Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Amina adalah turunan organik dari amonia dimana satu atau lebih atom
hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus lain. Pada dasarnya untuk
mencapai keadaan (Ari Satia Nugraha, 2018).

Amina adalah senyawa organik turunan dari amonia dengan satu atau lebih
gugus organik (R) yang mensubstitusikan atom H yang terikat pada atom nitrogen.
Amina primer mempunyai dua atom hidrogen, amina sekunder mempunyai atom
hidrogen sedangkan amina tersier tidak mempunyai atom hidrogen

(Fitri Marizki, 2007).

Amina adalah senyawa organik yang mengandung atom nitrogen trivalent yang
berkaita dengan satu atau dua, atau tiga karbon, dimana amina juga merupakan suatu
senyawa yang mengandung gugusan amino (-NH2 – NHR, atau NH2). Gugusan amino
mengandung nitrogen terikat, kepada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan
gugusan karbonil). Apabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen adalah
karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina (Farhan, 2013).

Amina juga dapat diartikan sebagai senyawa organik dan gugus fungsional
yang isinya terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri. Amino
merupakan derivative amoniak. Biasanya dipanggil amida dan memiliki berbagai
struktur kimia yang berbed. Yang termasuk amino ialah asam amino, amino biogenic,
trimetilamina, dan anilina. Yang berbau dari amoniak, ialah ikan tua, air kencing,
rotting daging, dan mani merupakan semua terdiri dari zat amino (Anonim, 2015)

Persmaan senyawa amina dengan Alkohol, rangkaian terpanjang suatu alkil


merupakan rangkaian utama. Akhiran-na dalam alkana diganti dengan amina, nomor
amina menunjukkan letak dari gugus aminanya. Awalan N dipakai sebagai subtituen
yang terikat pada atom N (Riswiyanto, 2008).

a. Amina Primer :- NH2 (gugus – NH2 : amino)

Untuk pembuatan amina primer, reaksi terjadi dalam dua tahapan. Pada
tahapann pertama =, terbentuk sebuah garam – dalam hal ini, etilamonium bromida.

4
Garam ini sangat mirip dengan ammonium bromide, kecuali dibawa salah satu atom
hidrogen dalam ion ammonium telah diganti oleh sebuah gugus etil.

Dengan demikian, adanya kemungkinan untuk terjadinya reaksi reversible


(dapat balik) antara garam ini dengan amonia berlebih dalam campuran. Amonia
mengambil sebuah atom hidrogen dari ion etiamonium sehingga menjadikannya
amina primer, yakni etilamina.

Semakin banyak amonia yang terdapat dalam campuran, semakin besar


kemungkinan terjadi reaksi selanjutnya (Dome, 2013)

b. Amina Sekunder : R NH (gugus – NH : imino)

Pada tahap pertama, terbentuk sebuah garam kali ini, dietilamonium bromide.
Anggap garam yang terbentuk ini adalah amonium bromide dengan dua atom
hidrogen yang digantikan oleh gugus-gugus etil. Amonia mengambil sebuah ion
hidrogen dari ion dietilamonium sehingga menjadikannya amina sekunder, yakni
dietilamin. Amina sekunder adalah amina yamg memiliki dua gugus alkil terikat pada
atom nitrogen (Domas, 2013).

c. Amina Tersier : R

Amina membentuk ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen N – HN lebih lemah dari


pada ikatan hidrogen O – HO karena N kurang elektronegatifan dibandingkan dengan
O dan karena itu NH kurang polar. Pengikatan hidrogen yang lemah antara molekul
amina menyebabkan titik didihnya berada diantara titik didih senyawa tanpa ikatan
hidrogen kuat (seperti alkohol) dengan bobot molekul yang bersamaan (Fitri Marizki,
2009).

Amina adalah senyawa turunan amoniak dari alkana. Amina terbentuk bila satu
atau lebih atom H dari amoniak diganti dengan gugus alkil. Berdasarkan jumlah atom
H dari amoniak yang diganti dengan gugus alkil, maka amina dibedakan menjadi
amina primer, sekunder, dan tersier (Sura Kitti, 2010).

5
Amina adalah senyawa organik yang mengandung atom nitrogen. Amina
mempunyai sifat basa karena pada atom N terdapat pasangan elektron bebas. Amina
merupakan senyawa turunan amonia dimana satu atau lebih atom H diganti oleh
gugus alkil. Karena Ndapat mengikat 3 gugus/atom lain maka terdapat tiga Janis
amina yaitu amina primer (satu atom diganti oleh gugus alkil ; RNH 32), amina
sekunder (dua atom H diganti oleh gugus alkil; R2NH), dan amina tersier (semua
atom H diganti oleh gugus alkik; R2N)

H H

N H N H

H R

Amonia Amonia Primer

R R

N R N R

R H

Amonia Tersier Amonia Sekunder

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan polihidroksi keton atau zat-zat


yang bila terhidrolisis akan menghasilkan derivate senyawa-senyawa tersebut. Suatu
karbohidrat tergolong aldehida (CHO), jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu

6
atom karbon terminal dan suatu keton (C = C), jika oksigen karbonil berikatan
dengan suatu karbon internal (Putu Putra Wibawa, 2017).

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai sebagai


penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama alai katbohidrat adalah sakarida
(berasal dari bahasa latin seccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah
polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsure-unsur karbon.
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris (CH 2O)n (Yazid &
Nursanti, 2015).

Karbohidrat adalah senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam., merupakan


polihidroksi aldehida taua polihidroksi keton yang mengandung unsure-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH2O)n

(Tio Ruby Anggara dkk, 2016).

Karbohidrat berasal dari kata “karbon” dan “hidrat”, walaupun tidak


mengandung molekul air karbohidrat tetap dipakai sebagai kata ganti sakarida. Nama
karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini
memiliki rumus empiris yang menunjukkan senyawa tersebut adalah karnon “hidrat”
dan memiliki nisbah 1:2:1 untuk C, H, dan O (Akhmad Awaludin Agustiar, 2015)

Protein secara bahasa berasal dari protos yang berarti utama. Protein
merupakan komponen utama pembuatan serta perkembangan sel makhluk
hidup(Ellya, 2010). Protein ada dalam seluruh jaringan sel hidup. Protein menjadi
kompone terbanyak dari tubuh manusia sehabis air. Seperenam berat badan manusia
merupakan protein. Sepr sepuluh ada pada kulit, seperliman terletak pada tulangg
serta tulang rawan, sepertiga ada pada otot serta sisanya pada organ lain pula cairan
badan (Winarno, 1993)

Ada banyak fungsi protein dalam tubuh salah satunya adalah sebagai
konntraktor otot sehingga tubuh manusia akan bergerak saat melakukan aktivitas fisik
(Marks, et al, 2000). Protein juga berperan dalam proses pertumbuhan, namun bila
ada kekurangan energi, protein akan dipecah menjadi glukosa sebagai gantinya
(Wahibah Khanafi, 2021). Proses ini dapat menyebabkan melemahnya otot-otot pada
tubuh (Almatsier, 2009).

7
Secara umum protein dalam tubuh berguna sebagau zat pembangun atau
pertumbuhan karena protein merupakan pembentuk jaringan baru dalam tubuh
terutama pada bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan orang baru sembuh dari
penyakit. Protein juga berfungsi sebagai pengattur dalam metabolisme tubuh,
komponen pembentuk antibody untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Protein
merupakan suatu bentuk transisi dari asam amino yangb sederhana menjadi suatu
bentuk molekul tiga dimensi yang mampu menghasilkan beragam aktivitas
(Sumantri, 2013)

Lemak merupakan suatu senyawa penyusun bahan pangan yang dapat


ditemukan melalui Uji Satonifikasi, Uji kelarutan lemak, dan Uji ketidakjenuhan
lemak. Bebragai macam uji tersebut memiliki tujuan, prinsip, dan reaksi yang
berbeda. Istilah “lipid” mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik
nonpolar dan hidrofob yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan
fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti air,
atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut non polar, seperti eter ataub kloroform
(Anonim, 2011).

Anda mungkin juga menyukai