Oleh :
NAMA : TAMARA YULIANTI SIJABAT
NIM : 4163240019
DOSEN : Drs. RAPPEL SITUMORANG, M.Si.
JURUSAN FISIKA
MEDAN
2019
Kata Pengantar
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini penulis buat sebagai salah satu tugas Teknologi Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan yaitu Rekayasa Ide, yang berjudulkan yaitu Pemanfaatan Cerobong Asap Untuk
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. RAPPEL
SITUMORANG.,M.Si yang memberikan masukan dalam penulisan makalah ini dengan benar,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis yakin, bahwa makalah ini belumlah
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan yang sifatnya konstruktif demi
kesempurnaan tulisan ini. Keberhasilan dari setiap kegiatan, memang harus disertai dengan rasa
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengaruh pencemaran terhadap kehidupan dan lingkungan.
2. Mengetahui dan menganalisis dampak pencemaran udara.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian
Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurut Akhmad
(2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang
menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya. Pencemaran
udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsung maupun tidak
langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam
rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai
pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di
lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang
(outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut
berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh
mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut
merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).
Polusi udara karena sisa pembakaran kendaraan bermotor ini bisa kita lihat jelas
perbedaannya ketika berada di kota dan di desa. Penduduk desa masih banyak yang berjalan kaki
atau memanfaatkan kendaraan umum yang tidak terlalu banyak jumlah. Hal ini lah yang
menyebabkan udara desa masih bersih. Sementara itu, kota dipenuhi dengan kendaraan bermotor
di sepanjang jalan. Maka tak heran jika tingkat polusi udara di kota lebih besar dari pada di desa.
2. Kegiatan industri
Kegiatan industri sederhana sampa industri modern tak luput dari sisa prosuksi berupa
asap. Misalnya saja, industri sederhana pembuatan genteng rumah. Ketika proses pembakaran
tanah liat berlangsung maka akan menghasilkan asap pekat berwarna hitam yang sangat
mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain itu, industri modern di kota- kota besar juga
mempunyai cerobong- cerobong yang mengeluarkan asap hasil proses produksi industri tersebut.
Asap- asap tersebut akan naik ke lapisan atmosfer dan dapat menimbulkan terjadinya hujan asam
yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.
Terdapat pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai sumber tenaganya.
Pembakaran batu bara ini terjadi secara tidak sempurna sehingga mengasilkan beberapa gas yang
menyumbang polusi udara. Beberapa gas hasil pembakaran batu bara diantaranya adalah gas
karbon dioksida, gas nitrogen dan sulfur oksida. Gas- gas yang disebutkan tadi berpotensi
menjadi penyebab pemanasan global.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil dan Pembahasan Rekayasa Ide
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran
sampah iyalah dengan pembuatan cerobong asap. Cerobong asap sebenarnya sudah lama
dimanfaatkan dalam industri untuk menyaring partikel-partikel gas yang tidak di inginkan
sebelum di buang ke atmosfer. Di rumah-rumah, filter elektrostatik di gunakan untuk menyaring
debu agar tidak mengganggu pernapasan penghuninya. Gas yang akan disaring di masukkan ke
dalam tabung dengan peralatan yang dapat mengionisasi partikel gas. Partikel yang bermuatan
akan menempel pada dinding tabung yang bermuatan berlawanan dengannya.. Namun, kali ini
cerobong asap dimanfaatkan untuk pembakaran sampah dilingkungan masyarakat. Pemanfaatan
cerobong asap untuk mengurangi polusi udara ini tidak lepas dari konsep fisika yaitu penerapan
konsep elektrostatis dan hukum Bernoulli. Konsep elektrostatis digunakan untuk memisahkan
partikel-partikel koloid seperti asap dan debu yang terkandung dalam gas buangan. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi zat-zat polusi udara, di samping dapat digunakan untuk memperoleh
kembali debu berharga seperti debu arsenik oksida.Mekanisme kerja alat ini adalah sebagai
berikut. Gas buangan dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam yang telah diberi tegangan
tinggi. Ujung-ujung logam ini akan melepas elektron-elektron dengan kecepatan tinggi yang
akan mengionisasi molekul-molekul di udara. Partikel-partikel koloid dalam gas buangan akan
mengadsorbsi ion-ion ini sehinggan menjadi bermuatan positif. Partikel-partikel koloid
selanjutnya akan tertarik ke elektrode dengan muatan berlawanan dan menggumpal.
Hukum Bernoulli juga terlibat dalam persoalan ini yaitu prinsip bernoulli mengatakan
bahwa jika laju aliran udara tinggi maka tekanannya menjadi kecil, sebaliknya jika laju aliran
udara rendah, maka tekanannya besar. Ingat bahwa bagian atas cerobong berada di luar ruangan.
Ada angin yang niup di bagian atas cerobong, sehingga tekanan udara di sekitarnya lebih kecil.
Di dalam ruangan tertutup tidak ada angin yang niup, sehingga tekanan udara lebih besar.
Karenanya asap digiring ke luar lewat cerobong (udara bergerak dari tempat yang tekanan
udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah).
Skema rancangan
Berdasarkan prinsip kerja tersebut maka saya akan menerapkan cerobong asap ini untuk
mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Sumber pencemaran
dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung, emisi industri dan buangan
gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari udara. Hujan asam
menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya zat asam di tanah,
yang menyebabkan kerusakan bagi kehidupan makhluk hidup.
2. Pada cara mengurangi polusi dengan menggunakan pemanfaatan cerobong asap
Hukum Bernoulli juga terlibat dalam persoalan ini yaitu prinsip bernoulli
mengatakan bahwa jika laju aliran udara tinggi maka tekanannya menjadi kecil,
sebaliknya jika laju aliran udara rendah, maka tekanannya besar. Ingat bahwa
bagian atas cerobong berada di luar ruangan. Ada angin yang niup di bagian atas
cerobong, sehingga tekanan udara di sekitarnya lebih kecil. Di dalam ruangan
tertutup tidak ada angin yang niup, sehingga tekanan udara lebih besar.
Karenanya asap digiring ke luar lewat cerobong (udara bergerak dari tempat yang
tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah).
DAFTAR PUSTAKA
Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga University Press:
Surabaya