Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Srategi Belajar Mengajar
“Application of problem Based learning model to learning outcomes of Student in
Light Matter in the Class VIII SMP Negeri 1 Ledo kabupaten Bengkayang”

DOSEN PENGAMPU :

Dra. RATNA TANJUNG, M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9

NAMA :AFRIDA KHAIRANI RANGKUTI

DEWI MELIA GULTOM

WURI CAHYANINGRUM

KELAS : FISIKA DIK A 2019

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal
Review mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.

Kami sangat berharap tugas review jurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
review yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, April 2019

KELOMPOK 9
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat baca pada
saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat membaca.
Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi
proses kreatif kepenulisan lainnya.Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik
tidakmembaca keseluruhan jurnal tersebut.
Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan
mengkritisi terhadap karya dari penulis serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal
berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.

A. TUJUAN
 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
 Meningkatkan kemampuan mahasiswa atau mahasiswi dalam meringkas, menganalisa,
dan membandingkan serta memberi kritik pada sebuah jurnal.
 Menambah wawasan mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.

B. MANFAAT

 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam jurnal


 Melatih diri untuk berpikir kritis dan mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari jurnal.
1 Judul Application of problem based learning model to learning outcomes of
student in light matter in the class VIII SMP Negeri 1 Ledo kabupaten
Bengkayang
2 Jurnal Journal of Physics: Theories and Applications
3 Download https://jurnal.uns.ac.id/jphystheor-appl/article/view/4720

4 Volume dan Volume 1, Nomor 1. Halaman 75-82


Halaman
5 Tahun 2017
6 Penulis Ira Nofita Sari, Wahyudi, Hendrias
7 Reviewer Kelompok 9
8 Tanggal 3 April 2020
9 Abstrak
Penelitian
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah:
Penelitian 1. Hasil belajar siswa sesudahnya penerapan model Problem Based
Learning pada materi cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Ledo
Bengkayang,
2. Hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran
konvensional pada materi ringan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ledo
Bengkayang,
3. Perbandingan antara hasil belajar siswa setelah penerapan
pembelajaran Berbasis Masalah dan model pembelajaran
konvensional berdasarkan materi di kelas VIII SMP Negeri 1 Ledo
Bengkayang.
Subjek Semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ledo terdiri dari empat kelas,
yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C dan VIII D.
Penelitian
Assesment Data Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa ternyata dapat kita nilai
penyajian data yang disajikan oleh penulis ini sudah tertata dengan baik.
Dari penelitian yang dilakukan penulis kita dapat menilai bahwa
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning ini dapat kita
gunakan pada materi-materi yang ringan. Seperti pada penelitian ini
diketahui bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran problem
based learning ini lebih efektif digunakan daripada menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar yang menerapkan model Problem
Based Learning dan model pembelajaran konvensional diketahui bahwa
skor rata-rata posttest di kelas eksperimen yang menerapkan model
Problem Based Learning adalah 73,24 dengan standar deviasi 6,937 dan
kontrol kelas diterapkan untuk model pembelajaran konvensional untuk
69,82 dengan standar deviasi 6,279. Ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa yang menerapkan model Problem Based Learning lebih
baik daripada pada hasil belajar siswa yang menerapkan model
pembelajaran konvensional.
Kata Kunci application; learning outcomes; Problem Based Learning model; light.
10 Pendahuluan
Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu bagian penting dari sains yang
dan Teori dipelajari siswa. Fisika mempelajari fenomena alam seperti gerak,
panas, cahaya, suara, listrik, dan magnet. Semua fenomena ini
merupakan bentuk "energi" Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
fisika adalah ilmu yang terutama mempelajari hubungan antara materi
dan energi.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi
cahaya karena materi cahaya yang dipelajari siswa tentang pemantulan
cahaya merupakan hal yang abstrak, sehingga siswa sulit memahami
konsep dan persamaan yang ada. Model Problem Based Learning akan
membantu siswa untuk mempelajari materi sehingga cahaya dapat
terbentuk konsep abstrak dalam praktik. Melalui model Problem Based
Learning siswa akan diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang
disajikan pada awal pembelajaran tahap-tahap pembelajaran di mana
guru memberikan masalah terkait dengan materi yang akan
disampaikan, mengatur siswa untuk belajar, mengarahkan siswa untuk
mengatasi masalah yang sedang terjadi. dibahas sehingga konsep yang
abstrak dapat dibentuk dengan konsep yang nyata, meminta siswa untuk
mengemukakan pendapatnya, dan memberikan umpan balik serta
memberikan kesimpulan tentang pemecahan masalah.
Menurut Sanjaya (2006), model pembelajaran Problem Based Learning
dapat membuat siswa lebih aktif, dapat meningkatkan kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan
ide-ide baru, dapat meningkatkan keintiman dan kerja sama, dan
membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan hidup.
Aspek terpenting dari Pembelajaran Berbasis Masalah adalah bahwa
pembelajaran dimulai dengan masalah dan masalah-masalah ini akan
menentukan arah pembelajaran dalam kelompok.
Berdasarkan hal di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengklarifikasi
tujuan untuk hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan model
Problem Based Learning yang diberikan dalam pembelajaran fisika,
terutama berdasarkan materi.
11 Metode
Penelitian
-Langkah Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen untuk
bentuk Quasi Experimental Design. Kelas perawatan dibagi menjadi dua
penelitian kelompok: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan
kelompok kontrol menggunakan model konvensional. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan untuk menentukan kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah cluster pengambilan sampel acak
untuk menarik sampel populasi yang homogen berdasarkan uji Barltllet.
Hasil undian, diperoleh VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII C
sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji coba, dapat dilihat bahwa
pertanyaan tersebut valid dengan derajat tinggi keabsahan. Berdasarkan
rumus perhitungan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,7970 yang
berarti nilai-nilai yang diperoleh reliabilitas pertanyaan tes reliabel dan
memiliki keandalan yang tinggi.

-Hasil Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar yang diterapkan model


Penelitian pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran konvensional
diingat bahwa skor rata-rata posttest di kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah adalah 73,24 dengan
standar deviasi 6,937 dan kelas kontrol diterapkan model pembelajaran
konvensional adalah 69,82 dengan standar deviasi 6,279. Ini
menunjukkan itu hasil belajar siswa yang menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada pada hasil belajar
siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional model.
-Diskusi Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
karena perlakuan yang diberikan pada proses belajar mengajar model
Penelitian pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang dapat
membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan untuk
memecahkan masalah, dan membantu siswa mendapatkan konsep dan
pengetahuan sesuai dengan materi yang dipelajari. Kelas eksperimen
proses pembelajaran menggunakan lembar kerja, siswa belajar dalam
kelompok untuk memecahkan masalah yang ditemukan di lembar kerja
siswa. Berbagai sikap dan motivasi positif terlihat dan berkembang
belajar setelah penerapan model ini. Sikap positif (sikap ilmiah) dan
motivasi dapat menjadi modal yang kuat dalam belajar dan membuat
prestasi siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Langkah-langkah
untuk pembelajaran berbasis masalah sangat membantu siswa dalam
menyelesaikan lembar kerja yang membuat siswa menjadi aktif ketika
proses pembelajaran dan proses pemecahan masalah.
Berbeda dengan kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah, kelas kontrol siswa diajarkan
menggunakan model pembelajaran konvensional menggunakan metode
ceramah. Langkah-langkah pembelajaran adalah guru memberi
apersepsi dilanjutkan dengan menjelaskan materi dan memberikan
contoh yang berkaitan dengan materi cahaya. Proses pembelajaran tanpa
lembar kerja, guru menjelaskan materi dan siswa hanya mencatat apa
yang dijelaskan oleh guru, sehingga siswa tidak mengerti materi yang
diberikan oleh guru. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya beberapa
siswa yang aktif bertanya sementara yang lain cenderung pendiam dan
malu untuk bertanya, tidak ada diskusi di antara siswa yang
menghasilkan siswa tidak mampu mengembangkan kemampuan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
-Daftar Pusaka Adi, Nugroho Prasetya; Ayu N. M, Ngurah and Nuvitalia, Duwi. (2014).
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pokok
Bahasan Kalor untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA N 11 Semarang. Prosiding Mathematics and Sciences Forum
2014.
Gallagher, Shelag A. and Gallagher, James J. (2013). Using Problem
Based Learning to Explore Unseen Academic Potential. IJPBL
Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning. 7(1), pp.111-
131.
Hapsari, Rr. Tri Sumi. (2011). Penerapan Model Pembelajaran
Kontruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Jurnal
Pendidikan Penabur. 16, pp. 34-45.
Kanginan, Marthen. (2007). IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.
Kharida, L. A.; Rusilowati, A.; and Pratiknyo, K. (2009). Penerapan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Peningkatan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia 5, pp. 8389.
Lisna; Jusuf, Ridwan; Masrifah. (2015). Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang di SMP Negeri 1 Kota
Ternate. dalam Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF
2015 Volume IV.
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar.Bandung: PT. Remaja.
Rosdakarya. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Wahyudi, W. (2015). Analisis Kontribusi Sikap Ilmiah, Motivasi Belajar
dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi
Pendidikan Fisika STKIP PGRI Pontianak. JEMS Jurnal Edukasi
Matematika dan Sains. 1(2), pp. 20-3.
Wulandari, Bekti. (2013). Pengaruh Problem Based Learning terhadap
Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi. 3(2).
12 Analisis Jurnal

-Kekuatan Memiliki data penelitian yang lengkap dan terperinci serta terdapat tabel
Penelitian dan grafik hasil percobaan. Selain itu, dalam penelitian ini, peneliti telah
berhasil membenarkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
-Kelemahan Kelemahan pada penelitian ini adalah dalam penentuan sampel, di mana
Penelitian sampel tidak begitu detail ataupun spesifik, sehingga adanya
kemungkinan data yang ditampilkan tidak benar.
13 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh melalui studi eksperimen,
secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
berbasis masalah pada materi ringan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ledo
Bengkayang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar
siswa yang diajar oleh model pembelajaran berbasis masalah lebih baik
daripada hasil belajar siswa yang diajarkan oleh model pembelajaran
konvensional.
14 Saran Penulis merekomendasikan jurnal ini sebagai referensi, di mana jurnal
ini memiliki kelebihan dalam membenarkan bahwa penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Demikianlah penerapan model pembelajaran berbasis masalah
berpotensi mempengaruhi hasil belajar siswa dalam memahami materi
sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam belajar fisika,
terutama materi ringan.
15 Referensi Novita, Ira; dkk. (2017). Application of problem based learning model
to learning outcomes of student in light matter in the class VIII SMP
Negeri 1 Ledo kabupaten Bengkayang. Journal of Physics: Theories
and Applications. Vol 1 (1). Hal 75-82.

Anda mungkin juga menyukai