Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pangkajene, 23 April 2022

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya
terdiri dari senyawa nitrogen atom denganpasangan sendiri
Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom
hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu
amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap
air.
Rumus umum untuk senyawa amina adalah Cn H2n+3 N
Karbon, hidrogen dan oksigen merupakan unsur yang paling lazim
terdapat dalam sistem kehidupan. Nitrogen merupakan unsur ke empat.
Nitrogen dijumpai dalam protein,dan asam nukleat, maupun dalam banyak
senyawa lain yang terdapat baik dalam tumbuhanmaupun hewan. Amina
merupakan senyawa organik yang mengandung atom-atom nitrogentrivalent,
yang terikat pada satu atom karbon atau lebih : R-NH2,R2NH atau R3N.Amina
boleh dikatakan sebagai turunan dari amonia (NH3), karena senyawa amina
mempunyai struktur seperti amonia, dimana salah satu atau lebih atom hidrogen
pada amoniadiganti gugus alkil atau aril. Senyawa amina dapat berupa
alifatik, siklik, heterosiklik, danaromatik. Amina tersebar luas dalam tumbuhan
dan hewan,dan banyak amina mempunyai kereaktivan fali. Contohnya
adalah merepinafrina dan epinafrina yang merupakan dua stimulant
alamiah tubuh dari system saraf simpatetik.
Senyawa amina dapat berupa alifatik, siklik, heterosiklik,
danaromatik. Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan,dan banyak amina
mempunyai kereaktivan fali. Contohnya adalah merepinafrina dan
epinafrina yang merupakan duastimulant alamiah tubuh dari system saraf
simpatetik .Sebelum tahun masehi,senyawa efedrina di extrak dari tanaman
mahuanjg di tiongkokdan digunakan sebagai obat. Sekarang, senyawa ini
merupakan obat peluruh dahak yang aktivdalam obat tetes hidung dan obat
flu.efedrin menyebabkan menyusutnya membrane hidung,yang membengkak
dan menghampat keluarnya lendir hidung.Amina merupakan senyawa organik
yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki urutan yang paling
penting dalam senyawa organik, oleh karena itu amina tidak terlepas dari
semua unsur organik yang lain.
Oleh karena itu sifat-sifat yang di pelajari dalam senyawa amina akan
sangat membantu dalam memahami aspek kimiawi kelompok alkoid yang
mempunyai peran pentig dalam pembuatan obat-obat s inetik
dew as a ini.
D alam Kehidupan sehari-hari selain berfungsi dalam tubuh dan
obat-obatan, asam amina juga berfungsi untuk pelembut pakaian, anti iritasi
pada shampoo, pelumas dan sebagai pewarna.Seperti kita ketahui bahwa dalam
tubuh kita protein merupakan salah satu komponenutama penyusun tubuh
selain lemak, Air, mineral dan karbohidrat. Protein
merupakankomponen sangat penting untuk tubuh manusia,semua ini karena
hampir semua reaksi kimiayang terjadi pada tubuh kita dikatalisis oleh enzim
yaitu protein. Fungsi protein bagi tubuha d a l a h s e b a g a i b a h a n b a k u
penting untuk pertumbuhan dan pembentukan
j a r i n g a n manusia.Bagian pembentuk protein adalah asam amino

Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua
pengertian . Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki gugus
karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau suatu
senyawa yamg mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah suatu
bentuk nitrogen. Stabilitas dan reaktifitas memiliki hubungan terbalik, yang
berarti bahwa senyawa yang lebih stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya.
Karena asil halida adalah kelompok paling tidak stabil, masuk akal bahwa
senyawa ini dapat secara kimia diubah ke jenis lain. Karena amida adalah jenis
yang paling stabil, secara logis harus mengikuti bahwa amida tidak dapat dengan
mudah berubah menjadi jenis molekul lain. rumus umum RCONR'R'' dengan R,
R', dan R" adalah gugus organik atau atom H.
Amida diklasifikasikan menjadi 3, yakni amida primer, sekunder, dan tersier.
Amina primer terbentuk apabila atom N hanya mengikat 1 rantai gugus lain
(gugus karbonil) selain atom hydrogen. Amida sekunder
Fenol merupakan senyawa yang dianggap berasal dari benzene dengan

suatu gugus –OH yang terikat pada cincin aromatic. Rumus kimianya adalah

C6H5OH. Fenol bersifat stabil dan ramah terhadap lingkungan, bersifat asam,

mampu bereaksi dengan NaOH ( basa ), membentuk Na. Fenolat ( garam ), tidak

bereaksi dengan asam ( RCOOH ), tetapi bereaksi dengan alkil halide ( RCOX )

untuk membentuk ester. Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3

gram / 100 mL. fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya dapat

melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan

anion fenoksida C6H5O- yang dapat dilarutkan dalam air.

Tingkat toksisitas fenol beragam, tergantung dari jumlah atom atau

molekul yang melekat pada rantai benzenanya. Untuk fenol terklorinasi, semakin

banyak atom klorin yang diikat rantai benzena, maka semakin toksik rantai

tersebut. Klorofenol lebih bersifat toksik pada biota air, seperti akumulasi dan

lebih persisten dibandingkan dengan fenol sederhana. Fenol sederhana seperti

phenol, cresol, dan xylenol mudah larut dalam air dan lebih mudah didegradasi.

Walaupun demikian, pengetahuan tentang fenol sangat diperlukan dalam

kehidupan manusia terutama dibidang kesehatan. Misalnya, fenol dapat digunakan

sebagai antiseptic karena dapat membunuh bakteri. Fenol juga digunakan sebagai

pembuatan aspirin dan pembasmi rumput liar. Oleh karenanya dirasa penting bagi

mahasiswa untuk dapat mempelajari sifat – sifat senyawa fenol.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Amina
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya
terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri. Amina adalah
turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada
nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina
memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air.
Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom
hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu
amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap
air. Seperti alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan
tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol.

Alkohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat


pada kaebon yang mengandung hidroksil., namun amina diklasifikasikan
dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen
(Stoker, 1991).

Amina dapat dikelompokkan sebagai primer, sekunder atau tersier,


menurut banyaknya subtituen alkil atau aril yang terikat pada nitrogen.

Amina Primer Amina primer memiliki titik didih yang berbeda antara
senyawa alkana dan alkohol berdasarkan berat molekul, sama dengan
amoniak, dengan b.p – 300C, yang merupakan intermediet antara metana,
dengan b.p – 1610C, dan air, dengan b.p. – 1000C. Amina primer
mengandung –NH2 terikat pada rantai atau cincin hidrokarbon. Pada amina
sebagai turunan ammonia, NH3. Dalam amina primer, salah satu hidrogen
diganti oleh hidrokarbon. Satu karbon terikat pada N :

Amina Primer Ammonia dan amina primer masing-masing


mengandung sebuah gugus – NH2. Pada ammonia, gugus ini terikat pada
sebuah atom hidrogen sedangkan pada amina primer terikat pada sebuah
gugus alkil (disimbolkan dengan “R”) atau pada sebuah cincin benzena.
Amina primer Amina Sekunder Dalam amina sekunder dua dari
hidrogen atom pada ammonia digantikan dengan hidrokarbon.
Amina Sekunder Amina Tersier Amina alifatik/aromatik dengan
HNO2 memberikan hasil reaksi yang ditentukan jenis aina tersier yang
digunakan. Pada amina alifatik/aromatik reaksinya dengan HNO2
mengakibatkan terjadinya substitusi cincin aromatik oleh gugus –NO.
Amina tersier adalah tiga gugus yang terika pada satu nitrogen.

Amina Tersier Suatu nitrogen amina dapat memiliki empat gugus yang
terikat padanya, dalam hal ini nitrogen merupakan bagian dari suatu ion
positif. Jika satu atau lebih yang terikat pada N adalah H maka
senyawanya disebut garam amina. Jika yang terikat keempatnya adalah
alkil atau aril tanpa ada H pada N maka senyawanya disebut garam
ammonium kuartener.

TATA NAMA
Nama sistematik untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara
seperti nama sistematik alkohol, monohidroksi akhiran –a dalam nama
alkana induknya diganti oleh kata amina
 Tata Nama IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry )
Amina alifatik sederhana dinamakan dengan gugus alkil
yang terikat pada atom N dan diberi akhiran amin.
 Sistem IUPAC, gugus NH2 dinamakan gugus amino

Jika atom N mengikat 4 gugus hidrokarbon akan bermuatan


positif dan dikenal sebagai ion ammonium kuartener Senyawa
yang mengandung gugus –NH2 pada cincin benzena dinamakan
sebagai derivat anilin.
Senyawa yang mengandung gugus –NH2 pada cincin
benzena dinamakan sebagai derivat anilin.

Sifat-Sifat Amina

 Sifat Fisika

● Amina berbobot molekul rendah berupa gas atau cair pada suhu kamar

● Amina dengan jumlah atom di bawah enam biasanya larut dalam air

● Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan

● Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat

 Pembuatan amina

● Alkilasi ammonia dan amina Reaksinya adalah substitusi nukleofilik


(SN2)
● Reduksi gugus nitro, Amina aromatis dibuat dari reduksi nitro
aromatis. Biasanya digunakan Fe/uap, Zn/HCl atau gas H2/Pt atau Ni.
● Reduksi Amida, Amina 1, 2, dan 3 (alifatis) dibuat dengan cara
mereduksi senyawa amida dengan katalis logam.

Kegunaan tersebut mengacu pada sifat-sifat amina yang merupakan


turunan amonia. Jadi, sifatnya juga nggak beda jauh dari amonia, antara lain:

● Amina merupakan basa lemah yang bisa mengikat proton (H+) untuk
membentuk garam ammonium.
● Bisa membentuk ikatan hidrogen.
● Amina primer memiliki bobot molekul rendah dan berupa gas atau cairan
yang mudah menguap. Biasanya aroma amina primer sama seperti amonia.
● Amina sekunder dan tersier memiliki aroma amis, seperti ikan. Tapi,
penguapannya lebih rendah dibandingkan dengan amina primer.
B. Amida
Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua
pengertian . Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki
gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau
suatu senyawa yamg mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah
suatu bentuk nitrogen.Struktur Haloalkana
Amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis harus mengikuti bahwa
amida tidak dapat dengan mudah berubah menjadi jenis molekul lain.

rumus umum RCONR'R'' dengan R, R', dan R" adalah gugus organik atau
atom H.

Sifat-sifat Fisik Amida


 Polar
 Mudah larut di dalam air karena dengan adanya gugus C=O dan N-
H memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen.
 Umumnya berupa padat pada suhu kamar

Sifat-sifat Kimia Amida


Dalam mempelajari sifat-sifat kimia masing-masing kelompok
turunan asam karboksilat, terlebih dahulu harus dipahami. Ciri-ciri umum
reaksinya seperti yang di uraikan di bawah ini :
 Keberadaan gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat sangat
menentukan kereaktifan dalam reaksinya, walaupun gugus karbonil
tersebut tidak mengalami perubahan.
 Gugus asil ( R-C=O ) menyebabakan turunan asam karboksilat
mudah mengalami substitusi nukleofilik.
 Atom/gugus yang berkaitan dengan gugus asil digantikan oleh
gugus lain yang bersifat basa. Pola umum reaksi substitusi
nukleofilik tersebut dituliskan dengan persamaan reaksi

Tata Nama Amida


● IUPAC
Dalam senyawa amida, gugusfungsi asil berkaitan dengan
gugus –NH2. Dalam pemberian namanya, akhiran –Oat atau –At
dalam nama asam induknya diganti dengan kata amida.

Contoh :

● CHCONH2 = metanamida

● CH3CONH2 = eteanamida

● CH3CH2CONH2 = propanamida

Pembuatan Amida

● Reaksi anhidrida dengan ammonia

● Reaksi ester dengan ammonia

● Reaksi klorida asam dengan ammonia

● Pemanasan garam ammonium karboksilat

● Reaksi anhidrida dengan ammonia

● Reaksi ester dengan ammonia

● Reaksi klorida asam dengan ammonia

● Pemanasan garam ammonium karboksilat


Kegunaan Amida

Senyawa amida memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan


antara lain dapat berguna dalam pembuatan obat-obatan seperti sulfoamida
yang digunakan untuk melawan infeksi dalam tubuh manusia, sebagai zat
antara dalam pembuatan amina, sebagai bahan awal dalam pembuatan
suatu polimer seperti palmitamida yang digunakan sebagai bahan
penyerasi pada penguatan karet alam dengan silika, senyawa amida ini
cukup luas baik dalam industri pertanian, farmasi, bahan makanan,
minuman, kosmetik dan industri lainnya. Dalam industri farmasi
khususnya dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan.

C.Fenol

A. Pengertian Fenol

Fenol adalah senyawa organic aromatic yang sangat umum digunakan

dalam dunia medis dan kesehatan. Disebut juga dengan asam karbolat, senyawa

organic ini dapat beracun dan berbahaya bagi tubuh. Namun, dalam dosis yang

terbatas, fenol memiliki sejumlah kegunaan yang sangat bermanfaat dalam bidang

kedokteran.

Dalam bentuk murninya, fenol dapat berwarna putih atau mungkin tidak

berwarna. Senyawa ini memiliki aroma nan khas yang mungkin mengingatkan

anda dengan ruangan yang steril seperti rumah sakit. Fenol juga terkandung dalam

beragam senyawa tumbuhan. Senyawa tumbuhan yang mengandung fenol turut

menawarkan manfaat bagi kesehatan.

B. Turunan Fenol

Adapun beberapa turunan fenolik antara lain :

1. Fenil Propanoid
a. Fenil propanoid merupakan senyawa fenol alam yang mempunya cincin

aromatic dengan rantai samping terdiri atas 3 karbon.

b. Pengelompokkan berdasarkan terbentuknya :

1) Fenil propanoid sederhana ( cth : asam hidroksisinamat )

2) Kumarin ( lakton asam o-hidroksisinamat )

3) Lignan ( suatu dimer fenilpropana )

2. Fenil Propena

a. Merupakan senyawa fenol yang tersusun atas cincin aromatis dan

rantai samping dengan ikatan tak jenuh

b. Berperan penting dalam bau dan citarasa tumbuhan

c. Terdapat dalam fraksi minyak atsiri jaringan tumbuhan bersama –

sama dengan terpena atsiri

d. Fenilpropena larut dalam lemak, sehingga dapat dideteksi dalam

ekstrak eter

e. Beberapa contoh senyawa fenilpropena yaitu : eugenol ( dalam minyak

cengkeh ), anetol ( dalam minyak adas ), miristin ( dalam pala ).

3. Lignin

a. Ditemukan sebagai fenolik penyusun dinding sel

b. Tidak larut dalam air

c. Bentuknya kompleks.

C. Sifat Umum Fenol

Adapun beberapa sifat umum fenol diantara adalah :


a. Pada tumbuhan, fenol seringkali terdapat dalam bentuk glikosidanya

( terikat dengan gula )

b. Berikatan dengan protein membentuk ikatan kompleks ( melalui ikatan H )

c. Adanya cahaya dan udara serta warna fenol perlahan jadi gelap

d. Fenol sangat peka terhadap oksidasi enzim dan mungkin hilang pada

proses isolasi akibat kerja enzim fenolase yang terdapat pada tumbuhan

e. Beberapa bersifat toksik terhadap serangga / hama.

D. Identifikasi Fenol

Ada 2 identifikasi fenol diantaranya yaitu :

a. Identifikasi Kualitatif

1. Reaksi Warna

a) Larutan FeCl3 1 % dalam air atau etanol timbul warna hijau,

merah, ungu, biru atau hitam yang kuat

b) Folin – ciocalteu, panaskan sebentar akan timbul warna biru

( kelompok hidrokuinon / katekol )

c) Vanillin – HCl pekat, pink s / d merah bata ( resorsinol )

d) Vanillin – H2SO4 pekat

e) Gibbs ( 2, 6 – diklorokuinon – kloromida 2 % dalam kloroform

dapat digunakan untuk membedakan asam vanilat ( merah muda )

dan isovanilat ( biru )

f) Uap ammonia, biru s / d kelabu.

2. Kromatografi
a) Kromatografi Kertas ( KKt ), merupakan metode analitik yang

digunakan untuk memisahkan bahan kimia berwarna, terutama

pigmen. Ini juga dapat digunakan untuk memisahkan warna primer

atau sekunder dalam tinta.

b) Kromatografi Lapis Tipis ( KLT ), adalah suatu teknik

kromatografi yang digunakan untuk memisahkan campuran yang

tidak volatil. Kromatografi lapisan tipis dilakukan dengan selembar

kaca, palstik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis

bahan adsorben, biasanya silika gel, aluminium oksida, atau

selulosa.

c) Kromatografi GC ( Gas ), merupakan jenis kromatografi yang

umum digunakan dalam analisis kimia untuk pemisahan dan

analisis senyawa yang dapat menguap tanpa mengalami

dekomposisi.

d) Kromatografi Cair Berperforma Tinggi ( HPLC ), merupakan salah

satu teknik kromatografi untuk zat cair yang biasanya disertai

dengan tekanan tinggi. Seperti teknik kromatografi pada umumnya,

HPLC berupaya untuk memisahkan molekul berdasarkan

perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu.

e) Spektrofotometri, fenol memiliki inti aromatis serta serapan di

daerah UV ( < 300 nm ), jika ditambah basa terjadi pergeseran

batokromik.

b. Identifikasi Kuantitatif
1. Fenolik total dapat diukur dengan metode kolorimetri dengan

menggunakan spektrofotometer.

2. Pereaksi yang umum digunakan adalah folin – ciocalteru ( asam

phosphomolybdic / phosphotungstic ), membentuk kompleks biru yang

diukur pada sekitar 760 nm. Pembanding yang digunakan adalah asam

galat.

3. Kadar fenolik dilaporkan setara dengan asam galat.

4. Kelemahan : pereaksi tersebut tidak bereaksi spesifik hanya pada

senyawa fenolik, tetapi juga pada asam askorbat, amina aromatis dan

gula.

E. Isolasi Senyawa Fenolik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

a. Senyawa fenolik cenderung untuk berpolimerisasi dalam proses yang

melibatkan pemanasan.

b. Bentuk glikosida tidak tahan terhadap pengaruh pengasaman dan

pemanasan.

c. Cenderung untuk membentuk ikatan yang kuat dengan gugus silanol dari

fase diam silika.

d. Bentuk glikosida memberikan sifat kelarutan tinggi pada pelarut polar.

Anda mungkin juga menyukai