Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MULTI PARAMETER

Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat

Dalam Mata Kuliah Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Program Studi Kesehatan Masyarakat

NAMA : ADITYA AGUSTIANSYAH

NIM : 10011381823145

KELOMPOK :3

DOSEN : MONA LESTARI,S.KM.,M.KKK

POPPY FUJIANTI,S.KM.,M.SC

ASISTEN : Dessy Widiyaristi,S.Si


Miranda Tegar Permana
Rizki Saputra
Rifani Arliani Utami

Susilawati
Hanaa Nur Juaningsih

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i


DAFTAR TABEL .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 2
2.1 Pengertian Multi Parameter .................................................................... 2
2.2 Spesifikasi Alat ...................................................................................... 2
2.3 Pengertian PH ........................................................................................ 3
2.4 Indikator Asam dan Basa ....................................................................... 3
2.5 NAB Kualitas air ................................................................................... 4
2.6 Dampak Pencemaran air ........................................................................ 4
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ......................................................... 5
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 5
3.1.1 Alat ................................................................................................ 5
3.1.2 Bahan ............................................................................................. 5
3.2 Prosedur Kerja ....................................................................................... 5
3.2.1 Cara Kerja alat Multi Parameter ...................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 6
4.1 Hasil Praktikum ................................................................................... 6
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 7
BAB V KESIMPULAN...................................................................................... 8
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 9
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standard temperatur pada area kerja industri………………………….5

Tabel 4.1 Hasil pengukuran Kualitas Air ............................................................ 6


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 NAB kualitas air ............................................................................. 4


Gambar 3. 1 MultiParameter............................................................................... 5
Gambar 3. 2 Flowchart Cara Kerja MultiParameter ............................................ 5
Gambar 3. 3 Proses Pengukuran………………………………………………….6
BAB I

PENDAHULUAN

Alat ukur adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk
membantu dalam proses penentuan parameter. Berbagai jenis teknologi alat ukur
telah banyak diciptakan oleh masyarakat untuk mempermudah melakukan
pengukuran (Holman,1985). Contoh alat ukur seperti alat ukur kecepatan angin
adalah anemometer, alat ukur suhu yaitu termometer, light meter sebagai alat ukur
intensitas cahaya, serta humidity meter sebagai alat ukur kelembaban dan lain-lain
sebagainya.

Pada umumnya satu alat ukur hanya dapat mengukur satu parameter. Hasil
pengukuran biasanya didapatkan dari melihat hasil tampilan pada alat ukur dan
mencatat setiap hasil pengukuran secara manual. Untuk mengukur banyak
parameter, pengukuran harus dilakukan secara bergantian dengan menggunakan
alat ukur sesuai jenis parameter yang ingin diukur. Hal ini dapat mengakibatkan
lamanya proses pengukuran untuk mengukur banyak parameter, kesalahan data
pengukuran karena salah mencatat hasil pengukuran (human error). Karena hal
tersebut perlu adanya sebuah alat ukur yang dapat mengukur banyak parameter
dalam satu kali pengukuran secara otomatis, dan hasilnya secara otomatis
tersimpan kedalam memori tanpa perlu mencatat hasil pengukuran. Air adalah
kebutuhan dasar dan bagian dari kehidupan yang fungsinya tidak dapat di
gantikan oleh senyawa lain. Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang
menjadi sumber kehidupan bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, tak
ada yang bisa menyangkal, bahwa air merupakan elemen penting dalam
kehidupan manusia, tidak saja untuk dikonsumsi, kebutuhan akan air juga
menopang banyak aktivitas manusia. Menurut Kodoatie, (2005) “Air merupakan
material yang membuat kehidupan terjadi di Bumi”.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Multi Parameter


Alat Uji Kualitas Air Multiparameter merupakan sebuah alat ukur
yang digunakan untuk pengujian kualitas air yang multifungsi. Alat ini
akan mengukur parameter pada air seperti kadar pH, konduktivitas, TDS,
salinitas dan suhunya. Seperti yang kita ketahui, pH merupakan derajat
keasaman atau kebasaan, sedangkan konduktivitas adalah kemampuan
suatu air dalam menghantarkan listrik, TDS sendiri merupakan jumlah
padatan terlarut dalam air tersebut. Salinitas disini berhubungan dengan
kadar garam suatu larutan dan suhu tentu kita semua telah tahu. Dengan
satu alat ini kita dapat mengukur semua parameter tersebut dengan mudah.

