Anda di halaman 1dari 45

PENGGOLONGAN SENYAWA

ORGANIK BERDASARKAN
GUGUS FUNGSI

Nama : Sendika g wattimena


NPM : 19512016
Jurusan : Farmasi
Pengertian Gugus Fungsi

 Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan


susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat
suatu senyawa
 Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang
sama dikelompokan ke dalam golongan yang sama
 Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang
 Paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan
senyawa lain
Penggolongan
senyawa organic
berdasrakan

Ester gugus fungsi

Eter Alkohol
dan fenol

Keton amino

Steroi karbok
d silat

Metok Aldehi
si d
Fenil Nitro
ALKOHOL DAN
FENOL
Defenisi

alkohol (atau alkanol) adalah istilah


yang umum untuk senyawa organik apa
pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH)
yang terikat pada atom karbon,[1] yang
ia sendiri terikat pada atom hidrogen
dan/atau atom karbon lain.
STRUKTUR KIMIA GUGUS FUNGSI ALKOHOL
Berikut ini terdapat beberapa sifat-sifat kimia alkohol, antara
lain:

1. Mudah terbakar.
2. Mudah tercampur dengan ari, hal ini karna kemiripan
struktur alkohol (R-OH) dan air (H-OH)
3. Berupa gas dan air jika jumlah atom karbon sebanyak satu
sampai empat karbon, sedangkan jika jumlah atom karbon
berjumlah lima sampai sembilan akan kental seperti
minyak.
4. Alkohol memiliki titik didih melebihi titik didih alkana,
dikarenakan gugus fungsi-OH yang sangat polar, sehingga
daya tarik menarik antar molekul menjadi sangat kuat.
5. Alkohol bersifat heterepolar, panjang rantai alki
mempengeryhi sifat polarnya, semakin panjang rantai
alkilnya maka berkurang sifat polarnya, hal ini menjadikan
berkurangnya sifat kelarutannya. Alkohol seperti metanol
dan etanol menjadi mudah larut ke pelarut seperti air.

SIFAT KIMIA DARI GUGUS


FUNGSI ALKOHOL
SENYAWA YANG BERADA DI DLM ALKOHOL

MENTANOL
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah
senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling
sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas
(berbau lebih ringan daripada etanol). metanol digunakan sebagai bahan pendingin
anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.

Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil
proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah
beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan
sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk karbon dioksida dan
air adalah sebagai berikut:

2 CH3OH + 3 O2 → 2 CO2 + 4 H2O


AMINO
DEFENISI AMINO

Asam amino adalah asam karboksilat yang


mempunyai gugus amino. Asam amino yang
terdapat sebagai komponen protein mempunyai
gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi
gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan
cara asam amino tersebut terangkai, serta
hubungan spasial asam-asam amino tersebut
asan menentukan struktur 3 dimensi dan
sifat-sifat biologis protein sederhana.
STRUKTUR KIMIA AMINO

Struktur asam amino secara umum


adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil
(COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus
sisa (R, dari residue) atau disebut juga
gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan
asam amino lainnya.
STRUKTUR KIMIA POLIMERASI ASAM
AMINO AMINO
SIFAT KIMIA AMINO

Sifat KIMIA asam amino:


 larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi
tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti dietil
eter atau benzena.
 momen dipol yang besar
 kurang bersifat asam dibandingkan sebagian
besar asam karboksilat •kurang basa
dibandingkan sebagian besar amina
KEBERADAAN SENYAWA YANG BERADA DI DALAM AMINO

CONTOHNYA :
 SERIN
Serina merupakan asam amino penyusun protein yang
umum ditemukan pada protein hewan. Protein mamalia
hanya memiliki L-serin
KARBOKSILAT
DEFENISI KARBOKSILAT
Asam karboksilat Adalah sebuah senyawa organik turunan dari alkana
yang memiliki gugus fungsi:

-COOH dan rumus umum CnH2nO2.

Gugus fungsi -COOH memiliki nama lain, yaitu gugus karboksil yang
merupakan gabungan dari gugus karbonil (-CO-) dan gugus hidroksil (-
OH).

Suatu karboksilat adalah suatu garam atau ester dari asam karboksilat.
Garam karboksilat memiliki rumus umum Mₙ, dengan M adalah logam dan
n adalah 1, 2, ...; ester karboksilat memiliki rumus umum RCOOR′. R dan R′
adalah gugus organik; R′ ≠ H. Suatu ion karboksilat adalah basa konjugat
dari asam karboksilat, RCOO⁻.
STRUKTUR KIMIA KARBOKSILAT
SIFAT KIMIA KARBOKSILAT

1. Reaksi dengan basa


Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh :

2. Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
Contoh :

3. Reaksi dengan tionil diklorida


Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas
belerang dioksida.
CONTOH :
ALDEHID
SENYAWA YANG BERADA DI DLM
KARBOKSILAT

Asam propionat (dari Bahasa Yunani protos, berarti "pertama", dan pion, berarti
"lemak"; juga dikenal sebagai asam propanoat) adalah asam karboksilat yang
terdapat di alam dengan rumus kimia CH3CH2COOH. Senyawa ini merupakan cairan
bening dengan bau tengik dan menyengat seperti layaknya bau badan. Anion
CH3CH2COO− serta garam dan ester asam propionat dikenal sebagai propionat
(atau propanoat).
DEFENISI ALDEHID

Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang


memiliki gugus karbonil. Gugus tersebut terletak di ujung rantai
karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.
STRUKTUR KIMIA ALDEHID

1. Aldehida terdiri dari karbonil (C = O) dimana atom hidrogen terhubung


langsung. Ini membedakannya dari senyawa organik lainnya seperti
keton (R2C = O) dan asam karboksilat (RCOOH).

2. Struktur molekul sekitar –CHO, gugus formil ditunjukkan pada gambar


di atas. Gugus formil datar karena karbon dan oksigen memiliki
hibridisasi sp2. Planaritas ini membuatnya mudah diserang oleh spesies
nukleofilik, dan karenanya mudah teroksidasi.
SIFAT KIMIA ALDEHID

Sifat Kimia aldehida yakni :


Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling
menghasilkan endapan merah bata dari
senyawa tembaga(I) oksida. Aldehida dapat
mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin
perak. ... Aldehida dapat bereaksi adisi dengan
asam sianida menghasilkan suatu senyawa
aldehida sianohidrin.
Senyawa yang berada di dalam aldehid
FORMALDEHIDA
formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang
berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai
paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov
tahun 1859, tetapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.

Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik pada metanol. Oleh sebab itu,
formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon dan terkandung dalam
asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida
dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di
atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme,
termasuk manusia.
NITRO
DEFENISI GUGUS FUNGSI NITRO

Senyawa nitro adalah senyawa organik yang mengandung satu


atau lebih gugus fungsional nitro (−NO2). Gugus nitro adalah
salah satu kelompok senyawa yang paling umum untuk
eksplosofor (kelompok fungsional yang membuat senyawa
eksplosif) yang digunakan secara global. Kelompok nitro ini juga
sangat menarik elektron. Karena karakteristiknya ini, ikatan alfa
C−Ha (berdekatan) ke gugus nitro dapat bersifat asam. Untuk
alasan yang sama, kehadiran gugus nitro pada senyawa
aromatik menghambat Substitusi aromatik elektrofilik tapi
memfasilitasi Substitusi aromatik nukleofilik. Gugus nitro jarang
ditemukan di alam, hampir selalu diproduksi dari reaksi nitrasi
dari asam nitrat.
STRUKTUR KIMIA GUGUS FUNGSI NITRO
SENYAWA YANG BERADA DI DALAM NITRO

KLORAMFENIKOL
adalah contoh langka dari senyawa nitro yang terbentuk secara
alami . Setidaknya beberapa gugus nitro yang terbentuk secara
alami muncul melalui oksidasi gugus amino. [16] 2-Nitrofenol
adalah feromon agregasi kutu .

Contoh senyawa nitro jarang ditemukan di alam. Asam 3-


nitropropionat ditemukan pada jamur dan tumbuhan
( Indigofera ). Nitropentadecene adalah senyawa pertahanan
yang ditemukan pada rayap . Nitrofenletana ditemukan di Aniba
canelilla . [17] Nitrofenletana juga ditemukan pada anggota
Annonaceae , Lauraceae dan Papaveraceae .
Gugus fungsi senyawa FENIL

SENYAWA YANG
DEFENISI FENIL STRUKTUR KIMIA
BERADA DI DLM FENIL
Fenol atau asam karbolat atau
fenil adalah sekelompok atom
benzenol adalah zat kristal tak
dengan rumus C6H5. Kelompok ini
berwarna yang memiliki bau khas.
berasal dari benzena, oleh karena
Rumus kimianya adalah C6H5OH dan
itu, memiliki sifat yang sama
strukturnya memiliki gugus hidroksil (-
seperti benzena. Namun, ini
OH) yang berikatan dengan cincin
berbeda dari benzena karena
fenil.
kurangnya atom hidrogen dalam
satu karbon. Jadi berat molekul
fenil adalah 77 g mol-1. Kita dapat
menyatakan fenil sebagai "Ph".
Biasanya, fenil menempel dengan
gugus fenil lain, atom atau molekul
(kami menamai bagian tambahan
ini sebagai substituen).
GUGUS FUNGSI METOKSI

Gugus metoksi adalah gugus fungsi yang


terdiri dari gugus metil yang terikat pada
oksigen . Gugus alkoksi ini memiliki rumus
O - C H 3 . Pada cincin benzen ,
DEFENISI persamaan Hammett mengklasifikasikan
substituen metoksi pada posisi para
sebagai gugus pendonor elektron , tetapi
sebagai gugus penarik elektron jika pada
posisi meta . Pada posisi orto , efek sterik
cenderung menyebabkan perubahan
signifikan dalam prediksi persamaan
Hammett yang sebaliknya mengikuti tren
yang sama seperti pada posisi para
STRUKTUR KIMIA METOKSI
SENYAWA YANG BERADA DI DALAM GUGUS
FUNGSI METOKSI

