Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

Tentang

“PENGUJIAN PH DAN PEMBUATAN LARUTAN DAPAR”

Dosen Pengampu : Apt. Gina Aulia, M. Farm

Di susun oleh

Nama : Khalipatun Sahara


NIM : 211030700269
Kelas : 01FKKP001

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TANGERANG SELATAN
202I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
PENGUJIAN PH DAN PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

Nama : Khalipatun Sahara


NIM : 211030700269
Kelas : 01FKKP001
Tgl praktikum : 13 September 2021 ; pukul 08.50 – 11.20

I. Tujuan Praktikum
1. Untuk menguji larutan yang termasuk asam dan basa menggunakan pH indikator dan kertas
lakmus
2. Untuk menguji bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
3. Mampu membuat larutan dapar
4. Mengerti prinsip larutan dapar
II. Prinsip
Asam adalah molekul atau ion yang dapat memberikan proton, atau, alternatifnya, dapat
membentuk ikatan kovalen dengan pasangan elektron. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan
untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7 .
III. Teori Dasar
a. pH (Puissance de Hydrogen)
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder
Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p"
pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk
power p (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti
pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan
sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan
yang berarti "logaritma negatif". (BIG BOOK KIMIA KELAS 1,2 & 3, 2015)
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Air murni bersifat netral,
dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang
daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh

1
dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang
terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi,
kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja
bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi
yang lebih rendah. (BIG BOOK KIMIA KELAS 1,2 & 3, 2015)
b. Asam dan basa
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan
dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi
rasa limun yang tajam. (PEMBELAJARAN SAINS DI ALAM TERBUKA , 2021)
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat member proton (ion H+ ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan
suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki
mobil). Ciri-ciri asam diantaranya rasanya asam, dapat mengubah warna kertas lakmus
biru menjadi merah, mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7, dapat
menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dengan logam tertentu dapat
mengahasilkan gas hidrogen dan bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-
benda yang dikenainya. (PEMBELAJARAN SAINS DI ALAM TERBUKA , 2021)
Sedanglkan Basa memiliki ciri-ciri seperti pahit dan licin, mempunyai pH lebih
dari 7, mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat menghantarkan listrik
(termasuk larutan elektrolit), dapat menetralkan sifat asam dan bersifat kausatik atau
dapat merusak kulit. (PEMBELAJARAN SAINS DI ALAM TERBUKA , 2021)
c. Kertas Indikator Universal
Kertas indikator universal adalah salah satu indikator untuk menentukan nilai pH
sebuah larutan. Kertas Indikator berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator
universal jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaanya sangat sederhana, sehelai
kertas indikator universal dicelupkan ke dalam larutanyang akan diukur pH-nya.

2
Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia. Tiap warna mewakili nilai pH
yang berbeda. (Respository, 2017)

d. Kertas Lakmus
Kertas lakmus terbagi menjadi 2 jenis, yaitu lakmus merah dan Biru. Kertas lakmus
adalah indikator asam basa yang paling praktis, mudah dan murah, serta penggunaannya
sangat mudah. Kertas lakmus memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat digunakan untuk
mengukur secara teliti hal ini dikarenakan perubahan warna yang ditujunjukan tidak dapat
menunjukan secara tepat tingkat pH larutan. Perubahan warna kertas lakmus pada
berbagai jenis larutan (Surahman, 2018).

Perubahan warna kertas lakmus

Jenis Larutan Lakmus merah Lakmus biru

Asam merah Merah

Basa Biru Biru

Garam merah biru

3
e. Larutan Penyangga

Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan
pH tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa, ataupun
pengenceran. Dengan kata lain, pH larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada
larutan tersebut ditambah sedikit asam kuat, basa kuat atau jika larutan tersebut
diencerkan. Larutan buffer mengandung zat terlarut yang bersifat penyangga. Penyangga
memiliki komponen asam basa mengatasi penurunan pH. Asam dan basa ini merupakan
pasangan konjugasi (Padmono,2007).
IV. Prosedur
Pengujian pH dengan kertas lakmun dan indikator universal
 Alat dan Bahan
1) Lakmus merah
2) Lakmus biru
3) Indikator universal
4) Air suling air jeruk nipis
5) air kapur
6) air sabun
7) air garam
8) air soda
9) gelas beker
10) kaca alroji
 Prosedur pengujian
1) Siapkan alat dan bahan
2) Celupkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing masing sampel air yang
sudah di siapkan di dalam gelas beker
3) Amati perubahan yang terjadi pada masing masing kertas lakmus
4) Celupkan indikator universal ke dalam masing masing sampel air yang sudah di
siapkan
5) Amati perubahan warna yang terjadi pada masing masing idikator universal

4
Pembuatan Larutan Dapar ( Larutan Penyangga Asetat)
 Alat dan bahan
1) Botol semprot 8) Batang pengaduk
2) Labu ukur 9) Corong
3) Pipet tetes 10) Indikator universal
4) Pipet ukur 11) Asam asetat pH 4
5) Kaca alroji 12) Natrium asetat pH 4
6) Gelas ukur 13) Aquadest
7) Neraca analitik
 Prosedur Pembuatan
1) Lakukan pengenceran pada asam sitrat dengan kadar 1M untuk mendapatkan asam
sitrat dengan kadar 0,1M
 pipet 10ml asam asetat 1M dari botol reagen dengan menggunakan pipet ukur
 masukkan ke dalam labu ukur lalu tambahkan aquadest sampai batas 100ml
gelas ukur
 keringkan dinding leher atas labu ukur dengan kertas lalu tutup labu ukur
 dan di homogenkan dnegan cara mengocok larutan hingga homogen
2) Timbang Natrium asetat sebanyak 0,15gram
3) Pindahkan larutan asam asetat yang ada di dalam labu ukur ke dalam gelas kimia
4) Masukkan natrium asetat ke dalam gelas kimia
5) Aduk campuran tersebut sampai homogen menggunnakan batang pengaduk
6) Untuk memastika pH larutan sesuai dengan yang di butuhkan, ambil sedikit larutan
penyangga untuk sampel pengujian pH menggunakan indikator pH universal.
7) Masukkan larutan penyangga ke dalam botol reagen lalu tutup dan beri label dan
simpan ke dalam lemari reagen

5
V. Data pengamatan

Warna Lakmus Setelah


Dicelupkan
No. Larutan Sampel Ph Sifat Larutan
Lakmus Lakmus
Merah Biru
1 Air Suling Merah Biru 6 Netral

2 Air Garam Merah Biru 7 Netral

3 Air Soda Merah Merah 3 Asam

4 Air Sabun Merah Biru 7 Netral

5 Air Kapur Biru Biru 12 Basa

6 Air Jeruk Merah Merah 2 Asam

VI. Kesimpulan
Suatu benda atau zat dikatakan bersifat asam jika angka skala pH kurang dari 7
dan disebut basa jika skala ph lebih dari 7. jika skala ph adalah 7 maka benda tersebut
bersifat netral.

Berdasaarkan pengujian pH menggunakan kertas lakmus dan indikator universal dapat di


buktikan bahwa:

1) Air suling mempunyai pH 6 yang berarti bersifat Netral


2) Air garam mempunyai pH 7 yang berarti bersifat Netral
3) Air soda mempunyai pH 3 yang berarti bersifat asam
4) Air sabun mempunyai pH 7 yang berarti bersifat Netral
5) Air kapur mempunyai pH 12 yang berarti bersifat basa
6) Air soda mempunyai pH 2 yang berarti bersifat asam

Untuk membuat larutan penyangga 100ml dibutuhkan kadar 0,1M asam asetat
dengan pH 4 dan Natrium asetat sebanyak 0,15gram dengan pH 4. kedua zat ini di
campurkan lalu di aduk sampai homogen. Untuk memastika pH larutan penyangga sesuai

6
dengan yang di butuhkan, maka di lakukan pengujian ph dengan menggunakan indikator
universal.

VII. Daftar Pustaka


Padmono,2007.Buffer dan Kapasitasnya. http://www.padmono.blogspot.com. diakses
pada tanggal 15 November 2021

Supriatna, Asep. (2020) VT KB2 Pembuatan Larutan Buffer. Tersedia online di


https://youtu.be/xQYURJqGnIA di akses pada 14 Oktober 2021

Eduplasa Indonesia. (2018) . Menunjukkan Asam Basa dan Uji pH. Tersedia online di
https://youtu.be/IkcEIBCW72E di akses pada tanggal 14 Oktober 2021

(2015). In I. K. Komarudin, BIG BOOK KIMIA KELAS 1,2 & 3 (p. 648). Jakarta: Cmedia.

(2021). In H. H. S.pd.M.si, PEMBELAJARAN SAINS DI ALAM TERBUKA (p. 116).


JAKARTA: CV LITERASI NUSANTARA ABADI.

Respository. (2017). Retrieved from Respotary untag: http://repository.untag-


sby.ac.id/186/2/BAB%20I.pdf di akses pada 14 Oktober 2021

7
PERTANYAAN
1. Bagaimana ciri-ciri larutan asam dan basa berdasarkan pH dan pengujian dengan kertas lakmus ?
2. Diantara bahan yang diuji manakah yang termasu
a. Asam
b. Basa
3. Berdasarkan hasil percobaan,apakah ekstrak bunga mawar bisa dijadikan sebagai indikaor alami asam
dan basa?
4. Kesimpulan apa yang didapatkan dari percobaan diatas ?
5. Berikan contoh larutan buffer asam dan larutan basa min.2 (selain yang ada di contoh)!
6. Sebutkan 2 larutan buffer yang terdapat dalam tubuh manusia!

JAWABAN
1. Larutan basa adalah larutan yang memiliki pH di atas 7 atau lebih dari 7. Pada pengujian
menggunakan kertas lakmus, ketika kertas lakmus di celupkan ke dalam larutan basa maka
kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru sedangkan kertas lakmus biru akan
tetap berwarna biru yang menandakan larutan tersebut bersifat basa. Kadar pH larutan basa
bisa di tentukan dengan mencelupkan indikator universal ke dalam larutan basa lalu di
cocokkan dengan tabel indikator.
Larutan asam adalah larutan yang memiliki pH di di bawah 7 atau kurang dari 7. Pada
pengujian menggunakan kertas lakmus, ketika kertas lakmus di celupkan ke dalam larutan
asam maka kertas lakmus merah tidak akan berubah warna sedangkan kertas lakmus biru
akan berubah menjadi merah yang menandakan larutan tersebut bersifat asam. Kadar pH
larutan asam bisa di tentukan dengan mencelupkan indikator universal ke dalam larutan asam
lalu di cocokkan dengan tabel indikator.
2. Asam : Air soda dan Air Jeruk
Basa : Air kapur
3. Ya, bisa. Bunga mawar adalah salah satu jenis tumbuhan yang bisa di jadikan indikator alami
pada pengujian pH. Karena bunga mawar memiliki warna bunga yang mencolok dan juga
cepat berubah warna setelah di tetesi larutan asam dan basa.
4. Suatu benda atau zat dikatakan bersifat asam jika angka skala pH kurang dari 7 dan
disebut basa jika skala ph lebih dari 7. jika skala ph adalah 7 maka benda tersebut
bersifat netral.

8
Berdasaarkan pengujian pH menggunakan kertas lakmus dan indikator universal dapat di
buktikan bahwa:
1) Air suling mempunyai pH 6 yang berarti bersifat Netral
2) Air garam mempunyai pH 7 yang berarti bersifat Netral
3) Air soda mempunyai pH 3 yang berarti bersifat asam
4) Air sabun mempunyai pH 7 yang berarti bersifat Netral
5) Air kapur mempunyai pH 12 yang berarti bersifat basa
6) Air soda mempunyai pH 2 yang berarti bersifat asam

Untuk membuat larutan penyangga 100ml dibutuhkan kadar 0,1M asam asetat
dengan pH 4 dan Natrium asetat sebanyak 0,15gram dengan pH 4. kedua zat ini di
campurkan lalu di aduk sampai homogen. Untuk memastika pH larutan penyangga sesuai
dengan yang di butuhkan, maka di lakukan pengujian ph dengan menggunakan indikator
universal.

5. Buffer Asam :
Campuran 50 ml NaOH 0,2 M di campurkan dengan 100 ml HF 0,2M
Campuran larutan yang mengandung H2CO3 dan Na2CO3
Campuran larutan yang mengandung H2S dan Na2S

Buffer Basa :
Campuran 100 ml HCL 0,1 M di campurkan dengan 50 ml NH4OH 0,1M
Campuran NH4OH dan NH4CL
Campuran larutan yang mengandung NH4OH dan (NH4)2SO4
6. Larutan penyangga H2PO4- dan HPO42-
Larutan penyangga H2CO3 dan HCO3-

Anda mungkin juga menyukai