Senyawa aldehida dan keton biasa disebut dengan senyawa karbonil. Rumus umum
senyawa karbonil adalah R-CO-R’. Gugus R dan R’ dapat berupa hidrogen, alifatik
atau aromatik.
Jika salah satu gugus R adalah hidrogen dan yang lain alkil maka disebut senyawa
aldehida.
Perbedaan struktur dari aldehida dan keton menyebabkan perbedaan sifat-sifat fisik
dan kimia :
Karbon dalam karbonil berikatan α dengan tiga atom lainnya. Karena struktur
karbonil mempunyai hibridisasi ikatan sp2 pada atom C-karbonil, maka struktur
karbonil berbentuk flat (datar) dan mempunyai sudut ikatan 120⁰. Orbital p yang
ada pada atom karbon bertumpang tindih dengan orbital p atom oksigen
membentuk ikatan π, sehingga atom karbon dan atom oksigen bergabung
membentuk ikatan rangkap dua.
Electron ikatan rangkap pada guugs karbonil mempunyai perbedaan kerapatan
electron yang menyebabkan awan electron akan lebih tertarik ke arah atom yang
mempunyai kelektronegatifan yang lebih besar, yaitu atom oksigen.
Adanya gugus karbonil menyebabkan senyawa ini bersifat polar dan mempunyai
gaya intermolekul dan titik didih yang lebih besar daripada alkana. Aldehida dan
keton tidak mempunyai ikatan hidrogen yang kuat diantara molekul-molekulnya.
Oleh karena itu, aldehida dan keton memepunyai titik didih yang lebih rendah
daripada alcohol.
Atom oksigen pada senyawa karbonil dapat membentuk ikatan hidrogen yang
cukup kuat dengan molekul air. Senyawa karbonil dengan berat molekul yang
rendah dapat larut dalam air, sedangkan aseton dan asetaldehida larut dalam air
dalam segala perbandingan.
Beberapa senyawa aldehida, berasal dari sumber alam, dan mempunyai bau yang
harum. Beberapa diantaranya seperti dibawah ini:
Pemberian nama aldehida yang mempunyai rantai cabang diambil sebagai turunan
dari aldehida rantai lurus. Abjad yunani misalnya: α, β, ϒ, δ dan seterusnya
digunakan untuk menunjukkan letak cabang.
Untuk senyawa aldehida yang lebih kompleks dan terikat pada cincin, dipakai
akhiran karbaldehida. Contohnya, sikloheksanakarbaldehida dan 2-
naftalenkarbaldehida, seperti yang digambarkan berikut ini :
Hal yang sama juga berlaku untuk senyawa keton, perhatikan struktur dan nama
senyawa-senyawa keton berikut ini:
1. Pembuatan Aldehida
Metode yang paling baik dan telah lama diketahui untuk mensintesis senyawa
aldehida adalah oksidasi alcohol primer dan oksidasi pemutusan alkena.
d. Reduksi asil klorida. Jika asam karboksilat direaksikan dengan SOCl2 (tionil
klorida) dan asil klorida yang dihasilkan direaksikan dengan lithium tri-t-
butoksialuminium hidrida pada suhu -78⁰C, akan terbentuk senyawa
aldehida.
2. Pembuatan keton
Sebagian besar moetode pembuatan keton hamper sama dengan metode
sintesis senyawa aldehida. Metode sintesis keton diantaranya oksidasi
alcohol sekunder, ozonolisis alkena, asilasi friedel-crafts, hidrasi alkuna.
6. Reaksi Cannizaro
Suatu senyawa aldehida yang tidak mempunyai α, jika berada dalam suasana
basa, akan mengalami reaksi reduksi oksidasi sendiri dengan menghasilkan
campuran alcohol dan garam dari asam karboksilatnya. Reaksi dikenal
dengan nama reaksi Cannizaro.
Mekanisme reaksi canizzaro
7. Reaksi aldol dan kondensasi aldol
Senyawa aldehida yang mempunyai hydrogen-α, jika berada dalam suasana
basa, akan mengalami adisi menghasilkan produk yang dinamakan aldol,
sedangkan reaksinya disebut reaksi aldol. Sebagai contoh: asetaldehida
dengan adanya basa alkali (NaOH) akan mengalami self-addition (adisi
mandiri) membentuk 3-hidroksi butanal.
Dalam H2SO4. Uji yang sangat sensitive untuk aldehida adalah uji Schiff . aldehida
bereaksi dengan fuchsin-aldehida menghasilkan warna magenta (ungu kemerahan)
yang spesifik.
1. Uji iodoform
Uji iodoform biasa digunakan untuk mengetahui apakah suatu senyawa
memiliki struktur metil keton. Uji iodoform merupakan pereaksi yang terdiri
dari iodine dan natrium hidroksida.
Hasil uji ini akan menghasilkan endapan berwarna kuning dari iodoform (CHI3)
Reaksi-reaksi yang berlangsung pada pembentukan iodoform:
Senyawa alkohol yang dapat dioksidasi menjadi metil keton akan memberikan
hasil positif terhadap uji iodoform.
2. Analisis 1,2-diol
Senyawa yang memepunyai dua atau lebih gugus keton atau gugus hidroksil
dan bertetangga satu senyawa dengan lainnya, akan mengalami oksidasi jika
direaksikan dengan asam periodat. Disini senyawa-senyawa tersebut mengalami
pemutusan pada ikatan C-C.
Contoh :
Reaksi-reaksi oksidasi ini biasanya dipakai untuk mendapatkan informasi
mengenai struktur karbohidrat. Secara kualitatif, oksidasi dengan HIO4 ditunjukkan
dengan adanya endapan berwarna putih (AgIO3), jika ditambahkan pereaksi perak
nitrat.