Anda di halaman 1dari 12

PROYEK ILMU PENDIDIKAN

“MENGEMBANGKAN KARAKTER REMAJA MELALUI


PENDIDIKAN KARAKTER”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu :
Dra. Sorta Simanjuntak,Ms

Disusun Oleh :
Adinda triana (1183111105)
Yohana hutabarat (1183111117)
Ani Br.Ginting (1183111119)
Elia Manik Br.Ginting (1183111089)
Wina Fatimah Mentel S(1183111112)

PGSD REG-E SMT 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
NOVEMBER 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dengan


pertolongan, Hidayahdan Inayah-Nya lah sehingga kelompok kami  dapat menyelesaikan
laporan Proyek ini sebagai bahan untuk memenuhi tugas kelompok pada  mata kuliah Ilmu
Pendidikan, yang dibimbing oleh ibu Dra. Sorta Simanjuntak,Ms. Saya menyadari bahwa
laporan Proyek yang telah dibuat ini masih jauh dari kata sempurna, karena masih banyak
kekurangan didalam penyusunannya.
Namun demikian, kami selaku peneliti dan pengamat telah berusaha semaksimal
mungkin dengan seluruh kemampuan yang kami miliki untuk menyelesaikan laporan Proyek
ini dengan sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan dalam menyusun laporan mini riset
selanjutnya yang kami buat dikemudian hari. Akhir kata, semoga laporan Proyek ini
bermanfaat dan dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca
umumnya dan kami penulis khususnya.

Medan, November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER LAPORAN PROYEK..............................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2Tujuan................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka.................................................................Error! Bookmark not defined.

2.2 Dukungan Data.................................................................................................................7

2.3 Informasi Awal.................................................................................................................8

2.4 Prosedur Kerja..................................................................................................................8

2.5 Hasil Kegiatan................................................................................................................11

BAB III PENUTUP............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12

3.2 Saran...............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang penuh dengan kekayaan sumber daya
alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), namun sumber daya alam yang ada belum
bisa dikelola dnegan baik bahkan sebagian diantaranya telah dikuasai oleh tangan-tangan
asing yang hanya mencari keuntungan semata. Sbagai contoh, PT Free Port di Papua. Sudah
berapa puluh tahun bumi kita dikeruk? Berapa banyak keuntungan yang kita peroleh?
Usngguh miris nasib negara ini, punya banyak kekayaan tapi tidak bisa menikmati, malah
jadi tempat pembuangan limbah dan hasilnya dibawa keluar negeri. Apakah kita akan tetap
diam? Perbaikan kualitas SDM merupakan cara yang paling efektif untuk memperbaiki
ketertinggalan bangsa ini dan bisa mengelola SDA dengan baik. Mengelalui generasi muda
Indonesia menumpukkan harapannya dan pendidikan adalah salah satu cara yang ditempuaih
untuk mewujudkan generasi muda yang siap untuk memajukan pembangunan.

Pendidikan merupakan upaya untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang
berdaya, cerdas, serta memiliki pengawasan dan keterampilan agar siap menghadapi
kehidupan dengan potensi-potensinya yang telah diasah melalui proses pendidikan.
Pendidikan mencakup proses pemberdayaan, proses pencerahan, proses pemberian motivasi
dan inspirasi serta proses mengubah perilaku dari yang tidak baik menjadi lebih baik.

Pada dasarnya pendidikan merupaka proses terencana/terorganisir dan tidak terencana.


Terencana berarti ada aturan tertentu. Misalnya ada SISDIKNAS, lembaga pendidikan yang
mengatur, bangunan sekolah serta komponennya, dsb. Tidak terencana berararti pendidikan
itu terjadi secara alamiah tanpa ada rencana. Mereka belajar dari alam dan menanggap bahwa
alam adalah buku besar yang bisa dipelajari. Mereka menemukan sesuatu yang berbeda dari
alam, kemudian mereka menggerakkan cara pandangnya dan mengambil kesimpilan.

