“RECALLING”
Mata Kuliah : Pembelajaran Bilingual
Dosen Pengampu : Dra. Eva Betty Simanjuntak M.Pd
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa :
1. MUHAMMAD RIPAI SIREGAR (1192111011)
2. SULIS INDRAYANI LUBIS (1191111013)
3. UMMU HAMIDAH KHAIRANI (1191111011)
4. DAMAYANTI HUTABARAT (1191111015)
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pembelajaran Bilingual.
Dan tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen
pengampu yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas makalah ini
kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kami minta maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Belajar percakapan bahasa Inggris terdapat yang namanya RECALLING
yaitu kegiatan harian di akhir pembelajaran. Anak-anak dan guru duduk
melingkar di karpet, atau duduk di kursi yang ditata sedemikian rupa agar semua
bisa saling menatap. Satu per satu, “dimoderatori” guru, anak bergiliran
menceritakan pengalamannya selama belajar hari itu. Bukan menghafal materi
pelajaran, tapi terbukti bahwa recalling merupakan sentuhan akhir yang efektif
menguatkan memori anak. Lebih dari itu, recalling memang tidak untuk
kepentingan kognitif semata, karena banyak elemen dasar belajar lain yang
dibangun dalam kegiatan itu.
B. Rumusan Masalah.
A. Apa itu RECALLING IN ENGLISH di dalam bahasa inggris ?
C. Tujuan.
A. Untuk mengetahui Apa itu RECALLING IN ENGLISH di dalam bahasa
inggris.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dari dua aturan sederhana itu, anak belajar untuk bersikap tertib, belajar
menghargai teman, belajar membuat teman nyaman, belajar antre, belajar
menerima keadaan menjadi pembicara terakhir dan lain-lain. Pada saat yang sama,
dengan mendengarkan teman-temannya berbicara, anak juga menjalani pengayaan
rekonstruksi belajar, sehingga apa yang luput dari recalling-nya sendiri, bisa ia
dapatkan dari temannya. Sehingga, selain pengayaan sudut pandang, secara tidak
sadar anak sedang menguatkan prinsip kolaborasi dalam belajar. Sikap lain yang
tumbuh dalam kegiatan recalling adalah kepercayaan diri (self-confidence).
Dengan suasana yang selalu diusahakan untuk membuat nyaman bagi setiap anak,
anak memupuk sikap percaya diri dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan.
Sekaligus, ini juga menjadi ajang untuk mengasah keterampilan berbicara secara
runtut dan sistematis.
First of all, I do my bed until it is very tidy. After that, I sweep the floor. I love to
see my room neat and clean. When I still feel sleepy, I walk around my house.
Also, I do some physical movements to stretch my body.
Then, I prepare some books based on schedule. I do not want to leave any book at
home. I wash my face, brush my teeth, then have a shower. Finally, I eat breakfast
after wearing my school uniform. Before going to school I hug my parents. I
enjoy learning time at school. I like to play with my friends too.
The school finishes at 1 p.m. After school, I change my uniform then have lunch.
I usually help parents to cook for our dinner then help to wash dishes after eating.
After watching TV for one hour, I study and do my homework. At the end, I go to
sleep at 9 p.m.
3
Enrich Your Vocabulary! (Perkaya Kosakata Anda!)
Kata „disiplin‟ sendiri berasal dari bahas Latin yaitu „discipline‟ yang artinya
latihan akan kesopanan dan kerohanian juga sebagai pengembangan kepribadian.
Sikap disiplin dapat muncul sebagai bentuk usaha kita dalam memperbaiki diri
sebagai individu yang taat akan aturan yang berlaku. Untuk lebih lengkapnya,
mari kita simak pengertian disiplin menurut para ahli berikut ini.
4
mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas
dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Sanjaya (2005: 9). Disiplin adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi
setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan
lebih mudah tercapai.
So, from some of the opinions above, it can be concluded that discipline is a sense
of obedience to values that are believed to be individual responsibility. Of course
this attitude complies with control and supervision. Jadi, dari beberapa pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin yaitu suatu rasa taat pada nilai yang
dipercaya sebagai pertanggung jawaban individu. Tentu sikap ini patuh pada
pengendalian dan pengawasan.
Fix habits;
5
Respect both parents and Divine;
Sedangkan sikap disiplin yang diterapkan pada setiap siswa dalam proses belajar
agar setiap siswa dapat bersikap baik, positif, dan bermanfaat bagi diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan.
6
Disiplin di Jalan Raya (Discipline on the Highway)
7
G. Here are four positive discipline strategies you can incorporate into
your parenting strategies (Berikut adalah empat strategi disiplin
positif yang dapat Anda masukkan ke dalam strategi pengasuhan
Anda)
1. Redirection (Pengalihan)
Young children have short attention spans, so it is not too difficult to direct
them to other activities while they are acting. If your toddler is playing with a
potentially dangerous object, introduce another toy that will catch his eye. If that
doesn't work, take him to another room or go outside to divert.
Anak kecil memiliki rentang perhatian yang pendek, jadi tidak terlalu sulit
untuk mengarahkan mereka ke aktivitas lain saat mereka sedang berakting. Jika
balita Anda sedang bermain dengan benda yang bisa berbahaya, perkenalkan
mainan lain yang akan menarik perhatiannya. Jika itu tidak berhasil, bawa dia ke
ruangan lain atau pergi ke luar untuk mengalihkan
perhatiannya. Beri tahu anak yang lebih besar apa yang bisa dia lakukan, daripada
apa yang tidak bisa dia lakukan. Jadi, daripada memberi tahu dia bahwa dia tidak
bisa menonton TV lagi, katakan padanya dia bisa pergi keluar untuk bermain atau
dia bisa mengerjakan teka-teki. Tetap fokus pada hal positif dapat mengurangi
banyak pertengkaran dan perilaku menantang.
8
Puji perilaku baik anak Anda. Jika anak Anda berbagi mainan dengan
teman atau saudara kandungnya, katakan padanya betapa murah hatinya dia. Jika
anak Anda menunjukkan kebaikannya kepada orang lain, tunjukkan betapa
hebatnya pekerjaan yang dia lakukan.Ini memberinya perhatian positif atas apa
yang dia lakukan dengan benar, alih-alih memperkuat hal-hal yang dia lakukan
yang melanggar aturan. Jika anak Anda melanggar aturan, jelaskan bagaimana dia
bisa membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
9
Dan terkadang, Anda harus memilih pertempuran Anda. Ini mungkin dianggap
kurang disiplin, lebih dari sekedar metode disiplin, jadi Anda ingin menggunakan
ini dengan bijak.
Anda akan melelahkan diri (dan anak Anda) jika Anda terus-menerus
mengarahkannya atau menyuruhnya melakukan hal lain. Oleh karena itu, jika ini
adalah masalah kecil, mungkin sepadan dengan energi Anda untuk menutup mata.
Jika ada cara untuk mencegah perilaku tersebut di masa mendatang (seperti
memindahkan objek ke luar jangkauan), lakukan setelah situasi berlalu.
Tentu saja, gunakan pengabaian selektif dengan bijaksana.Akan tetapi, hal itu
dapat menciptakan suasana yang lebih santai, terutama jika Anda mendapati
rumah tangga semakin tegang.
Selain itu, jika anak Anda cenderung bertingkah untuk mendapatkan perhatian
negatif, hal itu menunjukkan bahwa Anda tidak akan selalu merespons.
Bagaimanapun, prinsip utama dari disiplin positif adalah bahwa tidak ada anak
yang buruk - hanya perilaku buruk.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran.
Sebagai calon guru dimasa depan hendaknya kita membiasakan murid atau
peserta didik untu melakukan percakapan sehari-hari dalam system pengajaran
kita dengan berbahasa inggris agar mereka terlatih dan membiasakan bahasa itu
dalam sehari-hari.Sehingga kelak mereka akan lebih mudah dalam bersaing di
dalam perkembangan zaman.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://jagad.id/pemhertian-disiplin/
http://metodesentra.com/2016/05/recalling-sentuhan-akhir-pembelajaran/
12