Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr,Wb

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Aldehid dan Keton”. Dan tak lupa shalawat beserta salam tetap terlimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat perjuangannya kami bisa berada dalam
zaman yang penuh ilmu pengetahuan ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca demi kemajuan dimasa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr,Wb

Karawang, 20 Desember 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya gugus fungsi dalam suatu senyawa dapat diperkirakan dari hasil
analisa unsur senyawa tersebut. Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi,
sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi.

Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak


ditemukan di alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya
selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah
senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.

Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah
formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh
senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.

Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang
dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi
yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan
steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari senyawa aldehid dan keton?


2. Bagaimana struktur dari senyawa aldehid dan keton?
3. Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?
4. Bagaimana isomer dari senyawa aldehid dan keton?
5. Apa saja kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton


2. Untuk mengetahui struktur dari senyawa aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui tata nama dari senyawa aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui isomer dari senyawa aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aldehida (Alkanal)

Nama aldehida merupakan singkatan dari alkoholdehidrogeneratus,yang


berasal dari bahasa latin yang berarti alkohol yang kehilangan hidrogen. Senyawa
yang mengandung gugus aldehida disebut golongan alkanal. Aldehida atau alkanal
merupakan senyawa karbon turunan alkana dari keluarga aldehida yang memiliki

gugus fungsi (-CHO). Rumus struktur aldehida adalah (RCHO).

a. Rumus Umum Aldehida


Contoh senyawa aldehida pada tabel

Dari contoh – contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum


aldehida / alkanal adalah CnH2nO . Pada aldehid gugus fungsi selalu terletak
di salah satu ujung rantai C.

b. Tata nama Aldehida


- Sistem IUPAC
Nama IUPAC untuk aldehida adalah alkanal. Adapun tata nama
aldehida menurut sistem IUPAC adalah sebagai berikut:

1. Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana
dengan mengganti akhiran -a dengan -al.Contoh:

CH4 (metana) dan metanal


2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
3. Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
4. Pemberian nama dimulai dari nama cabang – cabang yang disusun
menurut abjad, kemudian nama rantai induk. Posisi gugus fungsi tidak
perlu disebutkan karena selalu terletak pada atom C nomor 1.
Contoh :

3-metil pentanal 2,4-dimetil heksanal


- Sistem Trivial
Nama lazim (trivial) aldehid diturunkan dari nama asam karboksilat
induk dengan mengubah asam oat / asam –at menjadi aldehid. Contoh
penamaan aldehida secara trivial diperlihatkan dalam tabel berikut:
No Rumus Struktur Nama Lazim (Trivial)
1 Formaldehida

2 Asetaldehida

3 Propionaldehida

4 Butiraldehida

c. Sifat-sifat pada aldehida

- Sifat fisis aldehida


Aldehida mempunyai molekul-molekul yang bersifat polar karena adanya
gugus karbonil Cδ+  = Oδ-dengan dipol-dipol δ+ dan δ-. Oleh karena itu,
jenis gaya antar molekulnya adalah gaya tarik menarik dipol-dipol. Selain itu,
aldehida juga memiliki gaya London (gaya tarik-menarik dipole sesaat dipol
terimbas). Sebagai catatan, aldehida tidak memiliki ikatan hydrogen seperti
halnya alkohol, karena atom H-nya yang bersifat asam yang terikat ke atom
O. H-nya yang bersifat asam yang terikat ke atom O.
Adanya gaya tarik-menarik dipol-dipol menyebabkan titik didih aldehida
lebih tinggi dibandingkan alkana yang tidak memiliki gaya ini. Namun, tidak
adanya ikatan hydrogen pada aldehida menyebabkan titik didih aldehida
masih rendah dibandingkan alkohol. Namun, dengan pertambahan panjang
rantai karbon, gaya antar molekul yang lebih berperan adalah gaya London.
Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan titik didih dari metanal ke butanal.

Untuk isomer-isomer aldehida, sifat fisis seperti titik didih dari isomer
rantai lurus lebih tinggi dibanding isomer rantai bercabang. Hal ini
dikarenakan molekul-molekul dengan rantai lurus dapat mendekat dengan
mudah. Dengan demikian, gaya antar molekul dari isomer rantai lurus lebih
kuat dan lebih banyak dibandingkan gaya serupa dari isomer rantai bercabang.
Kelarutan aldehida
Aldehida memiliki gugus –CO– yang bersifat polar dan rantai alkyl (R-) yang
bersifat non polar. Jadi, aldehida dapat bercampur dengan senyawa ion,
senyawa kovalen polar, dan non polar. Kelarutan aldehida dalam pelarut polar
seperti air akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon karena
aldehida semakin bersifat non polar.
- Sifat Kimia aldehida
Beberapa reaksi dari aldehida dapat disimak berikut ini.
Reaksi Identifikasi Aldehida
Reaksi oksidasi dapat digunakan sebagai reaksi identifikasi untuk
membedakan gugus aldehida (-CHO) dan keton (-CO). Aldehida adalah
reduktor kuat yang dapat bereaksi dengan oksidator lemah seperti lariutan
fehling dan larutan Tollens. Sedangkan keton adalah reduktor lemah yang
tidak dapat mengoksidasi kedua larutan tersebut.
Pembuatan aldehida
Aldehida dapat dibuat dari reaksi oksidasi alkohol primer dengan suatu
oksidator. Simak mekanisme reaksinya berikut ini.

2.2 Keton (Alkanon)

Keton atau alkanon adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi

–C=O- yang terikat pada dua gugus alkil R dan R’. Rumus struktur keton

A. Rumus Umum Keton


Contoh senyawa keton pada tabel
Dari contoh – contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum
keton / alkanon adalah CnH2nO.

a. Tata nama Keton


- Sistem IUPAC
Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a diubah
menjadi –on. Bila perlu digunakan nomor. Penomoran dilakukan sehingga
gugus karbonil mendapat nomor kecil.
Contoh :

Propanon Butanon
- Sistem Trivial
Gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai, kemudian
ditambah kata keton. Kecuali: aseton

Rumus
No Rumus Struktur Nama Trivial
Molekul

1 C3H6O Aseton (dimetil keton)

2 C4H8O Etil metil keton

3 C5H10O Dietil keton

B. Sifat-sifat keton
-        Sifat  fisis keton
Keton mengandung gugus karbonil Cδ = Cδ yang sangat polar seperti
halnya aldehida. Dengan demikian, jenis gaya antar molekul keton juga sama
dengan aldehida, yakni gaya tarik menarikdipol-
dipol disamping gaya London. Tidak mengherankan apabila sifat fisis keton,
seperti titik didihnya mirip dengan aldehida. Juga, bahwa titik dididh keton
lebih tinggi dari alkana, tetapi masih lebh rendah dari alkohol.

Dengan pertambahan panjang rantai karbon, gaya antar molekul yang


lebih berperan adalahgaya London. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan titik
didih dari propanon ke 2-pentanon pada tabel 

Disamping itu, untuk menunjukkan isomer-isomer keton, sifat fisis


seperti titik didih dari isomer rantai lurus lebih tinggi dibanding isomer rantai
bercabang. Untuk jelasnya, bandingkan titik didih 2-pentanon dan 3-metil2-butanon,
seperti tampak pada tabel

Kelarutan keton

Keton memiliki gugus karbonil –CO- yang bersifat polar dan rantai
alkyl (R-) yang bersifat non polar. Jadi, keton dapat bercampur dengan senyawa ion,
senyawa kovalen polar, dan non polar. Kelarutan keton dalam pelarut polar seperti air
akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon karena keton semakin
bersifat non-polar.

- Sifat kimia keton


Beberapa reaksi dari keton dapat disimak berikut ini.
Pembuatan keton

Keton dapat dibuat dari reaksi oksidasi alcohol skunder dengan suatu
oksidator. Simak contoh berikut.

Seperti halnya aldehida, pembuatan keton di laboratorium menggunakan


oksidator K2Cr2O7 dalam suasana asam. Sedangkan di industri, digunakan oksidator
O2 dari udara dengan katalis seperti Cu dan Ag.

2.3 Isomer

1. Isomer Struktur pada aldehid

Aldehida tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsi dari


aldehida terletak di ujung rantai C. Isomer pada aldehida terjadi karena
adanya cabang dan letak cabang, jadi aldehida memiliki isomer struktur.

Keisomeran alkanal mulai terdapat pada butanal yang mempunyai dua


isomer, yaitu butanal dan 2–metil–propanal (isobutanal).
Butanal 2–metil–propanal (isobutanal)
2. Isomer posisi pada keton
Isomer posisi yang terjadi pada keton disebabkan oleh adanya perubahan
dalam kedudukan gugus karbonil dalam rantai
Contoh :

3. Isomer Fungsi
Keisomeran fungsi, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan
gugus fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama.
Aldehida dengan rumus struktur R-CHO berisomer fungsi dengan keton yang
memiliki rumus struktur R-O-R`.
Contoh :

2.4 Kegunaan

a. Aldehid

1. Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin yang


digunakan untuk antiseptik dan pengawet mayat.
2. Formaldehida juga dimanfaat sebagai bahan baku untuk industri
plastik melamin dan bakelit.
3. Asetaldehida atau etanal merupakan bahan baku untuk bahan industri,
misalnya polivinilasetat (P VA) yang digunakan sebagai bahan lem
dan paraldehida (Obat penenang).
4. Beberapa jenis aldehida lain, misalnya sinamaldehida merupakan zat
yang memberi aroma khas pada kayu manis, dan vanilin merupakan
senyawa aldehida yang memberi aroma khas pada buah vanili.

b. Keton
1. Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon atau
aseton. Aseton banyak dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya
pelarut cat kuku) dan pembersih kaca. Aseton juga merupakan
bahan baku untuk membuat senyawa bahan industri, misalnya
perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
2. Hormon dalam tubuh manusia, misalnya testosteron, progesteron,
kortikosteron, dan sejenisnya merupakan senyawa keton.
3. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang
digunakan sebagai obat bius.
4. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum
sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika
lainnya.

BAB III
PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Aldehid dan keton merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki


rumus umum CnH2nO

1. Gugu karbonil aldehid terikat pada hidrogen dari satu ujung, tetapi dalam keton,
gugus karbonil terikat pada atom karbon dari kedua belah pihak.

2. Oleh karena itu, gugus fungsional keton selalu terlihat di tengah molekul, dan
gugus aldehid selalu di ujung.

3. Dalam nomenklatur tersebut, aldehid memiliki akhiran -al dan keton akhiran
adalah -on.

4. Dalam molekul dimana aldehid adalah gugus fungsional, karbon karbonil


diberikan nomor satu pada nomenklatur. Dalam keton, rantai diberi nomor
dengan cara memberikan nomor serendah mungkin pada karbon karbonil (tidak
akan mendapatkan nomor satu di setiap kesempatan).

5. Aldehid dapat dengan mudah teroksidasi dibandingkan dengan keton.

3.2 Saran

Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan
positif maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam
pengawetan mayat. Penggunaan senyawa ini mestinya lebih diawasi dalam kehidupan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai