Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus karbonil
(O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang
mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum: R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam
karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan
ganda gugus karbonil membedakan keton dari alkohol dan eter. Keton yang paling
sederhana adalah aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan karbon-. Hidrogen
yang melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-.Dengan keberadaan asam katalis,
keton mengalamitautomerisme keto-enol. Reaksi dengan basa kuat menghasilkan
enolat.
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O)
terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Sifat-sifat
sama dengan aldehid.
Struktur: (R)2-C=O
Pembuatan keton
- Asilasi Friedel-Craft
Secara umum, keton dinamakan dengan tatanama IUPAC dengan menggantikan sufiks -
a pada alkana induk dengan -on. Untuk keton yang umumnya dijumpai, nama-nama
tradisional digunakan, seperti pada aseton dan benzofenon, nama-nama ini dianggap
sebagai nama IUPAC yang dipertahankan [1] walaupun beberapa buku kimia
menggunakan nama propanon.
Okso adalah tatanama IUPAC resmi untuk gugus fungsi keton. Namun prefiks lainnya
juga digunakan dalam berbeagai buku dan jurnal. Untuk senyawa-senyawa yang umum
(terutama pada biokimia), keto atau okso adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan gugus fungsi keton (juga dikenal dengan nama alkanon). Okso juga
merujuk pada atom okesigen tunggal yang berkoordinasi dengan logam transisi (okso
logam).
Penamaan senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu :
1. Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran ana dalam
alkana menjadi anom dalam alkanon.
2. Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya,
kemudian diikuti akhiran Keton .
Contoh:
Tata Nama Alkanon/Keton
Dalam sistem IUPAC, aldehida diberi akhiran al (berasal dari suku pertama aldehida).
Contoh-contohnya adalah sebagai berikut :
Karena aldehida telah lama dikenal, nama-nama umum masih sering digunakan. Nama-
nama tersebut dicantumkan dibawah nama IUPAC-nya. Karena nama ini sering
digunakan, anda perlu juga mempelajarinya juga.
Untuk aldehida yang mempunyai subtituen, penomoran rantai dimulai dari karbon
aldehida sebagai mana contoh berikut :
Dalam sistem IUPAC, keton diberi akhiran-on (dari suku kata terakhir keton).
Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil. Biasanya keton
diberi nama dengan menambahkan kata keton setelah nama-nama gugus alkil atau aril
yang melekat pada gugus karbonil. Sama halnya dengan aldehida nama umum sering
digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut :
3. Sifat-sifat Keton/Alkanon
Gugus karbonil bersifat polar, sehingga mengakibatkan senyawa keton polar. Gugus
karbonil akan berinteraksi dengan air melalui ikatan hidrogen, sehingga keton larut
dalam air. Ia merupakan akseptor ikatan hidrogen, dan bukannya donor, sehingga ia
tidak akan membentuk ikatan hidrogen dengan dirinya sendiri. Hal ini membuat keton
lebih mudah menguap daripada alkohol dan asam karboksilat.
Pengelompokan Keton
Keasaman
Hidrogen- keton lebih asam (pKa 20) daripada hidrogen alkana biasa (pKa 50). Hal
ini disebabkan oleh stabilisasi resonansi ion enolat yang terbentuk ketika berdisosiasi.
Keasaman relatif hidrogen- sangatlah penting dalam reaksi enolisasi keton dan
senyawa karbonil lainnya.
Sifat-sifat Spektroskopi
Spektroskopi adalah salah satu cara yang penting untuk mengidentifikasi keton. Keton
dan aldehida akan menunjuukkan puncak yang signifikan pada spektroskopi
inframerah di sekitar 1700 cm1 (agak tinggi atau rendah, bergantung pada lingkungan
kimiawi).
Keton adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COR . Reaksi
yang dapat terjadi pada keton adalah: Reduksi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi
lemah seperti pereaksi Tollens dan pereksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton.
Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-
pereaksi tersebut.