Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. IPA KELAS RENDAH

PRODI S1 PGSD 2019

SKOR :

Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran


di Sekolah Dasar
(Maryani, Ika dan Fatmawati Laila, 2015)

Nama Mahasiswa : Siti Fatimah Harahap


Nim : 1191111016
Dosen Pengampu : Nurhairani, S,Pd., M.Pd
Mata Kuliah : Pendidikan Ipa Kelas Rendah

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI


MEDAN

MARET 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan Critical Book Review ini dengan judul “Pendekatan Scientific dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar”. Critical Book Review ini saya buat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada Mata Kuliah Pendidikan IPA Kelas Rendah, semoga Critical Book
Review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan Critical Book Review ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan


2. Kepada Ibu Dosen Pengampu, Nurhairani S.Pd., M.Pd

Saya menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Critical Book Review ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 19 Maret 2020

Penyusun

SITI FATIMAH HARAHAP


NIM: 1191111016

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Rasionalisai pentingnya CBR ............................................................................................. 4
1.2.Tujuan Penulisan .................................................................................................................4
1.3.Manfaat Penulisan CBR ......................................................................................................4
1.4 Identitas Buku Utama .........................................................................................................4

BAB II RESUME BUKU........................................................................................................5


BAB III PEMBAHASAN
3. 1 Buku Utama ...................................................................................................................... 16
3.1.1 Kelebihan Buku .................................................................................................. 16
3.1.2 Kekurangan Buku .............................................................................................. 16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 17
4.2 Saran ................................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18


LAMPIRAN I COVER BUKU ............................................................................................. 19
LAMPIRAN II DAFTAR ISI BUKU ................................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung dalam memilih buku untuk dibaca dan dipahami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati. Misalnya karena tidak adanya bagian
penting yang dicari di satu buku yang telah dipilih sebelumnya.
Oleh karena itu, saya membuat tugas CBR ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku untuk referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang pembelajaran IPA

1.2 Tujuan Penulisan CBR


Tujuan dibuatnya tugas CBR ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas KKNI dari mata kuliah pendidikan IPA SD
kelas rendah
2. Untuk menambah pengetahuan tentang pembelajaran IPA
3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami dan mengaplikasikan IPA
di SD.
4. Menguatkan informasi yang telah ada sebelumnya mengenai pembelajaran IPA.

1.3 Manfaat CBR


Manfaat dibuatnya tugas CBR ini adalah :
1. Mengetahui pembelajaran IPA di SD.
2. Mengetahui pedekatan scintific dalam pembelajaran IPA di D.
3. Mengetahui contoh-contoh model pembelajaran SD.
4. Mengetahui contoh-contoh RPP

1.4 Identitas Buku Utama


1. Judul : Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
2. Pengarang : Ika Maryani, M.Pd dan Laila Fatmawati, M.Pd
3. Penerbit : CV Budi Utama
4. Kota Terbit : Yogayakarta
5. Tahun Terbit : 2015
6. Cetakan : Edisi Cet-1
7. E-ISBN : 978-602-475-344-3

4
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


BAB I (Hakekat Pendekatan Scientific)
Pendekatan Scientific diperkenalakan pertama kali dalam dunia pendidikan di Amerika
sejak akhir abad ke-19 sebagai penekeanan pada metode laboratorium formalistik yang
mengarah kepada fakta-fakta ilmiah. Pendekatan scientific ini memiliki karakteristik “doing
science” . Pendekatan yang memudahkan guru atau memperbaiki kurikulum dalam
memperbaiki prosses, pembelajaran , yaitu dengan memecah proses menjadi langkah-langkah
yang lebih teperinci dan memuat intruksi untuk peserta didik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran (Maria Varelas and Michael Ford).
A. Tujuan Pembelajaran Pendekatan Scienific
Marchin 2004 menyebutkkan tujuan pembelajaran dengan pendekatan scientific antara
lain:
1. Meningaktkan kemampuan intelek,khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik
3. Terciptanya kondisdi pembelajaran dimana peserta didikmeras bahwa belajar itu
adalah sebuah kebutuhan
4. Diperolehnya hasil beajar yang tinggi
5. Untuk melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide khususnya dalam
menulis artikel ilmiah

B. Kriteria Pemebelajran dengan Pendekatan Scientific


Dikutip dari Majid & Rochmah (2014) prosese pemebelajaran bersifat ilmiah jika
memenuho kriteria sebagai berikut:
1. Substansi atau materi pembealajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu
2. Penjelasan guru respon pesserta didik, dan interaksi edukatif guru-guru pesertas
didik terbebas dari prasangka yang sert merta,pikiran subjektif atau penalaran yang
menyimpang dari alur berfikir logis
3. Mendorong dan mengisnpirasi peserta didik untuk berfikir secara kritis,analitis,dan
tepat dalam mengindentifikasi ,memahami,memecahkan masalah dan mengaplikasi
substnsi atau materi pembelajaran
4. Mendoerong dan mengispirasi pesera didik agar mampu berikir hipotetik dalam
melihat perbedaan,kesamaanm dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi
pemebelajaran
5. Berbasis pada konsep diri,teori,fakta empris yang dapat dipetanggungjawabkan
6. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhanaa dan jelas,namun menarik
sistem penyajiannya.

5
C. Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific
Beberapa prinsip pendekatan scientific dalam kegiatan pembelajarn menurut
Lazim (2003) adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik
2. Pembelajaran membentuk student’s self conccept
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme
4. Pemebelajaran memberikan kesempatan pada pesera didik untuk
mengasimilasi dan mengkomodasi konsep,hukum,dan prinsip
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
peserta didimm
6. Pembelajaran menignktkan motivasi menagjar guru
7. Memberikan kesempatan keapda peserta didik untuk melatih kemapuan
dalm berkomunikasi
8. Adanya proses validasi terhadap konsep,hukum dan prinsip yang
dikonstruksi peserta diidk dalam struktur kognitifnya.
Dalam implementasi pendekatan scientific,guru harus menciptakan suasana
kooperatif,bukan kompetititf. Guru juga mampu meningaktkan kesadaran peserta diidk
untuk membuat rumusan haail kakjian terbuka untuk sebuah perbaikan. Selain itu, guru
harus bijaksana untuk dapat mengajurkan kepada peserta didik untuk mebgubah hasil
kerjanya jika tidak seusai dengan teori yang benar Abidin(2004)
Adapun menurut Majid & Rochma (2014) penerapan pendekatan scienific
dalam pembelajaran harus memenuhi tiga prinsip utama yaitu:
1. Belajar peserta didik aktif. Dalam hal ini termasuk based
learning,cooperative learning,dan student center learning.
2. Asessment, berarti pengukuran kemajuan belajar peserta didik yang
dibandingkan dengan terget penacapain tujuan belajar.
3. Keberagaman, mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah
mengembangkan pendekatan kearagaman. Pendekatan ini membawa
konsekuensi peserta didik unik, termasuk keunikan kompetensi
materi,intruktur,pendekatan,dan metode mengajar serta konteks.

Bab 2 ( Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific)


Proses pembelajaran dengan pendekatan scientific menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap,penegetahuan dan keterampilan. Dalam proses pembelajarab berbasis ilmiah
ranah,sikap,fokus,pada tujuan agar peseta didik “tahu mengapa”. Ranah keterampilan fokus
pada tujuan agar peserta didik”tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan fokus pada agar pesetra
didik “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah peninngkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menajadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia uang memiliki kecapakan serta
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didiak yang meliputi aspek
kompetensi sikap,keterampilan dan pengetahuan. Pendekatan scientific dalam pembelajaran
terdiri dari tahap obeservasing (mengamati), quistioning(menanya) associatimg(menalar),
experimenetingg(mencoba) dan networkring (membentk jaringan).

6
a. Mengamati
Kegiataan mengamati mengutamakan keberkmakanaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Kegiatan ini memilki keunggulan tertentu,seperi menyajikan
media objek secara nyata peserta didik senang dan merasa tertantang dan mudah
pelaksanaannya. Kegiatan mengamati dalam pembelaajran dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah sebagasi berikut:
1. Menentukan objek apa yang akan di oberservasssi
2. Membuat pedoman obervasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
3. Menentuukan secara jelas data-data apa yang perlu diobervasi
4. Menentukan dimana temat yang akan di obervasi
5. Menentukan secara jelas bagaimana obervasi akan dilakukan untuk
mengumpulakan data agar berjalan mudah dan lancar
6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil obervasi,seperti
menggunakan buku catatan, kameram tape,recorder,vidio perekam dll
Kegiatan mengamati obervasi dalam proses pembelajjaran menuntut keterlibatan peserta didik
secara langsung. Dalam kaitan ini guru harus meahamai bentuk keterlibatan peserta didik
antara lain:
a) Observaasi biasa: peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan
observasi
b) Observasi terkendali: pesserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku
atau obejek,namun pelaku atau obejek yang diamaati ditempatkan pada ruang atau
situasi dikhususnkan
c) Obervasi partisipatif: peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan objek yang
diamati.

b. Menanya
Berebda dengan penugasan yang mengingiankan tindakan nyataa, pertanyaan
dimaksudkan untuk meperoleh tanggapan verbal.
1. Fungsi bertanya
a) Membangkitkan rasa ingin tahu minat dan perhatian peserta didik
b) Mendorong dan menginsipirassi peserta didik untuk aktif belajar
c) Mendiagnosis kesulita belajar peserets didik sekaligus menayampaikan
rancangan untuk menjadi solusinya
d) Mengembangkan sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menrima
pendapaat
e) Melatih kesantunan dalam berbicara
2. Kriteria pertanyaan yang baik
a) Singkat dan jelas
b) Mengispirasi jawaban
c) Memiliki fokus
d) Bersifat probing atau divergen
e) Bersifat validatif
c. Menalar
Istilah menalar disini merupakan padanan dari associating bukan merupakan
termahan dari reasoning meski istilah ini juga bermakna bernalar atau penalaran. Istilah
asosiasi dalam pembelajaran dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan
mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasi bergam peristiwa untuk kemudian
memasukkannya meanjadi penggalan memori.

7
Aplikasi pengembanan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya
menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai
dengan tuntutan kurikulum
b. Guru tidk banyak menrapkan metode cermaah ataau menerapkan metode
kuliah
c. Bahan pembelajaran disusdun seecara bejenjang dan hierakis
d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati
e. Setiap keslahan harus segera dikoreksi dan diperbaiki
f. Perlu dilakukan pengulangan dan pelatihan
g. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku nyata atau otentik
h. Guru mencatat semua kemajuan peseta didik untuk kemungkinan
memberikan tindakan pembelajaran perbaikan
d. Mencoba
Aplikasi mencoba atau eksperimen pada mata pembelajaran IPA dimaksudkan
untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu:sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen atau mencoba
dilakukan melalui tiga tahap yaitu: persiapan,pelaksanaan dan tindak lanjut

e. Membentuk jejaring (pembelajaran kolaboratif)


Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru lebih bersifat direktfi atau
manajer belajar,sebaliknya peserta didiklah yang harus lebih aktif. Dalam siatuasi
kolaboratif itu,peserta diidk berinteraksi dengan empati,saling menghormati dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Ada empat sifat keals atau
pembelajaran kolaboratif yaitu :
a) Guru dan peserta didik saling berbagi informasi
b) Berbagi tugas dan kewenangan
c) Guru sebagai mediator

Bab 3 ( Sintaks Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific)


Sintkas pembelajaran scientifc adalah:

 Fase 1:Mengajukan pertanyaan , siswa melakukan pengammatan terhadap obejek tertentu


berdarsarkan objek tersebut sisa membuat pertanyaan yang harus dijawab dengan kegiatan
penelitian
 Fase 2:Menguji pertanyaaan, siwa mwelakukan kegiatan pengujian peertanyaan yang telah
dibuatnya. Pengujian bertujuann untuk mengetes apakah masalah yang diajukan dapat
diteliti (logis),terukur,bermanfaat,etis dan fkatual. Hasil kegiatan ini adalah rumusan
masalah yang bernar-benar layak diteliti
 Fase 3: membuat hipotesis, siswa membuat jawaban sementara ayas pertanyaan yang telah
dibuatnya, proses merumuskan hipotesis dilakukan dengan mengoptimalkan Pengetehuan
awak siswa sehingga aterjadi proses penalaran deduktif
 Fase 4:Melaksanakan penelitian/ eksperimen, siswa melakukan sernagkain kegiatan
eksperimen tersebut,siswa megumpulkan data dan mencatat data dengan baik.
 Fasae 5:Menganalisis data dan membuat simpulam , siswa menganalisis dan memberi
makna pada data hasil penelitian. Proses pemaknaan data dapat dilakukan denngan cara
membandingkn hasil analisis dengan teori yang telah ada. Selanjutnya, siswa menimpulkan
hasil penelitian dengan cara mengoptimalkan kemampuan penalaran sehingga membuat
simpulan yang dihasilkan memiliki keklogisan yang tinggi.
8
 Fase 6: mencipta dan mengkomunikasikan laporan, siswa menulis laporan hasil
penaelitian. Setelah laporan sesleasi ,siswa berlatih mengnkomunikasikan laporan tersebut
baik dalam bentuk presntasi,mampun punliksdi dimajalah didnding maupun sekolah.

Bab 4 ( Model Pembelajaran Berbasis Pendekatan Scientific)


A. Project Based Learning
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui kegiatan penelitian
untuk menyeleasaikan suatu projek pembelajaran tertentu.Boss&Kraus (2007)
mendefenisikn project based learning sebagai model pembelajaran yang menekannkan
akativitas perserta didik dalam memecahkan berbagai permaslaah yang berisifat open-
ended dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalaam mengerjakan suatu projek
tertentu.

Contoh perencanaaan pemebelajaran berbasis proyek


Satuan pendidikan :SD Ahmad Dahlan
Kelas/semester :2/1
Tema/subtema :Bermaain dilingknganku bermain dirumah teman
Alokasi waktu :5x35 menit
Pembelajaran :1
A. Kompetensi Inti
KI 1 :menerima dan menjalankan ajaran agama yang sesusai
KI 2 :memilkik perilaku jujur,displin, tanggung jawab peduli,dalam berinteraksi
dengan teman kelaurga,dan guru.
K1 3 :memahami pengetahuan faktual dengan cara memngamati dan bertanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirirnya,makluk ciptaan tuhan dan
kegiaatannya,sereta benda-benda yang dijumpainya disekolah dan rumah
K1 4 :menyajikan pengetahuan fakatual dalam bahsa yang jelas dan logis,dalam
karya yang esteetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku nka bermain dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
4.2 mengenai teks cerita dan narasi sederhanna kegiatan dan bermain di
llingkungan dengan bantuan guru atau teman dalam bahsa indoensaia lisan dan
tertulis yang dapat di isi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman
4.2 memperagakan teks ceorta narasi sederhana tentang kegiatan dan bermain
dilingkungan secara manidri daalam bahasa indonesias lisan mapun tulisaan
yang dapat diisi dengan kosakata daerah untuk membantu penyajian
PPKn
4.3 memahami arti bersatu dalam keberagaman dirumah dann sekolah
4.3 bermain peran tentang bersatu dalam keberagamandi lingkungan rumah dan
sekolah

9
Matematika
3.2 mengenal operasi perkalian dan pembagian pada bilangan asli yang hasilnya kurang
dari 100 melalui kegiatan ekspolari menggunakan benda konkret

B. Problem Based Learning


Merupakan sebuah model pembelajaaran yang menyajjikan kontektual sehiga mernasang
peserta didik untuk belajar.Menurut (Deslie,1997) dikembang untuk membnatu guru
mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah pada peserta
didik selama mereka mempelajari materi pembelajaran.

Contoh perencaaan pemebelajaran berbasih masalah


Satuan Pendiidkan :SDN Cerdas
Kelas/Semester : IV/1
Tema :Indahnya Kebersamaan (Tema 1)
Sub Tema :Bersyukur atas keberagaman (Sub Tema 3)
Pembelajaran ke :4
Aloasi waktu :5x35 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :menerima dan menjalankan ajaran agama yang sesusai
KI 2 :memilkik perilaku jujur,displin, tanggung jawab peduli,dalam berinteraksi
dengan teman kelaurga,dan guru.
K1 3 :memahami pengetahuan faktual dengan cara memngamati dan bertanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirirnya,makluk ciptaan tuhan dan
kegiaatannya,sereta benda-benda yang dijumpainya disekolah dan rumah
K1 4 :menyajikan pengetahuan fakatual dalam bahsa yang jelas dan logis,dalam
karya yang esteetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku nka bermain dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar
IPS
4.4 memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkung
alam,sosial,budaya, dan ekonomi
4.5 menceritskan manusia dalam interaksi dengan lingkungan ala,sosial,budaya dan
ekonomi

PPKn
4.5 memahami arti bersau dalam keberagaman dirumah sekolah dan masyarakat.
4.3 bekerja sama dengan teman dalam keberagman dilingkungan rumah,sekolah
dan masyarakat
Indikator
IPS: mengaplikasikan contoh interaksi manusia drengan lingkungan sosial dalam
bentuk diskusi kelompok

10
PPKn: memberikan contoh manfaat,dan hal-hal yang dapat dilakukan deengan bekerja
sama dalam bentuk peta pikiran
C. Discovery Learning
1. Konsep Discovery Learning
Proses pembelajaran yang terjadi bila peserta didik disajikan materi
pembelajaran yang masih bersifat belum tuntas atau belum lengkap sehingga
menuntut peserta didik menyikapi beberapa informasi yang diperlukan untuk materi
ajar tersebut (Yunus Abidin 2014:175)
2. Langkah-langkah Discovery Learning
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik pesereta didik
c. Memilih mata pelajaran
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar berupa contoh-contoh ilustrasi tugas dsb
untuk dipelajari pesereta didi
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks dari yang
konkret ke abstrak atau dari tahap enaktif,ikonik, sampai kesimbolik
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
3. Contoh Discovery Learning
Sekolah :SD Cerdas Terampil
Kelas/Semester : V/II
Tema/ Sub Tema :6/ Tubuh Manusia
Pembelajaran ke :2
Aloasi waktu :5x35 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :menerima dan menjalankan ajaran agama yang sesusai
KI 2 :memilkik perilaku jujur,displin, tanggung jawab peduli,dalam berinteraksi
dengan teman kelaurga,dan guru.
K1 3 :memahami pengetahuan faktual dengan cara memngamati dan bertanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirirnya,makluk ciptaan tuhan dan
kegiaatannya,sereta benda-benda yang dijumpainya disekolah dan rumah
K1 4 :menyajikan pengetahuan fakatual dalam bahsa yang jelas dan logis,dalam
karya yang esteetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku nka bermain dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Mendeksripsikan rangka manusia dan fungsinya
4.2 Membuat bagan rangka beserta fungsinyaa
C. Indikator
3.1.1 menjelaskan kegunaan rangka
4.1.1. menggambar rangka manusia
4.1.2 memberikan keterangan pada gambar mengenai bagian-bagian dan fungsi
rangka manusia

11
D. Learning Cycle
1. Konsep Learning Cycle
Learning cycle yang biasaa dikenal dengan pembelajran sikllus merupakan salah
satu model pembelajaran kontruktivisme yang berpusat pada keaktifan peserta didik
2. Langkah-Langkah Implementasi Learning Cycle
Dalam perkembangannya model pembelajaran learning cycle bertambah menjadi
lima tahap yaitu yang biasaa dikenal dengan 5E yaitu: engament,
exploration,explanation,elaboration, evaluation (Bybee:2006:8)
3. Contoh Discovery Learning
Sekolah :SD Cerdas Terampil
Kelas/Semester :IV/1
Mata Pelajaran :IPS
Materi Pelajaran :Peristiwa alam dan dampaknya terhadap kehidupan sosial
Aloasi waktu :5x35 menit

Indikator
 Menjelaskan proses terjadinya peristiwa alam berupa banjir,gempa
bumi,gunung meletus,tsunami
 Menjelaskan dampak yang diakibatkan peristiwa alam berupa banjir,gempa
bumi,gunung meletus,tsunami
 Membuat laporan percobaan yang sesuai sistematika penyusunan laporan
percobaan

Bab 5 ( Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelaran)


A. Pendahuluan
Perencanaaan pembelajaran disusun agar semua kompetensi dapat dicapai oleh peserta
didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan diwajibkan melalukam perencanaan
pembelajaran.Disinilah guru memiliki peran yang sangat penting untuk
mengembangkan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran tidak hany
menjadi tugas adminsitraitf guru,namun yang paling pokok perencanaan pembelajran
nantinya dijadikan sebgai draf pemandu dalam pembelajaran dikelas.
B. Definisi RPP
Pemendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang standr proses mendefenisikan RPP sebagai
“rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu nyang menegacu
kepada silabus untu mengaarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik daalam upaya
mencapai kompettensi dasaar
C. Prinsip Prinsip Penyusunan RPP
Menurut kementrian pendidikan dan kebudayaan direktrut pendidikan dasar dalam
panduan teknis penyusunan RPP tahun 2013, terdapat beberapa prinsip dalam
menyusun RPP antara lain:
1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ids kurikulum dan berdasarkan silabus
yang telah dikembangkan pada tingkat nasional kedalam bentuk rancangan proses
pembelajarn untuk direalisaasikan dalam pembelajaran
2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus
dengan kondisi satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik,minat,
motivasi belajar,bakat,potensi,kemajuan emosi,maupun gaya belajar
3. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik
4. RPP sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sevagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar,proses pembelajaran dalam

12
RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan
motivasi,minat,rasa ingin tahu,kretid,inspiratif, inisiatif,kemandirian,semangat
belajar,keterampilan belajar, dan kebiasaan belajar
5. RPP mengembangkan budaaya membaca dan menulis
6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca,pemahaman beragam,bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan
7. RPP memuat rancangan program pemberian penguatan,pengayaan,remedi,dan
umpan balik
8. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan kererpaduan antara KI dan
KD,mateeri pembelajaran,penialaian,dan sumber belajar,dalam satu keutuhan dan
pengalaman belajar
9. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan tekhnologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi,sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi
D. Komponen-Komponen dalam RPP
Dalam Pemendikbud Nomor 8A tahun 2013 dinayatakan bahwa RPP paling sedikit
memuat: (i) tujuan pembelajaran (ii) materi pembelajaran (iii)metode pembelajaran (iv)
sumber belajar (v) penilaian. Komponen-komponen yang harus ada dalaam RPP :
1. Identitaas sekolah yaiatu nama saatuan pendiidikan
2. Indentitas mata peljaran tema atau sub tem
3. Kelas/semseter
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
6. KI merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap,pengetahuan dan keterampilan yang harsu dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah kelas dan mata pelajaran
7. KD dan indikator pencapaian kompetensi
E. Lngkah-Langkakh Pengembangan RPP
1. Persyaratan pelaksaan proses pembelajaran
2. Pelaksaanan pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
F. Contoh RPP
Contoh RPP tematik jenjnag SD
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :SD Tunas Bangsa
Kelas/semester :IV/1
Tema/subtema :Indahnya Kebersamaan/Keragaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran :5
Alokasi waktu :5x35 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :menerima dan menjalankan ajaran agama yang sesusai
KI 2 :memilkik perilaku jujur,displin, tanggung jawab peduli,dalam
berinteraksi dengan teman kelaurga,dan guru.
K1 3 :memahami pengetahuan faktual dengan cara memngamati dan bertanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirirnya,makluk ciptaan tuhan dan

13
kegiaatannya,sereta benda-benda yang dijumpainya disekolah dan
rumah
K1 4 :menyajikan pengetahuan fakatual dalam bahsa yang jelas dan
logis,dalam karya yang esteetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat,dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku nka
bermain dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar
Bahasa indonesia
3.2 menguraikan teks intrukis tentang pemeliharaan panca indera serta penggunaan
alat teknnologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa indonesia liasn dan tulis dengan memilih kosa kata baru
4.1 menerangkan dan mempraktekkan teks/arahan petunjuk tentang pemeliharaan
alat tekhnologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa indonesia
lisan dann tulis dengan memilih dan meilah kosa kata baru
IPA
4.6 Memahami sifat-sifat bunyi melaui pengematan dan keterkaitannya dengan
indera penglihatan
4.3 Menyajikan hasil percobaan atau obervasi tentan bunnyi
Matematika
3.2 mengenal sudut sikku-siku memalui pengamatan dan mebandingkan sudut yang
berbeda
4.4 mempresenntasikan sudut lancip dan sudut tumpul dalam bangun datar

C. Indikaator Pencapaian
Bahasa Indonesia
3.2.1 mempraktekkan langkah-langkah yang terdapat pada teks percobaan
perambatan bunyi
4.1.1 menyajikan langkah-langkah percobaaan perambtan bunyi dalm bentuk
laporan sederhana
IPA
3.5.1 Menjelaskan proses perambatan bunyi
4.4.1 membandingkan hasil percobn perambatan bunyi memalui benda padat cair
dan gas
Matematika
3.2.1 memebedakan sudut lancip,tumpul dan siku-siku
3.2.2 mendesai rumah adat bermain dengan memperhatikan penggunaan
sudut lancip, tumpul, dan siku-siku dalam bangun datar
3.2.3 mempersentasikan desai rumah adat impian yang telah dibuat.

14
D. Tujuan pembelajaran
1. Setelah membaca teks percobaan ,peserta didik mampu mempratekkan langkah-
langah percobaaan perambatan bunyi
2. Setalah melakukan percobaan peserta didik mampu menyajikan laporan
percobaan sesderhsns dengan sistematis
3. Setalah emalkukan percobaan peseerta diik mam;u menjelaskan proses
perambatan bbunyi dengn kalimatny sendiri
4. Setelah melakukan percobaan peserta didik dapat mebandingkan hasil
percobaan perambatan bunyi melalui benda padat,cair,gas
5. Setelah mengamati tayangan vidio yang disajikan guru, peserrta didik mampu
membedakan sudut lancip,tumpul,siku-siku dalam bangun datar dengan benar
6. Setelah berekesplorasi dengan sudut, pesetta didik mampu medesain rumah adt
impian dengan memperhatikan penggunaan sudut lancip,tumpul,dan siku-siku
dalam bangun dtar dengan benar
7. Setelah memperhatikan contoh yang diberikan oleh furu,peserta didik mampu
mendesi gambar rumah adat impian dengn teknnik kolase
8. Setelah membuat rumah adat impian,peserta didik mampu membuat mniaiatur
rumah aadat dengan memamnfaatkan barang-barang bekas dilingkungan sekitar
9. Setelah membuat rumah adat impian peserta didik mampu
mempresentasikannya dengan percaya diri

E. Penerapan RPP dalam Pembelajaran


a. Membaaca RPP dengan cermat yang sudah disusun. Sebelum memulai proses
pembelajaran,guru hendaknya membaca secara uth dan menyeluruh setiap
langkah-langkah yang terdapat dalam RPP
b. Mengkaji setiap tahapan sususan RPP dengan teliti agar mempermudah
sistematika didalam penyajian RPP
c. Menganalisis RPP dengan tujuan melihat kekurangan.kelemahan pada konten/
konsep dalam RPP
d. Memperbaiki RPP bila terdapat kesalahan/kekurangan

15
BAB III
PEMBAHSAN
3.1 BUKU UTAMA
3.1.1 Kelebihan

Berdasarkan hasil review yang saya lakukan pada buku utama, buku ini sangat
menyajikan materi yang baik dimana proses pembelajaran pendekatan scientific
menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan, ketika kita menerakan
model pembelajaran scientific mengikuti panduan buku ini, maka kita akan dapat
menciptakan murid yang berfikir kritis dan bersikap alamiah serta mepmunyai soft skills
dan hard skill yang baik,kemudia buku ini membahas secara rinci mengenai hakikat
pemebelajaran scientific yang didalamnya memuat bagaiaman tujuan pembelajaran
scientific,kemudian langkah-langkah pembelajaran pendekatan scientific, sintaks
pemebelajaran, model pembelajaran dan penerapan pendekatan scientific. Tidak hanya
teori saja pada buku ini juga memberikan contoh-contoh implementasi pembelajaran
scientific dengan berbagai macam model dan deengan contoh-contoh rencana
pembelajaran, lalu tidak hanya itu pada buku ini juga mengulas bagaimana penialain
pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific yang dapat memudahkan pembaca
ataupun pendidik memahaminya.

Buku ini juga sangat dianjurkan untuk menjadikan pegangan guru sekolah dasar
untuk dapat mengajarkan dan menerapkan pendekatan scietific kepada siswa sekolah
dasar. Pendekatan scientifc ini sangat berguna untuk diajarkan kepada siswa karena dapat
melatih siswa berfikir ilmiah dan menjadikan siswa untuk dapat belajar secara mandiri
guru hanya menjadi fasilitator saja.

3.1.2 Kekurangan

Tampilan buku terlalu menoton sehingga ketika dibaca lama-lama dapat


membosankan,namun secara materi buku ini menyajikan materi dengan baik.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang wajib dikuasai bagi calon
pengajar untuk tingkat sekolah dasar, ilmu pengetahuan alam itu sendiri tidak dapat
diajarkan secara menoton oleh guru,karena akan membuat peserta didik susah untuk
memahaminya dan malas untuk belajar IPA itu sendiri, menurut saya untuk mengatasi
dan menghindari hal-hal seperti itu mahasiswa yang nanti akan menjadi calon pendidik
sebaiknya perlu memahami hakikat ipa itu sendiri dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil review yang saaya lakukan terhadap buku ini bahwanyasanya
pemebelajaran IPA itu sendiri lebih baik diajarkan kepada siswa dengan berbagai
metodel dan model pembelajaran, salah satunya yaitu pendekatan scientific dimana,
pendekatan ini sendiri memudahkan guur-guru untuk memecahkan suatu masalah yang
terjadi melalui pendekatan ilmiah. Selain memahami model pembelajaran guru juga
harus memahami metode menyampaikan pelajaran kepada peserta didik, tidak hanya
ini guru juga harus dapat melatih peserta didik untuk mampu berfikir kritis dan dapat
memecahkan masalahnya sendiri,tugas guru hanyalah sebagai fasilitator saja,dengan
demikian guru akan mampu membentuk peserta didik yang terbiasa berfikir secara
sistematis dan kritis sehingga dapat menciptakan peserta didik yang unggul

4.2.Saran
Rekomendasi saya, setiap pendidik dan calon pendidik hendaknya memahami
betul pembelajaran IPA di SD dan menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran agar
kegiatan pembelajaran menjadi efektif dan sesuai dengan seharusnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Maryani, Ika Fatmawati Laila. 2015. Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran di


Sekolah Dasar. Yogyakarta:CV Budi Utama.

18
LAMPIRAN I

19
LAMPIRAN II

20

Anda mungkin juga menyukai