Anda di halaman 1dari 17

ALDEHIDA DAN KETON

- Sifat-sifat fisik Aldehida dan Keton


- Tata nama Aldehida dan Keton
- Pembuatan Senyawa Aldehida dan Keton
- Reaksi Adisi Nukleofilik Aldehida dan Keton

Senyawa aldehida dan keton biasa disebut dengan senyawa karbonil. Rumus umum
senyawa karbonil adalah R-CO-R’. Gugus R dan R’ dapat berupa hidrogen, alifatik
atau aromatik.

Jika kedua gugus R adalah hidrogen, senyawa tersebut dinamakan formaldehida.

Jika salah satu gugus R adalah hidrogen dan yang lain alkil maka disebut senyawa
aldehida.

Sedangkan jika kedua gugus R adalah alkil disebut senyawa keton.

Perbedaan struktur dari aldehida dan keton menyebabkan perbedaan sifat-sifat fisik
dan kimia :

1. Aldehida lebih mudah dioksidasi dibandingkan keton


2. Aldehida lebih reaktif terhadap reaksi adisi nukleofilik daripada keton

Karbon dalam karbonil berikatan α dengan tiga atom lainnya. Karena struktur
karbonil mempunyai hibridisasi ikatan sp2 pada atom C-karbonil, maka struktur
karbonil berbentuk flat (datar) dan mempunyai sudut ikatan 120⁰. Orbital p yang
ada pada atom karbon bertumpang tindih dengan orbital p atom oksigen
membentuk ikatan π, sehingga atom karbon dan atom oksigen bergabung
membentuk ikatan rangkap dua.
Electron ikatan rangkap pada guugs karbonil mempunyai perbedaan kerapatan
electron yang menyebabkan awan electron akan lebih tertarik ke arah atom yang
mempunyai kelektronegatifan yang lebih besar, yaitu atom oksigen.

1. SIFAT FISIK ALDEHIDA DAN KETON

Adanya gugus karbonil menyebabkan senyawa ini bersifat polar dan mempunyai
gaya intermolekul dan titik didih yang lebih besar daripada alkana. Aldehida dan
keton tidak mempunyai ikatan hidrogen yang kuat diantara molekul-molekulnya.
Oleh karena itu, aldehida dan keton memepunyai titik didih yang lebih rendah
daripada alcohol.

Atom oksigen pada senyawa karbonil dapat membentuk ikatan hidrogen yang
cukup kuat dengan molekul air. Senyawa karbonil dengan berat molekul yang
rendah dapat larut dalam air, sedangkan aseton dan asetaldehida larut dalam air
dalam segala perbandingan.

Beberapa senyawa aldehida, berasal dari sumber alam, dan mempunyai bau yang
harum. Beberapa diantaranya seperti dibawah ini:

2. TATA NAMA ALDEHIDA DAN KETON


Aldehida diberi nama dengan mengganti akhiran –a dari senyawa alkana dengan –
al, sedangkan untuk keton dengan –on. Rantai utama harus mempunyai gugus
fungsi –CHO, dan gugus ini diberi nomor satu. Lihat contoh berikut:

Pemberian nama aldehida yang mempunyai rantai cabang diambil sebagai turunan
dari aldehida rantai lurus. Abjad yunani misalnya: α, β, ϒ, δ dan seterusnya
digunakan untuk menunjukkan letak cabang.

Perhatikan contoh berikut:

Untuk senyawa aldehida yang lebih kompleks dan terikat pada cincin, dipakai
akhiran karbaldehida. Contohnya, sikloheksanakarbaldehida dan 2-
naftalenkarbaldehida, seperti yang digambarkan berikut ini :
Hal yang sama juga berlaku untuk senyawa keton, perhatikan struktur dan nama
senyawa-senyawa keton berikut ini:

3. PEMBUATAN SENYAWA ALDEHIDA DAN KETON

1. Pembuatan Aldehida

Metode yang paling baik dan telah lama diketahui untuk mensintesis senyawa
aldehida adalah oksidasi alcohol primer dan oksidasi pemutusan alkena.

a. Oksidasi alkohol primer. Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehida.


Reaksi ini biasanya menggunakan piridin kloro kromat (PCC) dalam pelarut
diklorometana pada suhu kamar.
b. Ozonolisis alkena. Alkena yang mempunyai paling tidak satu hidrogen
vinilik akan mengalami pemecahan reaksi oksidasi dengan ozon
memghasilkan aldehida. Jika reaksi ozonolisis dilakukan pada alkena siklik,
maka akan didapat senyawa dikarbonil.

c. Oksidasi metil benzena. Contoh oksidasi metil benzena:

d. Reduksi asil klorida. Jika asam karboksilat direaksikan dengan SOCl2 (tionil
klorida) dan asil klorida yang dihasilkan direaksikan dengan lithium tri-t-
butoksialuminium hidrida pada suhu -78⁰C, akan terbentuk senyawa
aldehida.
2. Pembuatan keton
Sebagian besar moetode pembuatan keton hamper sama dengan metode
sintesis senyawa aldehida. Metode sintesis keton diantaranya oksidasi
alcohol sekunder, ozonolisis alkena, asilasi friedel-crafts, hidrasi alkuna.

a. Oksidasi alkohol sekunder. Alcohol sekunder dapat dioksidasi dengan


beberapa oksidator menjadi keton. Pemilihan oksidator tergantung dari
beberapa factor, diantaranya adalah skala reaksi, bkiaya dan asam atau
basa yang sensitif pada alcoholnya.

b. Asilasi Friedel-Crafts. Reaksi asilasi friedel-Crafts merupakan cR yang


efektif untuk memasukkan gugus asetil ke dalam inti benzena. Produk
reaksinya berupa aril keton. Selain itu, asilasi friedel-crafts juga dapayt
dilakukan dengan menggunakan anhidrida asam karboksilat.

4. REAKSI ADISI NUKLEOFILIK ALDEHIDA DAN KETON


1. ADISI H2O (Hidrasi)
Aldehida dan keton akan mengalami reaksi hidrasi menghasilkan 1,1-diol
atau germinal (gem) diol. Reaksi ini bersifat reversible, dan gem-diol dapat
mengeluarkan molekul air menjadi keton atau aldehida.
Contoh: larutan formaldehida mengandung 99.9% gem-diol dan 0.1%
aldehida, sedangkan aseton terdiri dari 0.1% gem-diol dan 99.9% keton.

2. ADISI HCN: sianohidrin


Senyawa aldehida dan keton dapat bereaksi dengan HCN menghasilkan
senyawa sianohidrin. Contoh: benzaldehida bereaksi dengan HCN
menghasilkan mandelonitril (88%).
Pembentukan sianohidrin sangat bermanfaat, karena dari sianohidrin dapat
diubah menjadi senyawa lain. Misalnya: dengan mereduksi sianohidrin dapat
menghasilkan amina primer, sedangkan bila menghidrolisis dengan asam
(pemanasan) akan menghasilkan asam karboksilat, jadi, sianohidrin
memudahkan untuk mengubah senyawa aldehida atau keton menjadi
senyawa dengan gugus fungsi yang lain.

3. Adisi nukleofilik pereaksi Grignard


Jika pereaksi Grignard RMgX direaksikan dengan senyawa aldehida atau
keton, akan menghasilkan suatu alkohol. Ini merupakan reaksi adisi
nukleofilik pada karbanion. ikatan antara karbon dan logam magnesium
sangat kuat dan terpolarisasi menjadi R:-+MgX. Gugus alkil (karbanion)
kemudian akan menyerang karbon karbonil yang telah menjadi elektrofilik
yang lebih baik.

4. Adisi nukleofilik hidrazina (reaksi wolf-kishner)


Jika aldehida dan keton direaksikan dengan hidrazina/KOH pada suhu
240⁰C akan menghasilkan alkana, tetapi dengan menggunakan pelarut
dimetilsulfoksida (DMSO) reaksi ini dapat berlangsung dalam suhu kamar.
Reaksi wolf-Kishner terjadi melalui pembentukan intermediet hidrazon
(R2C=NNH2) diikuti perpindahan ikatan rangkap dengan melepaskan gas N2
dan menghasilkan alkana. Migrasi ikatan rangkap terjadi bila basa menarik
satu proton dari NH menghasilkan anion hidrazon.
Reaksi reduksi dengan metode Clemmensen juga digunakan untuk
mengubah gugus aldehida ata keton menjadi suatu alkana.
Mekanisme reduksi Clemmensen yang mereaksikan senyawa karbonil
dengan Zn(Hg) (seng-amalgam) dan HCl pekat bersifat cukup kompleks.
Mekanisme reaksi Wolff-Kishner

5. Reaksi adisi ylide fosforous: reaksi wittig


Aldehida dan keton dapat diubah menjadi alkena melalui reaksi wittig.
Dalam reaksi ini pereaksinya adalah ylide fosforus, R2C-P+(C6H5)3 atau
biasa disebut dengan fosforan.
Mekanisme reaksi wittig antara fosforus dan senyawa aldehida atau keton
yang menghasilkan alkena ditunjukkan dibawah ini:
Reaksi wittig sangat umum digunakan untuk menghasilkan alkena. Alkena
dengan mono,di atau tri-substitusi dapat dibuat dari kombinasi senyawa
organik-fosfor yang sesuai dengan senyawa aldehida atau keton.
Contoh: reaksi antara sikloheksanon dengan metilentrifenilfosforan akan
menghasilkan satu produk metilensikloheksana. , sedangkan jika direaksikan
dengan metil magnesium bromide dan POCl3 akan menghasilkan produk
campuran.

6. Reaksi Cannizaro
Suatu senyawa aldehida yang tidak mempunyai α, jika berada dalam suasana
basa, akan mengalami reaksi reduksi oksidasi sendiri dengan menghasilkan
campuran alcohol dan garam dari asam karboksilatnya. Reaksi dikenal
dengan nama reaksi Cannizaro.
Mekanisme reaksi canizzaro
7. Reaksi aldol dan kondensasi aldol
Senyawa aldehida yang mempunyai hydrogen-α, jika berada dalam suasana
basa, akan mengalami adisi menghasilkan produk yang dinamakan aldol,
sedangkan reaksinya disebut reaksi aldol. Sebagai contoh: asetaldehida
dengan adanya basa alkali (NaOH) akan mengalami self-addition (adisi
mandiri) membentuk 3-hidroksi butanal.

Mekanisme reaksi kesetimbangan ini terjadi melalui tiga tahapan reaksi:

ANALISIS ALDEHIDA DAN KETON


Senyawa aldehida dan keton ditandai dengan reaksi adisi pada gugus karbonil oleh
reagen nukleofil, terutama turunan dari ammonia. Aldehida atau keton akan
bereaksi dengan 2,4-dinotrofenilhidrazina membentuk endapan berwarna kuning
atau merah.

Aldehida dapat dibedakan dari keton karena kemudahannya untuk dioksidasi.


Aldehida memberikan hasil uji positif terhadap pereaksi tollens, sedangkan keton
tidak (negatif). Pereaksi tollens juga memberikan hasil uji positif terhadap senyawa
fenol dan amina tertentu., tetapi senyawa ini tidak dapat memberikan hasil uji
positif jika direaksikan dengan 2,4-dinitrofenilhidrazina. Aldehida juga dapat
dioksidasi dengan oksidator, misalnya KMnO4 dingin, encer dan netral, dan CrO3

Dalam H2SO4. Uji yang sangat sensitive untuk aldehida adalah uji Schiff . aldehida
bereaksi dengan fuchsin-aldehida menghasilkan warna magenta (ungu kemerahan)
yang spesifik.

1. Uji iodoform
Uji iodoform biasa digunakan untuk mengetahui apakah suatu senyawa
memiliki struktur metil keton. Uji iodoform merupakan pereaksi yang terdiri
dari iodine dan natrium hidroksida.
Hasil uji ini akan menghasilkan endapan berwarna kuning dari iodoform (CHI3)
Reaksi-reaksi yang berlangsung pada pembentukan iodoform:

Senyawa alkohol yang dapat dioksidasi menjadi metil keton akan memberikan
hasil positif terhadap uji iodoform.
2. Analisis 1,2-diol
Senyawa yang memepunyai dua atau lebih gugus keton atau gugus hidroksil
dan bertetangga satu senyawa dengan lainnya, akan mengalami oksidasi jika
direaksikan dengan asam periodat. Disini senyawa-senyawa tersebut mengalami
pemutusan pada ikatan C-C.
Contoh :
Reaksi-reaksi oksidasi ini biasanya dipakai untuk mendapatkan informasi
mengenai struktur karbohidrat. Secara kualitatif, oksidasi dengan HIO4 ditunjukkan
dengan adanya endapan berwarna putih (AgIO3), jika ditambahkan pereaksi perak
nitrat.

Anda mungkin juga menyukai