Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Acara 4

INDIKATOR ASAM-BASA

Disusun Oleh :

Sarmila

NIM 2203036010

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2022

DAFTAR ISI
COVER

i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
A. PENDAHULUAN..........................................................................................1
B. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................3
C. TUJUAN PERCOBAAN..................................................................................9
D. BAHAN DAN ALAT.....................................................................................10
E.CARA KERJA/PELAKSANAAN PERCOBAAN..........................................11
F. HASIL PENGAMATAN................................................................................12
G. PEMBAHASAN.............................................................................................13
H. KESIMPULAN...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16
LAMPIRAN.........................................................................................................17

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1.1 Tabung reaksi.....................................................................................5
Gambar 1.2 Pinset..................................................................................................5
Gambar 1.3 Pengaduk gelas...................................................................................5
Gambar 1.4 Corong................................................................................................6
Gambar 1.5 Gelas arloji.........................................................................................6
Gambar 1.6 Gelas ukur..........................................................................................6
Gambar 1.7 Gelas piala..........................................................................................7
Gambar 1.8 Erlenmeyer.........................................................................................7
Gambar 1.9 Labu ukur...........................................................................................7
Gambar 1.10 Pipet tetes.........................................................................................8
Gambar 1.11 Pipet ukur.........................................................................................8
Gambar 1.12 Pipet volume/gondok.......................................................................8
Gambar 1.13 Buret.................................................................................................9
Gambar 1.14 Bulp penghisap.................................................................................9
Gambar 1.15 Cawan porselen................................................................................9
Gambar 1.16 Neraca digital.................................................................................10
Gambar 1.17 Neraca analitik...............................................................................10
Gambar 1.18 Botol semprot.................................................................................10

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1.1 Alat-alat Laboratorium serta Fungsiny

iv
A. PENDAHULUAN

Indikator asam basa adalah zat yang digunakan untuk menentukan


PH suatu larutan. Suatu indikator akan mengalami perubahan warna
dengan berubahnha PH, artinya perubahan warna indikator bergantung
pada derajat keasaman dan kebasaan. Indikator ada yang dibuat dalam
bentuk kertas yang disebut kertas lakmus. Lakmus adalah zat warna
tumbuhan yang digunakan untuk membedakan asam dan basa. Lakmus
hanya dapat digunakan untuk menentukan keasaman dan kebasaan larutan
secara kualitatif. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur PH
beberapa jenis laturan disebut indikator universal. Indikator asam basa
adalah zat yang dapat mendeteksi keasaman dan kebasaan suatu larutan. Ketika
indikator diuji terhadap larutan asam basa, terjadi perubahan warna yang dapat
membedakan antara larutan asam dan basa. Indikator sintetis seperti kertas
lakmus, fenolftalein, metil merah, dan biru bromotimol biasanya digunakan dalam
eksperimen ilmiah yang menguji larutan asam-basa. Terbuat dari kertas lakmus
merah dan biru, Kertas Indikator pH Sintetis adalah indikator yang nyaman dan
mudah digunakan.Substansi dalam Klasifikasi Zat untuk Asam dan Basa tercakup
dalam Pendidikan Sains Menengah. Sebagai bagian dari penelitian, 4.444 siswa
menyelesaikan magang untuk menentukan dan menentukan keasaman atau
kandungan basa larutan, sehingga indikator asam basa dianggap penting di
sekolah. Namun dalam prakteknya tidak semua sekolah dapat menyediakan
indikator tersebut, sehingga perlu adanya alternatif indikator asam basa yang
terbuat dari bahan alam yang praktis dan mudah digunakan.
B. TINJAUAN PUSTAKA

Indikator adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan umumnya terdiri atas
pembilang (numerator) dan penyebut (denominator). Dalam hal ini pembilang
adalah jumlah kejadian yang sedang diukur sedangkan penyebut adalah besarnya
populasiyang beresiko menjadi besaran kejadian tersebut. Indikator adalah suatu
senyawakompleks yang dapat bereaksi dengan asam basa. Dengan indikator dapat
diketahuisifat dari suatu zat apakah asam atau basa. Indikator juga dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam dan basa.

Beberapa indikator dapat terbuat zat warna alami tanaman, tetapi ada juga
beberapa indikator yang dibuat secara sintetis di laboratorium. Indikator yang
seringtersedia dilaboratorium adalah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus
yaitulakmus biru dan lakmus merah. Beberapa jenis tanaman juga dapat
diguunakansebagai indikator. Salah satu tanaman yang dapat pula dijadikan
sebagai indikatoradalah tanaman bunga hydrongea. Warna bunga hydrongea
bergantung padakeasaman tanah (Sukirman, 2009).

Asam dan basa merupakan senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum zat-zat yang terasa masam mengandung
asam misalnya asam cuka. Basa umumnya mempunyai sifat yang licin dan terasa
pahit misalnya sabun. Dibandingkan dengan larutan elektrolit lain, asam dan basa
merupakan larutan elektrolit yang paling umum digunakan,khususnya pada
larutan dengan pelarut air,asam dan basa sering membentuk sistem keseimbangan
yang penting. Asam adalah senyawa yang terdapat didalam suatu larutan yang
menghasilkan ion H+. Asam menurut Arhenius adalah melepaskan ion H+ dan
hidrogen adalah pembawa sifat asam. Basa adalah senyawa yang terdapat didalam
suatu larutan yang menghasilkan ion OH-. Basa menurut Arhenius adalah
melepaskanion OH- dan hidroksida adalah pembawa sifat basa (Bird, 1987).

1
Adapun Indikator asam basa merupakan senyawa khusus yang ditambahkan pada
larutan, dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indiaktor
asam basa biasanya asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak
terionisasi.Sebuah indikator asam basa tidak menubah warna dari larutan murni
asam ke murni basa pada ssat konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan
hanya pada kisarankonsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval
perubahan warna, yang menandakan kisaran pH. Larutan yang akan dicari tingkat
keasamannya diberi suatu asam basa yangsesuai, kemudian dilakukan suatu titrasi.
Perubahan pH dapat diketahui dari perubahan warna larutan yang berisi indikator.
Perubahan warna ini sesuai dengankisaran pH yang sesuai dengan jenis indikator
(Chang, 1989).

2
C. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mahasiswa dapat menentukan sifat (golongan) suatu zat berdasarkan tingkat


keasamannya (pH).

2. Mahasiswa mengetahui warna indikator untuk kisaran Ph tertentu.

3
D. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Tabung reaksi

2. Pipet tetes

3. Gelas piala 100 ml

4. Penjepit

B. Bahan

1. Air suling

2. Air kapur 10 %

3. Air jeruk nipis

4. Larutan cuka 25 %

5. Larutan asam khlorida 0,5 M

6. Larutan natrium hidroksida 0,1 M

7. Larutan garam dapur

8. Air sabun

9. Kertas lakmus

10. Indikator fenolphthalein

11. Indikator metil jingga

12. Indikator timol biru

13. Indikator brom kresol hijau

4
E. CARA KERJA/ PELAKSANAAN PERCOBAAN

1. Sediakan 8 buah tabung reaksi, masukkan kurang lebih 1 ml kedalam tiap


tabung reaksi air suling, air kapur, air jeruk, larutan cuka, larutan asam
khlorida, laritan natrium hidroksida, air sabun, dan larutan garam dapur.
2. Celupkan ujung kertas lakmus merah pada tiap larutan, catat perubahan
warna kertas lakmus.
3. Lakukan hal yang sama dengan nomor 2 dengan menggunakan kertas
lakmus biru.
4. Teteskan lebih kurang 2 tetes indikator fenolpthalein, catat perubahan
warna yang terjadi dan tentukan perkiraan pH larutan tersebut.
5. Lakukan kegiatan yang sama dengan kegiatan nomor 4 dengan
menggunakan indikator-indikator yang lain.
6. Tuliskan hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan.

5
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan

No. Nama Warna larutan dengan Indikator Perkiraan Sifat larutan


Larutan pH
LB LM PP MM MB PR PH Larutan Asam Basa Netral
Meter

1. Air Suling Biru Merah Putih Merah Biru Magenta 6,90 

2. Air Kapur Biru Biru Magenta Kuning Ungu Ungu 10,98 

3. Air Jeruk Merah Merah Kuning


(Tidak ada
Magenta Biru Kuning 1,37 
perubahan)

4. Air Sabun Biru Biru Ungu Kuning Biru Magenta 9,09 

5. Larutan
Cuka
Merah Merah Putih
bening
Magenta Biru Kuning 1,41 
(Tidak ada
perubahan)

6. Larutan
Asam
Merah Merah Putih Merah Biru Orange 0,00 
Khlorida
(Ha) 0,5 M

7. Larutan
Natrium
Biru Biru Ungu Kuning Biru Magenta 10,88 
Hidroksida
(NaOH)

8. Larutan
garam
Ungu Merah Putih keruh Merah Biru Magent
a
6,64 
dapur

6
uy Nama Warna larutan dengan indikator
larutan
LB LM PP

1. Air suling

2. Air kapur

7
3. Air jeruk
nipis

4. Air sabun

5. Larutan
cuka 25 %

8
6. Larutan
asam
khlorida
(HCL)

