Anda di halaman 1dari 4

Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus fungsi karbonil

(O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung
gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum:

R1(CO)R2.

Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam
karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda
gugus karbonil membedakan keton dari alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana adalah
aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).

Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan karbon-α. Hidrogen yang
melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-α. Dengan keberadaan asam katalis, keton
mengalami tautomerisme keto-enol. Reaksi dengan basa kuat menghasilkan enolat.

2. Tatanama Keton

a. IUPAC

 Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –on.

 Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
mengandung gugus karbonil.
Contoh :

 Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama.

Contoh :
 Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-CO-)
dengan nomor atom C paling rendah.

Contoh :
 Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :

 Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan
neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

b. Trivial (Nama Umum)

 Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus karbonil (-CO-).

Contoh :
 Tambahkan akhiran “keton” setelah nama-nama subtituen.

Contoh :
 Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

4. Pembuatan dan kegunaan

Pembuatan Keton

a. Oksidasi alkohol sekunder


Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan keton dan air.

Contoh :

b. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas


Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan
gas hidrogen.

Contoh :

c. Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat


Keton dapat diperoleh dari pemanasam garam kalsium asam monokarboksilat.

Contoh :

Kegunaan Keton
a. Aseton digunakan sebagai pelarut organik.
b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan
getah.

a. Sifat Fisika Keton

1. Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dengan massa
molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C
sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C.
2. Larut dalam air. Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air.
3. Banyak keton yang memiliki bau harum.

b. Sifat Kimia Keton

1. Bila keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder.

2. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan
keton dengan aldehid.
Reaksi pada Aldehid
1. Reaksi Identifikasi
Untuk mengenal adanya gugus aldehid dan keton dalam suatu senyawa maka dilakukan
dengan pereaksi 2,4-dinitrofenilhidrazin dan membentuk suatu endapan.

2. Reaksi dengan H2
Reaksi aldehid dengan H2 akan menghasilkan alkohol primer,

3. Reaksi Aldehid dengan HCN

4. Oksidasi dengan Aldehida


Aldehida dapat dioksidasi menggunakan oksidator yang lemah. Pereaksi tollens dan fehling
adalah oksidator
lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenal aldehida.

5. Reaksi Aldehid dengan Amonia

Reaksi pada Keton


1. Reaksi Adisi Keton dengan H2
Adisi hidrogen pada alkanon akan menghasilkan alkohol sekunder.
2. Reaksi Keton dengan HCN
Persamaan reaksi asam sianida pada alkanon yaitu :

3. Reaksi Adisi Keton dengan NaHSO3


Persamaan reaksi adisi alkanon dan NaHSO3, yakni:

4. Reaksi Keton dengan Amonia


Persamaan reaksi keton dengan amonia, yakni :

Anda mungkin juga menyukai