Anda di halaman 1dari 65

ANALISIS GUGUS

FUNGSI
fz8880@gmail.com
PENGERTIAN GUGUS FUNGSI
 Gugus fungsi adalah gugus atom dalam molekul
yang menentukan ciri atau sifat suatu senyawa.
Gugus fungsi ini merupakan atom selain atom
karbon dan atom hidrogen dalam senyawa
hidrokarbon dan membentuk ikatan rangkap.
 Adapun bagian-bagian dari molekul yang hanya
terdiri dari atom karbon dan hidrogen saja serta
hanya mengandung ikatan tunggal saja disebut
gugus-gugus non fungsional.
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON

GOLONGAN RUMUS UMUM

Alkanol (alkohol) C
nH2n+2O

Eter (alkoksi alkana) C


nH2n+2O

Aldehid (alkanal) C
nH2nO

Keton(alkanon) CnH2nO

Asam karboksilat C
nH2nO2

Ester (alkil alkanoat) C


nH2nO2

Haloalkana C
nH2n+1X
(alkil halogenida)  
   
MELIPUTI :

 ALKOHOL,
 ALDEHIDA,
 FENOL,
 ASAM KARBOKSILAT,
 AMINA,
 KARBOHIDRAT.
1. Alkohol
 Merupakan senyawa organik yang dapat
dianggap berasal dari alkana yang salah satu
atom hidrogennya diganti dengan gugus –OH.
shg alkohol memiliki gugus fungsi –OH.
 Adapun, Monohidroksi Alkohol : Alkohol yang
memiliki satu gugus –OH dan Dihidroksi Alkohol:
Memiliki dua gugus –OH
 Adalah suatu senyawa organic yang mempunyai
gugus –OH yang terikat langsung pada rantai
alifatis dan aromatis R-OH.
 Analisis kimia didasarkan oleh adanya gugus –OH
yang bersifat sangat polar dalam molekul
Macam-Macam Alkohol
 Alkohol PRIMER : Alkohol yang gugus
fungsinya diikat secara langsung oleh
atom C primer.
 Alkohol SEKUNDER : Alkohol yang
gugus fungsinya diikat secara
langsung oleh atom C sekunder.
 Alkohol TERSIER : Alkohol yang
gugus fungsinya diikat langsung oleh
atom C tersier.
Tata Nama Alkohol
 Menurut IUPAC, nama alkohol diturunkan dari
nama alkana induknya dengan mengganti
akhiran a menjadi akhiran ol dan memberi
awalan angka yang dipilih sekecil mungkin
jika diperlukan. Awalan angka diberikan jika
alkohol yang dimaksud memiliki isomer.
 Selain IUPAC, alkohol juga memiliki nama
trivial. Sesuai dengan rumus umumnya, R-
OH, alkohol sederhana diberi nama alkil
alkohol.
Sifat alkohol
 Memiliki titik didih yang tinggi
 Pada suhu kamar alkohol suku rendah,alkohol
suku sedang berbentuk cairan kental, dan alkohol
suku tinggi berbentuk padatan.
 Kelarutan alkohol dalam air berkurang seiring
dengan penambahan panjang rantai karbon.
 Kelarutan alkohol ditentukan oleh gugus –OH
yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang
bersifat nonpolar.makin panjang rantai karbon
makin berkurang sifat kepolaran alkohol sehingga
 kelarutannya dalam air (pelarut polar)
berkurang,kelarutannya dalam CCL4 (pelarut
nonpolar) makin bertambah.
REAKSI IDENTIFIKASI PADA ALKOHOL

Gugus fungsi -OH pada alkohol


merupakan gugus yang relatif. Karena
itu alkohol dapat mengalami berbagai
macam reaksi antara lain :
reaksi dengan natrium, oksidasi,
esterifikasi, halogenasi, dan dehidrasi.
Reaksi-reaksi tersebut dapat
digunakan untuk identifikasi gugus
fungsi alkohol.
Reaksi umum alcohol
 Dengan logam Na
 Dengan ammonium selinitrat
 Dengan cromiun trioksida
 Dengan rteaksi Lucas
 Dengan asam per lodad
1. Dengan logam Na

 Alkohol bereaksi dengan natrium membentuk


alkoksida dan gas hidrogen
 Logam Na akan bereaksi dengan gugus
hidroksil dari alcohol dg ↑ H2.
2 ROH + 2 Na → 2 RONa + H2
 Cara kerjanya :
Pada 1 ml alcohol + irisan tipis logam Na,
dinginkan, amati gas H2 yang keluar. Biasanya
reaksi ini mudah bereaksi dg alkohol yg berat
molekulnya sedang.
Ex : mempunyai atom C 1-8
2. Dengan Amonium Selinitrat (NH4)2
Ce(NO3)6

 Reagennya :
13 ml asam nitrat pekat dalam 400
ml air suling, larutkan 109,6 gr
ammonium selinitrat, kocok sampai
larut sempurna. aduk kemudian di
encerkan dg air suling sampai 500
ml.
untuk senyawa mudah larut air..

pd 1 ml reagen + 4-5 tetes sampel


cair
atau 0,1-0,2 gr sampel padat, kmd
campurkan dg sempurna (reaksi
positif : jika warna kuning →
merah). amati larutan sampai
beberapa lama, warna merah
hilang.
untuk senyawa tidak mudah larut air..
 tambahkan 4 ml dioksan dalam 2 ml
reagen diatas. jika timbul warna merah /
larutannya menjadi tidak berawarna maka
dioksan harus dimurnikan terlebih dahulu
kmd bagi menjadi 2 bagian masing2
sebanyak 3 ml.
 3 ml larutan pertama : tambah sampel 4-
5 tetes (cair) amati seperti cara diatas.
 reagen ini biasanya warna merah yang
terbentuk dari gugus alkohol (primer,
sekunder, tersier) yg mengandung atom
C1-10
3. Dengan reaksi cromium
trioksida CrO3
4. Dengan reaksi lucas

5. Dengan reaksi asam per Iodad


3. Oksidasi

 Oksidasi akohol sederhana yang


mudah terbakar akan membebaskan
gas karbon oksidasi dan uap air.
Pada pembakaran etanol akan
dibebaskan kalor yang cukup besar
sehingga dapat digunakkan untuk
bahan bakar.
4. dehidrasi
 Alkohol jika dipanaskan bersama asam
sulfat pekat akan mengalami
dehidrasi(melepaskan air) membetuk
eter atau etana.alkohol akan berubah
menjadi eter jika dipanaskan bersama
asam sulfat pada terperatur 130°C dan
akan terbentukl alkena jika dipanaskan
bersama asam sulfat pada temperatur
180 ° C.
Perbedaan alkohol monovalen dan polivalen

 Dengan larutan kupri sulfat


 Berdasar atas :
1. kemampuan alkohol,
2. polifenol membentuk komplek
dengan ion kupri
Kegunaan alkohol
 Metanol
Metanol banyak dibuat menjadi formaldehida (metana) yang digunakan untuk
membuat plastik atau polimer, dan juga banyak digunakan sebagai pelarut
dan bahan pembuatan senyawa organik lainnya,misalnya Ester.
 Etanol
Etanol dapat ditemukan dalam spiritus,alkohol 70% yang digunakan untuk
membersihkan luka, minuman beralkohol, dan obat sirup.
 Glikol
Glikol digunakan untuk untuk bahan anti beku pada radiator mobil didaerah
musim dingin karena titik bekunya rendah.
 Gliserol 
Digunakan untuk pelembab dan pelembut pada berbagai macam
kosmetik,pelembab tembakau,dan pelarut berbagai macam jenis obat
misalnya obat batuk.
2. ALDEHIDA
 Rumus struktur aldehida dapat ditulis R-C-H
atau R-CHO dengan R merupakan gugus alkil
dan –CHO merupakan gugus fungsi aldehida.
 Dengan demikian, aldehida merupakan senyawa
turunan alkana yang salah satu atom
hidrogennya diganti dengan gugus fungsi
aldehida.
 Aldehida merupakan turunan alkana yang
disebut alkanal. Gugus fungsi aldehida biasa
disebut gugus formil
Tata Nama Aldehida

 Pilih rantai terpanjang yang mencakup gugus aldehida


 Sebut nama induk aldehida dengan mengganti akhiran
ana dengan al
 nomor atom-atom C rantai dengan memberikan nomor 1
(1 pada atom C carbonil).
 Susun cara nama aldehida dengan cara seperti yang
telah dibicarakan dalam aturan IUPAC untuk alkohol.
Tata nama aldehida bercabang pada dasarnya sama
seperti tata nama alkanol, tetapi posisi gugus fungsi (-
CHO) tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom
karbon nomor 1
Nama Lazim
 Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim asam
karboksilat yang sesuai dengan menggantikan akhiran at
menjadi aldehida dan membuang kata asam. Contoh :

Jumlah atom C Asam karboksilat Aldehida

1 Asam format formaldehida

2 Asam asetat asetaldehida

3 Asam propanoat propildehida

4 Asam butirat butiraldehida


SIFAT ALDEHIDA
 Aldehida termasuk senyawa organik
polar dan mampu membentuk ikatan
hidrogen sehingga larut dalam air
dan memiliki titik didih yang cukup
tinggi. Kelarutan dan titik didih
aldehida berbanding terbalik dengan
jumlah atom C. Makin banyak atom
C, makin rendah kelarutan aldehida.
KEGUNAAN ALDEHIDA

 Aldehida yang paling penting dan paling banyak


diproduksi adalah formaldehida.
 Larutan formaldehida 40% dalam air biasa disebut
formalin yang banyak digunakan untuk mengawetkan
spesimen biologi, termasuk mayat. Hal itu disebabkan
formaldehida dapat bereaksi dengan jaringan tubuh.
Oleh karena itu, formalin tidak boleh digunakan sebgai
pengawet makanan.
 Formaldehida dapat digunakan sebagai bahan
penghilang bau pada sumbu dan lilin serta untuk
membuat plastik tahan panas (plastik termoseting).
2. ALDEHIDA
 Reaksinya :
1. 2,4 dinitrofenil hidrazin
2. Hidroksil amin hidroklorida
3. natrium bisulfit
4. iodoform test
5. reagen tollens
6. reagen schift
7. larutan benedict
3. FENOL
 gugus fungsi fenol mempunyai rumus
Ar- OH
 sifat khas fenol adalah derajat
keasaman
 macam fenol :
1. fenol monofalen : timol, fenol
2. fenol polivalen : recorcin,pyrogalel
3. fenol derivat fenol : dermatol, liform
identifikasinya :
 reaksi dengan FeCl3

 Reaksi dengan Aqua Brom


Buat 1% sampel dalam air
tambahkan air-brom tetes demi
tetes hingga warma brom tidak
hilang lagi
4. ASAM KARBOKSILAT
 adalah senyawa yang
mengandung gugus karboksil
yang terikat pada gugus alkil
atau aril.
 Gugus karboksilat sulit dideteksi
dengan reaksi kimia sehingga
sering dideteksi secara
spektrofotometri
 Asam karboksilat(asam alkanoat)
merupakan senyawa turunan alkana
yang salah satu atom hidrogennya
diganti dengan gugus fungsi asam
karboksilat (–COOH).
 Disebut gugus karboksil karena
mengandung gugus karbonil (–CO)
dan gugus hidroksil (–OH).
SIFAT KARBOKSILAT
 Memiliki titik didih dan titik leleh yang
tinggi.
 Asam karboksilat alifatis sampai
dengan atom C-8 berwujud cair pada
temperatur kamar, berbau sedap dan
menyengat. Cth : asam butirat pada
minyak tengik.
 Makin banyak atom C, maka semakin
sukar larut dalam air.
KEGUNAAN
 Asam Asetat(Cuka) sebagai penyedap makanan,
sintesis hasil industi termasuk serat dan plastik. Juga
sebagai pelarut dan pereaksi dalam laboratorium.
 Asam Oksalat digunakan untuk menghilangkan karat
dan sebagai pereaksi pada pembuatan warna.
 Asam Tartrat untuk mengasamkan minuman, permen
dan makanan. Juga digunakan dalam fotografi, keramik,
penyamakan kulit, dll.
 Asam format digunakan untuk industri tekstil, dll.
IDENTIFIKASI
 Reaksi antara asam karboksilat dengan basa
menghasilkan garam dan air.
 Contoh : R –COOH + NaOH R –COONa + H2O

 reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol


akan menghasilkan ester(Rx Esterifikasi).
reaksi- reaksi umum didasarkan atas :
 kesanggupan memberikan ion H+
 dapat membentuk suatu garam dengan
suatu basa kuat
 dengan natrium karbonat/ natrium
hidrogen karbonat akan keluar gas
CO2
 dengan na-tiosulfat dapat
mengendapkan belerang
 dapat membentuk suatu ester
Reaksi – reaski khusus
 Hidrosamid acid (asam
hidroksamat)
asam karboksilat + asam
hidroksamat akan
membentuk garam
kompleks yang berwarna
ungu dengan FeCl3
Esterifikasi..

Cara kerja :
Panaskan sejumlah kecil asam karboksilat
dengan 2 bagian etanol absolut dengan 1
bagian asam sulfat pekat selama 2 menit.
Dinginkan, tuangkan hati2 ke dalam Na
karbonat dalam air di dalam cawan
penguap, cium baunya segera !!
biasanya asam karboksilat akan
menghasilkan ester yang wangi seperti
aroma buah
Dekarboksilasi
cara kerja :
zat ditambah serbuk zink didestilasi
kering dengan aliran gas H2. CO2
yang keluar dideteksi / dinyatakan
dengan air barit.
5. AMINA
 Amina adalah senyawa organik yang mengandung
atom nitrogen trivalent yang berikatan satu,dua,
atau tiga atom karbon. Dengan gugus fungsi –NH2
dan rumus umum : CnH2n+3N
 Amina tergolong ke dalam basa organik lemah
yang dapat bereaksi dengan asam membentuk
garam yang dapat larut dalam air, tetapi dalam
keadaan bebas amina sulit atau hampir tidak larut
dalam air kecuali dengan senyawa amina yang
berwujud gas.
KELOMPOK AMINA
 Amina Primer
• atom H diganti dengan alkil
 Amina Sekunder
• atom H diganti dengan alkil
 Amina Tersier
• atom H diganti dengan alkil
SIFAT AMINA
 Amina termasuk golongan basa. Karena itu dapat bereaksi dengan
asam >>> R- NH2 + HCl → RNH2HCl
A. Amina primer dengan asam nitrat, menghasilkan menghasilkan
alkohol dengan nitrogen .
R- NH2 + HONO → ROH +N2 + H2O R-N-H → amina
b. Amina sekunder dengan asam nitrat, menghasilkan nitrogamin.
c. Amina tersier tidak dapat bereaksi dengan asam nitrit.
 Senyawa amina merupakan titik didih atau sifat fisik lainnya lebih
besar dibandingkan senyawa alkohoh dengan massa molekul yang
bersamaan atau hampir sama.
 Senyawa amina mempunyai sifat polar dibandingkan hidrokarbon
tapi kurang polar dibanding alkohol. 
 Senyawa amina mempunyai bau yang spesifik
KEGUNAAN
 Untuk menghambat korosi pada
logam
 Untuk membuat insektisida
 Untuk membuat bahan flotasi
 Dan digunakan dalam pembuatan zat
warna
Reaksi umum :
 dari bau,

 bereaksi alkalis

 bila ditambah NaOH akan

mengeluarkan gas NH3


Reaksi khusus :

 reaksi diazotasi
Larutkan 0,2 g sampel dalam 5 ml HCl
2M. Dinginkan dalam air es, tambahkan
2 ml larutan dingin Na nitrit sampai
memberikan hasil positif. Timbulnya gas
N2 bila larutan tidak dipanaskan
menunjukkan hasil (+) adanya amin
primer alifatis. Jika tidak timbul gas
maka lanjutkan reaksi ke dua.
 Reaksi coupling
amin primer : sebagian larutan ditambah
larutan dingin 0,4 g β-naftol dan 4 ml larutan
NaOH 5%. Terjadinya zat warna azo yang
berwarna merah jingga.
Amin sekunder : larutkan 2 ml sampel dalam
5 ml HCl pekat, encerkan dengan air dinginkan
dengan es ditambahkan perlahan-lahan sambil
diaduk. Larutkan 1½ g NaNO2 dalam air dan
amati hasilnya !
terbentuknya cairan / endapan berupa minyak
berwarna kuning jingga menunjukkan hasil (+)
adanya amin sekunder
Reaksi Liberman Nitroso
 tambahkan kristal kalium nitrat dalam 2
ml asam sulfat biru pekat, kocok sampai
larut. Tambahkan 0,1 g fenol. Tuangkan
larutan ini ke dalam air es, tambah NaOH
sampai campuran bereaksi alkalis.
 Amin sekunder alifatis dan aromatis: akan
bereaksi dengan HONO membentuk
senyawa N nitroso sehingga reaksi ini
lazim diurut nitosamid.
ASAM AMINO
 Asam amino merupakan unit
pembangun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida pada setiap
ujungnya. Protein tersusun dari atom
C, H, O, dan N, serta kadang-kadang
P dan S. Dari keseluruhan asam
amino yang terdapat di alam hanya
20 asam amino yang yang biasa
dijumpai pada protein
Uji / reaksi :
 Uji Millon
 Uji Hopkins-Cole
 Uji Ninhidrin
 Uji belerang
 Uji Xanthoproteat
 Uji Biuret
 Pada pengendapan protein oleh
logam, oleh garam, oleh alkohol, uji
koagulasi dan denaturasi protein
 Pada percobaan denaturasi protein
KARBOHIDRAT
PENGGOLONGAN KH :
 monosakarida :
Pentosa (arabinosa, ribose,
xylosa) heksosa ( glukosa,
fruktosa )
 oligosakarida :
disakarida, trisakarida, tetrasakarida, dll.
Namun paling banyak dipelajari ialah
kelompok disakarida yang terdiri dari
maltosa, laktosa dan sukrosa (dekstrosa).
Dua dari jenis disakarida ini termasuk gula
reduksi (laktosa dan maltosa) sedangkan
sukrosa tidak termasuk gula reduksi
(nonreducing). sukrosa ( glukosa +
fruktosa) dan laktosa ( glukosa +
galaktosa
LANJUTAN..
 polisakarida :
a. Homopolisakarida, Yaitu polisakarida
yang tersusun atas satu jenis dari
monosakarida yang diikat oleh ikatan
glikosida, seperti galactan, mannan,
fructosans, dan glucosans (cellulose,
dextrin, glycogen, dan starch/pati)
b. Heteropolisakarida
c. Polisakarida mengandung N (chitin)
Reaksi – reaksi :
 penambahan asam organik pekat (H2SO4)
 Pereaksi molisch
 Penambahan iodium
 Pada uji benedict
 reaksi Barfoed
 Pada uji bial
 uji seliwanoff
 uji Osazon
 hidrolisis pati dan sukrosa
 dengan reaksi larutan fehling, luft, barfoed
Golongan asam

reaksi pendahuluan :
1. reaksi dengan FeCl3
2. reaksi sublimasi
3. Reaksi marquis
4. reaksi fehling positif
5. reaksi dengan NaOH
Reaksi dengan FeCl3
akan menghasilkan warna ungu/merah
ungu untuk asam salisilat dan
turunanya, nipagin.
 merah → nifasol

 coklat → asam benzoat

 merah → nikotinamid

 kuning → asam laktat, asa tartat

 jingga → asam glutamat


Reaksi sublimasi
 biasanya untuk asam salisilat, asam
benzoat, asam nikotinat, asetosal,
nipagin dan asam borat
Reaksi marquis
 cara :
3 tetes formalin ditambah asam
sulfat pekat 3 ml (dibuat baru )
 warna rose/merah darah → asetosal
 warna frambozen → asam salisilat
Asam salisilat
• dengan FeCl3
 sampel diencerkan, tambah FeCl3 → warna
ungu

• dengan asam kuat


 tambahkan asam ke dalam larutan pekat
sampel, terbentuk endapan putih halur
asam salisilat.
• dengan aqua bromidum
 larutan sampel ditambah aqua
bromidum → endapan putih hablur
• dengan asam nitrat
 sampel sitambahkan asam nitrat 5%,
encerkan tambah ammonium klorida
berlebih → warna kuning emas
• dengan asam sulfat pekat
 sampel ditambah metanol dan asam
sulfat pekat, panaskan → tercium
aroma bau minyak gandapura ( bau
metil salisilat)
• reaksi marquis
 sampel ditambah pereaksi marquis
→ warna rose merah
• sublimasi
 sampel disublimasi akan
menghasilkan kristal yang khas

• sampel dilarutkan dalam air,


bereaksi asam kuat → memerahkan
lakmus biru/ cek pH.
Asetosal/ asam asetilsalisilat
 dengan FeCl3
sampel + FeCl3, kemudian
dipanaskan beberapa waktu,
dinginkan → warna ungu
 dengan marquis
sampel + pereaksi marquis, diamkan
beberapa waktu → warna merah
darah
 dengan reaksi Frohde
pereaksi Frohde ( larutan 1 % ammonium
molibdat dalam asam sulfat pekat, RP). sampel +
pereaksi Frohde → ungu dengan segera
 dengan CaCO3
sampel dilarutkan dalam air, + CaCO3, kemudian
kocok → diamkan, saring.
filtrat ditambah FeCl3 → endapan coklat muda
 dengan H2SO4
sampel + 2 ml etanol dan 2 ml asam sulfat pekat
kemudian panaskan → tercium bau etil asetat
Asam askorbat
 dengan FeCl3
sampel + FeCl3 pada pH 6 – 8 = ungu
 dengan kalsium sulfat dan NaOH
sampel dilarutkan dalam air +
kalsiumsulfat dan NaOH akan terbentuk
warna ungu
 dengan kupri asetat
sampel dilarutkan dalam air + kupri asetat
akan terbentuk warna jingga
Asam benzoat
 dengan FeCl3
sampel dilarutkan dalam etanol, tambahkan FeCl 3
→ ↓merah muda kekuningan +eter berwarna
merah coklat
 reaksi sublimasi
sampel disubliamsi → kristal pelangi
 dengan asam sulfat pekat
sampel dilarutkan dalam etanol ditambahkan asam
sulfat pekat 2 N, encerkan dengan air → endapan
asam benzoat yg tercium bau etil benzoat dan
endapan tersebut mudah larut dalam eter
 
asam mefenamat
 dengan FeCl3
sampel ditambahkan FeCl3 dalam
etanol, aduk akan menghasilkan
warna ungu
 percobaan liberman positif
 dengan reaksi Vitalimorin
 dengan asam sulfat
asam borat
 dengan metil merah
 
sampel + metil merah → merah
 dengan metil kuning
sampel + metil kuning → kuning
 dengan kertas curcuma + HCl
 dengan asam sulfat pekat
 dengan sublimasi
sampel disublimasi → kristal khas
tugas
 Mencari cara identifikasi untuk senyawa /zat yang terdapat di
farmakope
 1 kelompok 6 orang ( @ 4 zat/senyawa )
Kel 1 : golongan salisilat
Kel 2 : golongan KH
Kel 3 : golongan anilin
Kel 4 : golongan asam
Kel 5 : golongan asam karboksilat
Kel 6 : golongan vitamin
Kel 7 : golongan antibiotik

 Sumber : FI atau sumber lainnnya

Anda mungkin juga menyukai