2.2 Spesifikasi Alat


1. Jangkauan pengukuran

A. pH: -2 – 16,00
B. Konduktifitas: 0 – 2000 uS ; 2,00 – 20,00 mS
C. TDS: 0 – 1300ppm ; 1,30 – 13,00 ppt
D. Salinitas: 0 – 1.000 ppm ; 1,00 – 12,00 ppt
E. Suhu: 0 – 90°C

2. Akurasi

A. pH: ±0,01+1digit; ORP: ±2+ 1digit


B. Conductivity, TDS, Salt: ±2% F.S.
C. Temp: ±0,2°C + 1digit

3. Resolution:

A. pH: 0.01; ORP: 1; Cond.: 1uS/0.01mS; TDS: 1ppm/0.01ppt; Salt:


1ppm/0.01ppt; Temp: 0.1°C
B. ATC: pH: 0-90°C; Cond/TDS/Salt: 0-50°C
C. Power: DC1.5V x 4 battery size: AAA/UM-4

4. Catu daya: 4 x baterai AAA 1,5 V DC


2.3 Pengertian PH

PH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan


tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.Dalam
kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah asam dan basa. Di dalam
istilah kimia, perbedaan kuantitatif antara asam dan basa dijelaskan
melalui PH. Pada pengukuran skala pH, terdapat tiga jenis parameter yaitu
pH asam, netral, dan basa.

A. Suatu larutan dikatakan asam jika terdapat ion H+ yang lebih banyak
daripada ion OH–. Asam memiliki pH<7
B. Bersifat netral jika jumlah ion H+ dan OH– sama dalam larutan.
LArutan netral memiliki pH 7
C. Dan larutan basa jika terdapat jumlah ion OH– lebih banyak dibanding
H+. Basa memiliki pH>7

2.4 Indikator Asam dan Basa

Indikator asam basa adalah zat yang zat warnanya bergantung pada
pH larutan atau zat yang menunjukkan sifat asam, basa, atau netral pada
suatu larutan. Indikator asam atau basa yang baik harus mampu
menampilkan warna berbeda pada larutan asam maupun basa.

Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator yang dibuat di laboratorium
menggunakan alat dan bahan kimiawi. Terdapat dua macam
indikator buatan yang umum digunakan untuk menentukan pH
larutan, yaitu indikator kertas dan larutan.
1. Indikator Kertas
Indikator kertas terdapat dua macam, yaitu berbentuk
stik dan kertas lakmus. Kertas lakmus adalah kertas
berwarna merah dan biru. Sebuah larutan akan
mengubah kertas lakmus menjadi berwarna merah jika
bersifat asam. Sebaliknya, larutan bersifat basa akan
menjadikan kertas lakmus berwarna biru. Indikator
kertas berikutnya adalah kertas berbentuk stik dengan
kotak-kotak yang bisa membantu menentukan pH
secara rinci. Indikator ini disebut juga indikator
universal. Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu
dengan mencelupkan kertas pada larutan yang diuji,
kemudian dibandingkan dengan parameter pada kotak.
2. Indikator larutan
Contoh indikator larutan adalah fenolftalein, metil
merah, dan bromtimol biru. Ketiganya akan menunjukkan
warna khusus ketika dicampur dengan larutan bersifat asam
atau basa. Fenolftalein akan menunjukkan perubahan
menjadi warna merah pada larutan basa. Sedangkan pada
larutan asam dan netral, larutan akan tetap berwarna
bening. Metil merah akan menunjukkan perubahan menjadi
warna merah pada larutan asam. Jika larutan bersifat basa
atau netral, maka larutan akan berwarna kuning.

2.5 NAB Kualitas air


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Gambar 2.1 NAB kualitas air

2.6 Dampak Pencemaran air


1. Diare
2. Kolera
3. Disentri
4. Keracunan Timbal
5. Trachoma (Infeksi mata)
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
1. Multi Parameter

Gambar 3.1 Alat Multi Parameter

3.1.2 Bahan
1. Air
2. Kertas Lakmus
3. Aquabides
4. Cairan Kalibrasi

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Cara Kerja alat Multi Parameter


Bersihkan dulu alat dan di Lakukan kalibrasi dengan
atur sesuai apa yang mau menekan cal pada alat sampai
di ukur layar tersebut menampilkan N
(artinya kaibrasi sudah di
lakukan)
Setelah kaibrasi keringkan
alat lalu cuci dengan
Alat di celupkan selama 3 detik
aquabides setiap kali
sebanyak 3 kali dan lihat hasil
setelah kalibrasi lalu
yang tertera pada layar setelah
lakukan pengukuran pada
itu untuk suhu sudah tertera di
sampel
bawah setiap parameter

Gambar 3.2 Flowchart cara penggunaan Multi Parameter


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Pengukuran Parameter Air dilakukan pada hari Kamis, 18 November
2021. Adapun subjek pengukuran yaitu mahasiswa di dalam lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Pengukuran dilaksanakan di dalam lingkungan Fakultas Kesehatan


