3. Sifat-sifat keton
Sifat fisika
Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada
senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif yang hampir
sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C sedangkan titik
didih 2-propanon adalah 56,2 °C.
Larut dalam air. Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air.
Banyak keton yang memiliki bau harum.
Bersifat polar karena adanya gugus karbonil
Lebih mudah menguap dibandingkan alkohol dan asam karboksilat
Sifat kimia
Bila keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder.
Contoh :
a. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan
menghasilkan keton dan gas hidrogen.
Keton dalam industri dibentuk dengan oksidator O2 dari udara dengan katalis
Cu dan Ag.
Keton mengalami reaksi lebih sedikit dibandingkan aldehida. Dalam keton tidak
dikenal adanya pereaksi-pereaksi seperti pereaksi Tollens dan Fehling sehingga tidak
bereaksi dengan berbagai pereaksi. Keton tidak mempunyai sifat mereduksi seperti
aldehid karena pada gugus karbonilnya (—CO) tidak mengandung atom H.
Contoh:
Karena keton merupakan reduktor lebih lemah daripada aldehida, maka keton
tidak bisa mengalami reaksi oksidasi. jadi, reaksi oksidasi inilah yang dapat
membedakan keton dengan aldehida.
Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder, reaksi ini adalah kebalikan dari
reaksi oksidasi alkohol sekunder yang menghasilkan keton.
Ketal adalah senyawa karbon dengan dua gugus eter (—O—) terikat pada satu
atom karbon sekunder.
KETAL
Hemiketal adalah senyawa karbon dengan satu gugus eter dan satu gugus
alkohol.
HEMIKETAL
Kegunaan Keton
a. Aseton digunakan sebagai pelarut organik.
b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan
getah.
Dampak penyalahgunaan keton
Aseton (propanon) adalah keton yang paling sederhana dan penting. Zat ini dihasilkan
dalam jumlah besar dengan mengoksidasi isopropil alkohol dengan katalis (Ag). Oleh
karena larut sempurna dalam air dan banyak pelarut organik, aseton utamanya digunakan
sebagai pelarut dalam industri (misalnya, untuk cat, dan pernis). Zat ini merupakan bahan
utama (terkadang bahan satu-satunya) pada beberapa merek penghapus cat kuku. Aseton
digunakan sebagai bahan pengering alat-alat laboratorium. Aseton juga merupakan bahan
yang penting pada pembuatan kloroform, iodoform, dan pewarna. Aseton dibentuk dalam
tubuh manusia sebagai hasil samping metabolisme lipid. Secara normal zat ini tidak
sampai tertimbun karena dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air. Konsentrasi normal
aseton dalam tubuh manusia kurang dari 1 mg/100 mL darah. Dalam kasus ketidak-
normalan seperti diabetes melitus, konsentrasi aseton melebihi tingkat tersebut. Zat ini
dikeluarkan dalam air seni, sehingga mudah untuk dideteksi. Pada kasus yang parah,
baunya dapat diketahui dari napas penderita. Selain itu dampak keton adalah dengan cara
dihisap. Hal ini tentu berbahaya karena akan menimbulkan ketagihan. Selain itu, jika
terhisap akan merusak jaringan dari saluran pernafasan hingga ke paru-paru.
Sumber:
(sumber: https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-
karbon/keton/#:~:text=Pembuatan%20Keton&text=Oksidasi%20alkohol%20sekunder
%20dengan%20katalis,akan%20menghasilkan%20keton%20dan%20air.&text=Oksidasi
%20uap%20alkohol%20sekunder%20dengan,menghasilkan%20keton%20dan%20gas
%20hidrogen.&text=Keton%20dapat%20diperoleh%20dari%20pemanasam%20garam
%20kalsium%20asam%20monokarboksilat. )
(https://lincahmatematika.blogspot.com/2019/09/pintar-pelajaran-cara-pembuatan-
keton.htm )
(https://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik)
https://amaldoft.wordpress.com/2015/11/22/reaksi-reaksi-keton-turunan-
alkana/#:~:text=Keton%20mengalami%20reaksi%20lebih%20sedikit,CO)%20tidak
%20mengandung%20atom%20H.