PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pencemaran udara
2. Mengetahui klasifikasi bahan yang mencemari udara
3. Mengetahui penyebab terjadinya pencemaran udara
4. Mengetahui dampak pencemaran udara
5. Mengetahui cara mengurangi tingkat pencemaran udara
Chloro fluoro carbon atau CFC merupakan gas yang dapat menyebabkan
penipisan lapisan ozon. CFC biasa dihasilkan oleh peralatan rumah tangga
seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pestisida dan aerosol.
2.3 Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara
1. Lalu lintas
Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk
kegiatan sehari-hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih menggunakan
transportasi umum untuk berpergian maka kini sebagian besar orang memilih untuk
membeli kendaraan sendiri seperti mobil dan motor. Dari tahun ke tahun jumlah
kendaraan di Indonesia pun semakin meningkat sehingga menimbulkan kemacetan di
jalan raya seperti yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya. Tidak hanya
berdampak pada kemacetan namun kendaraan bermesin yang semakin banyak juga
dapat menyebabkan terjadinya peningkatan polusi udara. Kendaraan bermesin
biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk menghasilkan energi
agar kendaraan dapat beroperasi.
Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut
mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa
karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar
hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat
berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak
sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan
gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat – zat tersebut
merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi
berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya
bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka
panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.
2. Pembangkit listrik
Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu
bara, gas dan minyak untuk menghasilkan energi listrik. Seperti pada kendaraan
bermesin dalam prakteknya proses pembakaran pada pembangkit listrik terjadi secara
tidak sempurna sehingga menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan
pencemaran udara. Gas berbahaya tersebut adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida,
Carbon dioksida dan partikulat. Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan
dalam terjadinya pemanasan global.
3. Letusan gunung berapi
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi
sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam letusan gunung berapi.
Salah satunya adalah letusan gunung kelud yang terjadi pada tahun lalu. Letusan
gunung kelud tersebut merupakan salah satu letusan gunung berapi yang memberikan
dampak letusan gunung berapi menjadi pencemaran udara, banyak abu vulkanik yang
bertaburan dimana-mana. Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam
seperti timah, tembaga, seng, krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat
letusan gunung tersebut selain menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat
menganggu kesehatan pernafasan kita.
6. Kegiatan pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam
jumlah besar serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses
pertambangan mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan
pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para
pekerja tambang dan warga sekitar area pertambangan.
8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena faktor
kesengajaan maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi secara tidak
sengaja biasa terjadi karena kekeringan pada musim kemarau panjang. Sedangkan
kebakaran hutan yang disengaja biasanya dilakukan oleh peladang berpindah maupun
perusahaan agroindustri yang bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau
mengeluarkan banyak dana dan tenaga.
Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak
terkendali adalah polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga
berbahaya bagi kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah
– daerah tetangga bahkan hingga negara – negara tetangga.
9. Timbunan sampah
Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kehidupan kita,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar penduduk perkotaan
membuang sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA.
Sampah yang mengunung di tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi
tidak nyaman karena pencemaran udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah
organik akan membusuk dan menghasilkan bau tidak sedap karena gas metana.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi. Penyebab pemanasan
global ini dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas
dari sinar matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa.
Namun karena polusi udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang
seharusnya dipantulkan ke luar angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon
dioksida, metana, sulfur dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi
tersebut menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama
semakin panas. Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan
iklim yang semakin ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan
air laut, habisnya gletser sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin
meningkat serta berpengaruh terhadap hasil pertanian.
3.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang bisa ditarik yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
2. Bahan yang mencemari udara diklasifikasikan menjadi 2, yaitu polutan primer dan
sekunder, dimana bahan pencemarnya seperti CO, CO2, NO, NO2, HC tak terbakar
dan CFC
3. Penyebab terjadinya pencemaran udara antara lain dari emisi kendaraan lalu lintas,
gas pembangkit listrik, letusan gunung api, limbah sisa pabrik, aktivitas
pertambangan, aktivitas rumah tangga, kebakaran hutan, timbunan sampah dan
illegal logging
4. Dampak dari pencemaran udara adalah mengganggu kesehatan, terjadinya hujan
asam, global warming, dan mengganggu pertumbuhan tanaman
5. Cara mengurangi tingkat pencemaran udara antara lain dengan mencari alternatif
sumber energi, mengurangi penggunaan kendaraan BBM dan mesin pendingin,
mengurangi limbah industri dan tidak merokok
DAFTAR PUSTAKA