Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KIMIA

“KETON”

DISUSUN OLEH:
1. ARIEL KUNCORO ADI (4)
2. MUHAMMAD AZIEL AKBAR (20)

SMAN 2 MRANGGEN
2023/2024
1.1 TEORI TENTANG GUGUS KETON
Keton salah satu senyawa yang pembahasannya sering disandingkan dengan aldehide.
Keduanya merupakan senyawa organik yang teroksidasi dari alkohol. Jika aldehide
teroksidasi dari alkohol primer, maka keton teroksidasi dari alkohol sekunder.
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat
pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Keton juga dapat
dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon
lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil

Keton dapat membentuk ikatan hidrogenantar molekul karena tidakadanya gugus hidroksil
(OH).Dengandemikiantitikdidihnyalebihrendahdibandingalkohol.Tetapi,ketondapatsalingtari
kmelaluiinteraksipolarpolar,sehinggatitikdidihnyalebihtinggidibandingalkana.Ketonialahkelu
argabesardarisenyawaorganikyangmasukkedalamkehidupansehariharikita.Ketondicirikanoleh
adanyaguguskarbonil.
Pada keton, atomkarbonkarbonilterhubungdengandua atom karbonlain. Senyawa-
senyawaketonmenimbulkanbauwangipadabanyakbuah-
buahandanparfummahal.(Riawan2010)
Ketonakandireduksimenjadialcoholsekunder.Guguskarboniladalahpolar.
Tidaksepertiikatanrangkapkarbon-karbon,gugusinidapatdimasukisuatunukleofilpada
karbonkarbonil dansuatuelektrofil pada oksigenkarbonil.

1.2 ATURAN TATA NAMA


Sistem tata nama IUPAC memberikan akhiran karakteristik - satu pada keton. Fungsi
keton karbonil dapat ditemukan dimana saja dalam rantai atau cincin, dan posisinya biasanya
diberikan oleh nomor lokasi. Penomoran rantai biasanya dimulai dari ujung yang paling dekat
dengan gugus karbonil. Keton yang sangat sederhana, seperti propanon dan feniletanon tidak
memerlukan nomor pencari lokasi, karena hanya ada satu kemungkinan lokasi fungsi
karbonil keton. Nama umum keton dibentuk dengan memberi nama pada kedua gugus alkil
yang terikat pada karbonil kemudian menambahkan akhiran - keton . Gugus alkil yang terikat
pada namanya disusun berdasarkan abjad.
1.3 SIFAT FISIKA DAN KIMIA
1. Sifat Fisika Keton
A. Keadaan fisik
Metana adalah gas berbahaya, tetapi etanol adalah cairan mudah menguap yang
mendidih pada suhu sekitar 21oC. Cairan tak berwarna adalah aldehida dan keton
dengan 11 atom karbon atau lebih.

B. Bau
Aldehida dan keton, kecuali aldehida dengan jumlah karbon rendah, umumnya enak
untuk hidung. Molekul aldehid dan keton menjadi kurang tajam dan lebih aromatik
seiring dengan bertambahnya ukuran molekul.

C. Ikatan
Gugus fungsi ini adalah karbon yang berikatan rangkap dengan oksigen. Karena
oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, oksigen menarik elektron dalam ikatan
karbon-oksigen ke arah dirinya sendiri. Terdapat muatan positif dan negatif yang
tersebar masing-masing dari atom karbon dan oksigen. Ini menjadi sangat
terpolarisasi. Nukleofil dapat menyerang atom karbon yang sedikit positif, sedangkan
elektrofil menyerang atom oksigen yang sedikit negatif. Ikatan rangkap karbon-
oksigen terputus dalam reaksi senyawa karbonil. Masing-masing memiliki gugus
karbonil. Ikatan hydrogen Aldehida dan keton memiliki dipol yang membatasi
kegunaannya sebagai akseptor ikatan hidrogen. Bukan karena terdapat atom hidrogen
pada atom oksigen karbonil, melainkan karena bahan kimia tersebut mudah
membentuk ikatan H dengan molekul polar seperti air.Karena aldehida dan keton
tidak memiliki atom hidrogen yang terikat langsung pada atom oksigen karbonil,
maka tidak ada ikatan hidrogen antarmolekul. Mereka dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air karena karbonil oksigen bertindak sebagai akseptor
ikatan hidrogen. Titik didihnya lebih tinggi daripada alkana dan eter karena adanya
ikatan hidrogen. Aldehida dan keton larut dalam air karena ikatan hidrogen.
D. Kelarutan
Semua aldehida dan keton dapat larut dalam air. Misalnya, etana, metana, dan
propanon semuanya dapat larut dengan air. Aldehida dan keton dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan molekul air tetapi tidak dengan satu sama lain. Oksigen atom
aldehida atau keton menarik salah satu pasangan elektron bebas pada atom
hidrogennya untuk membentuk ikatan hidrogen. Aldehida dan keton larut dalam air
karena ikatan hidrogen antara gugus karbonil polar dan molekul air.

