Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

MK.
PEND.KEWARGANEGARAAN

PRODI S1 PGSD 2019

SKOR :

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Apiek Gandamana,2018)

Nama Mahasiswa : Siti Fatimah Harahap


Nim : 1191111016
Dosen Pengampu : Drs. Syahrifuddin Harahap, M.Pd
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan Critical Book Review ini dengan judul “Pendidikan Kewarganegaraan”.
Critical Book Review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, semoga Critical Book Review ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan Critical Book Review ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kepada Bapak Dosen Pengampu, Drs. Syahrifuddin Harahap, M.Pd


2. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan

Saya menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Critical Book Review ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Rantauprapat ,24 September 2020

Penyusun
SITI FATIMAH HARAHAP
NIM: 1191111016

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR .................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan CBR ................................................................................................ 1
1.3. Manfaat CBR............................................................................................................... 1
1.4. Identitas Buku Utama .................................................................................................. 2
1.5. Identitas Buku Pembanding ........................................................................................ 2
BAB II RESUME BUKU......................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................................... 11
3.1. Buku Utama............................................................................................................... 11
3.1.1. Kelebihan dari buku utama ................................................................................ 11
3.1.2. Kekurangan dari buku utama ............................................................................. 11
3.2. Buku Pembanding ..................................................................................................... 12
3.2.1. Kelebihan ........................................................................................................... 12
3.2.2. Kekurangan ........................................................................................................ 12
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 13
4.1. Kesimppulan.............................................................................................................. 13
4.2. Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. iv

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung dalam memilih buku untuk dibaca dan dipahami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati. Misalnya karena tidak adanya bagian
penting yang dicari di satu buku yang telah dipilih sebelumnya.

Oleh karena itu, saya membuat tugas CBR ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku untuk referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

1.2.Tujuan Penulisan CBR


Tujuan dibuatnya tugas CBR ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas KKNI dari Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Pendidikan Kewarganegaraan
3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami dan mengaplikasikan Pendidikan
Kewarganegaraan
4. Menguatkan informasi yang telah ada sebelumnya mengenai pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan

1.3.Manfaat CBR
Manfaat dibuatnya tugas CBR ini adalah :

1. Mengetahui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


2. Menambah pengetahuan para pembaca
3. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku.
4. Menambah wawasan penulis.
5. Melatih penulis berpikirkritis.
6. Mengetahui materi yang ada Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

1
1.4.Identitas Buku Utama
Buku utama

Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan


Pengarang : Apiek Gandamana, S.Pd, M.Pd
ISBN : 978-602-5799-42-6
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Kota Terbit : Medan
Tahun terbit : 2018

1.5.Identitas Buku Pembanding


Buku pembanding:

Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan


Pengarang : Dr. Deny Setiawan, M.si
ISBN : 978-602-98133-7-1
Penerbit : Madenatera
Kota Terbit :Medan
Tahun terbit : 2019

2
BAB II

RESUME BUKU
II.1. Konsep Negara
Secara etimologi negara berasal dari kata staat ( Belanda dan Jerman ); state
(Inggris); etat (Perancis); Status atau Stanum ( Latin). Dari setiap kata tersebut berarti
dalam keadaan berdiri, menempatkan, atau membuat berdiri. Aristoteles (384-
522SM) merumuskan negara dalam bukunya politica yang disebut negara polis, yang
saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah terkecil.
Perkembangan selanjutnya timbul konsep “negara kerajaan” yang dipelopori
oleh Machiavelli (1469-1527) yang menyatakan bahwa negara merupakan suatu
kekuasaan dan untuk menjalankan dan untuk mempertahankan kekuasaan dibutuhkan
pimpinan yang kuat (raja). Para filsuf seperti Thomas Hobbes (1712-1778), John
Locke (1632-1704), dan J.J Rosseau (1712-1778) mengartikan negara sebagai suatu
badan atau organisasi dari perjanjian masyarakat secara bersama-sama.
Negara berbeda dengan bangsa, jika bangsa merujuk pada kelompok orang atau
persekutuan hidup, sedangkan negara merujuk oada sebuah organisasi sekelompok
orang yang beradadi dalamnya.
Di Indonesia, istilah negara berasal dari bahasa sansekerta, yaitu nagari atau
nagara yang berarti wilayah atau penguasa. Menurut Harold J. Laski, negara adalah
suatu masyarakat yang diintergasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat
memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang
merupakan bagian dari masyarakat itu.
Dari sejarawan muslim tokoh yang menjelaskan pengertian negara adalah Abu
Zayd’Abd al – Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami (Ibnu Khaldun),
negara merupakan suatu tubuh yang persis keadaannya sebagai tubuh manusia,
mempunyai sifat tabiat sendiri, mempunyai badan jasmani dan rohani, dan
mempunyai batas umur sebagai halnya manusia.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari pendapat beberapa ahli bahwa negara
adalah suatu organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk mengatur bahkan
dapat memaksa prihal yang menyangkut keoentingan orang banyak serta mempunyai
kewajiban-kewajiban untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakatnya.
II.2. Unsur-unsur Negara

3
Berdasarkan konvensi di kota Montevideo, suatu negsara harus mempunyai
unsur-unsur terbentuknya suatu negara yang dapat dibedakan menjadi unsur
konstitutif dan unsur deklaratif.
1. Unsur konstitutif
Unsur konstitutif adalah unsur pembentuk yang harus dipenuhi agar
terbentuk negara. Unsur ini terdiri atas rakyat, wilayah, dan pemerintah yang
berdaulat. Rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh satu rasa
persamaan. Wilayah merupakan daerah yang menjadi kekuasaann negara serta
menjadi tempat tinggal bagi rakyat negara.pemerintah yang berdaulat merupakan
penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan
di negara tersebut.

2. Unsur deklaratif
Unsur deklaratif adalah unsur yang sifatnya menyatakan , bukan mutlak
harus dipenuhi. Unsur ini terdiri atas undang-undang dasar atau konstitusi, tujuan
negara, dan pengakuan dari negara lain.
Tujuan negara merupakan sebuah unsur deklaratif untuk menentukan arah
penyelenggaraan negara. Undang-undang dasar atau konstitusi negara merupakan
perangkat peraturan yang menentukan kekuasaan dan tanggung jawab dari
berbagai alat kenegaraan. Pengakuan dari negara lain dalam unsur ini adalah
perbuatan bebas oleh satu negara atau lebih untuk mengakui keberadaan suatu
wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang secara politis terorganisasi.
Pengakuan ada dua jenis yaitu, de facto dan de jure. Pengakuan de facto
bersifat sementara artinya pengakuan yang diberi suatu negara tanpa melihat
bertahan atau tidaknya negara tersebut dimasa depan. Pengakuan de jure

4
Artinya negara memopunyai kekuatan fisik secara legal agar tercapai ketertiban
dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarki. Contoh sifat memaksa adalah
setiap warga negara wajib membayar pajak.
2. Sifat memonopoli
Sifat monopoli di kaitkan dengan negara maksudnya adalah suatu hak tunggal
yang dilakukan oleh negara untuk berbuat atau menguasai sesuatu untuk
kepentingan dan tujuan bersama.
3. Sifat mencakup semua
Maksudnya adalah semua peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah
untuk semua orang tanpa terkecuali. Contohnya dalam membayar pajak.
II.5. Tujuan Dan Fungsi Negara
Fungsi tujuan negara adalah menunjuk kemana negara ini akan menuju dan bagaimana
mengatur rakyatnya demi mencapai tujuan tersebut. Tujuan tanpa fungsi adalah steril,
dan fungsi tanpa tujuan adalah mustahil. Tujuan menunjuk pada ide-ide, cita-cita,
sedangkan fungsi menunjuk pada pelaksanaan dari cita-cita dalam kenyataan.
Menurut James Wilfors Garner, tujuan negara ada tiga yaitu:
1. Tujuan negara yang asli; mengutamakan kebahagiaan individu
2. Tujuan negara yang sekunder; mengutamakan kepentingan kolektif
3. Tujuan peradaban; berhasrat memajukan peradaban dan menginginkan kemajuan
negara

Berikut adalah beberapa teori tujuan negara:

1. Kekuasaan: kekuasaan merupakan alat belaka untuk mencapai tujuan negara yang
sebenarnya.m
2. Keamanan: didirikannya suatu negara adalah bertujuan untuk melindungi
rakyatnya
3. Kemerdekaan: didirikan sebuah negara dengan tujuan untuk meraih kemerdekaan
4. Kesusilaan: negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia
5. Kebahagiaan:tujuan negara untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya agar
masyarakatnya hidup bahagia
6. Keadilan: tujuan negara hanya dapat dicapai dengan keadilan
7. Kesejahteraan: negara bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umum.

6
Miriam Budiarjo mengemukakan tentang fungsi yang pasti dimiliki oleh setiap
negara:

1. Melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahteraan
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan

Jacobsen dan Lipman mengemukakan pendapatnya tentang fungsi negara sebagai


fungsi essensial, fungsi jasa dan fungsi perniagaan. Sedangkan Lioyd Vernon Ballard
mengemukakan pendapatnya bahwa fungsi negara terdiri dari 4 golongan besar yaitu,
fungsi sosial conservation, fungsi social control, fungsi social ameliotarion dan
fungsi social improvement.

II.6. Pengertian Konstitusi


Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara. Tanpa adanya konstitusi suatu
negara tidak akan terbentuk. Konstitusi berisi tentang aturan dan ketentuan. Istilah
konstitusi berasal dari bahasa Perancis yang berarti membentuk.
Konstitusi bisa dipersamakan dengan undang-undang dasar, dimana undang-undang
dasar adalah hukum yang tertulis.
Menurut Van Apeldoorn, konstitusi dan undang-undang dasar merupakan hal yang
berbeda. Konstitusi merupakan yang tertulis maupun yang tidak tertulis, sedangkan
undang-undang dasar merupakan bagian yang tertulis dari konstitusi.
Undang-undang dasar dapat dipandang sebagai lembaga atau kumpulan atas yang
menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi antara beberapa lembaga kenegaraan,
misalnya antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Menurut Winarno, konstitusi dapat diartikan luas dan sempit:
1. Dalam arti luas meliputi hukum dasar tertulis dan tidak tertulis
2. Dalam arti sempit adalah hukun dasar tertulis yaitu undang-undang dasar.

Dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa konstitusi adalah seperangkat
aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana pemerintah dijalankan.

II.7. Kedudukan Konstitusi


Konstitusi yang ada di dunia ini berbeda-beda baik dalam hal tujuan, bentuk, dan
isinya, tetapi pada umumnya mereka mempunyai kedudukan formal yang sama yaitu:

7
1. Konstitusi sebagai hukum dasar
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi

Menurut Sri Sumantri, undang-undang dasar atau konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu:
(1) adanya jaminan terhadap ham dan warga negara, (2) ditetapkan susunan
ketatanegaraan yang bersifat fundamental, dan (3) adanya pembagian dan pembatasan
tugas negara yang bersifat fundamental.

Alasan mengapa diperlukan konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


indonesia adalah untuk membatasi keuasaan pemerintah agar tidak memerintah
dengan sewenang-wenang.

II.8. Tujuan Dan Fungsi Kontitusi


Berkaitan dengan tujuan konstitusi, menurut Maurice Hauriou tujuan darikonstitusi
adalah untuk menjaga keseimbangan antara ketertiban, kekuasaan, dan kebebasan.
Menurut Jimly Assidiqie konstitusi memiliki beberapa fungsi:
1. Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan negara
2. Fungsi pengatur ubunngan kekkuasaan antara organ negara
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga negara
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
6. Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas
7. Fungsi simbollik sebagaipusat upacara
8. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat
9. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.

II.9. Sejarah Konstitusi Di Indonesia


Undang-undangdasar memegang peranan penting dalam kehidupan suatu
negara, terbukti ketika pemerintah militer jepang berjanji memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia , maka dibentuklah badan yang bernama Dokuritzu Zyunbi
Choosakai (BPUPKI). Pada sidang pertama BPUPKI menetapkandasar negara dan

8
berhasil merumuskan pancasila, sedangkan pada sidang kedua BPUPKI berhasil
membuat undang-undang dasar.setelah itu pada 22 Juni 1945 dibentuk panitia
sembilan yang berhasil memuat hukum dasar yang disebut dengan istilah Piagam
Jakarta.
Pada 14 Juli 1945 teks pernyataan Indonesia merdea dan teks pembukaan UUD
1945di terima oleh sidang. Setelah itu BPUPKI melaporkan hasil sidang nya terhadap
jepang serta mengusulkan suatu badan baru yang disebut Dokuritzu Zyunbi Inkai
(PPKI), yang memngatur perpindahan kekuasaan dari pemerintahan Jepang ke
Indonesia.
Menurut rencana, Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada iIndonesia
pada 24 Agustus 1945, tetapi sebelum tiba hari H jepang menyatakan kapitulasi
kepada sekutu tanpa syarat. Dalam 3 hari yang menentukan timbul konflik antara
Soekarno-Hatta dengan kelompok pemuda dalam masalah pengambilan keputusan.
Pada 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta dibawa ara pemuda ke Rengasdengklok.
Dan pada malam harinya mereka mengadakan rapat hingga dicapai sebuah
kesepakatan bahwa kemerdekaan diumumkan dirumah kediaman Bung Karno pada
17 Agustus 1945.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia bagian timur keberatan pada kalimat
pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “ ketuhanan, dengan menjalankan syariat-
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Dengan demikian tujuh kata dalam
pembukaan UUD 1945 tersebut dihilangkan . setelah BPUPKI melaksanakan
tugasnya , dibentuklah PPKI . sehingga konstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945
yang untuk pertama kali disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).

II.10. Amandemen Atau Perubahan UUD NRI 1945


Amandemen dalam bahasa inggris “amandement” yang artinya perubahan.
Mengamandemen artinya mengubah atau mengadakan perubahan yang mana menjadi
hak parlemen untuk mengubah atau mengusukjan oerubahan rancangan UUD. Dalam
hal amandemen konstitusi,perubahan yang dilaukan merupakan abbendum atau
9
sisipan dari konstitusi yang asli. Kaitannya dengan masalah mengaa kita perlu
melakukan amandemen UUD 1945 adalah karena kehidupan manusia yang senantiasa
beruubah, baik pemikiran, kebutuhan hidup dan kemampuan diri. Maka konstitusi
harus menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia.
Menurut B. Arif, dilakukannya perubahan UUD 1945 karena: pertama, UUD
1945 membentuk struktur kenegaraan yang bertumpu pada kekuasaan tertinggi.
Kedua, UUD 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada pemegang
kekuasaaan eksekutif. Ketiga, UUD 1945 memngandung pasal-pasal yang
terlaluluwes sehingga dapat menimbulkan lebih dari satu tafsiran. Keempat, UUD
1945 terlalu banyak emmberikan kewenangan kepada kekuasaan presiden untuk
mengatur hal penitng dengan undang-undang. Kelima, rumusan UUD 1945 tentang
semangta penyelenggaraan bnegara belum cukup didukung ketentuan konstitusi yang
emmuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis, supremasi hukum,
pemberdayaan rakyat, penghormatan hak asasi manusia,dan otonomi daerah. Tentu
perubahan UUD1945 ini membawa kemajuan.
Contohnya adalah, dulu kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR,
tetapisekarang ekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

10
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Buku Utama
3.1.1.Kelebihan dari buku utama
Buku utama memiliki penampilan depan (sampul) yang cukup menggambarkan
tentang apa itu pendidikan kewarganegaraan. Didasari dengan bendera merah putih
Indonesia membuat buku ini cukup menarik perhatian. Terlebih lagi, buku ini
diterbitkan pada tahun 2019 yang membuat buku ini lebih modern dari segi ilmu
pengetahuannya. Ditambah dengan embel “untuk perguruan tinggi” meyakinkan
pembaca materi yang ada didalamya sangat cocok untuk kapasitas mahasiswa.
Keabsahan buku ini juga ditambah dengan adanya ISBN yang melekat padanya.

Berbicara tentang isi dari buku ini, terdapat materi dasar yang perlu diperhatikan
dalam memperlajari pendidikan kewarganegaraan. Mulai dari hakikat pendidikan
kewarganegaraan, negara dan konstitusi, hak asasi manusia, dan lain-lain. Pada setiap
sub judul, aka nada capaian pembelajaran, kompetensi dasar pembelajaran, indicator
pembelajaran, dan juga peta konsep yang menjelaskan secara singkat mengenai isi dari
bab tertentu. Dan pada setiap bab juga dijabarkan dengan sangat rinci mengenai materi
yang dibahas. Contohnya, intetrasi nasional yang didalamnya terdapat pengertian
integrasi nasional, pentingnya integrasi nasional, perkembangan sejarah integrasi di
Indonesia, strategi integrasi, dan intergrasi nasional Indonesia. Terdapat pula beberapa
gambar yang mendukung penjelasan atau kalimat yang sedang dibahas di bab. Kami
rasa itu semua cukup untuk memberikan gambaran tentang integrasi nasional,
khususnya di Indonesia. Adapun diskusi di pertengahan bab dan latihan yang tertera di
setiap akhir bab yang diperlukan untuk melatih pemahaman mahasiswa mengenai
materi yang dijelaskan.

3.1.2. Kekurangan dari buku utama


Kami menyayangkan bahwa buku ini merupakan buku fotocopyan, yang
berwarna hanyalah sampul bukunya. Kami memahami, mungkin ada faktor internal
atau eksternal yang tidak diketahui oleh pembaca sehingga buku ini tidak dapat di
cetak berwarna. Namun akan lebih baik jika buku ini dicetak dengan printer, bukan
di fotocopy.

11
Kemudian, kurangnya info menarik yang biasanya terletak di sebuah kotak
dipinggir kertas. Itu sangat membantu pembaca dalam menambah wawasannya.

3.2.Buku Pembanding
3.2.1.Kelebihan
Buku ini memiliki sampul yang sangat menarik, bahkan lebih menarik dari buku utama.
Perpaduan warna yang tidak terlalu cerah namun tegas membuat pembaca sangat tertarik
untuk membacanya. Pada bagian belakang sampul, terdapat biografi dari si penulis buku.
Jadi, itu bisa menjadi referensi bagi pembaca untuk mengetahui latar belakang dari si penulis
dan karya apa saja yang sudah di hasilkan olehnya. Sampul buku ini mengambil gambar
bendera merah putih dan suasana rapat sebuah parlemen. Buku ini juga dicetak pada tahun
2019, serta sudah memiliki ISBN yang menambah nilai untuk keberadaan buku ini.

Berbicara tentang isi buku ini, terdapat beberapa bab yang focus pada pendidikan.
Mulai dari hakikiat pendidikan kewaragnegaraan, dimensi dan substansi pendidikan
kewarganegaraan, paradigm baru pendidikan kewarganegaraan, serta demokrasi dan
pendidikan demokrasi. Hal ini sangat cocok untuk diajarkan kepada para mahasiswa
terutama yang berjurusan pendidikan. Hal ini dapat membantu mereka untuk memahami
tentang pendidikan di beberapa aspek dan mengajarkannya kelak jika mereka menjadi
seorang guru. Walaupun begitu, buku ini juga membahas tentang HAM, warga; negara dan
kewarganegaraan, dsb.

3.2.2. Kekurangan
Kekurangan dari buku ini sama dengan buku utama, masih berbentuk cetakan
fotocopy. Akan lebih baik jika buku ini bercetak warna. Dan juga, tidak ada soal atau
latihan yang dapat di gunakan untuk melatih pembaca. Jadi ada sisi negatif bahwa
kurang cocoknya buku ini bagi siswa.

12
BAB IV

PENUTUP
4.1.Kesimppulan
Berdasarkan hasil review yang saya lakukan tehadap kedua buku kesimpulan yang
dapat saya tarik bawasanya buku utama memiliki banyak keunggulan dari segi penyajian
materi, materi yang disajikan sangat lengakap,padat dan jelas, serta menjabarkan sebuah
materi dengan contoh-contoh yang mudah dipahami dan beberapa gambar yang
mendukung penjelasan atau kalimat yang sedang dibahas di bab tersebut, Kemudian untuk
buku pembanding inni sendiri yaitu beberapa bab yang terpfokus pada bidang Pendidikan
Kewargangeraan hanya sedikit membahas HAM dll. Kemudian utnuk kelemahan kedua
buku ini sendiri yaitumenggunakan fotocpyan tidak ada soal atau latihan yang dapat di
gunakan untuk melatih pembaca.

4.2.Saran
Saran yang dapat saya berikan adalah sebaiknya didalam buku terdapat soal-soal evaluasi
yang dapat memudahkan mahasiswa untuk mengukur sendiri tingkat pemahamannya
mengenai materi yang telah dibahas

13
DAFTAR PUSTAKA

Gandamana.Apiek,2018.Pendidikan Kewarganegaraan.Medan: Universitas Negeri


Medan.

Hurri.Ibnu, 2016.Pendidikan Kewarganegaraan.Bekasi:Nurani

iv

Anda mungkin juga menyukai