Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REPORT

Pergaulan Yang Baik Menurut Iman Kristen

NAMA MAHASISWA : LISA SONIA HUTAJULU

NIM : 4172121026

DOSEN PENGAMPU : Pdt.BOIMIN SIRAIT,M.Mis

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN

2019

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya,sehingga mampu
menyelesaikan tugas critical book report ini. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah kami yaitu “PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN”.

CBR ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari sumber buku
sehingga dapat mempermudah pembuatan CBR ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada sumber informasi dan terkhusus kepada Bapak Pdt.BOIMIN SIRAIT,M.Mis
sebagai dosen penanggung jawab yang membantu saya dalam pembuatan cbr yang mana cbr ini
adalah bagian dari tugas mata kuliah pendidikan agama kristen.

Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam pendidikan kewarganegaraan.Saya menyadari bahwa
tugas cbr ini masih jauh dari kesempurnaan.Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan, Saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih
terbatas,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.Karena itu saya
sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas cbr ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan bagi saya khususnya,Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Medan,14 Maret 2019


Lisa Sonia Hutajulu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

A.Rasionalisasi Pentingnya CBR.................................................................................................4

B.Tujuan Penulisan CBR.............................................................................................................5

C.Manfaat CBR............................................................................................................................5

D.Identitas Buku Yang Direport...................................................................................................6

BAB II RINGKASAN ISI BUKU...................................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................21

A.Pembahasan Isi Buku.............................................................................................................21

B.Kelebihan Dan Kekurangan Buku..........................................................................................22

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................23

A.Kesimpulan............................................................................................................................23

B.Rekomendasi..........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi Pentingnya CBR

Dalam Critical Book Report ini mahasiwa dituntut untuk mengkritisi sebuah buku, dan
meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh mahasiswa yang
melakukan critical book report ini, termasuk didalamnya mengerti akan kelemahan dan
keunggulan dari buku yang akan dikritisi.
Dalam hal ini saya mengkritik buku utama “PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN” Oleh
Penulis Pdt.Dr.Sampitmo Habeahan,M.Th,M.Pd.K,D.Th dan membandingkan dengan buku
lainnya yang relevan. Adapun dalam penuntasan tugas Critical Book Report ini mahasiswa
dituntut dalam meringkas,menganalisa dan membandingkan serta memberikan kritik berupa
kelebihan dan kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada dalam buku tersebut
,sehingga dengan begitu mahasiswa akan menjadi terbiasa dalam berpikir logis dan kritis serta
tanggap terhadap hal-hal yang baru yang terdapat dalam suatu buku.penugasan Critical Book
Report ini juga merupakan bentuk pembiasaan agar mahasiswa terampil dalam menciptakan ide-
ide kreatif dan berpikir secara analitis sehingga pada saat pembuatan tugas-tugas yang sama
mahasiswa pun menjadi terbiasa serta semakin mahir dalam penyempurnaan tugas
tersebut.Pembuatan tugas Critical Book Report ini juga melatih,menambah,serta menguatkan
pemahaman mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu karya berdasarkan data yang
factual sehingga dengan begitu tercipta lah mahasiswa-mahasiswa yang berkarakter logis serta
analisis sehingga dengan bertambahnya era yang semakin maju yang seperti kita tahu sekarang
dijaman MEA(Masyarakat Ekonomi Asean) dituntut menciptakan masyarakat yang berpikir
maju kedepan dalam hal ini generasi-generasi bangsa yang saat ini sedang mengikuti jenjang
pendidikan baik yang rendah sampai yang tinggi menjadi ujung tombak perubahan yang akan
menciptakan bangsa yang maju dan sejahtera.
.
B.Tujuan Penulisan CBR

1.Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pendidikan agama kristen


2.Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca mengenai pergaulan yang baik
menurut iman kristen yang diperlukan didalam dunia kependidikan
3.Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,menganalisa dan membandingkan
serta memberikan kritik pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada
4.Menguatkan pemahaman pembaca betapa pentingnya mempelajari pendidikan agam kristen
sebagai bentuk implementasi menjadi guru yang profesional

C.Manfaat CBR

Bagi penulis :
Penulis menjadi lebih memahami secara keseluruhan mengenai cakupan materi pergaulan
yang baik menurut iman kristen dan bentuk implementasinya didalam sistem pendidikan yang
ada berkat menuntaskan tugas Critical Book Report ini.tugas ini juga bermanfaat langsung dalam
melatih penulis dalam hal ini saya sendiri sebagai mahasiswa menjadi lebih terasah dalam
meringkas isi suatu buku,lalu membandingkannya dengan buku yang relevan setelah itu
menganalisa demi menemukan kelemahan dan kelebihan dari buku yang telah saya kritikalisasi

Bagi pembaca :
Pembaca,dalam hal ini siapapun yang membaca hasil dari tugas Critical Book Report
ini,mulai dari kalangan akademitas hingga masyarakat umum menjadi lebih paham bagaimana
pergaulan yang baik menurut iman kristen yang diterapkan didalam sistem pendidikan serta
cakupan materinya didalam setiap pembahasan yang terdapat dalam tugas ini.tugas ini juga dapat
menjadi rujukan bagaimana menyempurnakan suatu buku yang ada karena didalam tugas ini
merupakan suatu rangkuman pembahasan dari ringkasan hingga analisis kelemahan dan
kelebihan berdasarkan fakta yang ada dan perbandingan pada buku yang relevan.
D.Identitas Buku Yang Direport

Buku Utama

1. Judul : Pendidikan Agama Kristen


2 .Edisi : Cetakan Pertama
3. Pengarang : Pdt.Dr.Sampitmo Habeahan,M.Th,M.Pd.K,D.Th dkk
4. Penerbit : Pertama Mitra Sari
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2019
7. ISBN : 978-602-1516-14-0
8.Warna : Merah
Buku pembanding

1. Judul : Pendidikan Agama Kristen


2 .Edisi : Cetakan Pertama
3. Pengarang : Paristiyanti Nurwardani dkk
4. Penerbit : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2016
7.Warna : Putih
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Ringkasan Buku Utama

Bergaul Yang Baik Menurut Iman Kristen

Pendahuluan

Bergaul disini lebih diarahkan kepada seni bergaul dikalangan mahasiswa kristen atau muda-
mudi kristen.Konsep bergaul dalam iman kristen menekankan pada persekutuan anak-anak
Tuhan. Sedangkan pergaulan dengan yang tidak sekeyakinan harus dipelihara dengan baik akan
tetapi harus membuat lebih dekat dengan Tuhan. Prinsip dari mencari pasangan hidup diawali
dengan doa atau keyakinan pimpinan Tuhan. Sedangkan kriteria berpacaran harus sesama orang
yang sudah lahir baru dan akan lebih mantap lagi sudah terjun dalam pelayanan. Pernikahan
kristen tujuan utama adalah agar Tuhan dimuliakan melalui hidup keluarga yang baru terbangun.

Pergaulan sebagai Kebutuhan.

Dalam perkembangan manusia pola bergaul beranekaragam karena perubahan-perubahan pola


pergaulan anak-anak berbeda setelah memasuki remaja. Pola pergaulan remaja akan berubah
apabila sudah menjadi pemuda. Dan pola pergaulan seorang anak berubah pula setelah
menginjak pada masa dewasa. Pola pergaulan seseorang ada lima jenis. Pertama, dimensi
persamaan. Artinya kita memilih teman yang mempunyai persamaan. Kita memilih teman yang
mempunyai persamaan dalam kepribadian, nilai-nilai hidup, perilaku minat dan latar belakang.
Kedua, dimensi timbal-balik. Ketiga, dimensi kecocokan. Kita berteman karena merasa cocok
dan senang bersama dia. Keempat, dimensi struktur. Kita mencari teman yang berjarak dekat,
mudah dihubungi dan bisa langgeng. Kelima, dimensi model. Kita berteman karena kita respek
dan mengagumi kualitas kepribadiannya (Andar Ismail 1995).
Tahap perkembangan Manusia

Dalam perkembangan usia hubungan seseorang dengan yang lain juga berkembang dari bayi
sampai umur lanjut. Ada tiga kelompok usia atau periode pertama dalam hidup: masa kanak-
kanak, masa remaja, masa dewasa. Masa remaja sering ditetapkan dari 12-24 tahun. Tentulah
tiap-tiap masa manusia mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda.

Sejalan dengan berkembangnya kemampuan, kematangan dan kebutuhan, pola hubungan antar
orang berkembang dalam tujuh tahap. Adapun ketujuh tahap tersebut adalah: tahap bayi, tahap
anak kecil, tahap anak besar, tahap remaja dan pemuda, tahap dewasa muda, tahap dewasa, dan
tahap usia lanjut.

Sahabat Yang Sejati

Mengerti dan dapat menerima keberadaan seseorang itulah yang disebut dengan sahabat
sejati. Sahabat sejati juga rela berkorban tanpa pamrih. Seperti apa yang telah dilakukan oleh
Tuhan Yesus kepada manusia karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah
mengaruniakan anaknya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal.

Prinsip sebagai sahabat yang sejati ada 4 hal: menunjukkan kepedulian yang tulus kepada
sahabat, ketulusan dalam memberi yang artinya tidak ada istilah balas jasa atau pamrih, tidak
menuntut kesempurnaan dari sahabatnya dan harus memperluas jaringan atau pergaulan.

E. Siapa Sahabat Yang Sejati

Ada empat ciri-ciri persahabatan yang baik persahabatan yang baik tidak mementingkan
diri sendiri. Amsal 17:17 mengatakan bahwa seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.
Seorang sahabat yang berkata aku mengasihimu jika atau aku mengasihimu bila bukan sahabat
yang diucapkan oleh Alkitab. Sahabat sejati akan berkata aku mengasihimu. setiap waktu
Kasihku tidak bersyarat dan tidak mementingkan diri sendiri (Andar Ismail, 1995)

Persahabatan sejati bersifat teguh jika kita ingin mengetahui berapa banyak sahabat yang
kita miliki dan siapa mereka buatlah kesalahan dan lihatlah apa yang terjadi setelah kita
mengalami kesulitan. Coba lihat berapa banyak kita yang setia kepada kita persahabatan sejati itu
teguh. persahabatan sejati bersedia berkorban. kalau ingin menjadi sahabat kita harus hidup
dengan bersedia berkorban bagi orang yang menerima persahabatan kita (andar ismail, 1995).

Persahabatan sejati bersifat menyucikan amsal 27:17 berkata besi menajamkan besi
menajamkan sesamanya. persahabatan sejati membuat hidup orang kristen lebih maju,
mempertajam kecerdasan membuat kita lebih giat lagi. Orang kristen akan menjadi lebih baik
dan berguna karena persahabatan itu. Persahabatan sejati tidak akan menumpulkan kerohanian.
seorang sahabat sejati adalah orang yang cukup peduli sehingga ia akan menegur kita bila kita
salah.

Sumber Alkitab Tentang Pergaulan

a. 1 Korintus 5:9-11

Bergaul dengan orang yang tepat itulah yang dikehendaki Rasul Paulus kepada Jemaat di
Korintus. Rasul Paulus menasehati: janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan
kebiasaan yang baik. alasannya adalah pergaulan yang buruk akan merusak pribadi kita.

Dengan siapa bergaul atau membangun hubungan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
kehidupan rohani orang Kristen. Bersekutu atau bersahabat dengan orang-orang yang rohani
akan turut mempercepat kita menuju kepada kedewasaan iman dan membawa kita kepada
kemenangan. sebaliknya bila lebih banyak menghabiskan waktu berhubungan dengan orang-
orang tidak rohani akan tersesat semakin jauh dari Tuhan dan akan terjun bebas menuju
kekalahan. Itulah sebabnya Alkitab memberikan penjelasan tentang pentingnya membina
hubungan dengan orang yang tepat bagi kita.

b. Amsal 18:24

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan tapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada
seorang saudara inilah yang terjadi di tengah-tengah pergaulan manusia tidak semuanya
persahabatan membuahkan hal-hal yang positif bahkan sering menjerumuskan
Seorang sahabat sejati akan terlihat jelas disaat kesukaran,maka dari pada itu orang Kristen
harus bijak dalam memilih sahabat untuk bergaul. Mungkin banyak cerita yang menunjukkan
bahwa ada beberapa teman kita yang berteman dengan kita karena kekayaan yang kita punya. hal
ini adalah kenyataan yang dihadapi oleh orang-orang Kristen pada saat ini dan Alkitab juga
mencatat seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam
kesukaran (Amsal 17:17). Oleh karena itu sebagai orang Kristen mau tidak mau harus bergaul
dengan orang yang seiman.

c. 1 korintus 10:23

Segala sesuatu diperbolehkan benar tetapi bukan segala sesuatu berguna segala sesuatu
diperbolehkan benar tetapi bukan segala sesuatu membangun

Rasul Paulus menuliskan surat ini kepada Jemaat di Korintus untuk mengatur mereka
supaya mereka tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang telah dilakukan bangsa Israel.
Kebebasan yang mereka miliki dalam memilih dan bagaimana mereka bisa mengambil pilihan
yang bertanggung jawab, makanya mereka perlu berhikmat dalam memilih. Namun dalam
memilih teman untuk bergaul pun demikian tidak boleh sembarangan memilih.

d. Kolose 3:23

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia (kolose 3:23)

Rasul Paulus menasehati orang Kristen untuk menganggap semua pekerjaan sebagai suatu
pilihan kepada Tuhan harus bekerja seakan-akan kristuslah majikan, dengan mengetahui bahwa
semua pekerjaan yang diperbuat untuk Tuhan dan pasti akan mendapatkan upahnya. sebagai
orang Kristen tentu dalam mengerjakan segala sesuatu harus berdasarkan takut akan Tuhan.
dalam melakukan sesuatu untuk orang lain pun demikian jangan melakukannya demi
mendapatkan imbalan tetapi lakukanlah seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia. demikian
pula jikalau kita melakukan sesuatu untuk orang-orang yang bergaul dengan kita, tidak boleh
hitung-hitungan.
e. 1 korintus 10:31

Aku menjawab jika engkau makan atau jika engkau minum atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Allah

Sasaran utama dari kehidupan orang Kristen adalah menyenangkan hati Allah dan
menjunjung tinggi kemudian Allah. makanya dalam bergaul pun seseorang harus melihat dan
menilai Apakah orang yang dipilih untuk bergaul orang yang takut akan tuhan atau tidak. karena
kalau tidak berarti tidak menyenangkan hati Allah. karena tujuan utama kehidupan orang Kristen
adalah menyenangkan hati Allah.

f. Mazmur 1:1-6

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut Jalan orang fasik, yang tidak berdiri di
jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang
kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti
pohon, yang ditanam ditepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang
tidak layu daunnya apa saja yang diperbuatnya berhasil. bukan demikian orang fasik: mereka
seperti sekam yang ditiup angin. sebab itu orang pasti tidak akan tahan dalam penghakiman,
begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal Jalan orang
benar tetapi Jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Masing-masing memiliki akibat sendiri-sendiri. Orang kristen memilih teman untuk bergaul
jangan salah memilih karena itu yang menentukan untuk kedepan.

g. Amsal 17:17

Hubungan persahabatan begitu berarti dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
hidup seseorang orang Kristen memang harus terbuka untuk menjalin hubungan dengan
sebanyak-banyaknya orang. Tetapi untuk menjadi sahabat yang dekat dengan kita harus memilih
yang tepat, yang bisa membangun hidup kita. Sebab kalau tidak maka kita akan terpengaruh
dengan kebiasaan-kebiasaan buruk nya.
Pergaulan Muda-Mudi

1. Menjadi Pribadi Yang Menarik Dan Menyenangkan

Sikap manusia tentulah membangunkan untuk diterima dan dihargai oleh orang lain. Juga
tidak menginginkan dipandang oleh orang lain dengan sebelah mata. Akan tetapi harus diketahui
bahwa pandangan orang lain terhadap seseorang akan dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Jika
pribadi seseorang menyenangkan maka orang lain akan menganggap baik. Yang menarik dan
menyenangkan tidak datang seketika akan tetap dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor yang dimaksudkan boleh jadi dari pengaruh lingkungan akan tetapi yang
dominan dipengaruhi oleh pribadi sendiri. Artinya pribadi yang menarik itu bersumber dari
karakter diri sendiri. Seseorang menjadi pribadi yang menarik jika seseorang memiliki pola pikir
yang positif, memiliki karakter yang baik secara konsisten terhadap di mana dia bergaul.

2. Meningkatkan seni bergaul

Seni bergaul adalah bagaimana cara seseorang agar disenangi oleh orang lain. hakikat
manusia ingin untuk disenangi oleh orang lain hubungan antara pribadi yang baik akan
meningkatkan nilai dan arti dari seorang. uang tersebut akan menghasilkan kepuasan bagi
mereka yang tahu seni bergaul. untuk meningkatkan seni bergaul beberapa hal yang harus
diperhatikan keterbukaan diri melihat seseorang sebagaimana Tuhan memandangnya, mengenal
individu, individu yang lain memiliki ciri-ciri khas, membangun persahabatan, memahami
mengapa seseorang bertindak demikian, menghindari sikap yang kurang menyenangkan
seseorang, memperbuat apa yang diinginkan oleh orang lain kepada kita, setiap orang
mendambakan pujian, hindari perbantahan, jangan merusak kesenangan orang lain.

3. Mendapat Sahabat Dengan Mudah

Bagaimana seharusnya untuk mendapatkan sahabat yang mudah.

 Memusatkan perhatian anda pada orang

 Menghargai orang lain

 Mengubah cara berpikir tentang orang lain


 Mencari orang yang terlantar dan sedih

4. Bersahabat Dengan Seteru

Berikut ini beberapa hal praktis yang dapat menolong agar dapat bersahabat dengan Seteru:

1. Pusatkan perhatian anda pada Bagaimana anda dapat menolong mereka. Hal yang pasti
yang mereka butuhkan adalah seorang sahabat. Salah satu kebutuhan yang mendasar dari
manusia adalah untuk bersosialisasi, yaitu bergaul dengan sesama. Bantulah musuh Anda
Dan lakukanlah itu seperti anda melakukannya Bagi Tuhan. Selanjutnya pikirkanlah
tentang Bagaimanakah Anda dapat memupuk persahabatan dan Bagaimana anda dapat
memanfaatkan persahabatan anda temukan berpikir tentang manfaat atau keuntungan yang
anda harapkan dari persahabatan anda dengan dia

2. Daftarkanlah kebaikan-kebaikan yang anda lihat dari orang yang kurang menyenangkan
hati anda.

3. Bawalah mereka yang pernah menyakiti hati anda kepada Tuhan dalam doa.

5. Membangun Persahabatan dengan non Kristen

Membangun persahabatan dengan semua orang merupakan salah satu ciri-ciri orang
Kristen yang sejati. bukan saja yang sebudaya dan satu keyakinan dengan kita yang kita gauli.
lintas budaya dan lintas agama harus dibangun persabatan.

Dibawah ini yang harus dilakukan jika anda semakin jauh dari Tuhan jika bersahabat
dengan yang tidak sekeyakinan dengan kita:

 Sahabat sejati adalah sahabat yang bersedia mendengarkan segala macam cerita dan
keluh kesah sahabatnya.

 Belajarlah menghargai segala macam perbedaan sifat sahabat anda

 Jagalah baik-baik kepercayaan yang telah diberikan oleh sahabat anda

 Jadilah sahabat yang selalu siap memberikan dukungan


 Jangan jadikan sahabat anda saingan terberat anda

 Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada sahabat saat anda melakukan sebuah
kesalahan kepadanya.

H. Mencari pasangan hidup

Mencari pasangan hidup (istri atau suami) menarik untuk diperbincangkan. Banyak orang
anggap remeh dalam mencari pasangan hidup. Untuk memcari pasangan hidup perlu digumuli
sebelum memutuskan siapa yang menjadi suami dan istrinya. Pengalaman bagi setiap orang
untuk mendapatkan jodoh masing-masing berbeda oleh karena itu pengalaman kita jangan
dipaksakan menjadi pengalaman orang lain.

Ringkasan Buku Pembanding

Cara Bergaul Yang Baik

Hubungan antarpribadi yang baik akan meningkatkan nilai dan arti dari seseorang.
Hubungan tersebut akan menghasilkan kepuasan bagi mereka yang tahu seni bergaul. Untuk
meningkatkan seni bergaul, anda perlu memperhatikan empat belas pedoman berikut ini (Selan
1991, 104-105).

 Dalam pergaulan pada setiap indvidu perlu adanya keterbukaan diri: melalui
pertimbangan menerima apa yang diberikan oleh orang lain dalam bentuk pendapat dan
pandangan. Keterbukaan mengharuskan kita berhubungan dengan orang lain tanpa
bersembunyi dibalik topeng . Keterbukaan merupakan kunci menuju persahabatan (kesler
1994, 975).

 Melihat seseorang sebagaimana Tuhan memandangnya.

 Mengenal individu lain sebagai seorang individu yang lain yang tidak sama dengan diri
kita sendiri. Mengenal individu lain berarti berusaha mengetahui sifat-sifat, sikap,
pandangan dan latar belakangnya yang telah membentuk indvidu lain itu dan yang
mendasari kepribadiannya maupun tingkah lakunya. Sering kali usaha mencari latar
belakang sebab-sebab yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan
tidak tercapai.

 Mengerti bahwa individu lain memiliki ciri khas , sifat khusus dan latar belakang masing-
masing. Adanya perbedaan ini tidak berarti bahwa perbedaan tersebut perlu diubah
dengan maksud agar orang lain dipaksa menyamakan dirinya dengan dri kita. Kita perlu
menerima individu lain dengan kekhususannya, dalam arti masih dalam batas-batas wajar
dan dapat diterima oleh umum.

 Memperhatikan orang lain dalam berbagai keadaan

 Ambillah waktu untuk bersahabat dengan dengan dia dan membiarkan dia berbicara
tentang hobinya serta problemnya, teman-temannya dan pokok-pokok yang menarik
baginya.

 Memahami faktor psikologis yang mendorong kelakuannya.

 Berusaha untuk menghindari sifat atau sikap yang kurang menyenangkan seseorang.

 Perbuatlah apa yang menurut pendapat Anda harus diperbuat orang lain kepada Anda.

 Setiap orang medambakan pujian.

 Hindarilah perbantahan. Ini bukan berarti menjadi, yes-man, melainkan bahwa anda
terlalu bijaksana untuk terseret dalam perbantahan yang sia-sia, yang tidak seorang pun
akan menang.

 Jangan merusak kesenangan orang lain.

 Bersahabatlah dengan pemuda atau pemudi yang akan membawa anda kehidup yang
baik, jangan yang jahat.

 Pupuklah rasa humor. Humor yang sehat dapat mempererat persahabatan, tetapi humor
yang kasar dapat merusak pergaulan yang baik (Fances 1993, 84).
Seorang sahabat adalah dia yang menerima kita sebagaimana adanya. Ia menyelami
kelemahan kita dan rela menolong kelemahan itu. Sekaligus ia mengagumi keunggulan kita dan
mau memetik pelajaran dari keunggulan itu. Hanya orang yang berjiwa besar bisa bersikap
bersahabat. Ia bersih dari iri dan dengki. Ia sama sekali tidak punya pikiran untuk menjegal dan
menjatuhkan kita.

Berikut ini ada beberapa hal praktis yang dapat menolong anda mendapatkan sahabat
dengan mudah:

a) Memusatkan perhatian anda pada orang lain.

b) Menghargai orang lain. Belajarlah untuk membuat orang lain berharga .

c) Mengubah cara berpikir tentang orang lain.

d) Mencari orang lain yang terlantar dan sedih. Dunia penuh dengan orang yang tidak
mempunyai teman, orang yang menderita kesakitan dan yang menjadi korban kekejian
orang lain sehingga mereka penuh dengan dendam.

B. Menjadi Sahabat Sejati

Sahabat adalah sebuah kata yang tidak asing dalam hidup manusia. Setiap orang pasti
membutuhkannya dan senantiasa berusaha mendapatkan sahabat, bahkan bila orang tersebut
telah memilikinya, ia akan senantiasa memeliharanya. Menjadi sahabat bagi orang lain dan
mempunyai seorang sahabat adalah sesuatu yang sangat berarti dan berharga dalam hidup
seseorang, karena memang sang pencipta menata manusia untuk hidup bersama dengan orang
lain.

Untuk membangun persahabatan ada tujuh prinsip berikut ini yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Perhatikan setiap orang baru disekitar anda

2. Kembangkan ekspresi yang membuat suasana ceria

3. Berlatih menyapa orang dengan nama

4. Ajukan pertanyaan yang tepat


5. Menjadi pendengar yang baik

6. Jangan congkak dan merasa lebih baik dari orang lain

7. Sopan santun dalam tingkah laku

Persahabatan yang baik berawal berawal dari perkenalan dengan orang yang memiliki
suatu persamaan dengan kita. Persahabatan jangan seluruhnya bergantung pada perasaan.
Perasaan memang penting, tetapi jengkel atau kecewa terhadap seseorang jangan sampai
merusak hubungan itu. Kita hendaknya tidak membuang atau mematikan persahabatan hanya
karena ternyata tidak semuanya menyenangkan.

Adapun ciri-ciri persahabatan yang baik adalah sebagai berikut:

 Persahabatan yang baik tidak mementingkan diri sediri

 Persahabatan sejati bersifat teguh

 Persahabatan sejati bersedia berkorban

 Persahabatan sejati bersifat menyucikan

Kita harus membangun persahabatan dengan orang-orang non-kristen juga. Ini


hendaknya tidak merupakan hubungan dengan maksud penginjilan (persahabatan demi satu
jiwa), melainkan perrsahabatan karena kita benar-benar mengasihi orang-orang tersebut.

C. Menggali Sumber Alkitab Tentang Pergaulan

Manusia adalah mahluk sosial, tidak terkecuali orang kristen. Sebab itu, sudah
seharusnya manusia itu memiliki teman atau sahabat dalam kehidupan ini. Orang yang
membenci pergaulan adalah orang yang tidak normal. Orang yang seperti itu biasanya disebut
antisosial.

Tanpa sahabat, rasanya hidup ini gersang dan sepi. Namun dalam 1 korintus
diberitahukan agar kita berhati-hati dalam pergaulan. Karena pergaulan yang buruk dapat
merusak kehidupan kita. Misalnya, kita bisa terlibat dalam seks bebas, minum minuman keras
dan memakai narkotika. Didalam Amsal 18:24 dikatakan “ada teman yang mendatangkan
kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari saudara”.

Ayat diatas bukan mengajak kita hanya bersahabat dengan orang kristen saja. Siapa saja
boleh menjadi sahabat kita. Denga kata lain pergaulan kristen bukanlah eksklusif pada orang
kristen saja. Sebaliknya, pergaulan kristen juga bukan “asal bergaul” sehingga dapat merusak
kehidupan dan kesaksian kita, melainkan harus memerhatikan prinsip bergaul yang benar.

Beberapa prinsip pergaulan yang berdasarkan kasih kristus dan yang sesuai dengan
kebenaran alkitab adalah sebagai berikut:

- Kemuliaan bagi Allah

Motif tertinggi yang patut dimiliki orang yang menyebut dirinya anak-anak Allah ialah
melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah

- Demi kebaikan orang lain

Dalam 1 korintus 10:24 dikatakan “ jangan seorang pun yang mncari keuntungannya sendiri,
tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

- Kebaikan bagi diri sendiri

Manusia memang diberi Tuhan kebebasan, tetapi harus diingat bahwa tidak semua yang boleh
dan dapat kita lakukan, berguna bagi sesama dan diri kita sendiri.

- Saling mempercayai

Sikap saling mempercayai ini akan membangun persahabatan yang baik. Sebaliknya sikap saling
mencurigai akan menghancurkan persahabatan.

- Saling menghargai

Sikap saling menghargai menghasilkan sifat suka menghormati orang lain, lebih banyak
mendengar daripada berbicara , toleransi, berani menerima pendapat orang lain dan tidak suka
memperalat orang lain.
- Saling mengasihi

Kasih yang benar adalah kasih yang berasal dari kristus. Kasih yang seperti itu terlihat dari sifat
tenggang rasa, tidak suka perhitungan dengan teman, tahan diri untuk tidak selalu membicarakan
diri sendiri, rela berkorban dan suka mengalah untuk menang.

D. Membangun Argumen Tentang Suka Dan Duka Pergaulan

Setiap orang mesti bergaul. Orang yang sama sekali tidak bergaul akan lekas mati. Oleh
para ahli Sosiologi, pergaulan disebut interaksi. Interaksi bisa bersifat luas (bergaul dengan
banyak orang) atau bersifat frekuen (sering bergaul dengan orang). Dua orang yang bersahabat
secara kental tidak bergaul secara luas tetapi frekuen, sedangkan seorang ekstrovert bergaul
secara luas tetapi hanya sebentar saja.

Suka dan duka dalam pergaulan tentu saja ada, bahkan boleh dikatakan banyak. Dalam
pergaulan anda tidak boleh terlalu acuh atau akrab sebab dalam pergaulan ada duka. Didalam
bergaul juga, kita juga sering mendapat kesukaran karena tidak semua orang mempunyai sifat
yang sama, ada yang sombong, ada yang genit, ada yang egois dan sebagainya.

E. Mendeskripsikan Tahap-Tahap Pergaulan

Pada setiap tahap dalam proses ini adalah derajat kesetiaan dan kemesraan yang patut. Pada
tahap-tahap pertama, hubungan tidak begitu mesra dan dapat dibatalkan dengan mudah. Pada
tahap akhir hubungan makin mesra dan semakin sukar untuk dibatalkan. Pria dan wanita yang
bergaul bersama perlu bersikap jujur. Misalnya, kalau kita mempunyai banyak teman yang lain
jenis kelaminnya ditahap kedua, kita jangan berkata kepada salah satu orang “ engkau yang satu-
satunya bagiku”. Kejujuran menjadikan hubungan kita lebih wajar dan memungkinkan dua orang
menentukan hubungan mereka tanpa kekecewaan yang berlebihan.
BAB III

PEMBAHASAN

A.Pembahasan Isi Buku

1.Pada buku utama, cakupan materinya cukup luas dan dijabarkan secara mendetail dan mudah
dimengerti karena sasaran topik yang dibahas langsung kepada poin dan intisarinya, berbeda
dengan buku pembanding dimana penyajian materi ringkas namun jelas.

2.Selain itu pada buku utama disajikan contoh-contoh sederhana yang mudah dimengerti seperti
pada topik “pergaulan yang baik menurut iman kristen” namun yang menjadi kelemahan buku
ini dari buku pembanding adalah tidak disajikan poin-poin kesimpulan pada akhir bab.

3. Dilihat dari gaya bahasa dan sistematika penulisan yang digunakan baik buku utama maupun
buku pembanding cukup mudah untuk dipahami walaupun pada buku pembanding banyak
terdapat istilah kata asing, namun dalam penulisannya selalu diberi penjelasan maupun artinya.

4. Ada materi pada buku utama yang saya rasa sangat penting namun tidak ada pada buku
pembanding yaitu pada buku utama dijelaskan tahap perkembangan manusia itu (hal 113),materi
ini menurut saya penting karena dalam materi pergaulan yang baik menurut iman kristen tentu
kita harus paham dulu atau mengerti tahap perkembangan manusia terlebih dahulu.

5. Kutipan pendapat para ahli atau dari sumber lain lebih banyak ditemukan pada buku
pembanding, dimana kutipan ini sangat berguna dalam mendukung gagasan penulis.

6.Yang menjadi nilai plus buku utama dibandingkan buku pembanding yaitu pada buku utama
terlebih dahulu dijabarkan pengertian dari bergaul,kemudian bagaimana konsep bergaul dalam
iman kristen, sehingga memudahkan pembaca memahami pembahasan pada topik tersebut.
B.Kelebihan Dan Kekurangan Buku

1.Dilihat dari aspek tampilan buku (Face Value) buku yang saya report dengan judul Pendidikan
Agama Kristen oleh penulis Pdt.Dr.Sampitmo Habeahan,M.Th,M.Pd.K,D.Th dkk ini cukup
menarik terlihat dari cover berwarna merah (dari depan dan belakang buku) garis-garis kuning
bercapur oranye dengan judul besar serta ilustrasi cover yang cukup menggugah pembaca untuk
melihatnya,serta ukuran buku yang tidak terlalu tebal terlihat dari jumlah halamannya sekitar 144
halaman sehingga pembaca tidak keburu untuk langsung malas dalam membaca buku ini karna
prporsi luarnya yang tidak membosankan.

2.Dari aspek layout dan tata letak,serta tata tulis,termasuk pengunaan font buku Pendidikan
Agama Kristen oleh penulis Pdt.Dr.Sampitmo Habeahan,M.Th,M.Pd.K,D.Th ini sudah sangat
bagus karena sudah memenuhi kaidah penyusunan buku,terlihat dari layout yang sudah rapi serta
tata letak yang tidak membuat pembaca kebingungan.pada penulisan setiap pembahasan didalam
buku ini juga penulis buat secara terstruktur begitu pula pemilihan font atau jenis huruf dalam
setiap kata didalam buku ini yang tidak membuat pembaca bosan.

3.Dari aspek isi buku sudah sangatlah bagus tetapi meskipun begitu tidak bisa dipungkiri dari
setiap pengerjaan tidak ada yang sempurna ,masih banyak kekurangan baik dari segi ,tata bahasa
penggunaan huruf,kalimat yang salah dan sebagainya masih kurang sempurna didalam buku ini.

4.Dari aspek tata bahasa buku Pendidikan Agama Kristen oleh penulis Pdt.Dr.Sampitmo
Habeahan,M.Th,M.Pd.K,D.Th dkk ini sudah sangat bagus karena sudah menggunakan bahasa
yang baku sesuai dengan KBBI dan kaidah EYD sehingga dengan begitu pembahasan setiap
materi didalam buku ini mudah dipahami oleh semua masyarakat dari tingkatan dan kalangan
yang berbeda-berbeda.
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Buku karangan Pdt.Dr.Sampitmo Habeahan,M.Th,M.Pd.K,D.Th dkk yang berjudul


Pendidikan Agama Kristen ini mempunyai tujuan yang bagus dan sangat membangun untuk para
pembaca. Setelah membaca buku ini maka para pembaca akan mendapat ilmu pengetahuan dan
informasi yang penting dan sangat bermanfaat bagi dirinya yang belum diketahui sebelumnya
dan buku ini juga memiliki latihan disetiap bab nya sehingga pembaca bisa mengukur sejauh
mana ini telah memahami materi yang telah ia kuasai.
Hanya saja masih ada kekurangan dalam buku ini seperti penggunaan bahasa yang
kurang tepat dan beberapa kesalahan kalimat. Begitu pula dengan peletakan tanda bacanya juga
masih banyak yang kurang tepat lagi. Buku ini juga tidak mempunyai rangkuman. Buku
karangan Pdt.Dr.Sampitmo Habeahan,M.Th,M.Pd.K,D.Th dkk yang berjudul Pendidikan Agama
Kristen memiliki keunggulan dan kelemahan dari berbagai macam segi, baik dari segi format dan
penulisan struktur buku, penggunaan bahasa, penggunaan tanda baca, kualitas isi buku dan
sebagainya. Jadi, apa yang menjadi keunggulan ini maka hendaknya di tingkatkan lagi agar
kualitas buku ini semakin peningkat dan para pembaca semakin semangat untuk membacanya
beberapa tahun kedepannya. Dan apa yang menjadi kelemahan dari buku ini hendaknya
diperbaiki agar kesempurnaan buku ini tercapai.

B.Rekomendasi

Adapun yang menjadi Rekomendasi dalam penulisan Critical Book Report (CBR) ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi reviewer : untuk hendaknya memberikan komentar dan saran maupun kritik yang
membangun guna menyempunakan pembuatan Critical Book Report (CBR) berikutnya
2.Bagi penulis : dapat sebagai rujukan untuk memperbaiki isi buku dalam pencetakan
selanjutnya, untuk memberitahukan kepada penulis apa yang menjadi kekurangan dalam buku
tersebut dan apa yang sebaiknya penulis lakukan terhadap isi buku tersebut.
3. Bagi pembaca : sebagai penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang bagaimana
pergaulan yang baik menurut iman kristen,alangkah baiknya diberikan suatu masukan yang
membangun guna penyempurnaan serta perbaikan yang harus dilakukan dimasa dewasa ini, dan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dimasa yang akan datang dalam
pembuatan Critical Book Report (CBR) yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Habeahan,S. 2019 . Pendidikan Agama Kristen . Medan : Pertama Mitra Sari


Nuwardani,P . 2016 . Pendidikan Agama Kristen . Jakarta : DirJen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemenristek Dikti

Anda mungkin juga menyukai