Anda di halaman 1dari 8

senyawa

aldehid
XII MIPA 2
kelompok 4 :
• farras afrizal
• fauziah ayu l
• jibril mei saputra
• rahmawati
rumus fungsi

Alehida atau alkanal memiliki rumus umum CnH2nO dengan gugus fungsi – COH atau
sering ditulis juga – CHO. Berikut beberapa contoh senyawa aldehida atau alkanal
sesuai dengan rumus molekul dan rumus strukturnya.

1. Metanal memiliki rumus molekul CH2O dan rumus strukturnya HCOH


2. Etanal memiliki rumus molekul C2H4O dan rumus strukturnya CH3 – COH
3. Propanal memiliki rumus molekul C3H6O dan rumus strukturnya CH3 – CH2 –
COH
tatanama iupac dan tatanama trivial
Perhatikan contoh tata nama trivial aldehid berikut ini:

Tata Nama IUPAC Aldehid


Nama IUPAC aldehid adalah alkanal. Tata nama aldehid diturunkan
dari nama alkana induknya dengan aturan sebagai berikut:
• Mengubah akhiran -a menjadi -al.
• Penomoran dimulai dari gugus fungsi
• Pemberian nama dimulai dengan nama cabang-cabang yang
disusun menurut abjad, kemudian nama rantai pokok

Tata Nama Trivial Aldehid


Aldehid diberi nama menurut nama trivial asam karboksilat induknya Perhatikan contoh tata nama IUPAC aldehid
dengan mengubah imbuhan asam -oat atau asam -at menjadi akhiran – berikut ini:
aldehida.
sifat fisika dan sifat kimia

ifat Fisika Aldehid

1) Titik Didih
Karbon dan oksigen pada gugus karbonil berbagi dua pasang elektron, namun
pembagiannya tidak seimbang.Kepolaran ikatan rangkap pada karbon–oksigen lebih besar
daripada ikatan tunggal pada karbon–oksigen. Oleh karena itu, titik didihnya relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan senyawa nonpolar yang setara.

2) Kelarutan
Pada umumnya aldehida berfase cair, kecuali fomaldehid yang berfase gas.
Atom hidrogen pada molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
oksigen pada gugus karbonil sehingga kelarutan aldehida hampir sama
dengan alkohol dan eter.Formaldehid dan asetaldehid larut dalam air, sejalan
dengan bertambahnya rantai karbon, kelarutan dalam air akan turun.
Sifat Kimia Aldehid

1) Oksidasi
aldehida sangat mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan pereaksi Fehling dan Tollens yang disebut
dengan tes Fehling dan tes Tollens.
a) Tes / Uji Fehling
Pereaksi yang digunakan dalam Tes Fehling terdiri dari campuran Fehling A dan Fehling B. Fehling A terdiri
atas larutan CuSO4 dan Fehling B terdiri atas campuran NaOH dengan natrium–kalium tartrat. Pereaksi Fehling
dibuat dengan mencampurkan Fehling A dan Fehling B sehingga terbentuk ion kompleks Cu2+ dalam suasana
basa. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

Pada saat reaksi terjadi, aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion kompleks Cu2+ (larutan berwarna biru) akan tereduksi
menjadi tembaga (I) oksida, yang berupa endapan berwarna merah bata.

b) Tes / Uji Tollens

Pereaksi yang digunakan adalah campuran larutan AgNO3 dan laruran NH3 yang berlebihan membentuk ion komplek
Ag(NH3)2 +. Aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion perak (Ag+) akan tereduksi menjadi logam perak.
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

2) Tidak membentuk ikatan hidrogen

ogam perak perlahan-lahan akan menempel pada dinding dalam tabung dan jika dilihat dari luar Aldehida tidak membentuk ikatan hidrogen.
tabung akan terlihat seperti cermin. Oleh karena itu tes Tollens disebut juga tes cermin perak.
ppembuatan senyawa aldehid
1). Oksidasi alkohol primer Kegunaan aldehid dalam kehidupan sehari-hari
Pada oksidasi alkohol primer ini, oksidator yang
digunakan adalah senyawa KMnO4atau K2Cr2O7dalam
suasana asam, yang kemudian dituliskan sebagai [O].
Aldehida digunakan untuk memproduksi resin, zat warna, dan
Contoh: Asetaldehida (etanal) dibuat dari etanol dengan obat-obatan. Salah satu contoh senyawa aldehida adalah
reaksi berikut: formaldehid.Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan
sebagai pengawet spesimen biologis, antiseptic di rumah sakit
Formal-dehid juga digunakan sebagai pelarut dan bahan campuran
parfum.

Contoh senyawa aldehida lainnya adalah asetaldehid. Asetaldehid


merupakan cairan tidak berwarna yang sangat mudah menguap. Zat
2). Pemecahan glikolraf ini dibuat dengan mengoksidasi etil alkohol dengan katalis (Ag) atau
oksidasi etilen dengan katalis (PtCl2).
Zat

3). Reaksi Natrium alkanoat dengan natrium format


R - COONa + H - COONa →R - CHO + Na2CO3
Panjang rantai karbonnya tetap.
4). Alkena dengan CO dan H2 (dikenal dengan proses okso)
R - CH = CH2+ CO + H2→R - CH2- CH2- CHO
Panjang rantai karbon bertambah 1 atom C
Terima kasih :)

Anda mungkin juga menyukai