Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Udara merupakan salah satu komponen penting yang menunjang suatu
kehidupan. Udara merupakan komponen atmosfer yang mengandung berbagai
senyawa kimia dalam bentuk gas. Adapun salah satu unsur gas yang terdapat di alam
ialah oksigen yang sangat vital bagi kehidupan organisme aerob. Peranan oksigen
bagi tubuh organisme aerob ialah sebagai “api pembakar” dalam proses respirasi.
Dalam transaksi kehidupan yang dilakukan oleh organisme, setiap aktivitas yang
mereka lakukan harus dibayar dengan energi. Respirasi sel adalah satu – satunya
reaksi di dalam tubuh yang menghasilkan energi. Organisme anaerob (beberapa
bakteri) memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi tanpa menggunakan
oksigen.
Namun energi yang dihasilkan pada respirasi anaerob akan jauh lebih sedikit
dibanding dengan respirasi aerob. Manusia dan sebagian besar makhluk hidup di
bumi mengandalkan oksigen untuk menghasilkan energi yang besar dalam respirasi.
Dalam reaksi ini akan dihasilkan gas buangan berupa karbondioksida yang beracun
bagi tubuh dan akan dikeluarkan ke atmosfer. Usia bumi yang tak lagi muda,
mengalami berbagai perubahan berkat aktivitas organisme di dalamnya menyebabkan
komposisi udara yang ada di bumi pun makin lama makin berubah. Meningkatnya
gas – gas pembakaran dan beberapa gas lain hasil aktivitas organisme di alam
membuat udara tercemar.
Oleh karena itu, dibuatlah makalah peduli lingkungan ini, yang fokus terhadap
masalah lingkungan akibat pencemaran udara sehingga pembaca dapat mengetahui
apa penyebab dari pencemaran udara, dampaknya, cara mencegah dan cara
menanggulanginya dengan harapan pembaca dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari – hari.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pencemaran udara
2. Mengetahui klasifikasi bahan yang mencemari udara
3. Mengetahui penyebab terjadinya pencemaran udara
4. Mengetahui dampak pencemaran udara
5. Mengetahui cara mengurangi tingkat pencemaran udara

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu pencemaran udara?
2. Bahan apa saja yang dapat mencemari udara?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara?
4. Bagaimana dampak dari pencemaran udara terhadap lingkungan?
5. Bagaimana cara mengurangi tingkat pencemaran udara?
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Pencemaran Udara


Udara merupakan atmosfer yang mengelilingi bumi. Udara mengandung
beragam unsur gas yang penting bagi kelangsungan hidup organisme. Adapun
komponen gas dalam udara ialah nitrogen 78%, oksigen 21%, karbondioksida 0,03%,
argon 0,93%, ozon 0,00001%. Senyawa – senyawa seperti nitrogen, karbondioksida,
oksigen, dan ozon sangat penting bagi makhluk hidup. Nitrogen dibutuhkan bagi
organisme untuk sintesis protein, sementara semua organisme aerob memerlukan
oksigen untuk proses respirasi. Dalam proses tersebut akan dihasilkan karbondioksida
yang akan menggantikan karbondioksida di atmosfer yang digunakan oleh organisme
autotrof (tumbuhan dan alga) untuk berfotosintesis. Sedangkan ozon (O3) merupakan
partikel penting bagi semua organisme karena berfungsi menangkal radiasi ultraviolet
yang dipancarkan oleh matahari terhadap penduduk bumi. Namun, semakin
berkembangnya industri dan teknologi membuat masuknya gas – gas yang merusak
komponen udara.
Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkugan Hidup
No. KEP – 03 / MENKLH/ II / 1991 yang dimaksud dengan pencemaran udara ialah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Dengan kata lain, pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai perusakan
terhadap kualitas udara. Kerusakan kualitas ini disebabkan oleh berbagai sumber
yang merusak kesehatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara
biasanya terjadi di kota-kota besar yang penuh dengan pabrik atau industri dan
kendaraan bermesin yang banyak hingga menimbulkan kemacetan. Semakin
sempitnya lahan hijau di daerah perkotaan juga memperburuk kondisi tersebut.
Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kalau di pedesaan juga bisa terjadi
pencemaran lingkungan, karena pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana.

2.2 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara


Secara umum polutan penyebab terjadinya pencemaran udara dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
a. Polutan primer
Polutan primer adalah polutan yang merupakan hasil langsung dari suatu
proses atau substansi pencemar yang ditimbulkan langsung oleh sumber
pencemar. Contoh polutan yang dihasilkan oleh penyebab primer  yaitu
sulfur dioksida yang dihasilkan oleh pabrik – pabrik serta karbon dioksida
dan karbon monoksida hasil pembakaran.
b. Polutan sekunder
Polutan sekunder merupakan polutan yang dihasilkan oleh interaksi dari
beberapa polutan primer di atmosfer seperti reaksi foto kimia.  Contohnya
adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O.
Adapun zat yang dapat mencemari udara adalah sebagai berikut:
 Karbon Monoksida
Asap kendaraan merupakan sumber utama karbon monoksida di
perkotaan. Karbon monoksida adalah gas yang bersifat buruk bahkan
dapat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Gas CO akan
mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah
terikat oleh darah dibandingkan dengan Oksigen. Darah yang tercemar
oleh CO pada kadar 7—80% dapat menyebabkan kematian.
 Gas Karbon Dioksida
Karbon Dioksida adalah gas sumber pencemaran udara yang mampu
meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal
sebagai efek rumah kaca. Temperatur udara di daerah yang tercemar CO 2
akan naik. Hal ini disebabkan karena CO 2 akan berkonsentrasi dengan
jasad renik, debu, dan titik-titik air. Pencampuran ini membentuk awan
yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat dilepaskan
kembali melewati awan tersebut.
 Gas NO dan NO2
Nitrogen Oksida yang ada di udara dan kemudian dihirup manusia akan
menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfer, gas
ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus sehingga dapat
menembus bagian terdalam paru-paru. Gas-gas di atas akan dapat
menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan, dari ringan hingga
berat.
 Hidrokarbon (HC)  tidak terbakar
Minyak dan bahan bakar lainnya jika dibakar dengan baik dan sempurna
akan menghasilkan air dan karbon dioksida yang tidak berbahaya. Namun
jika pembakaran tidak sempurna maka akan membentuk karbon
monoksida yang terlepas ke udara kemudian berkontribusi dalam
pembentukan asap penyebab polusi udara.

 Chloro Fluoro Carbon

Chloro fluoro carbon atau CFC merupakan gas yang dapat menyebabkan
penipisan lapisan ozon. CFC biasa dihasilkan oleh peralatan rumah tangga
seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pestisida dan aerosol.
2.3 Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara
1. Lalu lintas
Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk
kegiatan sehari-hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih menggunakan
transportasi umum untuk berpergian maka kini sebagian besar orang memilih untuk
membeli kendaraan sendiri seperti mobil dan motor. Dari tahun ke tahun jumlah
kendaraan di Indonesia pun semakin meningkat sehingga menimbulkan kemacetan di
jalan raya seperti yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya. Tidak hanya
berdampak pada kemacetan namun kendaraan bermesin yang semakin banyak juga
dapat menyebabkan terjadinya peningkatan polusi udara. Kendaraan bermesin
biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk menghasilkan energi
agar kendaraan dapat beroperasi.
Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut
mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa
karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar
hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat
berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak
sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan
gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC).  Zat – zat tersebut
merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi
berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya
bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka
panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.

2. Pembangkit listrik
Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu
bara, gas dan minyak untuk menghasilkan energi listrik. Seperti pada kendaraan
bermesin dalam prakteknya proses pembakaran pada pembangkit listrik terjadi secara
tidak sempurna sehingga menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan
pencemaran udara. Gas berbahaya tersebut adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida,
Carbon dioksida dan partikulat. Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan
dalam terjadinya pemanasan global.

3. Letusan gunung berapi
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi
sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam letusan gunung berapi.
Salah satunya adalah letusan gunung kelud yang terjadi pada tahun lalu. Letusan
gunung kelud tersebut merupakan salah satu letusan gunung berapi yang memberikan
dampak letusan gunung berapi menjadi pencemaran udara, banyak abu vulkanik yang
bertaburan dimana-mana. Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam
seperti timah, tembaga, seng, krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat
letusan gunung tersebut selain menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat
menganggu kesehatan pernafasan kita.

4. Industri atau pabrik


Di era modern ini banyak sekali pabrik atau industri yang berdiri di setiap
sudut kota. Cerobong – cerobong asap pabrik berdiri kokoh mengepulkan asap sisa
pembakaran setiap harinya. Beberapa industri menghasilkan polutan yang sangat
berbahaya, diantaranya adalah industi pembuatan plastik, semen, alumunium, baja
dan industri kimia sejenisnya. Karbon monoksida, Hidokarbon dan senyawa organik
merupakan polutan yang biasa dihasilkan oleh pabrik yang akan mempercepat proses
terjadinya efek rumah kaca.
5. Pertanian
Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat
perlu diberikan pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan pestisida. Akan
tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak yang tak baik bagi
lingkungan. Pada insektisida, pestisida dan pupuk pertanian di dalamnya mengandung
amonia atau NH3 yang sangat berbahaya bagi atmosfer. Dan tidak hanya
menimbulkan pencemaran udara saja amonia tersebut juga dapat menyebabkan polusi
air. Amonia ini memiliki pengaruh tidak baik baik bagi kesehatan, salah satu penyakit
yang ditimbulkan karena amonia adalah bronkitis.

6. Kegiatan pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam
jumlah besar serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses
pertambangan mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan
pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para
pekerja tambang dan warga sekitar area pertambangan.

7. Aktifitas rumah tangga

Terdapat beberapa kegiatan rumah tangga yang dapat menyebabkan polusi


udara. Kegiatan rumah tangga pertama yang dapat menyebabkan polusi udara adalah
pembakaran sampah atau proses memasak yang masih menggunakan kayu bakar.
Kegiatan rumah tangga kedua yang dapat menyebabkan pencemaran udara proses
pengecatan rumah atau alat rumah tangga lainnya. Kandungan zat kimia pada cat
mengeluarkan bau yang menyengat serta dapat menganggu kesehatan. Selain itu,
penggunaan AC dan kulkas yang mengemisikan gas CFC akan terakumulasi di udara
dan menyebabkan pencemaran udara yang dapat berdampak terhadap kerusakan
lingkungan lainnya, seperti pemanasan global.

8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena faktor
kesengajaan maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi secara tidak
sengaja  biasa terjadi  karena kekeringan pada musim kemarau panjang. Sedangkan
kebakaran hutan yang disengaja biasanya dilakukan oleh peladang berpindah maupun
perusahaan agroindustri yang bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau
mengeluarkan banyak dana dan tenaga.
Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak
terkendali adalah polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga
berbahaya bagi kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah
– daerah tetangga bahkan hingga negara – negara tetangga.

9. Timbunan sampah
Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kehidupan kita,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar penduduk perkotaan
membuang sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA.
Sampah yang mengunung di tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi
tidak nyaman karena pencemaran udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah
organik akan membusuk dan menghasilkan bau tidak sedap karena gas metana.

10. Banyaknya illegal logging atau penebangan liar


Penebangan liar di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan
menjadi perhatian dunia. Hal ini seharusnya menjadi perhatian lebih bagi pemerintah,
dampak akibat hutan gundul tersebut menghasilkan banyak lahan-lahan kritis yang
rawan terhadap kebakaran karena tumpukan ranting maupun daun kering sisa
penebangan liar yang tidak terurus. Selain itu penebangan liar juga menyebabkan
jumlah tanaman berkurang banyak sehingga resapan polutan pun berkurang.

2.4 Dampak Pencemaran Udara


1. Menganggu kesehatan
Substansi pencemar atau polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam
tubuh kita melalui sistem pernafasan. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO,
pencemaran udara merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Pernahkah anda
batuk ketika menghirup udara yang kotor dan berdebu? Jika pernah itu merupakan
bentuk pertahanan tubuh anda dalam membuang kuman atau virus yang masuk dalam
tubuh melalui udara kotor yang anda hirup.
Namun tak jarang sistem kekebalan tubuh kita mengalamai penurunan, dan
jika pada saat itu keadaan udara penuh polusi maka tubuh akan mudah terserang
infeksi pernafasan yang serius seperti asma, bronkitis, silikosis dll. Partikulat
berukuran besar kemungkinan akan tertahan di saluran pernafasan bagian atas,
sedangakan partikulat kecil atau gas akan masuk ke saluran pernafasan bagian bawah
hingga mencapai paru – paru dan itulah yang menyebabkan tumbuhnya bibit
penyakit.
2. Terjadinya Hujam Asam
Pencemaran udara dalam jangka panjang dapat menimbulkan hujan asam,
yaitu ketika dalam air hujan mengandung tingkat keasaman atau pH dibawah 5,5.
Proses terjadinya hujan asam ini bisa terjadi ketika belerang atau sulfur dan nitrogen
bereaksi dengan oksigen diudara sehingga menghasilkan nitrogen dioksida dan
nitrogen dioksida yang kemudian bereaksi lagi dengan uap air dan membentuk asam
nitrat dan asam sulfat. Asam nitrat dan asam sulfat tersebut selanjutnya berkondensasi
membentuk awan yang akan menjadi hujan asam.
Hujan asam akan memberikan banyak efek negatif bagi kehidupan kita. Efek
negatif hujan asam tersebut adalah merusak sarana prasarana atau infrastruktur di
bumi seperti menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan seperti
menyebabkan ikan – ikan mati, menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati, dan
yang terakhir adalah menganggu pernafasan manusia.

3. Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi.  Penyebab pemanasan
global ini dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas
dari sinar matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa.
Namun karena polusi udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang
seharusnya dipantulkan ke luar angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon
dioksida, metana, sulfur dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi
tersebut menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama
semakin panas. Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan
iklim yang semakin ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan
air laut, habisnya gletser sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin
meningkat serta berpengaruh terhadap hasil pertanian.

