SPEKTROMETRI UV-VISEBLE
Disusun oleh :
Ressa Juliyawan Sarifudin
19482011010
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Makalah ini saya buat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Molekuler dengan bahan kajian spektrometri uv-
visible. Tidak lupa saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini,
baik yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah saya masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimia. Berprinsip
pada penggunaan cahaya atau tenaga magnet atau listrik untuk mempengaruhi senyawa kimia
sehingga menimbulkan tanggapan. Tanggapan tersebut dapat diukur untuk menentukan jumlah
atau jenis senyawa. Cara interaksi dengan suatu sampel dapat dengan absorbsi, pemendaran
(luminenscence) emisi, dan penghamburan (scattering) tergantung pada sifat materi. Teknik
spektroskopi meliputi spektroskopi uv-vis, spektroskopi serapan atom, soektroskopi infra merah,
spektroskopi flurensi, spektroskopi NMR, spektroskopi massa.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajar materi dan atributnya berdasarkan cahaya,
suara atu partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi
juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi.
Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik teknik baru yang
dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari
radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio,
elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari spektrofotometri Uv-Vis ?
2. Bagai mana prinsip kerja Spektrofotometri Uv-Vis ?
3. Apa saja bagian-bagian dari fungsi spektrofotometri Uv-vis ?
4. Bagaimana cara kerja dari spektrofotometri Uv-Vis ?
5. Bagaimana prosedur pemakaian spektrofotometri Uv- Vis ?
C. Tujuan
2. Monokromator
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombangyaitu mengubah cahaya
yang berasal dari sumber sinar polikromatismenjadi cahaya monaokromatis. Jenis
monokromator yang saat ini banyakdigunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter
optik. Jikadigunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum
cahaya.Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yangditeruskan
sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyaklensa warna dalam satu alat
yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi atau penyebarcahaya. dengan adanya
pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahayadengan panjang gelombang tunggal yang
mengenai sel sampel. Padagambar di atas hanya cahaya hijau yang melewati pintu keluar.
Prosesdispersi atau penyebaran cahaya.
Adapun bagian-bagian dari Monokromator serta fungsinya antara lain:
Macam-macam detector:
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri Uv-
Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan
spektrofotometri visebel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa
yang berwarna.
a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar Uv-Vis hal ini dilakukan jika
senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut. Cara yang digunakan
adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu.
Pereaksi yang daiguanakan harus memenuhi beberapa pesyaratan yaitu :
a) . Reaksinya selektif dan sensitive.
b). Reaksinya cepat, kuantitatif dan reprodusibel
c). Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama
b. Waktu oprasional ( operating time )
Cara ini bisa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna.
Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional
ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi
larutan. Pada asaat terjadi reaksi, absorbansi senyawa yang berwarna ini mengikat sampai
waktu tertentu hingga diperoleh abasorbansi yang stabi. Semakil lama waktu pengukuran,
maka ada kemungkinan senyawa tersebut menjadi rusak atau teruarai sehingga intensitas
warnanya turun akibatnya absorbansinya juga turun. Karena alesan inilah , naka untuk
pengukuran senyawa berwarna (hasil suatu reaksi kimia) harus dilakukan pada saat waktu
oprasional).
c. Pemilihan panjang gelombang
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang
gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih panjang gelombang
maksimal, dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang
gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu. Kadang-kadang dijumpai
keadaan yang mana pemakaian panjang gelombang maksimal kurng baik. Hal ini karena
misalnya, selain zat yang dianalisi, jugs terdapat zat lain yang mempunyai absorbansi yaitu
jenis pelarut.
d. Pembuatan kurva baku
Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianilisis dengen berbagai
konsenterasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagaikonsentrasi kemudian
dibuat kurva yang merupakan hubungan antaraabsorbansi (y) dengan konsentrasi (X). bila
hokum Lamber-Beerterpenuhi, maka kurva baku berupa garis lurus
e. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
Absorban yang terbaca pada spektrofotometri hendaknya antara 0,2sampai 0,8 atau 15%
sampai 70% jika dibaca sebagai transmitansi.Anjuran ini berdasarkan anggapan bahwa
kesalahan dalam pembacaan Tadalah 0,005 atau 0,5% .
b. Caranya sederhana.
Gambar diatas merupakan proses penyerapan cahaya oleh zat dalamsel sampel. dari
gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebihterang atau lebih banyak di
banding cahaya setelah melewati sel sampel.Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A)
sedangkan cahaya yanghamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan
hukumlambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau
ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan
tebal larutan”. Pengurangan intesitas cahaya monokromatis yang melalui suatu larutan berwarna
berlangsung secara ekspnensial dan bergantung pada panjang larutanyang dilalui cahayadan
kadar zat dalam larutan.
Dimana: I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitascahaya setelah
melewati sampel,
I = intensitas cahaya keluar
c = kensentrasi zat tersebut
l = panjang larutan yang dilalui cahaya
A= a . b . c atau A = ε . b . c
dimana:
A = absorbansi
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsen trasi larutan yang diukur dalammolar)
Perbandingan I/I0disebut sebagai transmisi sinar (T) dandinyatakan dalam persen (%).
Serapan absorbance) = A atau disebut jugakerapatan optic (optical density) = OD, merupakan
istilah yang lebih seringdigunakan dan berasal dari persamaan:
A = -log T, Jadi A = k c l
Pada alat spektrofotometer yang lebih canggih, sinar yang dating benar-
benar diusahakan berupa sinar monokromatis dengan cara membuat container larutan (kuvet)
yang sedemikian rupa, sehingga tidak ada sinaryang tertahan. Jika jalur sinar pada setiap bagian
kuvet itu sama, maka nilai kuntuk berbagai senyawa dalam berbagai larutan dan berbagai
panjanggelombang dapat dihitung. Bila konsentrasi dinyatakan mol/liter, jaraktempuh cahaya
dalam cm, maka nilai k disebut sebagai koefisien ekstingsimolar yaitu serapan atau absorbansi
satu molar suatu larutan dengan jaraktempuh cahaya 1 cm. Pada pengenceran kadar dalam darah
atau urin akanterjadi pengenceran bahan-bahan yang diperiksa dengan berbagai pereaksi.
I. Kalibrasi Spektrofotometri Uv-Vis
Yang perlu dikalibrasi adalah panjang gelombang dan absorbansi.
Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asamsulfat (larutan
A) , Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter0,005 mol/L asam sulfat (larutan B) ,
buat larutan 0,005 mol/L asam sulfatsebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan data
acuan (+ 2%).
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Spektrofotometri Uv-Vis
adalah alat yang digunakan untuk mengukurtransmitansi,reflektansi dan absorbsi dari
cuplikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang serta untuk pengukuran didaerah ultraviolet dandidaerah
tampak.
2. Prinsip Spektrofotometri Uv-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer.Apabila
cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), makasebagian cahaya tersebut
akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagianlagi akan dipancarkan.
3. Bagian-bagian Spektrofotometri Uv-Vis antara lain: sumber cahaya,monokromator,
Kompartemen sampel, detektor, read out.
4. Cara kerja Spektrofotometri Uv-Vis yaitu Cahaya yang berasal dari lampudeuterium
maupun wolfram yang bersifat polikromatis di teruskan melaluilensa menuju ke
monokromator pada spektrofotometer dan filter
cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromat
is menjadi cahaya monokromatis (tunggal).
5. Hal-hal yang diperhatikan pada Spektrofotometri UV-VIS antara lain:Pembentukan
molekul, Waktu operasional (operating time), Pemilihan panjang gelombang,
Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan.
6. Kelebihan Spektrofotometri UV-VIS yaitu: Panjang gelombang dari sinar putih dapat
lebih terseleksi, caranya sederhana, dapat menganalisa larutandengan konsentrasi
yang sangat kecil.
7. Kekurangan Spektrofotometri UV-VIS yaitu: Absorbsi dipengaruhi
oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan dari kuvetHanya
dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang>185 nm, Pemakaian
hanya pada gugus fungsional yang mengandung
B. Saran
Dalam penggunaan Spektrofotometer ada beberapa cara penggunaan yangharus di pahami betul
oleh Mahasiswa. Adapun prinsip kerja dari alat iniharus juga di pahami, karena kunci dari dasar
sebelum memulaimenggunakan alat ini adalah mengetahui prinsip kerjanya
DAFTAR PUSTAKA