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (PP RI No.
82 tahun 2011).
Sekalipun air jumlahnya relative konstan, tetapi air tidak diam, melainkan
bersirkulasi akabiat pengaruh cuaca, sehingga terjadi suati siklus yang disebut
siklus hidrologis. Siklus hidrologis adalah salah satu proses alami untuk
membersihkan dirinya, dengan syarat bahwa kualitas udara cukup bersih. Siklus
hidrologis diawali dengan air menguap akibat panasnya matahari. Penguapan ini
terjadi pada air permukaan, air yang berada di lapisan tanah bagian atas
(evaporasi), air yang ada di dalam tumbuhan (transpirasi), hewan dan manusia
(transpirasi, respirasi). Uap air ini memasuki atmosfir. Di dalam atmosfir uap air
ini akan menjadi awan, dam dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan
berubah bentuk menjadi tetesan-tetesan air dan jatuh kembali ke dalam bumi
sebagai hujan. Air hujan ini ada yang mengalir langsung ke dalam permukaan

3
4

(runoff), ada yang meresap ke dalam tanah (perkolasi) dan menjadi air tanah yang
baik dangkal maupun dalam, ada yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah dalam
akan timbul ke permukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air
permukaan bersama-sama dengan air tanah dangkal, dan air yang berada di dalam
tubuh akan meguap kembali untuk menjadi awan. Maka siklus hidrologis ini
kembali berulang (Juli Soemirat, 2004:79-80).
Peranan Air dalam Kehidupan Manusia
Air merupakan sumber kehidupan bagi setiap organisme masih merupakan
permasalahan yang gelap apalagi untuk manusia. Perkembangan industrialisasi di
satu pihak mendorong lajunya tingkat pencemaran dari lingkungan air maupun
aliran-aliran di mana tersebut terakhir ini masih memberikan berbagai kerugian
bagi segala kehidupan (Slamet Riyadi, 1984:151).
Air adalah bagian dari kehidupan di permukaan bumi. Bagi kehidupan
makhluk, air bukan merupakan hal yang baru, karena kita ketahui bersama tidak
satupun kehidupan di bumi ini dapat berlangsung tanpa adanya air. Oleh karena
itu, air dikatakan sebagai benda yang mutlak yang harus dalam kehidupan
manusia (Djasio Sanropie dkk, 1984:2).
Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan
manusia maupun binatang, tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, air merupakan
bahan yang sangat vital bagi kehidupan dan juga merupakan sumber dasar untuk
kelangsungan kehidupan di atas bumi (Djasio Sanropie dkk, 1984:2).

Sumber Air
Air Permukaan
Air permukaan yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air
permukaan yang meliputi semua sumber air yang terdapat di permukaan tanah
seperti air sungai, kolam, danau, ataupun air hujan. Karena letaknya relatif terbuka
cenderung lebih mudah terkontaminasi atau tercemar baik secara fisik, kimiawi,
mikrobiologis, maupun radiologis (Lud Waluyo, 2005:130).
Air Tanah
5

Air tanah adalah semua jenis air yang terletak di bawah tanah, biasanya
memerlukan cara tertentu untuk menaikkan permukaan. Misalnya dengan
membuat sumur atau dengan menggunakan pompa. Air tanah pada umumnya
lebih bersih daripada air permukaan, namun tidak dapat dijamin bahwa semua
jenis air tanah untuk dikonsumsi (Lud Waluyo, 2005:131).
Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah. Mata air yang berasal dari air tanah dalam, hamper tidak terpengaruh oleh
musim dan memiliki kualitas yang sama dengan air tanah dalam (Lud Waluyo,
2005:132).

Laut
Laut adalah salah satu jenis air permukaan yang mempunyai rasa asin
dengan jumlah yang banyak. Laut juga sebagai tempat habitat makhluk laut serta
yang membelah bumi menjadi benua dan pulau. Secara singkatnya laut
merupakan sejumlah air yang menutupi permukaan dengan jumlah yang sangat
besar dan mengandung garam yang sangat banyak. Jadi air yang berasal dari
sungai akan mengalir ke laut.
Danau
Danau adalah kumpulan dari air tawar atau air asin yang terkumpul dalam
sebuah tempat yang besar. Biasanya danau tercipta karena mencairnya gleser,
adanya mata air atau akibat dari aliran sungai. Danau bisa juga disebut sebagai
cekungan yang dibuat secara alami oleh alam maupun oleh manusia yang berisi
air. Jadi biasanya danau itu tidak mengalir seperti sungai tetapi tetap berada di
dalam satu wadah.
Permunculan air tanah secara alamiah dapat berupa mata air (“springs”)
atau rembesan (“seepages”). Mata air atau rembesan berasal dari siklus hidrologis
atau dapat juga berasal dari air magmatic maupun air fosil (“connate water”).
Keadaan mata air sengat bervariasi baik sifat fisik kimianya. Hal ini dapat
disebabkan karena keanekaragaman kondisi geogolinya (Suharyadi, 1984:28).
6