ETER
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—
O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril.[1] Contoh
senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik
dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum
ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini
merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan
lignin.
STEROID

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak


terhidrolisis yang didapat dari hasil reaksi penurunan dari
terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok
senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana
jenuh[1] (bahasa Inggris: saturated tetracyclic
hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene)
dengan 17 atom karbon dan 4 cincin.[2] Senyawa yang
termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol,
progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid
\\ berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk
DEFENISI tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang
lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-
empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin
STRUKTUR KIMIA STEROID

Steroid adalah salah satu bentuk triterpena termodifikasi, sehingga unit


penyusunnya adalah isoprena, yaitu IPP dan DMAPP. IPP dan DMAPP dibiosintesis oleh
tubuh dari Asetil Koenzim A, suatu C-2 hasil pelepasan CO2 oleh piruvat pada jalur
metabolisme, lewat jalur asam mevalonat atau deoksisilulosa fosfat. [6]

Unit – Unit IPP dan DMAPP bereaksi memanjangkan rantai membentuk C-15, disebut
farnesil. Dua FPP (Farnesil Pirofosfat) bergabung ekor-ekor membentuk skualena.
Skualena teroksidasi membentuk epoksida, memungkinkan terjadinya siklisasi
membentuk lanosterol
Referensi
Sifat kimia steroid

SiFat-sifat steroida sama seperti senyawa organik lainnya, yaitu reaksi-reaksidari


gugus-gugus +ungsi yang terikat pada molekul steroida terse!ut. misalnya,gugus
/-hidroksil menunjukkan semua si+at dari alkohol sekunder, tak u!ahnyaseperti
ditunjukkan oleh 2-propanol. gugus hidroksil ini dapat diesterilikasi untuk
menghasilkan ester atau dioksidasi dengan !er!egai oksidator yang
menghasilkansuatu keton. karena !entuk geometri gugus /-hidroksil sedikit !er!eda
dengansifat-sifat gugus hidroksil yang terikat pada posisi lain. karena faktor
geometrimaka gugus /-hidroksil memperlihatkan sifat yang sidikit !er!eda dengan
-hidroksil, yaitu gugus hidroksil le!ih sukar mengalami dehidrasi di!andingkandengan
gugus -hidroksil walaupun prinsip dari reaksi yang terjadi adalah sama.festiilan
steroida ditentukan oleh interaksi yang terjadi antara suatu gugus fungsi yang !
erorientasi aksial dan molekul akan le!ih sta!il apa!ila se!agian !esar gugus +ungsi !
erorientasi ekuatorial. laju reaksi juga ditentukan oleh faktor sterik,tanpa keuali
gugus hidroksi ekuatorial le!ih mudah diesteri+ikasi dari pada gugu
KETON

Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan


oleh sebuah gugus fungsi karbonil (O=C) yang terhubung
dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang
mengandung gugus karbonil. CONTOH
STRUKTUR KIMIA KETON
SIFAT KIMIA KETON
ETER

DEFENISI

Eter adalah suatu senyawa organik yang


mengandung gugus R—O—R', dengan R
dapat berupa alkil maupun aril.[1] Contoh
senyawa eter yang paling umum adalah
pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana,
CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum
ditemukan dalam kimia organik dan
biokimia, karena gugus ini merupakan
gugus penghubung pada senyawa
karbohidrat dan lignin.
SIFAT KIMIA ETER

Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah
110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu
sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak
sepolar alkohol, ester, ataupun amida. walau demikian,
keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom
oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan
molekul air.Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui
destilasi.

Eter siklik seperti tetrahidrofuran dan 1,4-dioksana sangat larut


dalam air karena atom oksigennya lebih terpapar ikatan
hidrogen dibandingkan dengan eter-eter alifatik lainnya.
ESTER

DEFENISI
STRUKTUR KIMIA ESTER
ester adalah suatu senyawa
organik yang terbentuk melalui
penggantian satu (atau lebih)
atom hidrogen pada gugus
karboksil dengan suatu gugus
organik (biasa dilambangkan
dengan R'). Asam oksigen
adalah suatu asam yang
molekulnya memiliki gugus -OH
yang hidrogennya (H) dapat
menjadi ion H+.
LANJUTAN

SIFAT KIMIA

1. Mengalami hidrolisis
Ester merupakan senyawa yang bersifat
netral. Biasanya ester mengalami reaksi
kimia di gugus alkoksi (– OR') digantikan
oleh gugus yang lain. Hidrolisis dipercepat
dengan adanya asam atau basa. Hidrolisis
dalam suasana asam merupakan kebalikan
dari esterifikasi

2. Mengalami reaksi reduksi


DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol
2. https://
www.nafiun.com/2013/09/pengertian-aldehid-sifat-kegunaan-sintesis.ht
ml
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Eter
4. https://www.academia.edu/25642957/BAB_IX_STEROID
5. https://www.nafiun.com/2013/09/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-ester.html
6. https://amaldoft.wordpress.com/2015/11/11/ester-alkil-alkanoat-turunan-
alkana
/

7. https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Ketone_Structural_Formula_V.2.svg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai