Senyawa ini juga umum sebagai bahan kimia, pelarut, monomer, bahan pelekat, bahan
kimia untuk pertanian dan farmasi.
Nomenklatur
Penamaan aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada alkana yang sesuai
dengan –al
3- 4-heksen-2- 2,4-
heksanon on heksandion
Nomenclature of Aldehydes and Ketones
Aldehydes are named by replacing the -e of the corresponding parent alkane with
-al
The aldehyde functional group is always carbon 1 and need not be numbered
Some of the common names of aldehydes are shown in parenthesis
Aldehyde functional groups bonded to a ring are named using the suffix
carbaldehyde
Benzaldehyde is used more commonly than the name benzenecarbaldehyde
Chapter 16 6
Ketones are named by replacing the -e of the corresponding parent alkane with -
one
The parent chain is numbered to give the ketone carbonyl the lowest possible number
In common nomenclature simple ketones are named by preceding the word ketone with the names of
both groups attached to the ketone carbonyl
Common names of ketones that are also IUPAC names are shown below
Chapter 16 7
The methanoyl or formyl group (-CHO) and the ethanoyl or acetyl group (-COCH 3)
are examples of acyl groups
Chapter 16 8
Keton dan Aldehida sebagai Substituen
R–C=O sebagai substituen disebut gugus asil dan digunakan dengan akhiran -il dari nama
asam karboksilatnya
Awalan okso- digunakan jika terdapat gugus fungsional lain dan ikatan rangkap dua Oksigen
diberi label sebagai substituen pada rantai utama
Metil-3-okso-
heksanoat
Physical Properties
Molecules of aldehyde (or ketone) cannot hydrogen bond to each other
They rely only on intermolecular dipole-dipole interactions and therefore have lower boiling points
than the corresponding alcohols
Aldehydes and ketones can form hydrogen bonds with water and therefore low
molecular weight aldehydes and ketones have appreciable water solubility
Chapter 16 10
Sifat Fisik Aldehida dan Keton
Gugus karbonil bersifat polar dan pasangan elektron bebas pada O mempengaruhi sifat dan
kereaktifan gugus karbonil
Polaritas senyawa aldehida dan keton menyebabkan titik didih senyawa tersebut lebih tinggi
dari senyawa non polar dengan BM sama.
Pasangan elektron bebas pada O dapat menyebabkan terjadinya ikatan hidrogen dengan
molekul lain.
Ikatan hidrogen juga menyebabkan aldehida dan keton dengan BM rendah dapat larut dalam
air.
Pembuatan Aldehida dan Keton
Pembuatan Aldehida
Sitronel Sitronel
ol al
2. Reduksi ester dengan DIBAH (diisobutilaluminum hidrida)
2. Ozonolisis alkena menghasilkan keton jika satu dari atom karbon tidak jenuhnya
tersubstitusi
Pembuatan Aldehida dan Keton
Pembuatan Keton
3. Asilasi Friedel-Craft pada cincin aromatis dengan asetil klorida dan adanya katalis
AlCl3
1- 2-heksanon
heksuna (78%)
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Reaksi Adisi Nukleofilik pada Aldehida dan Keton
Nu- mendekat 45° pada bidang C=O dan ditambahkan pada C
Dihasilkan intermediet tetrahedral ion alkoksida
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Nukleofil
Pada suatu reaksi, nukleofil dapat bermuatan negatif (: Nu) atau netral ( : Nu)
Semua perubahan muatan pada spesies nukleofil tidak diperhatikan
Reaktivitas Relatif dari Aldehida dan Keton
Aldehida secara umum lebih reaktif dibanding keton pada reaksi adisi nukleofilik
Keadaan transisi untuk adisi lebih tidak padat/penuh dan energinya, aldehida (a) lebih
rendah daripada keton (b)
Aldehida memiliki satu substituen yang besar pada C=O sedangkan keton memiliki dua
substituen
Elektrofilitas Aldehida dan Keton
Seperti pada karbokation, semakin banyak gugus alkil akan menstabilkan karakter +
Keton memiliki gugus alkil yang lebih banyak, gugus alkil akan menstabilkan C=O secara
induksi
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Nukleofilik H2O : Hidrasi
Aldehida dan keton bereaksi dengan air menghasilkan 1,1-diol (geminal (gem) diol)
Reaksi pada C=O dengan H-Y, dimana Y bersifat elektronegatif, menghasilkan produk
adisi
Dua ekuivalen aldehida (ROH) dengan adanya katalis asam ditambahkan pada C=O
menghasilkan asetal, R2C(OR)2
Keton/aldehida Asetal
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Nukleofilik Alkohol : Pembentukan Asetal
Alkohol adalah nukleofil lemah tetapi adanya asam dapat membentuk konjugat C=O
Adisi menghasilkan hidroksi eter yang disebut hemiasetal (reversible); dan reaksi dapat
berlanjut
Protonasi pada OH dan lepasnya air menghasilkan ion oksonium, R2C=OR+ dimana
alkohol yang kedua dapat ditambahkan sehingga dihasilkan asetal.
Aldehida dan keton yang tidak terlindungi bereaksi dengan HCN menghasilkan
sianohidrin, RCH(OH)CN
Penambahan HCN bersifat reversible dan terkatalisis basa, menghasilkan nukleofil ion
sianida, CN
Pengompleksan C=O oleh Mg2+, adisi nukleofilik oleh R:, protonasi oleh asam encer
menghasilkan alkohol netral.
Adisi Grignard bersifat irreversible karena karbanion bukan merupakan gugus pergi.
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Eliminasi oleh Amina: Pembentukan Imina dan Enamina
RNH2 ditambahkan pada C=O akan membentuk imina, R2C=NR (setelah kehilangan
HOH)
R2NH menghasilkan enamina, R2NCR=CR2 (setelah kehilangan HOH). (ene +
amina = amina tak jenuh)
imina enamina
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Mekanisme Pembentukan Imina
Amina primer ditambahkan pada C=O
Proton lepas dari N dan ditambahkan pada O untuk menghasilkan amino alkohol
netral (karbinolamin)
Protonasi pada OH diubah menjadi air, sebagai gugus pergi.
Hasilnya adalah ion iminium, yang kehilangan proton
Asam diperlukan untuk menghilangkan OH. Asam yang berlebihan dapat memblok
RNH2
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Mekanisme Pembentukan Enamina
Setelah penambahan R2NH, proton akan dilepaskan dari karbon yang berdekatan
R R R
R R R R R
O O
NH HO H2 O N
+ R2NH N H+ N C
C + H 3 O+
C H C C
C C H C
H H C C H
H H H H
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Reduksi
Hidrogenasi
Hidrogenasi katalitik (sikloheksanon dengan H2 dan Ni menjadi
sikloheksanol)
Terdapat kompetisi dengan alkena.
Hidrida logam ; Adisi Hidrida
Mengubah C=O menjadi CH-OH
LiAlH4 dan NaBH4 bereaksi sebagai donor ion hidrida
Protonasi setelah adisi menghasilkan alkohol
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Oksidasi
CrO3 dalam suasana asam akan mengoksidasi aldehida menjadi asam karboksilat
secara efisien
Perak Oksida, Ag2O, dalam larutan amonia (reagen tollens) mengoksidasi aldehida
(bukan asam)
Asam benzoat
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Hidrasi Aldehida
Oksidasi aldehida terjadi melalui 1,1-diol (“hidrat”)
Hidrat aldehida dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan oksidator yang sering
digunakan pada alkohol