1.2 Tujuan

4
Tujuan proyek ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Ilmu Pendidikan dan untuk
mengembangkan pemikiran saya dalam membuat suatu proyek dalam menyelesaikan suatu
masalah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kajian Pustaka

karakter adalah kumpulan tata niai yang menghasilkan suatu kepribadian yang
menampilkan ciri, atau gaya seseorang serta tingkah laku yang terbentuk dari faktor
lingkungan, pengalaman maupun pembawaan, sehingga ada dua potensi karakter, yaitu,
karakter baik dan karakter buruk. Keduanya disebut personality dan seseorang bisa dikatakan
berkarakter apabila ia memiliki karakter yang sesuai dengan kaidah. Ada beberapa unsur
yang erat kaitannya dengan pembentukan karakter, yaitu :

1. Sikap

Sikap seseorang biasanya merupakan bagian dari karakter dan mencerminkan kepribadian
orang. Pada dasarnya sikap merupakan realisasi dari hubungan antara akal, hati dan nafsu.
Orang akan menggunakan tiga hal tersebut untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
tindakan.

2. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia. Kepercayaan bahwa itu benar atau
salah atas dasar pengalaman, pengetahuanm sugesti otoritas, dsb. Jadi hak tersebut memberi
perspektif pada manusia dalam memandang kegiatan dan memberi dasar untuk mengambil
keputusan serta menentukan pilihan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Membangun
kepercayaan sangat berguna dalam menentukan keberhasilan dalam menjalin suatu
hubungan.

3. Emosi

Emosi merupakan bumbu kehidupan yang identik dengan perasaan yang kuat. Emosi
adalah gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia yang disertai dengan efeknya
pada kesadaran perilaku dan merupakan proses fisiologis. Misalnya, saat kita marah, jantung
akan berdetak lebih kencang, geram dan akan segerak muncul reaksi (perilaku). Contoh

5
perasaan lain adalah takut, sedih. bahagia, dsb. semua itu akan menimbulkan reaksi yang
mencerminkan karakter manusia.

4. Kebiasaan dan kemauan

Kebiasaan merupakan perilaku yang dilakukan secara terus menerus dan menetap pada
waktu yang lama. Kemauan mencerminkan karakter seseorang. Ada orang yang kemauannya
keras dan lemah. Orang yang kemauannya keras biaanya memiliki peluang besar untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Konsepsi diri (self Conception)

Konsepsi diri merupakan bagian dari pembangunan karakter tentang bagaimana kita
mengenal diri kita sendiri, bagaimana kita memposisikan dan menempatkan diri dalam
kehidupan. Ada dua komponen dalam konsepsi diri, yaitu aspek klognitif dan afektif. Aspek
kognitif merupakan citra diri (self image) dan aspek afektif merupakan harga diri (self
esteem). Keduanya sangat berperan dalam membangun karakter seseorang.

Demikianlah mengenai unsur-unsur yang berkaitan erat dengan karakter manusia.


Selanjutnya ada enam pilar penting karakter manusia yang dapat mengukur dan menilai
watak dan perilakunya. Enam pilar tersebut yaitu :

a. Respect (penghormatan)

Sikap hormat terhadap orang yang lebih tua atau derajatnya lebih tinggi, bisa jadi, sikap
toleransi, sopan, baik hati dan menghargai orang lainn. Jangan sampai penghormatan yang
diberikan hanya untuk tujuan tertentu tapi berikanlah dengan ikhlas karena seseorang akan di
hormati apabila ia juga menghormati orang lain.

b. Responsibility (tanggung jawab)

Tanggung jawab adalah menanggung semua akibat yang membutuhkan jawab. Hidup
adalah pilihan dan apapun yang sudah menjadi pilihannya harus berani
dipertanggungjawabkan.