Masyarakat Universitas Sriwijaya tepatnya di dalam gedung perkuliahan. Berikut
hasil pengukuran Parameter Air yang didapat oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya.(Sumber: Hasil Praktikum)
NO Parameter Hasil keterangan
1 PH 6,35

Suhu 25,2oC

2 ORP 43,93 mv Air Sungai Kelekar

3 Konduktivitas 40,1 us

4 TDS 26,53 ppm

5 Salinitas 20,13 ppm

Tabel 4.1 Hasil pengukuran Parameter Air

Gambar 3.3 Proses Pengukuran Pada Mahasiswa FKM UNSRI

(Sumber : Dokumentasi)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil pengukuran terhadap
salah seorang Mahasiswa yang berada di dalam lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat memiliki kualitas air sebesar : PH : 6,35, suhu : 25,2oC, ORP : 43,93
mv, cond : 40,1 us, TDS 26,53 ppm, salt : 20,13 ppm. Hasil Pengukuran
Parameter air yang dilakukan oleh Mahasiswa tersebut masih berada di tingkat
yang tidak melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) untuk PH yang telah ditetapkan
dalam PERMENKES REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017
TENTANG STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PERSYARATAN KESEHATAN AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE
SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN PEMANDIAN
UMUM yaitu 6,5 - 8,5 mengenai kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi.

Setelah diukur menggunakan alat Multi Parameter, dengan metode


pengukuran sebanyak tiga kali selama tiga detik untuk setiap celupnya di tiap
parameter dan di rata-ratakan di dapat hasil dalam pengukuran Mahasiswa di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tersebut sebesar PH : 6,35,
suhu : 25,2oC, ORP : 43,93 mv, cond : 40,1 us, TDS 26,53 ppm, salt : 20,13 ppm .
Berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini, yaitu PERMENKES REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017. Nilai Ambang Batas (NAB) untuk
STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PERSYARATAN KESEHATAN AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE
SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN PEMANDIAN
UMUM ialah sebesar 6,5 – 8,5 untuk PH. Hasil pengukuran tersebut tidak
melebihi ketentuan Nilai Ambang Batas (NAB) yang masih berlaku tersebut.
Sehingga masih termasuk kedalam kategori yang aman dan tidak berbahaya untuk
keperluan higiene sanitasi.
BAB V

KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum pengukuran Kualitas air yang dilakukan
oleh Mahasiswa menggunakan alat MultiParameter di Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya, didapat hasil sebagai berikut:
1. Multiparameter merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk
pengujian kualitas air yang multifungsi
2. Pengukuran dilakukan menggunakan alat MultiParameter. Pengukuran
dilakukan oleh Mahasiswa di lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya dan mendapatkan hasil
sebesar PH : 6,35, suhu : 25,2oC, ORP : 43,93 mv, cond : 40,1 us, TDS
26,53 ppm, salt : 20,13 ppm.
3. Menurut PERMENKES REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32
TAHUN 2017 Mengenai Nilai Ambang Batas persyaratan kesehatan
air untuk keperluan higiene sanitasi yaitu 6,35 dimana kualitas air (PH)
yang diukur Mahasiswa di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya tidak melebihi Nilai Ambang Batas.
4. Dari hasil pengukuran, didapat hasil bahwa PH yang diukur
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tidak
melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dan termasuk dalam kategori
tidak membahayakan.
5. PH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
6. Air sungai kelekar bisa digunakan untuk keperluan higiene sanitasi
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

1. Wanna, M., Yanto, S., & Kadirman, K. (2020). Analisis


Kualitas Air Dan Cemaran Logam Berat Merkuri (Hg) Dan
Timbal (Pb) Pada Ikan Di Kanal Daerah Hertasning Kota
Makassar. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3, 197-210.
2. Fauzia, S. R., & Suseno, S. H. (2020). Resirkulasi Air Untuk
Optimalisasi Kualitas Air Budidaya Ikan Nila Nirwana
(Oreochromis niloticus). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat
(PIM), 2(5), 887-892.
3. Yulistia, E. (2020). Dampak Kegiatan Masyarakat di Sempadan
Sungai Terhadap Kualitas Air Sungai Ogan di Kota Baturaja
Kabupaten OKU. UNBARA Environmental Engineering
Journal (UEEJ), 1(1), 26-31.
4. PERMENKES REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32
TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BAKU MUTU
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN
KESEHATAN AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE
SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN
PEMANDIAN UMUM

Anda mungkin juga menyukai