4. Mengganggu Pertumbuhan Tanaman


Meskipun tanaman mampu mengurangi polusi udara namun kesehatan
tanaman juga bisa terganggu karena polusi udara, jadi keduanya saling
mempengaruhi. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan cemaran lingkungan tinggi
akan mudah terkena penyakit. Beberapa penyakit yang mudah menyerang tanaman
pada daerah berpolusi adalah klorosis, nekrosis dan bintik hitam.

2.5 Cara Mengurangi Tingkat Pencemaran Udara


Perlu kesadaran dari diri sendiri untuk memulai mengurangi meningkatnya
pencemaran yang terjadi di udara. Kelangsungan organisme dapat terancam jika kita
tidak bertindak untuk mengakhiri pencemaran yang telah terjadi. Adapun upaya –
upaya yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:

1. Mencari alternatif sebagai sumber energi


Penggunaan bahan bakar fosil yang semakin meningkat harus segera beralih
ke sumber energi lain. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan bakar fosil semakin
menipis dan menghasilkan senyawa yang mencemari udara. Penelitian – penelitian
mengenai energi lain untuk menggantikan bahan bakar fosil kini telah ditemukan,
seperti bioetanol yaitu yang dihasilkan dari minyak tumbuh tumbuhan, lalu tenaga
surya, dan lain sebagainya. Kini diperlukan pabrik besar agar dapat memproduksi
alternatif energi tersebut agar dapat mencukupi kebutuhan manusia dan alam.

2. Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak


Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor kini menjadi salah satu penyebab
meningkatnya polusi di wilayah padat penduduk. pasalnya penggunaan kendaraan
bermotor ini menggunakan bahan bakar minyak yang menghasilkan senyawa polutan.
dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dapat menurunkan angka polusi
udara. selain itu, mesin – mesin kendaraan bermotor yang sudah tua layaknya jangan
digunakan lagi karena akan menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna yang
menghasilkan polutan lebih berbahaya. oleh karena itu perlu diadakan uji emisi bagi
kendaraan bermotor untuk menyortir kendaraan yang lulus emisi saja yang boleh
digunakan.

3. Mengurangi penggunaan mesin pendingin


Telah diuraikan di atas bahwa mesin – mesin pendingin menggunakan
senyawa CFC yang menyebabkan kerusakan ozon. Gunakan pendingin seperlunya
saja, dan setelah itu matikan adalah salah satu upaya untuk menghemat dan
mengurangi pencemaran yang terjadi.

4. Memanfaatkan kotoran sebagai bahan bakar alami


Kotoran ternak yang mengandung gas methan dapat menyebabkan pemanasan
global. Dengan pemanfaatan gas methana yang ada di dalam kotoran tersebut menjadi
sumber bahan bakar rumah tangga cukup mengurangi angka polusi di udara.

5. Mengurangi Limbah Industri


Cara ini hanya dapat di lakukan dengan kerja sama, terutama pada bidang
pemerintahan yang mengatur tentang industri dan kelayakannya. Perlu dilakukan
pengelolaan limbah udara yang dihasilkan agar gas yang dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran udara berkurang. Semakin banyak pabrik yang sadar akan hal
ini, maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan udara bersih.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang bisa ditarik yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
2. Bahan yang mencemari udara diklasifikasikan menjadi 2, yaitu polutan primer dan
sekunder, dimana bahan pencemarnya seperti CO, CO2, NO, NO2, HC tak terbakar
dan CFC
3. Penyebab terjadinya pencemaran udara antara lain dari emisi kendaraan lalu lintas,
gas pembangkit listrik, letusan gunung api, limbah sisa pabrik, aktivitas
pertambangan, aktivitas rumah tangga, kebakaran hutan, timbunan sampah dan
illegal logging
4. Dampak dari pencemaran udara adalah mengganggu kesehatan, terjadinya hujan
asam, global warming, dan mengganggu pertumbuhan tanaman
5. Cara mengurangi tingkat pencemaran udara antara lain dengan mencari alternatif
sumber energi, mengurangi penggunaan kendaraan BBM dan mesin pendingin,
mengurangi limbah industri dan tidak merokok
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/penyebab-pencemaran-udara. Diakses pada


tanggal 14 November 2016.
http://kakakpintar.com/pengertian-penyebab-pencemaran-udara-dampak-dan-cara-
mengatasi/. Diakses pada tanggal 14 November 2016.
http://www.ebiologi.com/2015/07/pencemaran-udara-pengertian-penyebab.html.
Diakses pada tanggal 14 November 2016.
http://www.lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-sebab-dan-dampaknya/. Diakses
pada tanggal 14 November 2016.
http://www.referensibebas.com/2015/10/penyebab-polusi-udara-dampak-dan-
cara.html. Diakses pada tanggal 14 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai