11.1. Aldehida
Alkanal merujuk pada segolongan senyawa organik yang memiliki
gugus fungsional karbonil yang terikat pada rantai karbon di satu sisi
dan atom hidrogen di sisi yang lain. Golongan ini dikenal pula sebagai
golongan aldehid (aldehid juga merupakan nama gugus fungsional).
Contoh senyawa yang paling dikenal dari golongan ini adalah metanal
atau lebih populer dengan nama trivialnya formaldehida atau formalin.
203
Contoh struktur :
11.1.2. Sintesis
Ada beberapa metode untuk membuat aldehida, namun
yang paling umum adalah hidroformilasi. Sebagai contoh
adalah butiraldehida yang dihasilkan dengan hidroformilasi
propena:
204
H2 + CO + CH3CH=CH2
CH3CH2CH2CHO
205
c. Memanaskan garam kalsium suatu asam monokarboksilat
jenuh dengan kalsium format.
Pemanasam campuran garam kalsium asam
monokarboksilat jenuh dengan kalsium format akan
menghasilkan aldehida.
Contoh :
207
Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik
yang tidak meleleh pada pemanasan).
plastik termoset
Paraldehida digunakan sebagai akselerator vulkanisasi
karet
11.2. KETON
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh
sebuah gugus fungsi karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom
karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil.
Keton memiliki rumus umum:
R1(CO)R2.
208
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon
membedakan keton dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan
senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil
membedakan keton dari alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana
adalah aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan
karbon-α. Hidrogen yang melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-
α. Dengan keberadaan asam katalis, keton mengalami tautomerisme
keto-enol. Reaksi dengan basa kuat menghasilkan enolat. Secara umum,
keton dinamakan dengan tatanama IUPAC dengan menggantikan sufiks
-a pada alkana induk dengan -on. Untuk keton yang umumnya
dijumpai, nama-nama tradisional digunakan, seperti pada aseton dan
benzofenon, nama-nama ini dianggap sebagai nama IUPAC yang
[1]
dipertahankan walaupun beberapa buku kimia menggunakan nama
propanon. Okso adalah tatanama IUPAC resmi untuk gugus fungsi
keton. Namun prefiks lainnya juga digunakan dalam berbeagai buku
dan jurnal. Untuk senyawa-senyawa yang umum (terutama pada
biokimia), keto atau okso adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan gugus fungsi keton (juga dikenal dengan nama alkanon).
Okso juga merujuk pada atom okesigen tunggal yang berkoordinasi
dengan logam transisi (okso logam).
211
Pada reaksi Nef, keton terbentuk dari hidrolisis garam dari
senyawa nitro.
Pada penggandengan Fukuyama, keton terbentuk dari
tioester dengan sebuah senyawa organoseng.
Keton juga dibuat dari reaksi asil klorida dengan senyawa
organolitium atau senyawa organotembaga
11.2.6. Reaksi
Keton terlibat dalam berbagai macam reaksi organik:
Adisi nukleofilik. Reaksi keton dengan nukleofil
menghasilkan senyawa adisi karbonil tetrahedral.
o reaksi dengan anion alkuna terminal menghasilkan
hidroksialkuna
o reaksi dengan amonia atau amina primer menghasilkan
imina dan air
o reaksi dengan amina sekunder menghasilkan enamina
dan air
o reaksi dengan reagen Grignard menghasilkan magnesium
alkoksida dan setelahnya alkohol tersier
o reaksi dengan reagen organolitium juga menghasilkan
alkohol tersier
o reaksi dengan alkohol, asam atau basa menghasilkan
hemiketal dan air, reaksi lebih jauh menghasilkan ketal
dan air. Ini adalah bagian dari reaksi pelindung karbonil.
o reaksi RCOR' dengan natrium amida menghasilkan
pembelahan dengan pembentukan amida RCONH2 dan
alkana R'H, reaksi ini dikenal sebagai reaksi Haller-
Bauer (1909)
Adisi elektrofilik, reaksi dengan sebuah elektrofil
menghasilkan kation yang distabilisasi oleh resonansi.
212
reaksi dengan ilida fosfonium pada reaksi Witting
menghasilkan alkena
reaksi dengan air menghasilkan diol geminal
reaksi dengan tiol menghasilkan tioasetal
reaksi dengan hidrazina atau turunan hidrazina
menghasilkan hidrazon
reaksi dengan logam hidrida menghasilkan logam alkoksida,
kemudian dengan air menghasilkan alkohol
reaksi enol dengan halogen menghasilkan haloketon-α
reaksi pada karbon-α keton dengan air berat menghasilkan
keton-d berdeuterium
fragmentasi pada fotokimia reaksi Norrish
reaksi dengan halogen dan basa metil keton pada reaksi
haloform
reaksi 1,4-aminodiketon menjadi oksazola dengan hidrasi
pada sintesis Robinson-Gabriel
reaksi aril alkil keton dengan sulfur dan amina menghasilkan
amida pada reaksi Willgerodt
213
214