I. TUJUAN
Untuk mengetahui suatu pembakuan larutan
Untuk mengetahui pembuatan larutan sampel
Untuk penentuan kadar
Untuk menentukan kelarutan
II. DASAR TEORI
Larutan merupakan disperse serba sama (homogen) dari suatu larutan dari zat
terlarut (solut) dalam pelarutnya (solvent). Untuk membuat larutan dibutuhkan informasi
tentang kelarutan zat yang akan dilarutkan. Kelarutan merupakan jumlah (bagian)
terbesar dari komponen (solute) yang dapat didistribusikan kepada komponen lainnya
(solvent) pada suhu dan tekanan tertentu sehingga menghasilkan suatu disperse
molekuler yang homogennya terdiri dari fase tunggal.
Laju tercapainya kelarutan maksimum (jenuh) disebut laju disolusi. Pelarut
digolongkan menjadi pelarut polar, semi polar atau non polar tergantung besarnya ikatan
yang bersangkutan.
Faktor yang mempengaruhi kelarutan :
1. Sifat alami solut
Bobot moleku (BM) dimana BM besar maka kelarutan kecil.
Susunan kimia dimana zat mudah terdisosiasi akan mudah larut.
Bentuk polimorf = bentuk amorf akan lebih mudah larut dibandingkan
bentuk kristal
Ukuran partikel dengan diameter kurang 5 mikrometer akan meningkatkan
kelarutan zat.
2. Sifat alami solvent
Polarittas solvent solute non polar akan larut pada pelarut non polar
Kemampuan solvatasi, solvatasi solute oleh solvent
Contoh alcohol atau air
3. Suhu
Kelarutan solute akan bertambah dengan kenaikan suhu
4. Zat tambahan
Kompleksasi dan solubilitas dapat meningkatkan kelarutan
pH, dimana perubahan pH dapat mengubah derajat disolusi/ ionisasi suatu
solute.
Metode pengukuran kelarutan terdiri dari :
1. Penjenuhan
2. Penyaringan
3. Penetapan kadar
Jika kelarutan suatu zat tidak diketahui dengan pasti kelarutannya dapat
menggunakan standar istilah kelarutan yang terdapat dalam Farmakope Indonesia
yaitu sebagai berikut :
Istilah Kelarutan Jumlah yang diperlukan untuk melarutkan 1
bagian zat
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agak sukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100sampai 1000
Sangat sukar larut 1000 sampai 10.000
Praktis tidak larut > 10.000
V. DATA PENGAMATAN
Monografi zat :
Asam Salisilatt :
Asam Oksalat
Asam Benzoat
Natrium Hidroxydum
NaOH = ± 0,1 N
NaOH = …. gr
Dilarutkan dalam volume = …. ml
Titrasi Vol Asam oksalat Vol NaOH
1
2
3
3. Penentuan kelarutan
Pelarut campur Vol Larutan Sampel(duplo) Vol NaOH Kelarutan gr/ml
Kelarutan (gr/ml)
Pelarut campur
Penentuan kadar :
Pelarut campur Vol Larutan Vol NaOH Kelarutan (gr/ ml)
sampel (duplo)
1
2
3
4
Perhitungan kadar :
% Kadar = Vol Sampel x N NaOH x Kesetaraan x 100 %
200 x0,1
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA