Anda di halaman 1dari 36

ALDEHIDA

&
KETON
Oleh:

Dini Agusaputri
Ruth Sri Agus Murniningsih
Pengertian Aldehida dan Keton

Aldehid adalah senyawa organik yang


karbon karbonilnya selalu berikatan
dengan paling sedikit satu atom hidrogen.
Gugus lain dalam suatu aldehida dapat
berupa alkil, aril, atau H.
Sedangkan keton adalah senyawa organik
yang karbon karbonilnya dihubungkan
dengan 2 karbon lain (dua gugus alkil
/aril).
Tata Nama Aldehid

IUPAC Alkana induk dengan huruf akhir –a menjadi -al

 Metanal

 Etanal

 Propanal

 Butanal
Trivial Menurut nama asam karboksilat induk dengan
mengubah “asam-oat” / “asam-at” menjadi aldehid

 Formaldehid

 Asetaldehid

 Propionaldehid

 Benzaldehid
Tata Nama Keton

IUPAC • Diberi akhiran –on


• Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat
nomor kecil.
TRIVIAL Gugus alkil / aril yang terikat gugus karbonil ditambah keton
Sifat Fisis Aldehida dan Keton
A. Aldehida
Aldehid dengan berat molekul rendah memiliki
bau yang tajam. Misalnya, HCHO (metanal
atau formaldehid) dan CH3CHO (etanal atau
asetaldehid).
B. Keton
• Keton dengan jumlah atom C rendah (C1 – C5)
berwujud cair pada suhu kamar.
• Oleh karena keton memiliki gugus karbonil yang
polar maka senyawa keton larut dalam pelarut
air maupun alkohol.
Sifat Spektral Aldehida dan Keton

1. Spektra Inframerah
Spektrum inframerah (IR) berguna untuk
mendeteksi gugus karbonil dalam suatu keton atau
aldehida. Untuk aldehida bukti yang saling
menunjang dapat dicari dalam spektra inframerah
dan NMR, karena serapan yang unik dari hidrogen
aldehida. Sayang keton tak dapat diidentifikasi
secara positif oleh metode spektral.
Serapan C=O dari aldehida atau keton tampak
di sekitar 1700 cm-1.
2. Spektra NMR
Hidrogen-hidrogen alfa dari aldehida dan keton
tidaklah terlalu dipengaruhi oleh gugus
karbonilnya. Serapan NMR untuk proton alfa (δ
2,1-2,6 ppm) muncul sedikit di bawah medan
dibandingkan dengan serapan CH biasa (sekitar
1,5 ppm), karena ditariknya elektron oleh atom
oksigen elektronegatif.
Reaksi Adisi
• Adisi dengan Air
Jika suatu aldehid atau keton direaksikan
dengan air, maka gugus karbonilnya akan
diadisi membentuk senyawa diol yang
disebut dengan hidrat.
• Adisi dengan Alkohol
Produk adisi satu molekul suatu alkohol
pada suatu aldehida disebut suatu hemiasetal
(tidak stabil dan sulit diisolasi) [hemiketal u/ keton],
sedangkan produk adisi dua molekul alkohol
disebut asetal (stabil) [ketal u/ keton].
• Adisi dengan hidrogen sianida (HCN)
HCN juga merupakan reagen yang
dapat mengadisi gugus karbonil suatu
aldehid atau keton. Senyawa yang
dihasilkan dinamakan sianohidrin.
• Adisi Reagan Grignard
Reagen Grignard bereaksi dengan
formaldehida menghasilkan alkohol primer,
dengan aldehida lain akan menghasilkan
alkohol sekunder dan dengan keton akan
menghasilkan alkohol tersier.
Reaksi Adisi Eliminasi
Produk mengandung ikatan rangkap

 Reaksi Amonia dan Amina Primer


Produk Imina

dg amina primer produknya sering disebut “Basa Schiff”

 Reaksi dg Amina Sekunder


Produk ion iminium Enamina (vinil amina)
 Reaksi dg Hidrazina

• HONH2(Hidroksilamina) RCH=NOH (suatu oksim)

• H2N NH2 (Hidrazina) RCH=NNH2 (suatu Hidrazon)

 Reaksi dg Fosfonium ilid (Reaksi Wittig)


Produk suatu alkena

Fosfonium ilid Suatu alkena Trifenil fosfina oksida


Reduksi Aldehida dan Keton
Suatu aldehida atau keton dapat direduksi
menjadi suatu alkohol, suatu hidrokarbon
atau suatu amina. Produk reduksi ini
tergantung pada bahan pereduksi dan
struktur senyawa karbonilnya.
 Hidrogenasi
Keton H2 katalitik Alkohol Sekunder
Aldehid H2 katalitik Alkohol Primer

 Hidrida Logam
 LiAlH4 (LAH) dibuat dari 4LiH dan AlCl3 LiAlH4 + 3LiCl
merupakan pereduksi kuat

 NaBH44 dibuat dari 4NaH + B (OMe)3 NaBH4 + 3MeO-Na+


Merupakan pereduksi lembut
 Reduksi Woff-Kishner dan Clemmensen
 Woff-Kishner

asetofenon etilbenzene

Dalam reduksi Wolf-Kishner, aldehida atau keton mula-


mula diubah menjadi suatu hidrazon dengan
mereaksikannya dengan hidrazina. Hidrazon itu
kemudian diolah dengan basa kuat seperti kalium
hidroksida atau kalium t-butoksida dalam pelarut dimetil
sulfoksida (DMSO) karena itu reaksi tersebut terbatas
hanya pada senyawa karbonil yang stabil dalam kondisi
basa.
 Clemmensen

Sebaliknya dalam reduksi Clemmensen


digunakan suatu amalgam seng (aliase antara
seng dan raksa) dan HCl pekat; reagensia ini
dipilih untuk senyawa yang tak stabil dalam
suasana basa, tetapi stabil dalam suasana
asam.
Aminasi Reduktif

Merupakan metode sintesis amina dengan suatu alkil sekunder


Menggunakan amonia atau amina primer imina
Oksidasi Aldehida dan Keton
 Keton tidak mudah dioksida
 Aldehid mudah dioksida
Produk suatu karboksilat (prinsip sama dg oksidasi alkohol)
Reaktivitas Hidrogen Alfa
Ikatan karbon-hidrogen biasanya stabil, nonpolar
dan pasti tidak bersifat asam. Tetapi dengan
adanya suatu gugus karbonil terjadilah hidrogen
alfa yang bersifat asam.
Mengapa?
Pertama, karbon alfa berdekatan dengan suatu
atau lebih atom karbon yang positif sebagian.
Kedua (lebih penting), stabilitas resonansi dari ion
enolat, yakni anion yang terbentuk bila proton
terlepas.
Tautomeri
Suatu senyawa karbonil dengan suatu
hidrogen alfa yang bersifat asam, dapat berada
dalam dua bentuk yang disebut tautomer: suatu
tautomer keto dan sebuah tautomer enol. Bentuk
keto lebih stabil dari enol.
Halogenasi Alfa
Keton mudah dihalogenansikan pada
karbon. Reaksi ini menuntut suasana basa
atau suatu katalis asam.
*) Dalam suasana basa
*) Dalam suasana Asam
Adisi -1,4 Pada Senyawa
Karbonil Tak Jenuh –α, β
• Adisi Elektrofilik
Reaksi adisi elektrofilik terjadi apabila gugus
yang pertama menyerang suatu ikatan rangkap
pereaksi elektrofil. Contoh reaksi adisi elektrofilik
adalah reaksi antara etena dengan asam klorida
menghasilkan etil-klorida.
• Adisi Neuklofilik
Reaksi adisi nukleofilik terjadi apabila gugus
yang pertama kali menyerang suatu ikatan
rangkap merupakan pereaksi nukleofil. Reaksi
adisi nukleofilik ditemukan pada senyawa C
yang mengandung ikatan rangkap antara dua
atom C dengan atom lain. Contoh reaksi adisi
nukleofilik adalah reaksi antara dimetil-keton
dengan asam sianida menghasilkan 2-siano-2-
propanol.
Penggunaan Aldehida dan Keton
dalam Sintesis
Aldehida dan keton mudah diperoleh dengan
oksidasi alkohol dan dapat diubah ke berbagai tipe
senyawa. Reaksi tersebut dikelompokkan menjadi
tiga kategori utama, yaitu:
1.Reaksi dimana gugus karbonil dipertahankan
2.Reaksi dimana gugus karbonil diubah menjadi
gugus fungsional lain
3.Reaksi dimana perpanjangan terjadi kerangka
karbon pada gugus karbonil (reaksi Grignard dan
Wittig).

Anda mungkin juga menyukai