Anda di halaman 1dari 38

Kimia Organik Dasar

Agung Rahmadani dan Farah Erika


Aldehida dan Keton
Pendahuluan
Aldehida dan keton dikarakterisasi oleh gugus fungsi karbonil (C=O)

Senyawa-senyawa ini banyak terdapat di alam sebagai bahan antara (intermediet)


pada metabolisme dan biosintesis

Senyawa ini juga umum sebagai bahan kimia, pelarut, monomer, bahan pelekat, bahan
kimia untuk pertanian dan farmasi.
Nomenklatur
Penamaan aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada alkana yang sesuai
dengan –al

Rantai utama harus mengandung gugus CHO


• atom C CHO diberi nomor sebagai C1

Etanal Propanal 2-etil-4-


Asetaldehida Propionaldehi metilpentanal
da
Nomenklatur
Pada penamaan keton, akhiran -a pada alkana diganti dengan –on

Rantai utama adalah yang terpanjang yang mengandung gugus keton


• Penomeran dimulai pada ujung yang terdekat dengan karbonil

3- 4-heksen-2- 2,4-
heksanon on heksandion
 Nomenclature of Aldehydes and Ketones
 Aldehydes are named by replacing the -e of the corresponding parent alkane with
-al
 The aldehyde functional group is always carbon 1 and need not be numbered
 Some of the common names of aldehydes are shown in parenthesis

 Aldehyde functional groups bonded to a ring are named using the suffix
carbaldehyde
 Benzaldehyde is used more commonly than the name benzenecarbaldehyde

Chapter 16 6
 Ketones are named by replacing the -e of the corresponding parent alkane with -
one
 The parent chain is numbered to give the ketone carbonyl the lowest possible number
 In common nomenclature simple ketones are named by preceding the word ketone with the names of
both groups attached to the ketone carbonyl

 Common names of ketones that are also IUPAC names are shown below

Chapter 16 7
 The methanoyl or formyl group (-CHO) and the ethanoyl or acetyl group (-COCH 3)
are examples of acyl groups

Chapter 16 8
Keton dan Aldehida sebagai Substituen
R–C=O sebagai substituen disebut gugus asil dan digunakan dengan akhiran -il dari nama
asam karboksilatnya

• CH3CO: asetil; CHO: formil; C6H5CO: benzoil

Awalan okso- digunakan jika terdapat gugus fungsional lain dan ikatan rangkap dua Oksigen
diberi label sebagai substituen pada rantai utama

Grup Aseti Formil Benzoi


asetil l l

Metil-3-okso-
heksanoat
 Physical Properties
 Molecules of aldehyde (or ketone) cannot hydrogen bond to each other
 They rely only on intermolecular dipole-dipole interactions and therefore have lower boiling points
than the corresponding alcohols

 Aldehydes and ketones can form hydrogen bonds with water and therefore low
molecular weight aldehydes and ketones have appreciable water solubility

Chapter 16 10
Sifat Fisik Aldehida dan Keton
Gugus karbonil bersifat polar dan pasangan elektron bebas pada O mempengaruhi sifat dan
kereaktifan gugus karbonil

Polaritas senyawa aldehida dan keton menyebabkan titik didih senyawa tersebut lebih tinggi
dari senyawa non polar dengan BM sama.

Pasangan elektron bebas pada O dapat menyebabkan terjadinya ikatan hidrogen dengan
molekul lain.

• 2-Metil-propana, t.d : -12 oC


• Aseton, t.d : 56 oC
• 2-Propanol, t.d : 82,5 oC

Ikatan hidrogen juga menyebabkan aldehida dan keton dengan BM rendah dapat larut dalam
air.
Pembuatan Aldehida dan Keton
Pembuatan Aldehida

1. Oksidasi alkohol primer dengan PCC

Sitronel Sitronel
ol al
2. Reduksi ester dengan DIBAH (diisobutilaluminum hidrida)

Metil dodekanoat dodekanal


Pembuatan Aldehida dan Keton
Pembuatan Keton
1. Oksidasi alkohol 2°
Beberapa oksidator dapat digunakan : bergantung pada kondisi reaksi yang spesifik
(skala, biaya, dan sensitivitas terhadap asam/basa)

4-tersierbutil sikloheksanol 4-tersierbutil sikloheksanon (90%)

2. Ozonolisis alkena menghasilkan keton jika satu dari atom karbon tidak jenuhnya
tersubstitusi
Pembuatan Aldehida dan Keton
Pembuatan Keton
3. Asilasi Friedel-Craft pada cincin aromatis dengan asetil klorida dan adanya katalis
AlCl3

Benzen Asetil Asetofenon


a klorida (95%)
4. Hidrasi alkuna terminal/ujung dengan adanya Hg2+

1- 2-heksanon
heksuna (78%)
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Reaksi Adisi Nukleofilik pada Aldehida dan Keton
Nu- mendekat 45° pada bidang C=O dan ditambahkan pada C
Dihasilkan intermediet tetrahedral ion alkoksida
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Nukleofil
Pada suatu reaksi, nukleofil dapat bermuatan negatif (: Nu) atau netral ( : Nu)
Semua perubahan muatan pada spesies nukleofil tidak diperhatikan
Reaktivitas Relatif dari Aldehida dan Keton
Aldehida secara umum lebih reaktif dibanding keton pada reaksi adisi nukleofilik

Keadaan transisi untuk adisi lebih tidak padat/penuh dan energinya, aldehida (a) lebih
rendah daripada keton (b)

Aldehida memiliki satu substituen yang besar pada C=O sedangkan keton memiliki dua
substituen
Elektrofilitas Aldehida dan Keton

C=O Aldehida lebih terpolarisasi daripada C=O keton

Seperti pada karbokation, semakin banyak gugus alkil akan menstabilkan karakter +
Keton memiliki gugus alkil yang lebih banyak, gugus alkil akan menstabilkan C=O secara
induksi
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Nukleofilik H2O : Hidrasi

Aldehida dan keton bereaksi dengan air menghasilkan 1,1-diol (geminal (gem) diol)

Hidrasi bersifat dapat balik (reversible): gem-diol dapat melepaskan air


Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Air Terkatalisis Basa

Adisi air dapat terkatalisis baik oleh asam maupun


basa

Nukleofil pada hidrasi terkatalisis basa adalah ion


hidroksida, merupakan nukleofil yang lebih kuat
daripada air
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Air Terkatalisis Asam

Protonasi pada C=O membuatnya lebih bersifat


elektrofilik
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi HY pada C=O

Reaksi pada C=O dengan H-Y, dimana Y bersifat elektronegatif, menghasilkan produk
adisi

Pembentukannya bersifat sangat reversible


Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Nukleofilik Alkohol : Pembentukan Asetal

Dua ekuivalen aldehida (ROH) dengan adanya katalis asam ditambahkan pada C=O
menghasilkan asetal, R2C(OR)2

Dapat disebut ketal jika diturunkan dari keton

Keton/aldehida Asetal
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Nukleofilik Alkohol : Pembentukan Asetal

Alkohol adalah nukleofil lemah tetapi adanya asam dapat membentuk konjugat C=O

Adisi menghasilkan hidroksi eter yang disebut hemiasetal (reversible); dan reaksi dapat
berlanjut

Protonasi pada OH dan lepasnya air menghasilkan ion oksonium, R2C=OR+ dimana
alkohol yang kedua dapat ditambahkan sehingga dihasilkan asetal.

Sikloheksanon hemiasetal Sikloheksanon dimetil asetal


Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Nukleofilik HCN : Pembentukan Sianohidrin

Aldehida dan keton yang tidak terlindungi bereaksi dengan HCN menghasilkan
sianohidrin, RCH(OH)CN

Benzaldehida Mandelonitril (88%)


Senyawa sianohidrin
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Mekanisme Pembentukan Sianohidrin

Penambahan HCN bersifat reversible dan terkatalisis basa, menghasilkan nukleofil ion
sianida, CN

Penambahan CN pada C=O menghasilkan intermediet tetrahedral, yang selanjutnya


terprotonasi

Kesetimbangan lebih menyukai produk adisi

Benzaldehida Intermediet Mandelonitril (88%)


tetrahedral
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Nukleofilik oleh Pereaksi Grignard dan pereaksi Hidrida :
Pembentukan Alkohol
Reaksi aldehida dan keton dengan reagen Grignard menghasilkan alkohol.

Adisi nukleofilik pada anion karbon, atau karbanion. Ikatan Karbon–Magnesium


terpolarisasi sangat kuat, sehingga reagen Grignard beraksi sebagai R :  MgX +.
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Mekanisme Adisi Reagen Grignard

Pengompleksan C=O oleh Mg2+, adisi nukleofilik oleh R:, protonasi oleh asam encer
menghasilkan alkohol netral.
Adisi Grignard bersifat irreversible karena karbanion bukan merupakan gugus pergi.
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi Eliminasi oleh Amina: Pembentukan Imina dan Enamina

RNH2 ditambahkan pada C=O akan membentuk imina, R2C=NR (setelah kehilangan
HOH)
R2NH menghasilkan enamina, R2NCR=CR2 (setelah kehilangan HOH). (ene +
amina = amina tak jenuh)

imina enamina
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Mekanisme Pembentukan Imina
Amina primer ditambahkan pada C=O
Proton lepas dari N dan ditambahkan pada O untuk menghasilkan amino alkohol
netral (karbinolamin)
Protonasi pada OH diubah menjadi air, sebagai gugus pergi.
Hasilnya adalah ion iminium, yang kehilangan proton
Asam diperlukan untuk menghilangkan OH. Asam yang berlebihan dapat memblok
RNH2
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Mekanisme Pembentukan Enamina

Setelah penambahan R2NH, proton akan dilepaskan dari karbon yang berdekatan

R R R
R R R R R
O O
NH HO H2 O N
+ R2NH N H+ N C
C + H 3 O+
C H C C
C C H C
H H C C H
H H H H
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Reduksi
Hidrogenasi
 Hidrogenasi katalitik (sikloheksanon dengan H2 dan Ni menjadi
sikloheksanol)
 Terdapat kompetisi dengan alkena.
Hidrida logam ; Adisi Hidrida
Mengubah C=O menjadi CH-OH
LiAlH4 dan NaBH4 bereaksi sebagai donor ion hidrida
Protonasi setelah adisi menghasilkan alkohol
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Oksidasi

CrO3 dalam suasana asam akan mengoksidasi aldehida menjadi asam karboksilat
secara efisien

Heksanal Asam heksanoat

Perak Oksida, Ag2O, dalam larutan amonia (reagen tollens) mengoksidasi aldehida
(bukan asam)

Asam benzoat
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Hidrasi Aldehida
Oksidasi aldehida terjadi melalui 1,1-diol (“hidrat”)

Reaksi adisi air terhadap gugus karbonil bersifat dapat balik

Hidrat aldehida dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan oksidator yang sering
digunakan pada alkohol

Aldehida Hidrat Asam karboksilat


Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
H alfa dan Tautomerisasi
Hidrogen alfa bersifat asam
Pembentukan ion enolat
Senyawa dengan H alfa dapat berada dalam dua bentuk : Tautomer (tautomer keto
dan tautomer enol)
Tautomer bukan merupakan struktur resonansi tetapi merupakan struktur
sesungguhnya
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Halogenisasi Alfa dan Reaksi Haloform
Keton mudah dihalogenasikan pada karbon alfa
Diperlukan suatu asam atau basa. Basa digunakan sebagai pereaksi sedangkan
asam sebagai katalis
Halogenasi alfa digunakan pada uji iodoform untuk metil keton.
Reaksi brom atau klor dengan metil keton menghasilkan bromoform atau kloroform
Reaksi-Reaksi Aldehida dan Keton
Adisi 1,4 Pada Senyawa Aldehida dan Keton tak Jenuh -,β
Nukleofil dapat ditambahkan pada
ikatan rangkap C=C pada Aldehida
dan Keton tak jenuh -,β
Produk awalnya adalah ion enolat
yang terstabilkan, kemudian
diprotonasi
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai