Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL MINI RISET

ANALISIS PERGAULAN REMAJA PADA MORALITAS PEMUDA KRISTEN


(STUDI KASUS 9 KOTA)

DISUSU OLEH :

1. Gloria Rosanna Pasaribu ( 119331026)


2. Vinka Nova T Simanjuntak ( 1193311011)
3. Oktavia Riris Napitupulu (1193411024)
4. Winanda Sipra Surya Sitinjak (1193311031)
5. Ruth Imelda Pakpahan (1193311021)
6. Naomi Febiola Purba (1193311035)
7. Ayu Ratna P. Sirumahombar (1193311017)
8. Mariana olandri simbolon (1193311028)
9. Ixcan Simanjuntak (1193311163)
10. Yesika Putri Simanullang (1193311025)
11. Albertina kalami (1195011005)
12. Mutiara Sani Tarigan (1193311023)
13. Andi putra kabergin sitepu (1193311018)
Kelas : EKSTENSI G PGSD 2019

NAMA DOSEN : MANIUR BANJARNAHOR S.PDK, M.PDK

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah laporan mini riset Agama Protestan ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.

Makalah ini dibuat digunakan untuk menyelesaikan tugas mini riset mata kuliah
pendidikan agama protestan. Dalam makalah laporan mini riset ini dijelaskan juga tentang
apa itu Pergaulan Bebas dan Pengaruh nya berdasarkan hasil pengamatan dilingkungan
sekitar.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah laporan mini riset ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah laporan hasil mini riset ini.

Medan, Desember 2020

G EKSTENSI PGSD 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Tujuan Penelitian......................................................................................................... 2
C. Manfaat Penelitian....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3

A. Pengertian Remaja....................................................................................................... 3
B. Perilaku Seks Bebas diKalangan Remaja.................................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................... 8

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................... 9

BAB V PENUTUP................................................................................................................ 16

A. Kesimpulan.................................................................................................................. 16
B. Saran............................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perilaku masyarakat Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Hal tersebut


ditunjukkan dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam berbagai aspek. Pola interaksi,
pola pergaulan, dan dinamika kehidupan masyarakat, kini cenderung mengabaikan nilai,
norma, akhlak, moral maupun budi pekerti. Sulton (2016, hal. 39) mengatakan bahwa
berbagai bentuk perubahan perilaku tersebut akan menyebabkan maraknya berbagai tindakan
a-moral di tengah-tengah masyarakat atau sering disebut demoralisasi. Sidi (2014, hal.74)
memaparkan bahwa krisis karakter adalah hilangnya nilai-nilai/norma yang seharusnya
dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari sehingga perilakunya menyimpang dari nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat. Kiuru (2008, hal. 9) menyatakan bahwa pada saat anak-
anak beranjak ke masa remaja, waktu yang dihabiskan dengan orang tua relatif menurun
dibandingkan dengan teman sebaya, dan hubungan teman sebaya menjadi lebih diprioritaskan
atau lebih dijadikan acuan daripada bimbingan dan manajemen orang yang lebih tua. Dumas
(2012, hal.922) menyatakan bahwa selama masa remaja, remaja menghabiskan banyak waktu
untuk berinteraksi dalam kelompok sebaya.

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam proses perkembangan.
Karena itu perkembangan pada masa remaja sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari
berbagai pihak, terutama dari lingkungan terdekatnya seperti kelurga. Pengaruh teman sebaya
dalam pengembangan dan pembentukan identitas dirinya tidak bisa di anggap tidak penting
karena dengan teman sebayalah biasanya remaja banyak menghabiskan waktunya untuk
saling bertukar informasi tentang dunia luarnya. Hal ini akan berpengaruh pada pemikiran
remaja dalam mengembangkan siapa dirinya dan apa yang harus dia lakukan menjadi
seseorang. Akan tetapi ada sebagian anak-anak muda sebaya baik anak-anak putri maupun
anak-anak putra dahulu dikenal dengan nama cross boys cross girls dan sekarang dikenal
dengan nama gang, mereka sering melakukan beberapa bentuk kesesatan yaitu condut
disorder atau gangguan kelakukan misalnya: mengajak teman kepada hal negatif,
menghambur-hamburkan uang seperti membeli barang-barang mewah sesuka hati mereka.
Dari uraian di atas secara konseptual teman sebaya memiliki peran yang cukup besar dalam
mempengaruhi tingkat kesadaran anak khususnya dalam hal mengatur pengeluaran keuangan.

1
Muslich (2011, hal. 35) menjelaskan bahwa terdapat sepuluh tanda jaman yang harus
diwaspadai. Tanda-tanda tersebut yaitu meningkatnya kekerasan di kalangan remaja,
penggunaan kata-kata yang buruk, pengaruh teman sebaya yang kuat dalam tindak kekerasan,
meningkatnya kegiatan merusak diri, semakin kaburnya pedoman moral, menurunnya etos
kerja, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya tanggung jawab, budaya
tidak jujur, serta adanya rasa curiga dan benci antar sesama. Kesepuluh hal tersebut banyak
terjadi di lingkungan sekolah saat ini. Sebagian besar siswa cenderung sudah kehilangan rasa
malu dan tidak mau memperbaiki diri. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti merasa perlu
mengangkat sebuah penelitian tentang masalah ini menjadi penelitian dengan judul “Analisis
Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Moralitas Pemuda Kristen (Studi Kasus 9 Kota)”.

1.2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian yaitu
sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan kondisi pergaulan remaja terhadap moralitas pemuda Kristen


di 9 kota.
1.3. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan tujuan yang dikemukakan di atas, maka manfaat
penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pemahaman mengenai


pentingnya peran remaja bagi pembentukan moralitas pemuda Kristen baik dilingkungan
tempat penelitian ataupun diluar penelitian.

2. Manfaat Praktis

Sebagai wahana menambah pengalaman dalam dunia pendidikan dan lingkungan


yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan kepada pemuda Kristen untuk memilih
kelompok remaja yang baik, serta memberikan pengetahuan kepada orang tua untuk lebih
memberikan perhatian dan pengawasan terhadap lingkungan pergaulan anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja

Masa remaja sangat berbeda dari masa sebelumnya, yaitu masa anak-anak. Pada masa
ini terjadi perubahan aspek fisiologis, emosi dan kognisi serta sosial, karena remaja tidak bisa
di anggap sebagai anak-anak lagi. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa
anak menuju masa dewasa dimana usianya berkisar antara 13-18 tahun. Pada masa ini
individu mengalamiberbagai perubahan fisik, psikisdan perubahan hormon. Perubahan yang
terjadi tidak hanya dalam diri remaja, namun terjadi pula perubahan dalam lingkungan seperti
sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman sebaya, ataupun masyarakat pada
umumnya.

Pada masa remaja tahap pencarian jati diri terkadang remaja mulai melakukan
perilaku menyimpang atau yang biasa dikenal dengan kenakalan remaja, bentuknya
bermacam-macam seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar,
mabukan- mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan
narkoba, dan seks bebas.

Pada umumnya permulaan masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang
mendahului kematangan seksual. Bersamaan dengan itu, juga dimulai proses perkembangan
psikis remaja, dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan dengan orang
tuanya.Kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup
untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan ada 3 tahap perkembangan


remaja, yakni:

a. Remaja Awal

Pada tahap ini remaja masih terheran-heran akan perubahan yang terjadi pada
tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka
mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang
secara erotis. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali
terhadap ego yang menyebabkan remaja sukar mengerti dan dimengerti oleh orang lain.

b. Remaja Madya

Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman yang mempunyai sifat-sifat yang
sama dengan dirinya, dan pada anak laki-laki cenderung untuk membebaskan diri dari
eodipus (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak).

3
c. Remaja Akhir

Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai seperti minat
yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek, egonya mencari kesempatan untuk
bersatau dengan orang lain untuk mencari pengalaman-pengalaman baru, terbentuknya
identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian
pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang
lain, tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum
(the public).

Selanjutnya, ada 6 penyesuain diri yang harus dilakukan remaja, yaitu:

a. Menerima dan mengintegrasikan pertumbuhan badannya dalam


kepribadiannya.
b. Menentukan peran dan fungsi seksualnya yang kuat dalam kebudayaan
tempatnya berada.
c. Mencapai kedewasaan dengan kemandirian, kepercayaan diri, dan
kemampuan untuk menghadapi kehidupan.
d. Mencapai posisi yang diterima oleh masyarakat.
e. Mengembangkan hati nurani, tanggung jawab, moralitas, dan nilai-nilai
yang sesuai dengan lingkungan dan kebudayaan.
f. Memecahkan masalah-masalah nyata dalam pengalaman sendiri dalam
kaitannya dengan lingkungan.

Remaja berasal dari kata latin yaitu adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional dan fisik sehingga memperjelas pemahaman tentang remaja
dan membantu dalam menghindari kekaburan menentukan masa remaja.Tingkat perubahan
dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama
awal masa remaja,ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sifat
juga berlangsung cepat. Adapun perubahan yang sama, yang hampir bersifat universal.

Pertama, meningginya emosi yang intensitasnya tergantung pada tingkat perubahan


fisik dan psikologis yang terjadi. Karena, perubahan emosi biasanya terjadi lebih cepat
selama masa awal remaja. Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan
kelompok sosial yang dipesankan. Ketiga, dengan berubahnya minat dan pola perilaku, maka
nilai-nilai juga berubah. Keempat, sebagian besar anak remaja bersikap ambivalen terhadap
perubahan, mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut
bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat untuk
mengatasi tanggung jawab tersebut. Remaja sebenarnya dalam perkembangannya
memerlukan lingkungan adaptif yang menciptakan kondisi yang nyaman untuk bertanya dan
membentuk karakter bertanggung jawab terhadap dirinya.

4
Ada kesan pada remaja, seks itu dalam arti berhubungan yaitu menyenangkan, puncak
rasa kecintaan, yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang
pula opini hubungan seks adalah sesuatau yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation).
Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong
terciptanya perilaku amoral yang merusak masa depan remaja dan kebanyakan pengetahuan
remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah.

B. Perilaku Seks Bebas di Kalangan Remaja

Perilaku diartikan sebagai aksi atau reaksi organism terhadap lingkungannya.


Sebenarnya bahwa perilaku baru dapat terjadi apabila ada sesuatau yang dibutuhkan untuk
menimbulkan reaksi, yang disebut juga dengan rangsangan. Maka rangsangan tersebut akan
menghasilkan suatau perilaku.Perilaku adalah respon individu terhadap suatau stimulus atau
suatutindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik
disadari maupun tidak disadari. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling
berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga kadang-
kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu.
Karena itu, sangat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, sebelum ia
mampu mengubah perilaku tersebut.

Berikut ini di uraikan bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO perubahan


perilaku dikelompokan menjadi 3 yaitu:

a. Perubahan Alamiah Perilaku manusia selalu berubah dimana sebagian perubahan


itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatau
perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota
masyarakat didalamnya juga akan mengalami perubahan.

b. Perubahan Rencana

Bentuk perubahan perilaku yang terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh
subyek.

c. Kesedian Untuk Berubah

Apabila terjadi suatau inovasi atau program-program pembangunan di masyarakat,


maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau
perubahan tersebut, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau
perubahan-perubahan tersebut. Hal ini di sebabkan karena setiap orang mempunyai kesedian
orang untuk berubah yang berbeda-beda.

Masalah seks pada remaja saat ini sangatlah menghawatirkan, dewasa ini
perkembangan arus informasi yang begitu pesat memudahkan para remaja untuk mengetahui
berbagai hal dan dapat diakses secara bebas di internet maupun media massa
lainnya.Keingintahuan remaja yang sangat besar. Dalam kondisi dimanateknologi informasi
dan komunikasi begitu bebas maka kesempatan remaja untuk memperoleh informasi terhadap
berbagai hal termasuk masalah seks sangatlah terbuka. Masalahnya adalah tidak semua

5
infomasi yang tersedia merupakan informasi yang benar dan tepat bagi kehidupan remaja.
Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang sangat cepat dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilai-
nilai dan gaya hidup mereka. Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat akibat dari proses
modernisasi dan globalisasi telah mengakibatkan perubahan pola kehidupan, etika dan nilai-
nilai moral khususnya hubungan perilaku seksual.

Bagi masyarakat masalah seks remaja sekarang ini merupakan masalah sosial karena
perilaku tersebut sudah melanggar norma dan peratauran-peratauran yang ada, yang disebut
sebagai masalah sosial ialah:

1.Semua bentuk tingkah laku yang melanggar atau memperkosa adat-istiadat masyarakat.

2.Situasi sosial yang dianggap oleh sebagian besar dari warga masyarakat sebagai
menganggu, tidak dikehendaki, berbahaya dan merugikan orang banyak.

3.Fenomena Perkawinan Usia Remaja

Perkawinan adalah salah satu lembaga yang amat penting bagi manusia.Suatu perkawinan
dianggap sah apabila dilakukan menurut hukum perkawinan masing-masing agama dan
kepercayaan serta tercatat oleh lembaga yang berwenang menurut perundang-undangan yang
berlaku. Perkawinan merupakan salah satu bentuk ibadah yang perlu dijaga oleh kedua belah
pihak baik suami maupun istri. Perkawinan disini bertujuan untuk membentuk keluarga yang
bahagia sejahtera dan kekal untuk selama-lamanya seperti yang sudah tertera pada pengertian
perkawinan itu sendiri didalam undang-undang perkawinan.

4.Fenomena Hamil di Luar Nikah

Hamil di luar nikah merupakan suatu pertumbuhan hasil konsepsi dari pembuahan sel
sperma dengan ovum di dalam cavum uteri ( rahim) sebelum adanya perjanjian (akad) yang
menjadikan halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang laki-laki dan seorang
wanita. Hamil di luar nikah adalah suatau perilaku seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan
wanita yang belum memiliki ikatan pernikahan. Kehamilan sebelum memiliki ikatan
dikategorikan seks bebas atau perzinaan. Akibat dari melakukan perzinaan dalam kehidupan
masyarakat adalah sanksi sosial berupa sindiran, dijauhi masyarakat maupun pengucilan.
Penyimpangan perilaku seks bebas dalam masyarakat membawa dampak negatif bagi pelaku,
keluarga maupun masyarakat. Hubungan seks di luar nikah yang menyebabkan kehamilan
akan menambah masalah sosial, oleh karena itu di dalam masyarakat terdapat norma-norma
yang membatasi hubungan antara laki-laki dan wanita untuk mencegah terjadinya hamil di
luar nikah.

5.Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil yang berperan penting sebagai kelompok primer
dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga merupakan lembaga
pertama, tempat berlangsungnya proses sosialisasi serta mendapatkan suatu jaminan akan
ketentraman jiwanya, dimana anggota masyarakat baru mendapatkan pendidikan untuk

6
mengenal, memahami, mentataati dan mengharagai kaidah-kaidah serta nilai-nilai yang
berlaku. Keluarga merupakan lembaga pertama yang menanamkan nilai dan norma yang
berlaku didalam masyarakat. Suatu keluarga dianggap sebagai suatu sistem sosial, karena
memiliki unsur-unsur sistem sosial yang pada pokoknya mencakup kepercayaan, perasaan,
tujuan, kaidah-kaidah, kedudukan, peranan, tingkatan atau jenjang, sanksi, kekuasaan, dan
fasilitas. Peran keluarga didalam masyarakat sangat besar, karena keluarga memiliki fungsi
yang sangat penting didalam kelangsungan kehidupan bermasyarakat terutama pada perannya
untuk melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk mendidik warga masyarakat agar
mematuhi kaidah-kaidah yang dianut oleh masyarakat, untuk pertama kalinya.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Somantri (2005, hal.58)


menyatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki ciri yaitu informasi yang didapatkan berupa
ikatan konteks yang akan menggiring pada pola-pola atau teori yang akan menjelaskan
fenomena sosial. Penelitian kualitatif akan menghasilkan deskripsi data berupa kata tertulis,
lisan dari orang, serta perilaku yang diamati. Jenis penelitian kualitatif hanya bersifat
mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi objek penelitian, bukan menguji hipotesis.
Penelitian kualitatif yang dilakukan menggunakan pendekatan fenomenologis. Kuswarno
(2006, hal. 49) mengatakan bahwa fenomenologis merupakan salah satu pendekatan dalam
penelitian kualitatif, yang berupaya menggambarkan fenomena dari suatu komunitas tertentu
menurut pandangan mereka sendiri. Peneliti bermaksud untuk mengungkap fenomena sosial
di kalangan remaja untuk mengetahui seberapa besar peran teman sebaya tersebut dalam
mempengaruhi pembentukan moralitas pemuda Kristen.

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 6 Desember sampai 9 Desember 2020.


Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dicatat dalam catatan lapangan yang berbentuk deskriptif, mengenai apa yang
dilihat, didengar, dirasakan dan dialami oleh subjek penelitian. Reduksi data meliputi tahap
pemilihan, pemusatan, penyederhanaan dan transformasi data kasar yang diperoleh di
lapangan pada saat proses pengumpulan data. Reduksi data digunakan untuk
mengklasifikasikan aspek penting yang akan dikaji. Data reduksi adalah bagian dari analisis,
analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak
penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga ditemukan kesimpulan akhir. Penyajian
data digunakan untuk memahami apa yang sedang terjadi, apa yang harus dilakukan
selanjutnya untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu. Tahap terakhir adalah
penarikan.

8
BAB IV
PEMBAHASAN
Menurut subjek pertama yang bernama vinka Di daerah Pematang Siantar
permasalahan yang terjadi adalah Tepatnya Di Bah Jambi, sudah merupakan tempat yang
sudah berkembang ke era zaman yang lebih modern. pada dasarnya, anak remaja didaerah
saya ini, juga sudah semakin ikut terpengaruh akan berkembangnya zaman. Dimana, anak-
anak remaja didaerah saya ini, seperti anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar, sudah
ikut merasakan yang namanya handphone, dimana mereka bebas menggunakannya, termasuk
untuk bermain-main game online, sampai tidak kenal waktu. Anak-anak remaja yang duduk
dibangku Smp, sudah banyak yang mengenal pergaulan bebas, berpacaran yang kelewatan
batas, terlalu berlebihan, bahkan ada yang sudah menikah. Didaerah saya ini,juga tergolong
daerah yang rawan akan kejahatan, dimana kejahatan-kejahatan tersebut, ditimbulkan oleh
remaja-remaja, mereka melakukan tindakan tawuran, Melakukan trak trakan dijalan setiap
malam. Bahkan didaerah saya ini, juga tergolong remaja yang sudah memakai narkoba.

Menurut subjek kedua yang bernama Ayu Ratna di daerah Nainggolan Kab. Samosir
permasalahnya kecenderungan yang sering di alami remaja di wilayah ini adalah ketika
melakukan keselahan maka mereka akan mengalami kekerasan dari orang tua, guru atau
bahkan orang lain dimana dia melakukan kesalan, kekerasan yang diterima baik kekerasan
fisik maupun kekerasan non fisik. Padahal Masa remaja adalah masa-masa untuk mencari
indentitas dan jati dirinya untuk membentuk dirinya sendiri. Oleh sebab itu dari yang saya
amati pemuda diwilayah yang saya teliti, ada sebagian pemudanya sudah melencceng dari
pergaulan yang benar dan ada juga yang masih menjalin hubungan dengan orang lain tanpa
membeda-bedakan agama, suku, harta dan warna kulit. Oleh sebab itu banyak orang tua
mengalami kesulitan dalam mendiskusikan pergaulan bebas. tampaknya orang tua tidak
terlalu memikirkan pergaulan bebas yang ada di masyarakat. Padahal peran orang tua
sangatlah penting dalam pembinaan moralitas religion sianak. Hasil yang saya temukan dari
penyebab pemuda dengan pergaulan bebas secara negatif diwilayah ini yaitu kurangnya
berkomunikasi antara anak dengan orang tuanya. Dari wawancara ditemukan salah satu
penyebabnya sianak takut jika orang tuanya marah karna dia sudah melakukan kesalahan
seperti yang kita bahas tadi. Oleh sebab itu hubungan anak dan orang tua semakin hari
semakin menjauh dan orang tua tidak dapat lagi mengcontrol tindakan sianak. Sehingga
banyak saya temukan anak tidak kegreja dengan alasan orang tua saya tidak peduli jika saya
tidak kegreja. Begitulah pendapat mereka. Ditambah lagi salah memilih teman sebaya.

9
Remaja pada saat ini kebanyakan berada di luar rumah bersama dengan teman-teman
sebayanya di bandingan dengan keluarganya, secara tidak lansung akan mempengaruhi sikap,
pembicaraan, penampilan dan kebiasaan. Teman sebaya adalah individu yang memiliki
kedudukan, usia, status, dan pola pikir yang hampir sama. Blazevic (2016, hal. 46)
mengatakan bahwa teman sebaya didefinisikan sebagai kelompok sosial yang terdiri dari
orang-orang dengan usia, pendidikan atau status sosial yang serupa. Oleh sebab itu menurut
saya teman sebaya sianak perlu juga untuk diperhatikan Karakter religius dibuktikan dengan
kebiasaan yang dilakukan teman sebaya untuk saling mengingatkan segala hal yang berkaitan
dengan kegiatan keagamaan. French (2011, hal. 1623) pernah melakukan penelitian terhadap
remaja muslim di Indonesia dan hasilnya menunjukkan bahwa ketika remaja berteman
dengan lingkungan yang religius, maka tingkat kereligiusan remaja tersebut akan meningkat
di tahuntahun berikutnya. Hal tersebut berarti berteman dengan lingkungan sebaya yang
religius akan membuat seorang remaja lebih religius ke depannya.

Menurut subjek ketiga yang bernama glory habeahan di daerah kecamatan


Namorambe Kabupaten Deli Serdang permasalahnya dimana orangtua kurang memberikan
edukasi bahkan orangtua banyak yang sibuk bekerja sehingga anak kurang mendapat
pengawasan dan perhatian. Padahal dimasa remaja bimbingan dari orang tua sangat lah perlu.
Oleh sebab itu berdasarkan hasil pengamatan saya remaja didaerah Namorambe sudah
banyak yang melenceng atau liar dan tidak mampu mengontrol diri dalam lingkungan
sehingga mudah terpengaruh yang buruk. Oleh Karena itu, orang tua banyak yang mengalami
kesulitan bahkan tidak mampu membimbing anak lagi. Hasil yang saya temukan yaitu,
kurang nya edukasi, orangtua terlalu sibuk bekerja sehingga anak kurang mendapat
pengawasan bahkan perhatian. Berdasarkan pengamatan tersebut saya mewawancarai satu
anak dan satu orangtua. Dimana orang tua tersebut mengatakan "Saya tidak mampu lagi
mengayomi anak saya. Perjalanan nya sudah jauh dan tidak bisa saya awasi karena saya juga
sibuk bekerja". Sedangkan pendapat anak yaitu "Karena kurang perhatian dari orangtua,
sehingga anak tersebut mencari perhatian dari dunia luar"

Menurut subjek keempat yang bernama mariana simbolon Di Desa Lobu rappa dusun
2 kecamatan aek songsongan permasalahnya sangat menjungjung tinggi norma-norma di
tengah masyarakat. Akan tetapi saat ini hampir berbanding terbalik dengan keadaan
sebelumnya. Kemajuan jaman ini memang sangat meresahkan, bukan hanya meresahkan
pada kaum muda, tetapi juga pada kaum tua dan juga ke anak-anak. Kaum muda sendiri
tergolong ke anak-anka. Anak remajah banyak terpengaruh dengan kecanggihan jaman.

10
Bukan hanya pengaruh positif yang di terima tetapi, pengaruh negatif juga di telan secarah
utuh tidak tanpa filter. Pengaruh negatif sendiri datang ketika anak tersebut mengetahui
bagaimana mengakses internet tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Pengaksesan
internet ini biasanya di gunakan anank untuk melihat situs porno, judi online dan juga
penyebaran narkoba menggunaka whatsaap.Dengan melakukan kejahatan-kejahatan ini
banyak kejatan lain yang timbul berbarenga, seperti mencuri, berbohong dan berhubungan
seksual tidak dengan muhrimnya. Pembahasan Kemajuan jaman ini memang sangat
meresahkan. Bukan hanya meresahkan pada kaum mudaa, tetapi juga pada kaum tua dan juga
sampai ke anak-anak. Kaum muda tergolong pada anak-anak remaja. Anak remaja banyak
terpengaruh dengan kecanggihan jaman. Bukan hanya pengaruh positif yang di terima tetapi,
pengaruh negatif juga di telan secara utuh. Pengaruh negatif datang dari internet yang sangat
muda di akses. Mudahnya internet diakses banyak sekali kaum muda yang memaki internet
menjadi ladang perbuatan masiat. Contohnya menggunakan games online dengan tidak
terkontrol, melihat situs Vidio yang tidak seharusnya untuk di tonton dan juga menjadikan
tempat perjudian online. Sama halnya di desa Lobu Rappa dusun 2 Asahan. Di desa ini
banyak sekali hal yang terjadi dengan kemudahan internet. Banyak juga anak muda yang
salah mengartikannya. Di desa ini banyak yang sudah terjerumus dengan pergaulan bebas
sampai dengan seks bebas, judi online yang pernah tuanya sendiri tidak mengerti anaknya
mendapatkan uang dari mana, ada juga yang menggunakan narkotika tetapi diperjual belikan
dengan diam2 denga menggunakan WhatsApp.

Menurut subjek kelima yang bernama winanda sitinjak didaerah Didesa pagar jati
kecamatan lubuk pakam. Permasalahanya Merupakan salah satu tempat yang sudah
berkembang ke era yang lebih modern. Dimana anak remaja di tempat saya sangat mengikuti
zaman. Anak-anak yang masih dibawah umur seperti SD sudah mulai kecanduan dengan HP.
Terlebih lagi anak SMP yang sudah mulai merokok. Begitu juga dengan anak SMA yang
mau bolos. Hanya karena mengikuti teman nya. Dimana juga sudah ada yang mulai mau
mabuk-mabukan dengan meninum tuak. Hal tersebut terjadi karena pergaulan mereka yang
muda terikut dengan teman sebaya lainnya. Seperti yang sudah terlebih dahulu. Jatuh
kedalam pergaulan bebas tersebut. Bahkan ketika dilarang oleh orang tua. Bukannya menurut
malah semakin menjadi.

Menurut subjek keenam yang bernama Mutiara Tarigan didaerah Didesa bangun setia
pasar 1 tembung kecamatan precutsei tuan permasalahnya adalah Seiring dengan kemajuan
zaman, teknologi juga semakin menjadi-jadi dan teknologi bisa digunaka dengan siapa aja

11
contohnya dengan remaja, remaja zaman sekarang sangan meresahkan dikarenakan pengaruh
dari teknologi contohnya dengan bermain game online, dengan bermain game online bisa
merubah segalanya contohnya kita jadi lupa makam, kita jadi lupa belajar, dan kurang
istirahat dikarenakan adanya game online ini anak-anak remaja disini menjadi lupa waktu
akan sekolah mereka dengan rumah mereka karena disini memiliki tempat khusus untuk
mereka bermain game online tersebut jadi mereka sampai tidak pulang kerumah merka
masing-masing. Jadi dikarenakan hal tersebut anak remaja ini mempunyai sifat yang kurang
baik contohnya melawan orang tua, sering bolos kelas online dan lebih parahnya lagi mereka
juga merokok.

Menurut subjek ketujuh yang bernama Yesika Simanullang Di garuda perumnas


mandala kecamatan percut sei tuan. Permasalahanya adalah Kemajuan teknologi Teknologi
di era globalisasi menunjukkan pengaruh dahsyatnya sebagai faktor penyebab kenakalan
remaja. Teknologi ibarat pisau yang bemata dua yang bisa melukai pemakainya sendiri,
teknologi sebenarnya merupakan media untuk mempermudah hidup manusia, tetapi teknologi
juga mempunyai potensi merusak apabila tidak dipergunakan secara bijaksana. Apabila kita
kaitkan dengan kenakalan – kenakalan remaja akhir akhir ini, sifat dari kenakalan tesebut
sudah berubah dari zaman kenakalan berbasis tradisional seperti tawuran dan bolos sekolah
sekarang sudah berevolusi menjadi kenakalan remaja berbasis teknologi seperti video porno
di handphone para siswa sampai situs – situs porno yang berserakan di dunia maya.
Contohnya seperti remaja yg ada Di lingkungan perumnas mandala masih banyak remaja yg
masih menonton video porno,tawuran antar sekolahan dll. Namun kita tidak dapat
mempersalahkan kemajuan teknologi, karena teknologi diciptakan untuk mempermudah
kegiatan manusia, tergantung bagaimana manusia tersebut mempergunakannya, apakah
memanfaatkannya dengan baik, atau malah menyalahgunakannya.

Menurut subjek kedelapan yang bernama ruth pakpahan Di desa Limau Sundai
permasalahanya adalah kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan
teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa
mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang
sering disebut sebagai kenakalan remaja. Dalam lingkungan keluarga beberapa orang anak ini
tidak bisa diatur atau diarahkan oleh orang tuanya lagi, seperi pergi tanpa pamit, tidak pulang
ke rumah, melawan kepada orang tua, berpakain urak-urakan atau tidak senonoh, bolos dan
tidak masuk sekolah, berlaku tidak senonoh didepan umum yang menimbulkan keributan.
Mekonsumsi minuman keras sambil menonton film-filmporno, kebut-kebutan di jalan dan

12
menggau pengendara motor lainnya, merokok di usia dini. Di lingkungan sekolah selalu
melawan guru di dalam kelas.Tindakan-tindakanini seperti udah menjadi kebiasaan oleh
anak-anakyang menjadi objek penlitian ini. Mereka tidak merasa canggung melakukan hal-
halyang belum sewajar nya dilakukan di umur mereka tersebut. Ini sudah mengganggu dan
meresahkan masyarakat setempat. Di sini tergantung masyarakat nya harus melakukan cara
untuk mengatasi anak remaja ini supaya tidak melakukan tindakan yang meresahkan
masyarakat setempat.

Menurut subjek kesembilan yang bernama Ixcan Simanjuntak di siantar simalungun


tepatnya dolok batunanggar permasalahanya adalah situasi remaja juga di pengaruhi oleh
situasi dan kondisi lingkungan. Di lingkungan saya kondisi remaja sangat miris dan tragis,
anak anak yang belum seharusnya waktunya untuk mengenal lingkungan bebas sudah
mengenalnya lebih dulu, mengalami pubertas sebelum waktunya sehingga banyak kejadian
hamil di luar nikah saat SMP atau awal masuk SMA, daerah saya juga menjadi peringkat 5
besar kota dengan kasus narkoba di sumatera utara. Banyak anak yang sudah menjadi kurir
penghantar barang haram seperti narkoba dan banyak yang di tangkap, banyak anak yang
sudah merokok di usia dini mulai dari SD sampai SMA. Remaja di lingkungan saya juga
mengalami kebebasan dan keleluasaan misalkan keluar malam bahkan pulang pagi namun
tidak ada respons dari orang tua. Dan di lingkungan saya suatu yang yang salah namun
dominan di lakukan banyak orang menjadi di anggap benar namun perbuatan yang benar
namun hanya di lakukan satu atau dua orang di anggap kesalahan. Saya sebagai pendatang di
daerah ini sulit memutuskan untuk berbaur dengan remaja kampung atau tidak bergabung
sama sekali. Situasi miris yang terjadi di lingkungan saya ini menjadi hal yang biasa karna
hampir 85% kejadian atau situasi buruk ini sudah biasa di alami dan di jalani

Menurut subjek kesepuluhyang bernama Naomi Purba Di desa Lumban Tobing


Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutanpermasalahanya adalah banyak
sekali yang terjadi pada diri remaja, seperti narkoba dan genk motor. Hal ini merupakan
masalah yang sudah tidak asing lagi. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Banyak sekali
faktor internal dan eksternal penyebab kenakalan remaja yang perlu diperhatikan. Untuk
mengatasinya maka bimbingan dari orang tua dan juga lingkungan yang baik bisa menjadi
penentu bagi perkembangan remaja tersebut.Fenomena ini pun dapat ditemui di berbagai
negara termasuk Indonesia. Biasanya kenakalan remaja berkaitan dengan sikap atau tindakan
menyimpang yang dilakukan oleh anak-anak usia remaja. Baik dilakukan di lingkungan

13
rumah, sekolah, maupun masyarakat yang lebih luas.k enakalan remaja yang Sering diperbuat
Yaitu; tindakan membolos sekolah, sengaja mengambil uang atau barang milik orang lain
tanpa izin, terlibat dalam geng sekolah yang bentrok dengan sekolah lain, merundung teman
di sekolah, atau juga membohongi orang tua untuk hal yang melanggar norma. Selain itu,
kenakalan bersifat parah juga dapat berupa tindakan merokok.

Menurut subjek kesebelas yang bernama Oktavia Napitupuluh di daerah Balige Di


tengah maraknya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia ini, melalui cara-cara tertentu
membuat dampak positif dan dampak negatifnya sendiri bagi Bangsa Indonesia terutama bagi
kalangan remaja Indonesia di bidang kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai-nilai
budaya kita oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita dan sudah menghilang
sedikit demi sedikit. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang
mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.Budaya asing masuk ke
Indonesia membawa berbagai macam pengaruh, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Salah satu contoh yang dapat dilihat dari sisi negatifk budayaan asing yang datang ke
Indonesia adalah gaya hidup orang asing, mulai dari cara berpakaian kurang sopan yang
seharusnya tidak digunakan sampai dengan cara bergaul mereka. Dulunya dalam budaya kita
sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi akibat
masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang
membuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat
kita. Sehingga melupakan pakaian yang seharusnya dipakai oleh bangsa Indonesia.Masih
banyak lagi sisi negatif yang dimiliki yaitu, cara bergaul mereka yang terlalu bebas yang di
adopsi remaja kita menyebabkan banyak sekali penyimpangan norma di Indonesia. Menurut
pengamatan saya dari Lingkungan saya sendiri tepat nya di Balige jika dikaitkan dengan nilai
keagamaan sudah banyak remaja yang cenderung mengarah kepada hal pembawaan dari luar
tersebut. Dapat dilihat dari contoh dari segi pakaian para remaja saat pergi ibadah yang
menggunakan pakaian di atas lutut, tidak berlengan dan memang benar menggunakan
pakaian yang tidak sewajarnya padahal jelas dikatakan bahwa untuk beribadah itu kita harus
berpakaian sopan santun seturut norma yang berlaku. Untuk hal ini mungkin memang
tersebabkan paham yang sudah berganti baik paham orangtua maupun anak dalam berpakaian
sehingga tidak ada lagi arahan kepada anak untuk berpakaian layak yang baik

Menurut sibjek keduabelas yang berana Albertina Kalami Remaja adalah merupakan
suatu proses dalam tahap perkembangan individu, dan juga merupakan tulang punggung

14
bangsa, dalam mempersiapkannya juga sangat tergantung kepada kebudayaan masyarakat.
Termasuk tentang pentingnya memberikan filter terhadap hal–hal negatif pada remaja.Di
lingkungan saya remaja dengan masalah perilaku memiliki kecenderungan melakukan
perbuatan merusak atau merugikan bagi dirinya dan orang lain.lingkungan saya salah satu
diantaranya adalah kenakalan remaja seperti mengkomsumsi Alkohol,mengunakan narkoba
seperti ganja, seks bebas,lingkungan saya masih banyak terjadi pernikahan di usia dini akibat
pergaulan bebas terutama mengara pada seks bebas yg dilakukan oleh remaja.Masyarakat
masih menganggap segala sesuatu yang berhubungan dengan seks dan penyuluhan dari
pemerintah masih kurang.Sehingga sampai saat ini Sedangkan di lingkungan pergaulan
remaja semakin sulit dikontrol.

15
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan Arti pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariaanya membutuhkan
orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan. Jenis-jenis pergaulan
bebas yakni seks bebas yang berujung pada virus HIV/AIDS dan kematian. Selain itu ada
minuman keras serta narkoba yang akan merusak masa depan terus ujung-ujungnya akan
mengakibatkan kematian. Bahkan ada juga seperti bolos sekolah ,pergi kewarnet ,tidak bisa
lepas dari handphone bahkan game online.

Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan
yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.

Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang


individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus
dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.

Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu
apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia
remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang
waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal,
15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18–21.

B. SARAN

Kepada orang tua harus mengawasi tingkah laku anaknya dan memperhatikan dengan siapa
saja dia berteman dan jangan member kebebasan yang berlebihan seperti keluar malam.
Semua juga kembali kepada diri kita masing-masing. semua sudah jelas mana yang benar dan
mana yang tidak benar. setiap yang kita lakukan pasti ada resiko dan konsekuensinya.
Hindari Pergaulan bebas agar masa depan kita menjadi cerah.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai