Assalamu’alaikum Wr,Wb
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Aldehid dan Keton”. Dan tak lupa shalawat beserta salam tetap terlimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat perjuangannya kami bisa berada dalam
zaman yang penuh ilmu pengetahuan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca demi kemajuan dimasa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Adanya gugus fungsi dalam suatu senyawa dapat diperkirakan dari hasil
analisa unsur senyawa tersebut. Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi,
sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi.
Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah
formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh
senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.
Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang
dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi
yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan
steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
1. Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana
dengan mengganti akhiran -a dengan -al.Contoh:
2 Asetaldehida
3 Propionaldehida
4 Butiraldehida
Untuk isomer-isomer aldehida, sifat fisis seperti titik didih dari isomer
rantai lurus lebih tinggi dibanding isomer rantai bercabang. Hal ini
dikarenakan molekul-molekul dengan rantai lurus dapat mendekat dengan
mudah. Dengan demikian, gaya antar molekul dari isomer rantai lurus lebih
kuat dan lebih banyak dibandingkan gaya serupa dari isomer rantai bercabang.
Kelarutan aldehida
Aldehida memiliki gugus –CO– yang bersifat polar dan rantai alkyl (R-) yang
bersifat non polar. Jadi, aldehida dapat bercampur dengan senyawa ion,
senyawa kovalen polar, dan non polar. Kelarutan aldehida dalam pelarut polar
seperti air akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon karena
aldehida semakin bersifat non polar.
- Sifat Kimia aldehida
Beberapa reaksi dari aldehida dapat disimak berikut ini.
Reaksi Identifikasi Aldehida
Reaksi oksidasi dapat digunakan sebagai reaksi identifikasi untuk
membedakan gugus aldehida (-CHO) dan keton (-CO). Aldehida adalah
reduktor kuat yang dapat bereaksi dengan oksidator lemah seperti lariutan
fehling dan larutan Tollens. Sedangkan keton adalah reduktor lemah yang
tidak dapat mengoksidasi kedua larutan tersebut.
Pembuatan aldehida
Aldehida dapat dibuat dari reaksi oksidasi alkohol primer dengan suatu
oksidator. Simak mekanisme reaksinya berikut ini.
Keton atau alkanon adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi
–C=O- yang terikat pada dua gugus alkil R dan R’. Rumus struktur keton
Propanon Butanon
- Sistem Trivial
Gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai, kemudian
ditambah kata keton. Kecuali: aseton
Rumus
No Rumus Struktur Nama Trivial
Molekul
B. Sifat-sifat keton
- Sifat fisis keton
Keton mengandung gugus karbonil Cδ = Cδ yang sangat polar seperti
halnya aldehida. Dengan demikian, jenis gaya antar molekul keton juga sama
dengan aldehida, yakni gaya tarik menarikdipol-
dipol disamping gaya London. Tidak mengherankan apabila sifat fisis keton,
seperti titik didihnya mirip dengan aldehida. Juga, bahwa titik dididh keton
lebih tinggi dari alkana, tetapi masih lebh rendah dari alkohol.
Kelarutan keton
Keton memiliki gugus karbonil –CO- yang bersifat polar dan rantai
alkyl (R-) yang bersifat non polar. Jadi, keton dapat bercampur dengan senyawa ion,
senyawa kovalen polar, dan non polar. Kelarutan keton dalam pelarut polar seperti air
akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai karbon karena keton semakin
bersifat non-polar.
Keton dapat dibuat dari reaksi oksidasi alcohol skunder dengan suatu
oksidator. Simak contoh berikut.
2.3 Isomer
3. Isomer Fungsi
Keisomeran fungsi, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan
gugus fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama.
Aldehida dengan rumus struktur R-CHO berisomer fungsi dengan keton yang
memiliki rumus struktur R-O-R`.
Contoh :
2.4 Kegunaan
a. Aldehid
b. Keton
1. Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon atau
aseton. Aseton banyak dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya
pelarut cat kuku) dan pembersih kaca. Aseton juga merupakan
bahan baku untuk membuat senyawa bahan industri, misalnya
perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
2. Hormon dalam tubuh manusia, misalnya testosteron, progesteron,
kortikosteron, dan sejenisnya merupakan senyawa keton.
3. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang
digunakan sebagai obat bius.
4. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum
sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika
lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
1. Gugu karbonil aldehid terikat pada hidrogen dari satu ujung, tetapi dalam keton,
gugus karbonil terikat pada atom karbon dari kedua belah pihak.
2. Oleh karena itu, gugus fungsional keton selalu terlihat di tengah molekul, dan
gugus aldehid selalu di ujung.
3. Dalam nomenklatur tersebut, aldehid memiliki akhiran -al dan keton akhiran
adalah -on.
3.2 Saran
Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan
positif maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam
pengawetan mayat. Penggunaan senyawa ini mestinya lebih diawasi dalam kehidupan
masyarakat.