7. Larutan
natrium
hidroksida
(NaOH)

8. Larutan
garam
dapur

9
Tabel 1.2 Tabel Hasil Pengamatan Larutan

G. PEMBAHASAN

1. Air suling

 Dari hasil pengamatan yang sudah kami lakukan, dapat diketahui bahwa Air
Suling merupakan larutan yang bersifat netral sehingga tidak
mengubah warna kertas lakmus, kertas lakmus merah tetap merah dan kertas
lakmus biru tetap biru.
 Air suling dengan Fenolphthalein tidak mengalami perubahan warna
dikarenakan bersifat netral sehingga tetap berwarna putih.
 Air suling dengan indikator Metil Merah menunjukkan perubahn warna
pada larutan berupa warna merah.
 Air suling dengan indikator Metil biru menunjukkan perubahan warna yaitu
biru
 Air suling dengan indikator Fenol merah menunjukkan perubahan warna
yaitu pink keunguan.

2. Air kapur

 Untuk hasil pengamatan ini sendiri, dapat kita ketahui bahwa Air kapur
merupakan Larutan yang bersifat basa sehingga lakmus biru akan tetap
menjadi biru dan lakmus merah berubah menjadi biru.
 Air kapur dengan Fenolphthalein mengalami perubahan warna dari warna
asli (putih) menjadi pink keunguan dikarenakan bersifat basa.

10
 Air kapur pada pengujian Metil Merah menunjukkan berupa warna kuning.
 Air kapur dengan indikator Metil biru menunjukkan perubahan warna yaitu
ungu.
 Air kapur dengan indikator Fenol merah menunjukkan perubahan warna
yaitu ungu.

3. Air jeruk

 Dari hasil pengamatan ini, dapat kita ketahui bahwa Air jeruk merupakan
Larutan yang bersifat asam sehingga lakmus biru akan menjadi merah dan
lakmus merah akan tetap menjadi merah.
 Air jeruk dengan Fenolphthalein tidak mengalami perubahan warna
dikarenakan bersifat asam sehingga tetap berwarna kuning.
 Air jeruk dengan Indikator metil merah menunjukkan perubahan warna
magenta.
 Air jeruk dengan indikator Metil biru menunjukkan perubahan warna yaitu
biru
 Air jeruk dengan indikator Fenol merah menunjukkan perubahan warna
yaitu kuning.

4. Air sabun

 Untuk hasil pengamatan ini, dapat kita ketahui bahwa Air sabun merupakan
Larutan yang bersifat basa sehingga lakmus biru akan tetap menjadi biru
dan lakmus merah berubah menjadi biru.
 Air sabun dengan Fenolphthalein mengalami perubahan warna dari putih
keruh menjadi ungu karena bersifat basa.
 Air sabun dengan indikator Metil Merah menunjukkan perubahan warna
yaitu ungu.
 Air sabun dengan indikator Metil biru menunjukkan perubahan warna yaitu
biru.

11
 Air sabun dengan indikator Fenol merah menunjukkan perubahan warna
yaitu pink keunguan.

5. Larutan cuka
 Dari hasil pengamatan ini, dapat kita ketahui bahwoa Larutan cuka yaitu
Larutan yang bersifat asam sehingga lakmus biru akan berubah menjadi
merah dan lakmus merah akan tetap menjadi merah.
 Larutan cuka dengan Fenolphatalein tidak mengalami perubahan warna
karena bersifat asam sehingga tetap berwarna putih bening.
 Larutan cuka dengan indikator Metil merah menunjukkan perubahan
warna yaitu putih
 Larutan cuka dengan indikator Metil biru menunjukkan perubahan warna
yaitu biru.
 Larutan cuka dengan indikator Fenol merah menunjukkan perubahan
warna yaitu kuning.

6. Larutan asam khlorida

 Untuk hasil pengamatan ini, dapat kita ketahui bahwa Larutan asam
khlorida itu bersifat asam sehingga lakmus biru akan berubah menjadi
merah dan lakmus merah akan tetap menjadi merah.
 Larutan asam khlorida tidak mengalami perubahan warna karena bersifat
asam sehingga tetap berwarna putih.
 Larutan asam khlorida dengan indikator Metil merah mengalami
perubahan warna yaitu merah.
 Larutan asam khlorida dengan indikator Metil biru menunjukkan
perubahan warna yaitu biru.
 Larutan asam khlorida dengan indikator Fenol merah menunjukkan
perubahan warna yaitu orange.

7. Larutan natrium hidroksida

12
 Untuk hasil pengamatan ini, dapat kita ketahui bahwa Larutan Natrium
Hidroksida merupakan Larutan yang bersifat basa sehingga lakmus biru
akan tetap menjadi biru dan lakmus merah berubah menjadi biru.
 Larutan Natrium hidroksida Fenolphthalein mengalami perubahan warna
dari putih menjadi ungu karena bersifat basa.
 Larutan natrium hidroksida dengan indikator metil merah mengalami
perubahan warna yaitu kuning.
 Larutan natrium hidroksida dengan indikatorm Fenol merah menunjukkan
perubahan warna yaitu pink keunguan.

8. Larutan garam dapur

 Kemudian untuk pengamatan yang terakhir dapat kita ketahui bahwa


Larutan garam dapur merupakan Larutan yang bersifat netral sehingga
lakmus biru berubah menjadi ungu dan lakmus merah akan tetap menjadi
merah.
 Larutan garam dapur dengan Fenolphthalein tidak mengalami perubahan
warna dikarenakan bersifat netral sehingga tetap berwarna putih.
 Larutan garam dapur dengan indikator metil merah mengalami perubahan
yaitu merah
 Larutan cuka dengan indikator Metil biru menunjukkan perubahan warna
yaitu biru.
 Larutan garam dapur dengan indikator Fenol merah menunjukkan
perubahan warna yaitu pink keunguan.

13
H. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan indikator asam basa yang


telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, Indikator adalah suatu zat
penunjuk untuk menentukan suatu zat atau larutan asam, basa atau netral.Sedang
Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada
larutan,dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Dalam
melakukan pengamatan Ini kita memerlukan kertas Lakmus sebagai salah satu
bahan, yaitu lakmus merah dan biru. Lakmus merah ini digunakan untuk menguji
kebasaan suatu larutan, sedangkan lakmus biru digunakan untuk menguji
keasaman suatu larutan.

Adapun larutan yang saya amati ini sendiri yaitu Larutan Asam Khlorida
(HCL), yang dimana larutan ini bersifat asam, maka perubahan fisis yang dapat
terjadi adalah perubahan warna kertas lakmus biru menjadi berwarna merah. dan
juga Larutan Natrium Hidroksida (NAOH) yang bersifat basa, sehingga
perubahan fisis yang dapat terjadi adalah perubahan warna kertas lakmus merah
menjadi berwarna biru.

14
I. DAFTAR PUSTAKA

Lisa Andriani. 2018. Laporan Praktikum-Indikator Asam Basa. Jakarta.

Berpendidikan. 2019. Pengertian Indikator Asam Basa dan Macam-macamnya.


Jakarta

Buku Penuntun Kimia Hasil Pertanian I. 2022. Fakultas Pertanian. Universitas


Mulawarman. Samarinda

15
LAMPIRAN
Tugas setelah praktikum

1. Sebutkan 5 zat yang termasuk asam yang tidak digunakan dalam


percobaan ini.

2. Sebutkan 5 zat yang termasuk basa yang tidak digunakan dalam percobaan
ini.

3. Selesaikan persamaan reaksi penggaraman dibawah ini:

HCl + NaOH →
HCl + Ca(OH)2 →
H2SO4 + KOH →
HNO3 + Mg(OH)2 →
CH3COOH + Ca(OH)2 →

Jawab:
1. - Asam Klorida (HCL)
- Asam Nitrat (HNO3)
- Asam Sulfat (H2SO4)
- Asam Perklorat (HClO4)
- Asam Bromida (HBr)
- Asam Hidrogen Iodida (HI)

2. - Kalium Hidroksida (KOH)


- Barium Hidroksida (Ba(OH)2)
- Cesium Hidroksida (CsOH)
- Stronsium Hidroksida (Sr(OH)2)
- Litium Hidroksida (LiOH)

3. HCl + NaOH = NaCl + H2O (I)

16
HCl + Ca(OH)2 = CaCl2 + H2O
H2SO4 + KOH = K2SO4 + H2O
HNO3 + Mg(OH)2 = H2O + Mg (NO3)2
CH3COOH + Ca(OH)2 = (CH3COO)2Ca + H2O

17

Anda mungkin juga menyukai