Penyediaan Air

Pada tahun 2010, sekitar 85% populasi global (6,74 miliar orang) telah
memili akses ke penyediaan air melalui pipa baik dengan sambungan ke rumah
ataupun suatu sumber air yang diperbaiki melalui cara lain selain sambungan
rumah seperti pipa leding berdiri, kios air, dan sumur yang terlindungi. Namun
sekitar 14% (884 juta orang) tidak memiliki akses ke sumber air yang diperbaiki
dan harus menggunakan mata air yang diperbaiki dan harus menggunakan mata
air atau sumur yang tak terlidungi, kanal, memenuhi kebutuhan mereka akan air.
Suatu pasokan air bersih khususnya air yang tidak tercemar dengan materi
feses karena kurangnya sanitasi adalah faktor penentu yang paling penting dalam
kesehatan masyarakat (butuh rujukan) Kerusakan pasokan air dan atau
infrastruktur sanitasi setelah bencana besar (gempa bumi, banjir, perang, dll.)
menyebabkan ancaman langsung epidemic yang parah dari penyakit yang
ditularkan air, yang mana beberapa diantaranya dapat mengancam jiwa.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Waktu
Pelaksanaan praktikum mata kuliah Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan
dengan materi Mengidentifikasi dan Deteksi Masalah Penyediaan Air di
Martapura. dilaksanakan pada hari Kamis, 03 September 2020.

B. Tempat
Tempat praktikum mata kuliah Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan
dengan materi Mengidentifikasi dan Deteksi Masalah Penyediaan Air di
Martapura, dilaksanakan di Martapura.

7
BAB IV
HASIL PRAKTIK

1. Pembahasan Penelitian
PDAM Kabupaten Banjar bertanggung jawab dalam penyediaan dan
pelayanan air minum penduduk di kota Martapura. Saat ini pelayanan
yang diberikan oleh PDAM masih rendah yaitu hanya 44,62%.
Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kawasan (RUTRK) Perkotaan
Martapura dan sekitarnya disebutkan pada tahun 2019 target pelayanan air
bersih adalah 90%. Target pelayanantersebut dengan komposisi 80%
dilayani oleh sambungan rumah tangga dan 20% dilayani oleh kran umum.
Karena itu perlu dilakukan pengembangan sistem penyediaan air bersih.
Untuk melakukan pengembangan diperlukan suatu evaluasi yang dapat
memberikan penilaian terhadap beberapa aspek yang berhubungan dengan
kondisi eksisting sistem distribusi air minum. Evaluasi dan pengembangan
ini memberikan usulan alternatif penanganan serta merencanakan
pengembangan sistem penyediaan air bersih Kota Maetapura
Pengembangan jaringan dilakukan dengan memindah Intake di Sungai
Martapura Kecamatan Sungai Tabuk dan membangun jaringan transmisi
sepanjang 15300,6 m dan pipa yang digunakan adalah PVC dengan
diameter 500 mm. Peningkatan persentase pelayanan di Kecamatan
Martapura Timur dilakukan dengan pengembangan jaringan distribusi
secara bertahap dalam 3 tahun mendatang.

Dan juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat juga melakukan pembangunan sejumlah fasilitas air minum dan
sanitasi untuk melayani 1.047 jiwa masyarakat Kecamatan Martapura,
Kabupaten Banjar. Program Pamsimas dibangun dengan dana APBN
2019 berupa 1 unit pengolahan air bersih, menara air, pemasangan 608

8
9

meter jaringan perpipaan, 1 rumah pompa beserta instalasi listrik, 1 unit


wc sekolah, dan 1 unit tempat cuci tangan pakai sabun. Fasilitas tersebut
berpotensi dapat melayani 1.047 jiwa.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diatas, air merupakan zat yang paling
penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari
tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih
dari 4-5 hari tanpa minum air. Makhluk hidup membutuhkan air untuk
dapat melanjutkan kelangsungan hidup, baik manusia, hewan dan
tumbuhan. Maka dari itu, ketika jumlah air dalam suatu daerah mengalami
krisis seperti musim kemarau panjang maka kehidupan manusia akan
sangat terganggu. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan suatu
alternatif pemecahan masalah seperti membuat bak penampung sumber
air/mata air dan membuat sumur resapan.

B. Saran
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang
banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Seiring pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan kualitas
hidup, maka kebutuhan air minum semakin meningkat pula. PDAM
Kabupaten Banjar bertanggung jawab dalam penyediaan dan pelayanan air
minum penduduk di kota Martapura.
Dan perlu dilakukan upaya pengelolaan serta tindakan penelitian
penyediaan air lebih lanjut agar mahasiswa mengetahui lebih dalam.

10
DAFTAR PUSTAKA

Noverika S.R, Imas. Suci Wulansari,Putri.Dwi Ardian, Shevi.Betari


Karlina,Dwi.Hidayati, Nurul. N.P.A, Nurul. June, 2014. “Makalah Penyediaan Air
Bersih”, https://dbkarlina.blogspot.com/2014/06/makalah-penyediaan-air-
bersih.html, diakses pada 05 September pukul 20.00.

Antreas P,R. February 08, 2020. “Teknik Pengambilan Sampel Makanan dan
Minuman”, https://www.tagar.id/manfaat-program-pamsimas-pupr-di-martapura-
kalsel, diakses pada 05 September pukul 21.00.

UNY,Eprints. “BAB 1 Latar Belakang”,


http://eprints.uny.ac.id/16184/2/3.%20BAB%20I_doc.pdf, diakses pada 04
September pukul 15.30.

polsr,eprints. “ Bab II”, http://eprints.polsri.ac.id/110/3/BAB%20II%20fix.pdf ,


diakses pada 04 September pukul 19.40

poltekkes jogja,eprints. “Bab 2 Landasan Teori”


http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/777/4/4%20BAB%20II%20revisi%205%20bar
%20seminar%20bismillah%20-%20Copy.pdf , diakses pada pukul 04 September
20.00

Anda mungkin juga menyukai