E. Titik didih
Karena polaritas gugus karbonil (>C=O), suhu didih aldehida dan keton lebih besar
dibandingkan suhu didih aldehida dan keton non-polar dengan massa molekul yang
sebanding. Sebaliknya, titik didihnya lebih rendah dibandingkan alkohol atau asam
karboksilat setaranya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa aldehida dan keton,
sebagai senyawa polar, mempunyai interaksi dipol-dipol antarmolekul yang cukup
antara dipol karbonil pada ujung yang berlawanan.

2. Sifat Kimia Keton

A. Adisi Nukleofilik
Reaksi adisi nukleofilik adalah jenis reaksi kimia di mana dua nukleofil bergabung
membentuk nukleofil. Mekanisme berikut menjadi ciri reaksi adisi nukleofilik:
Pada gugus karbonil polar, nukleofil berkontak dengan atom karbon elektrofilik dari
arah yang pada dasarnya tegak lurus terhadap bidang orbital hibridisasi sp2 dari gugus
karbonil polar. Zat antara alkoksida tetrahedral terbentuk sebagai hasil hibridisasi
karbon, yang bergeser dari sp2 ke sp3 dalam reaksi ini. Sebuah proton ditangkap oleh
zat antara ini dan dipindahkan ke media reaksi, menghasilkan produk yang netral
secara listrik ketika Nu– dan H+ disatukan melalui ikatan rangkap karbon-oksigen.

B. Reaktivitas
Aspek reaktivitas meliputi perbedaan sterik dan elektronik, yang membuat aldehida
lebih reaktif dibandingkan keton dalam proses adisi nukleofilik. Karena keton
mempunyai dua substituen yang relatif besar, pendekatan nukleofil terhadap karbon
karbonil lebih sulit terjadi pada keton dibandingkan pada aldehida, yang hanya
mengandung satu substituen tersebut.
C. Reaksi dengan Hidrogen Sianida
Aldehida dan keton bereaksi dengan hidrogen sianida (HCN) menghasilkan
sianohidrin, yaitu sejenis senyawa sianida. Dengan adanya HCN murni, reaksi ini
berlangsung sangat lambat. Oleh karena itu ia dikatalisis oleh suatu basa, dan ion
sianida (CN–), yang merupakan nukleofil yang lebih kuat daripada senyawa karbonil,
dengan cepat bereaksi dengannya untuk menghasilkan sianohidrin yang sesuai. Ada
kelas zat antara sintetik yang dikenal sebagai sianohidrin.

D. Penambahan Natrium Hidrogen Sulfit


Natrium hidrogen sulfit bereaksi dengan aldehida dan keton menghasilkan senyawa
yang dikenal sebagai produk tambahan.

E. Penambahan Alkohol
Aldehida, bila digabungkan dengan alkohol monohidrat dengan adanya HCl kering,
menghasilkan hemiasetal, yang bila digabungkan dengan satu molekul alkohol
tambahan, berubah menjadi asetal.

F. Penambahan Amoniak dan Turunannya


Nukleofil seperti amonia dan turunannya H2N-Z bereaksi dengan gugus karbonil
aldehida dan keton membentuk ikatan. Di sini, Z dapat berupa salah satu dari berikut
ini: alkil, aril, OH, NH 2 , C 6 H 5 NH, NHCONH 2 , atau kombinasi lainnya.

G. Pengurangan
Ketika aldehida dan keton bereaksi dengan natrium borohidrida (NaBH 4) atau litium
aluminium hidroksida, masing-masing membentuk alkohol primer dan sekunder
(LiAlH4).
1.4 KEGUNAAN KETON
a. Keton berperilaku sebagai pelarut yang sangat baik untuk jenis plastik dan serat
sintetis tertentu.
b. Aseton berfungsi sebagai pengencer cat dan penghapus cat kuku.
c. Ini juga digunakan untuk tujuan pengobatan seperti prosedur pengelupasan kimia
serta perawatan jerawat.
d. Butanon, juga dikenal sebagai metil etil keton, adalah salah satu pelarut yang umum.
Ini digunakan dalam produksi tekstil, produksi pernis, produksi penghapus cat,
produksi lilin parafin, produksi plastik, dll.

1.5 KESIMPULAN

Keton atau biasa disebut dengan alkanon memiliki dua gugus alkil dan terikat
pada gugus karbonil dan memiliki sekurang kurangnya satu atom hydrogen dan terikat
pada atom karrbonilnyaketon mempunyai rumus molekul yaitu CnH2n. Dalam
kehidupan sehari-hari salah satu pemanfaatan keton yang paling banyak kita temui
adalah pengggunaan aseton sebagai penghilang cat kuku,obatbius, dan lilin.

Anda mungkin juga menyukai