c. Civic duty-citizensip (kesadaran dan sikap berwarganegara)

6
Kesadaran tiap individu untuk berupaya mewujudkan kesejahteraan publik dengan
mematuhi peraturan yang berlaku, menjaga keamanan dan ketertiban, tolong-menolong,
persamaan hak dan kewajiban, serta saling menghormati antar suku, ras dan agama.

d. Fairness (keadilan)

Keadilan bisa dikatakan sebagai pemberian perlakuan yang sama terhadap orang lain, adil
dalam memberi hak dan kewajiban. Adil harus dilakukan baik dalam pikiran atau perbuatan.
Dengarkan dan pahami apa yang orang lain rasakan dan berikan tanggapan serta adil dalam
mengambil keputusan tanpa merugikan kedua belah pihak.

e. Caring (peduli)

Peduli adalah sikap memperhatikan dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Menjalin hubungan dekat dengan masyarakat sekitar dan ada rasa empati serta dorongan
untuk berbaik hati dan melakukan suatu tindakan untuk menolong atau menyumbangkan
sesuatu.

f. Trustworthiness (kepercayaan)

Kepercayaan yang semakin hilang akan membentuk karakter manusia, ketika kepercyaan
hilang, maka ia akan berbicara kebohongan. Apabila hal itu terjadi secara terus-menerus
maka akan membentuk sebuah karakter.

2.2 Dukungan Data

Hasil penelitian kami dapatkan dengan bantuan dan dukungan siswa yang menjadi
subjek pada mini riset kami yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam penelitian kami sehingga
didapatkan data yang dibutuhkan.

2.3 Informasi Awal

Pendidikan merupakan upaya untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang
berdaya, cerdas, serta memiliki pengawasan dan keterampilan agar siap menghadapi
kehidupan dengan potensi-potensinya yang telah diasah melalui proses pendidikan.
Pendidikan mencakup proses pemberdayaan, proses pencerahan, proses pemberian motivasi
dan inspirasi serta proses mengubah perilaku dari yang tidak baik menjadi lebih baik.

7
2.4 Prosedur Kerja

beberapa upaya pendidikan yang bisa dilakukan oleh keluarga maupun guru/sekolah
untuk memperbaiki karakter remaja adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan sosialistis, ilmiah dan demokratis

Model pendidikan ini diharapkan dapat mengembalikan pentignya berbagi dan bekerja
keras. Melawan rasa pasrah dan menumbuhkan jiwa produktif. Sikap demokrasi dalam
menumbuhkan sikap menghargai orang lain, menyalurkan aspirasi dan memahami makna
kesetaraan diantara bersama.

b. Pendidikan Multikultural

Model ini penting dilaksanakan karena bangsa kita adalah bansa yang multikultural yang
berbeda suku, bangsa, ras, agama, dsb. Anak-anak harus diberi oemahaman tentang
pentingnya menjaga kerukunan, memperkenalkan pentingnya perbedaan budaya dan pendidik
harus memiliki kecerdasan multikulturasi.

c. Pembentukan karakter melalui peningkatan budaya literer (baca tulis)

Penelitian menunjukkan bahwa budaya membaca dan menulid di kalangan remaj amatlah
rendah, padahal banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh. Dengan menulis kita bisa
mengekspresikan diri dan memangun serta melatih keterampilan diri. Dengan membaca. Kita
mengetahui wawasan yang lebih luas dan memperbanyak kosa kata sebagai pintu untuk
menjelaskan dunia.

d. Pendidikan lingkungan hidup

Pendidikan ini perlu dilakukan untuk menjaga dan melestarikan alam. Remaja harus
diberi kesadaran bahwa ia merupakan bagian dari alam, apabila kita baik pada alam, maka
alampun akan baik pada kita, tapi kalau kita merusaknya, maka alampun akan marah. Harus
ada upaya untuk memasukkan agenda lingkungan hidup dalam pendidikan.

8
e. Pendidikan berprespektif kesetaraan gender

Pendidikan ini sangat bermanfaat untuk manjadikan kaum perempuan sebagai tenaga
produktif yang mampu berperan sama seperti laki-laki. Upaya yang bisa dikakukan seperti,
sekolah harus menghindari diskriminasi terhadap laki-laki dan perempuan, dalam pengajaran
tidak menggunakan soimbol-simbol yang melecehkan baik verbal maupun non-verbal.

Berbagai model pendidikan tersebut sangat bergantung pada kesadaran dari orang tua,
sekolah, pemerintah maupun pihak luar yang benar-benar ingin mendidik dan mencerdaskan
anak dari hati.

Menurut Ratba Megawangi dan Erik Erikson, pendidikan karakter perlu dilakukan sejak
usia dini, karena diusia tersebut anak lebih mudah menangkap suatu pengetahuan dan
biasanya akan terus teringat. Tahap ini merupakan tahap pembentukan karakter. Tahap kedua
adalah tahap pengembangan karakter yaitu pada masa remaja, ketiga adalah tahap
pemantapan yang terjadi pada usia dewasa dan tahap keempat, adalah tahap pembijaksanaan
yang terjadi pada masa tua. Berikut ini adalah strategi selanjutnya bagi seorang pendidik
untuk mengembangkan pendidikan karakter.

a. Menerapkan metode belajar yang melibatkan paartisipasi aktif murid.


b. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar anak bisa belajar dengan efektif dan
membangun hubungan yang supportive dengan penuh perhatian.
c. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan
dengan melibatkan aspek knowing, loving dan acting the god.
d. Model (contoh) dalam berperilaku positif. Guru harus bisa memberikan teladan (sikap
yang baik pada muridnya).

Selain itu peningkatan karakter atau akhlak yang terjadi bisa dilakukan melaluli :

1. Mushabah

Setidaknya ada 10 cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengasuh anaknya
dalam rangka mengembangkan karakter yang baik pada anak.

a. Menampilkan tugas dan kewajban orang tua sebagai agenda utama Ayah dan ibu yang
baik akan sadar untuk menempatkan agenda pembentukan karakter anak sebagai tugas
utama.

9
b. Mengevaluasi cara ortu dalam menghabiskan waktu bersama anak, setidaknya sehari
seminggu perlu direncanakan cara yang sesuai dalam melibatkan diri bersama anak,
misalnya makan bersama, belajar bersama, dsb.
c.

c.Menyiapkan diri menjadi contoh ayang baik, setiap anak perlu contoh yang baik daari
orangtuanya, karena masa ini anak lebih suka meniru/imitasi.

d. Membuka mata dan telinga terhadap apasaja yang mereka serap/alami. Orang tua harus
menjadi pengamat yang baik untuk mengoreksi berbagai pesan yang diperoleh dari media
yang digunakan.
e. Menggunakan bahasa karakter. Anak akan mengembangkan karakternya, jika orang tua
menggunakan bahasa yang jelas dan lugas dalam menyampaikan pesan, mampu
menjelaskan mana yang baik dan mana yang benar.
f. Memberikan hukuman dengan kasih sayang. Berikan hukuman yang mendidik apabika
anak melanggar rambu-rambu moral/karakter dan anak harus paham bahwa alasan
mereka memberi hukuman adalah karena mereka sayang.
g. Belajar untuk mendengarkan anak. Dengarkan apapun keluh kesah sang anak, buat dia
merasa bahwa apapun yang ia katakan itu penting. Setelah itu beri tanggapan yang
menididik.
h. Terlibat dalam keidupan sekolah anak. Selama disekolah, anak tidak hanya mengalami
hal-hal yang menyenangkan tapi juga mengalami permasalahan, kekecewaan, dsb. Orang
tua harus membantu anak dalam menyelesaikan masalah itu. Dengan teratasinya masalah,
karakter anak akan semakin kuat dan mantap.
i. Tidak mendidik karakter malalui kata-kata saja, lakukanlah suatu acara dimana anak
merasakan kehangan dan perhatian, seperti, berkibur bersama, makan bersama, dsb.
j. Menjadi teladan yang baik. Orang tua harus berupaya berperilaku baik agar dapat
dicontoh langsung oleh anak, seperti kedisiplinan, hormat, santu, dsb.

Selain keluarga yang memiliki peran penting dalam pembangunan karakter anak, peran
seluruh personalia pendidikan juga penting untuk memberikan pemahaman yang cukup dan
konsisten dalam upaya mendidik karakter anak\, yang meliputi peran kepala sekolah,
pengawas, guru dan konselor sekolah.

1. Peran kepala sekolah

10
 Mempunyai komitmen yang kuat tentang pendidikan karakter dsan membudayakan
karakter-karakter unggul di sekolahnya.
 Menjalankan peran-peran yang sesuai dengan kedudukan baik langsung maupun tidak
langsung dapat berdampak positif dalam membentuk karakter peserta didik.
1. Peran pengawas

-Menjalankan peran pembimbing dan membantu mencari pemecahan masalah yang dihadapi
sekolah.

-Dituntut untuk menguasai tugas pokok dan fungsi pembelajaran guru dan sebagai
agen/mediator pendidikan karakter.

2.Peran guru

-Terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu melakukan interaksi dengan siswa.

-Menjadi teladan yang baik bagi siswa.

-Mampu mendorong siswa aktif dalam pembelajaran

-Mampu mendorong dan membuat perubahan sehingga kepribadian, kemampuan dan


keinginan guru dapat menciptakan hubugan yang baik dengan siswanya,

-Membantu dan mengembangkan emosi dan kepekaan sosial agar siswa menjadi lebih
bertaqwa.

-Menunjukkan rasa kecintaan kepada siswa.

3.Koselor sekolah

-Layanan bersifat prefentif : Mencegah agar siswa tidak berlawanan dengan karakter yang
diharapkan.

-Layanan bersifat kutatif : Mengobati/ memperbaii perilaku siswa yang terlanjur melanggar
karakter yang diharapkan.

-Perspektif/ developmental : mengembangkan dan memelihara perilaku siiswa yang sudah


sesuai agar tetap terjaga dengan baik.

2.5 Hasil Kegiatan

11
Dari hasil proyek ini dapat diambil bahwa Setelah memperoleh pemahaman dan
pengetahuan mengenai pendidikan karakter pada remaja, diharapkan dapat merubah dan
memperbaiki karakter remaja di Indonesia saat ini, tentunya semua itu harus disertai
dengan kesadaran dari berbagai pihak agar bisa mewujudkan generasi muda Indonesia
yang berkarakter dan bisa membawa perubahan menuju indonesia yang berkemajuan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan merupakan upaya untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang
berdaya, cerdas, serta memiliki pengawasan dan keterampilan agar siap menghadapi
kehidupan dengan potensi-potensinya yang telah diasah melalui proses pendidikan.
Pendidikan mencakup proses pemberdayaan, proses pencerahan, proses pemberian motivasi
dan inspirasi serta proses mengubah perilaku dari yang tidak baik menjadi lebih baik.

3.2 Saran

Setelah memperoleh pemahaman dan pengetahuan mengenai pendidikan karakter pada


remaja, diharapkan dapat merubah dan memperbaiki karakter remaja di Indonesia saat ini,
tentunya semua itu harus disertai dengan kesadaran dari berbagai pihak agar bisa
mewujudkan generasi muda Indonesia yang berkarakter dan bisa membawa perubahan
menuju indonesia yang berkemajuan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11970104/Upaya_mengembangkan_Karakter_Remaja_Melalui_P
endidikan_Karakter

12

Anda mungkin juga menyukai