Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MULTIPARAMETER

Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat


Dalam Mata Kuliah Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Program Studi Kesehatan Masyarakat

OLEH

Nama : Lamanda Adinda Putri


Nim : 10011381823113
Kelompok : 3 (TIGA)
Dosen : Mona Lestari, S. KM., MKKK
Poppy Fujianti, S.KM.,M.SC
Asisten : Dessy Widiyaristi, S.Si
Miranda Tegar Permana
Rizki Saputra
Rifani Arliana Utami
Susilawati
Hana Nur Juaningsih

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


DAFTAR TABEL ................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2
2.1. Definisi Air ........................................................................................... 2
2.2. Definisi Air Bersih ............................................................................... 2
2.3. Sumber-Sumber Air ............................................................................. 2
2.4. Karakteristik Air Berdasarkan Parameter Fisik ................................... 4
2.5. Karakteristik Air Berdasarkan Parameter Kimia ................................. 5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................................... 6
3.1. Alat dan Bahan ..................................................................................... 6
3.1.1 Alat ............................................................................................. 6
3.1.2 Bahan .......................................................................................... 6
3.2. Prosedur Kerja ...................................................................................... 7
3.2.1 Pemakaian Multiparameter ......................................................... 7
3.2.2 Prosedur Mengganti Baterai ....................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................... 8
4.1. Hasil Praktikum .................................................................................... 8
4.2. Pembahasan .......................................................................................... 9
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan......................................................................................... 10
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 11

i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standard temperatur pada area kerja industri .........................................5
Tabel 4.1 Hasil pengukuran Kualitas Air .............................................................. 8

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alat Multiparameter ............................................................................ 6
Gambar 3.2 Alat Stopwatch .................................................................................... 6
Gambar 3.3 Flowchart Cara Pemakaian Multiparameter ....................................... 7
Gambar 3.4 Flowchart Cara Mengganti Baterai ..................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam kehidupan karena semua
makhluk hidup di dunia ini memerlukan air. Tumbuhan dan hewan sebagian besar
tersusun oleh air. Sel tumbuhan mengandung lebih dari 75% air dan sel hewan
mengandung lebih dari 67%. Kurang dari 0,5% air secara langsung dapat digunakan
untuk kepentingan manusia (Widiyanti, 2004). Air dimanfaatkan oleh manusia
untuk berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan air untuk keperluan
individu berbeda-beda untuk tiap tempat dan tiap tingkatan kebutuhan. Semakin
tinggi taraf kehidupan di suatu tempat, maka semakin meningkat pula sejumlah
kebutuhan akan air(Alwi, 2012).
Air dalam kehidupan manusia memiliki fungsi yang sangat penting. Pada
kegiatan sehari – hari manusia tidak pernah lepas menggunakan air. Seperti
kegunaannya dalam bidang pertanian, industri, rumah tangga, dan lain sebagainya.
Air salah satu sumber daya alam yang paling melimpah di permukaan bumi, dimana
2/3 dari permukaan bumi diliputi oleh air atau lebih tepatnya 71% ditutupi oleh air
dan sisanya daratan. Dari sebanyak itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah
tersebut yang benar – benar dapat dimanfaatkan. Sebagian besar dari air, sekitar
97% ada di samudra atau laut dimana kadar garamnya terlalu tinggi untuk
dikonsumsi dalam keperluan rumah tangga. Sedangkan sisanya 3% berupa air tawar
yang lebih dari 2/3 bagiannya berada jauh di bawah tanah, dalam bentuk es di
glasier dan es kutub.
Keterbatasan atas ketersediaan air bersih ini sangat dirasakan oleh penduduk
yang berada pada daerah pesisir pantai dimana hanya air lautlah yang melimpah.
Selain itu tidak adanya pengunaan teknologi dalam mendapatkan air bersih dari
sumber daya yang ada juga menyebabkan terjadinya kekurangan air bersih. Dari
melimpahnya sumber air ini hanya sedikit orang yang bisa memanfaatkannya
dengan baik. Hal itu juga disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang
mengubah air laut tadi menjadi air bersih, yang mana untuk dapat mengolahnya
dibutuhkan teknologi agar bisa menyuling air laut tersebut menjadi air bersih.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini, fungsi air
bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang
utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama
untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya memenuhi kebutuhan
air yang cukup bagi dirinya sendiri misalnya untuk keperluan rumah tangga seperti
masak, mandi, mencuci dan pekerjaan lainnya. Selain itu air juga diperlukan untuk
kebersihan jalan dan pasar, tempat rekreasi, restoran, hotel, keperluan industri,
pertanian, peternakan dan lain-lainnya. Kekurangan ketersediaan air bersih dapat
mengakibatkan berbagai macam dampak merugikan terhadap masalah kesehatan
dan lingkungan, maka untuk menghindarkan hal tersebut, ketersediaan kebutuhan
air bersih pada masyarakat harus dipenuhi sesuai dengan masyarakat yang
menggunakannya atau memakainya.

2.2. Definisi Air Bersih


Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan
harus bebas dari kuman-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia
yang dapat mencemari air bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi
setiap mahluk hidup dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya
kesehatan (Dwijosaputro, 1981). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian
mengenai air bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih manusia biasanya memanfaatkan sumber-sumber
air yang berada di sekitar permukiman baik itu air alam, maupun setelah mengalami

2
2

proses pengolahan terlebih dahulu. Menurut Sugiharto (1983) tempat sumber air
dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Air hujan, air angkasa dan dalam wujud lainnya dapat berupa salju;
2. Air permukaan, air yang berada di permukaan bumi dapat berupa air
sungai, air danau, air laut;
3. Air tanah, terbentuk dari sebagian dari air hujan yang jatuh ke permukaan
dan sebagian meresap ke dalam tanah melalui pori-pori/celah-celah dan akar
tanaman serta bertahan pada lapisan tanah membentuk lapisan yang mengandung
air tanah (aquifer), air tanah yang disebut air tanah dalam atau artesis, artinya air
tanah yang letaknya pada dua lapisan tanah yang kedap air, ada yang sifatnya
tertekan dan yang tidak tertekan. Air tanah dangkal artinya terletak pada aquifer
yang dekat dengan permukaan tanah dan fluktuasi volumennya sangat dipengaruhi
oleh adannya curah hujan.

2.3. Sumber-Sumber Air


Dalam penyediaan air, terdapat beberapa proses-proses yang wajib dilakukan
demi mendapatkan kriteria kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang baik agar layak
untuk di konsumsi oleh manusia supaya tidak menimbulkan akibat-akibat tertentu
yang merugikan bagi tubuh manusia. Berikut ini adalah 5 macam sumber air minum
yang dapat digunakan yaitu:
1. Air laut Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam
NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi
syarat untuk diminum.
2. Air Atmosfer (Air Hujan) Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum
hendaknya jangan langsung menampung air hujan saat hujan turun karena
masih mengandung banyak kotoran, sebaiknya air hujan mulai di tampung
beberapa saat setelah hujan turun. Selain hal tersebut, yang juga harus
diperhatiakan adalah air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-
pipa penyalur dan bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat
terjadinya korosi atau karatan.
3. Air Permukaan Air Permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan
bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama
3

pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, limbah


industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air sungai dan air
rawa. Air sungai yang digunakan sebagai air minum harus melalui pengolahan
yang sempurna karena mengingat air sungai ini pada umumnya mempunyai
derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa ini
berwarna disebabkan oleh adanya zat – zat organis yang membusuk, misalnya
asam umus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat.
Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar
Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali
(anaerob), maka unsur – unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air
akan tumbuh alga (lumut) karena adanya sinar matahari dan O2.
4. Air tanah Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam
zone jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan
atmosfer. Air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam : Air
tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
Lumpur akan bertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air
tanah akan jernih tapi lebih banyak megandung zat kimia (garam – garam yang
terlarut) karena molekul lapisan tanah yang mempunyai unsur – unsur kimia
tertentu untuk masing – masing lapisan tanah. Setelah menemui lapisan rapat
air, air akan terkumpul yang merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini
dimanfaatkan untuk sumber air melalui sumur – sumur dangkal. Air tanah
dangkal ini terdapat pada kedalaman 15,00 m. Air tanah dalam terdapat setelah
lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam tak semudah pada
air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa
kedalamnya sehingga kedalaman (biasanya antara 100 – 300 m) akan
didapatkan suatu lapisan air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat
menyembur keluar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut sumur artesis. Jika
air tak dapat keluar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk
membantu pengeluaran air tanah dalam ini. Kualitas dari air tanah dalam pada
umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna
dan bebas dari bakteri.
4

5. Mata air Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan
tanah. Mata air berasal dari air tanah dalam, hampir tak terpengaruh oleh
musim serta kualitas dan kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam.
Berdasarkan keluarnya (munculnya air kepermukaan tanah), mata air terbagi
atas : 1. Rembesan, dimana air keluar dari lereng – lerang. 2. Umbul, dimana
air keluar kepermukaan pada suatu dataran

2.4. Karakteristik Air Berdasarkan Parameter Fisik


Karakteristik air berdasarkan parameter fisik terdiri dari:
a. Suhu Suhu air maksimum yang diizinkan oleh Kementrian Kesehatan RI NO.
416/MENKES/PER/IX/1990 adalah 300C. Penyimpangan terhadap
ketetapan ini akan mengakibatkan: - Meningkatnya daya/tingkat toksisitas
bahan kimia atau bahan pencemaran dalam air. - Pertumbuhan mikroba dalam
air.
b. Warna Banyak air permukaan khususnya yang berasal dari daerah rawa rawa
seringkali berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh masyarakat baik untuk
keperluan rumah tangga maupun keperluan industri, tanpa dilakukannya
pengolahan untuk menghilangkan warna tersebut. Bahan bahan yang
menimbulkan warna tersebut dihasilkan dari kontak antara air dengan
reruntuhan organis yang mengalami dekomposisi.
c. Bau Air yang memenuhi standar kualitas harus bebas dari bau. Biasanya bau
disebabkan oleh bahan-bahan organik yang dapat membusuk serta senyawa
kimia lainnya fenol. Air yang berbau akan dapat mengganggu estetik.
d. Rasa Biasanya rasa dan bau terjadi bersama-sama, yaitu akibat adanya
dekomposisi bahan organik dalam air. Seperti pada bau, air yang memiliki
rasa juga dapat mengganggu estetika.
e. Kekeruhan Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu
banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa
yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini
meliputi tanah liat, lumpur, bahan bahan organik yang tersebar dan partikel-
partikel kecil lain yang tersuspensi.
5

2.5. Karakteristik Air Berdasarkan Parameter Kimia


Karakteristik Air Berdasarkan Parameter Kimia
a. Derajat Keasamaan (pH) pH merupakan salah satu faktor yang sangat penting
mengingat pH dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba di dalam air.
Sebagian besar mikroba di dalam air akan tumbuh dengan baik pada pH 6,0-
8,0 pH juga akan menyebabkan perubahan kimiawi di dalam air. Menurut
standar kualitas air, pH yang baik yaitu bekisar 6,5-9,2. Apabila pH kecil dari
6,5 atau lebih besar dari 9,2 maka akan menyebabkan korosifitas pada pipa-
pipa air yang dibuat dari logam dan dapat mengakibatkan beberapa senyawa
kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
b. Total Solid Tingginya angka total solids merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan sesuai atau tidaknya air untuk penggunaan rumah tangga. Air yang
baik digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah dengan angka total solid
di dalam air minum adalah 500-1500 mg/l. Apabila melebihi dari standar yang
telah ditentukan maka akan berakibat : - Air tidak enak rasanya - Rasa mual -
Terjadinya cardiac diseases serta toxaemia pada wanita-wanita hamil
c. Jumlah Kesadahan (Total Hardness) Kesadahan adalah merupakan sifat air
yang disebabkan oleh adanya ion-ion (kation) logam valensi dua. Ion-ion ini
mampu bereaksi dengan sabun membentuk kerak air. Kation-kation penyebab
utama dari kesadahan Ca++,Mg++ , Sr++,Fe++ dan Mn++. Kesadahan total
adalah kesadahan yang disebabkan oleh Ca++ dan Mg++ secara bersama-sama.
Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat jerman.
Apabila kesadahan kurang dari 5 derajat jerman maka air akan menjadi lunak.
Jika lebih dari 10 derajat jerman maka akan mengakibatkan : - Kurangya
efektifitas sabun - Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur - Sayur-sayuran
menjadi keras apabia dicuci dengan air ini
d. Zat Organik Adanya zat organik di dalam air disebabkan karena air buangan
dari rumah tangga, industri, kegiatan pertanian dan pertambangan. Zat organik
di dalam air dapat ditentukan dengan mengukur angka permangantnya
(KmnO4). Di dalam standar kualitas, ditentukan maksimal angka
permangantnya 10mg/l. Penyimpangan standar kualitas tersebut akan
mengakibatkan timbulnya bau tak sedap, dan menyebabkan sakit perut.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat-alat dalam Praktikum Pengukuran Kadar Air
menggunakan alat Multiparameter adalah sebagai berikut :
1. Multiparameter

Gambar 3.1 Alat Multiparameter

2. Stopwatch

Gambar 3.2 Alat Stopwatch

3.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan dalam Praktikum Pengukuran Kadar Air
menggunakan alat Multiparameter adalah sebagai berikut :
1. Sampel Air

6
7

2. Baterai

3.2. Prosedur Kerja


3.2.1 Pemakaian Multiparameter
Gambar 3.3 Flowchart Cara Pemakaian Multiparameter

Hidupkanlah alat dengan menekan tombol power

Pastikan pada alat sudah di set menjadi pengukuran PH,


TDS, atau lainnya, lalu setelahnya lakukanlah kalibrasi

Masukkan alat kedalam sampel air selama 3 detik, ketika


sudah keringkan dengan cara di tap-tap dengan tisu

Hasil pengukuran bisa langsung di lihat di display alat

Jika sudah melakukan pengukuran, maka catatlah hasil


dari pengukuran

Pastikan mematikan kembali alat setelah selesai dipakai

Sumber : Video Pembelajaran Youtube

3.2.2 Prosedur Mengganti Baterai


Gambar 3.4 Flowchart Cara Mengganti Baterai

Buka penutup
elektroda

Tutup dan pasang Angkat penutup


kembali penutup baterai

Masukkan baterai
sesuai kutubnya

Sumber : Video Pembelajaran Youtube


8

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum

Pengukuran Parameter Air dilakukan pada hari Kamis, 18 November 2021.


Adapun subjek pengukuran yaitu mahasiswa di dalam lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Pengukuran dilaksanakan di dalam
lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tepatnya di
dalam gedung perkuliahan. Berikut hasil pengukuran Parameter Air yang didapat
oleh Mahasiswa Fakultas KesehatanMasyarakat Universitas Sriwijaya.(Sumber:
Hasil Praktikum)

NO Parameter Hasil keterangan


1 PH 6,35

Suhu 25,2oC

2 ORP 43,93 mv Air Sungai Kelekar

3 Konduktivitas 40,1 us

4 TDS 26,53 ppm

5 Salinitas 20,13 ppm

Tabel 4.1 Hasil pengukuran Parameter Air

Gambar 3.3 Proses Pengukuran Pada Mahasiswa FKM

UNSRI(Sumber : Dokumentasi)
9

4.2. Pembahasan
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil pengukuran terhadap
salah seorang Mahasiswa yang berada di dalam lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat memiliki kualitas air sebesar : PH : 6,35, suhu : 25,2oC, ORP : 43,93
mv, cond : 40,1 us, TDS 26,53 ppm, salt : 20,13 ppm. Hasil Pengukuran Parameter
air yang dilakukan oleh Mahasiswa tersebut masih berada di tingkat yang tidak
melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) untuk PH yang telah ditetapkan dalam
PERMENKES REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG
STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PERSYARATAN KESEHATAN AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE
SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN PEMANDIAN
UMUM yaitu 6,5 - 8,5 mengenai kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi.
Setelah diukur menggunakan alat Multi Parameter, dengan metode
pengukuran sebanyak tiga kali selama tiga detik untuk setiap celupnya di tiap
parameter dan di rata-ratakan di dapat hasil dalam pengukuran Mahasiswa di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tersebut sebesar PH : 6,35,
suhu : 25,2oC, ORP : 43,93 mv, cond : 40,1 us, TDS 26,53 ppm, salt : 20,13 ppm .
Berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini, yaitu PERMENKES REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017. Nilai Ambang Batas (NAB) untuk
STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PERSYARATAN KESEHATAN AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE
SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN PEMANDIAN

UMUM ialah sebesar 6,5 – 8,5 untuk PH. Hasil pengukuran tersebut tidak
melebihi ketentuan Nilai Ambang Batas (NAB) yang masih berlaku tersebut.
Sehingga masih termasuk kedalam kategori yang aman dan tidak berbahaya untuk
keperluan higiene sanitasi.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum pengukuran Kualitas air yang dilakukanoleh


Mahasiswa menggunakan alat MultiParameter di Fakultas Kesehatan Masyarakat
(FKM) Universitas Sriwijaya, didapat hasil sebagai berikut:
1. Multiparameter merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk
pengujian kualitas air yang multifungsi
2. Pengukuran dilakukan menggunakan alat MultiParameter. Pengukuran
dilakukan oleh Mahasiswa di lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya dan mendapatkan hasil
sebesar PH : 6,35, suhu : 25,2oC, ORP : 43,93 mv, cond : 40,1 us, TDS
26,53 ppm, salt : 20,13 ppm.
3. Menurut PERMENKES REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32
TAHUN 2017 Mengenai Nilai Ambang Batas persyaratan kesehatan
air untuk keperluan higiene sanitasi yaitu 6,35 dimana kualitas air (PH)
yang diukur Mahasiswa di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya tidak melebihi Nilai Ambang Batas.
4. Dari hasil pengukuran, didapat hasil bahwa PH yang diukur Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tidak melebihi
Nilai Ambang Batas (NAB) dan termasuk dalam kategori tidak
membahayakan.
5. PH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
6. Air sungai kelekar bisa digunakan untuk keperluan higiene sanitasi

10
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi U. F., 2001. Peranan Air dalam Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat. Disampaikan dalam Peringatan Hari Air Sedunia No. 4 Tahun
XXVIII 2001 . Jakarta: Departemen Kimpraswil.
Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Asfawi Supriyono. 2004. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas
Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Tingkat Produsen di Kota Semarang.
Thesis. Magister Kesehatan Lingkungan, Semarang: Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Athena, Sukar, Hendro M., Anwar D. M., Haryono., 2004. Kandungan Bakteri
Total Coli dan Escherechia coli / Fecal coli Air Minum dari Depo Air Minum
Isi Ulang di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Buletin Penelitian Kesehatan.
Volume 32 Nomor 4 tahun 2004.
Cholil M, Simoen S, Sutikno. 1997. Kualitas Air Tanah Bebas Berdasarkan Satuan
Permukiman Di Kotamadya Surakarta. Surakarta: Forum Geografi, Fakultas
Geografi UMS Nomor 20 Agustus 1997.
Dhahono DA. 2010. Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dalam Mengawasi
Kualitas Depo Air Minum Isi Ulang. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik UNS.

11

Anda mungkin juga menyukai