Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ ANALISIS KURIKULUM DAN RISET TERDAHULU PADA TOPIK


MOMENTUM IMPULS ”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendalaman Konsep
Dosen Pengampu : Deo Demonta Panggabean, M.Pd

Oleh:

Kelompok 2 (Dua)

Dewi Melia Gultom (4193321017)

Elva Sellya R. Tarigan (4193321007)

Eva Rolita Harianja (4193321020)

Ruth Ramayani Pasaribu (4193121044)

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan kondisi sehat pada masa
pandemi saat ini. Sehingga penulis dapat mampu menyelesaikan tugas makalah “Analisis
Kurikulum Dan Riset Terdahulu Pada Topik Momentum Impuls”.
Makalah ini di tulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendalaman
Konsep” dengan dosen pengampunya adalah Bapak Deo Demonta Panggabean, M.Pd yang
sudah banyak memberikan bimbingan atas tugas ini. Kami juga sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktu pengumpulannya.
Dan kami kira makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan
atau penguraian tugas ini. Dengan harapan dapat diterima oleh ibu dan dapat dijadikan sebagai
acauan dalam proses pembelajaran. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Medan, September 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................2

2.1 Konsep Esensial Momentum Impuls.....................................................................................2

2.2 Miskonsepsi Momentum Impuls...........................................................................................7

2.3 Penurunan Rumus Konsep Materi Momentum Impuls.........................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................14

3.2 Saran.........................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus namun, tanpa kita sadari kegiatan kita sehari-
hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam
kajiannya terbatas pada fisik benda. Salah satu kajian dalam fisika adalah mengenai Momentum
Impuls. Kesempatan ini akan kami bahas mengenai kegunaan teori momentum dalam kehidupan
sehari-hari. Sebelum kita membahas apa kegunaan momentum terlebih dahulu kita mempelajari apa
yang di maksud dengan momentum. Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan
di jalan. Apa yang terjadi ketika dua kendaraan bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan, dua
kendaraan dengan kecepatan tinggi akan mengalami kerusakan lebih parah dari pada dua kendaraan
dengan kecepatan rendah.
Hal ini terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak maka
semakin sulit untuk dihentikan dan makin besar akibatnya. Kondisi mobil atau sepeda motor
mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara
kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua
jenis momentum yaitu momentum sudut dan momentum linier. Momentum linier biasanya disebut
momentum. Maka momentum adalah hasil kali massa dan kecepatan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah Konsep Esensial Momentum Impuls?
 Bagaimana Miskonsepsi dan Penurunan Rumus Pada Topik Momentum Impuls?
 Apa saja Pendalaman Materi Konsep Momentum Impuls?
 Apa saja penyebab Miskonsepsi dan Penurunan Rumus Pada Topik Momentum Impuls?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa saja konsep Esensial Momentum Impuls.
 Untuk mengetahui Miskonsepsi penurunan Rumus pada Topik Momentum Impuls.
 Untuk mengetahui apa saja pendalaman materi konsep Momentum Impuls.
 Untuk mengetahui penyebab Miskonsepsi dan Penurunan Rumus Pada Topik
Momentum Impuls.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Esensial Momentum Impuls
Konsep-konsep esensial materi ajar, peta konsep, bagan materi, tinjauan aspek-aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik yang terkandung dalam materi ajar. Setelah langkah - langkah tersebut di
atas dilakukan, maka berdasarkan pemahaman yang komprehensif dan mendalam akhirnya dibuat
uraian atau paparan lengkap dari materi ajar tersebut.

 Konsep Esensial Materi Ajar

Konsep - konsep Esensial materi ajar Momentum Impuls adalah: Pengertian momentum,
Pengertian impuls, Hubungan momentum dan impuls, Hukum kekekalan momentum, dan
Tumbukan. Dimana tumbukan terbagi menjadi 3 yaitu: Tumbukan lenting sempurna, Tumbukan
lenting sebagian dan Tumbukan tidak lenting.

 Peta Konsep Materi Ajar

 Aspek-aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Materi Ajar

Konsep esensial Kognitif Afektif Psikomotorik


Momentum v V v
Impuls v V v

2
Hukum Kekekalan Momentum v V v

Tumbukan v V v

 Pendalaman Materi Ajar

1. Momentum

Momentum merupakan istilah fisika mengacu pada kuantitas gerak dan massa yang dimiliki
suatu objek. Momentum disebut juga dengan pusa sehingga dilambangkan p. Momentum
suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v.

Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor.


Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi,
momentum merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.

Definisi Momentum
Setiap benda yang bergerak dikatakan memiliki momentum. Momentum adalah hasil kali
antara massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Semakin besar massa benda, semakin
besar momentumnya.
Secara matematis momentum didefinisikan sebagai : P =mxv
Keterangan:
p : momentum (kg.m/s)
m: massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
Dimana p adalah momentum (kg.m/s), m adalah massa benda (kg), dan v adalah kecepatannya(m/s).
2. Impuls

Impuls merupakan suatu gaya yang dikalikan dengan waktu selama gaya bekerja.
Didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum yang disebabkan oleh gaya yang
terjadipada waktu singkat,

Definisi lain dari impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah hasil
kaliantara gaya singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda (biasanya
sangat kecil)

3
Dari Hukum Newton II didapatkan:

3. Hubungan Impuls dan Momentum


Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya pada benda tersebut
dinamakan impuls. Besarnya impuls pada benda sama dengan besarnya perubahan momentum
pada benda tersebut.
m
𝐅.∆𝐭 = m
-
v2 v1
Keterangan:

F = gaya yang bekerja (N)


∆ t = selang waktu singkat (s)
v1 = kecepatan awal benda (m/s)

v2 = kecepatan akhir benda (m/s)


dapat juga ditulis :
I=F.∆t
Keterangan:
I = impuls benda (N.s)
Teorema impuls dan momentum
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang
dialami benda.
I = ∆ t = p2− p1= m . v2 – m . v1
Hukum II Newton dalam bentuk momentum
𝐹 = ∆𝑝
∆𝑡

4
4. Hukum Kekekalan Momentum

Misalkan benda A dan B masing-masing mempunyai massa ma dan mb masing -


masing bergerak segaris dengn kecepatan va dan vb sedangkan va > vb. Setelah tumbukan 4
kecepatan benda berubah menjadi va′ dan vb′. Bila 𝐹𝐵𝐴 adalah gaya dari A yang dipakai
untuk menumbuk B dan 𝐹𝐴𝐵 gaya dari B yang dipakai untuk menumbuk A, maka menurut
hukum III Newton:

Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama/tetap.
Hukum ini disebut sebagai hukum kekekalan momentum linier tumbukan. Pada setiap
jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum
kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas
akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk:

Macam tumbukan yaitu Untuk sistem dua benda yang bertumbukan, momentum sistem
adalah tetap, asalkan pada sistem tidak bekerja gaya luar.

Tumbukan lenting sempurna adalah jenis tumbukan dimana energi kinetik sistem tetap.
Kecepatan relatif sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif sebelum
tumbukan. Persamaan yang berlaku:

Tumbukan lenting sebagian adalah jenis tumbukan yang disertai terjadinya


pengurangan energi kinetik sistem.

Tumbukan tak lenting sama sekali adalah jenis tumbukan yang setelah tumbukan kedua
benda bergabung dan bergerak bersama-sama. Karena pada tumbukan tak lenting sama sekali
kedua benda bersatu sesudah tumbukan maka berlaku hubungan kecepatan sesudah
tumbukan,

5
Sebagai:

v2′ = v1′ = v’ sehingga persamaan momentum menjadi :

m1 . v1 + m2 . v2 = (m1 + m2) v’ Misalkan benda yang datang bermassa m1 dengan


kecepatan v1 dan benda kedua yang diam bermassa m2 dengan kecepatan v2, energi kinetik
awal sistem

5. Tumbukan

Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari – hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum
dan kekekalan energi. Tumbukan ada tiga macam:

a. Tumbukan lenting sempurna

Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh
tumbukan, maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama
dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan
seperti ini disebut dengan tumbukan lenting sempurna.

Sehingga berlaku:

m1 . v1 + m2 . v2 = m1′ . v1 ′ + m2′ . v2 ′ (kekekalan momentum)

m1 . v12 + m2 . v22 = m1′ . v1 2′ + m2′ . v2 2′


(kekekalan energi)

Catatan: tanda aksen mrnunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini
adalah 1

b. Tumbukan Lenting Sebagian

Jika akibat tumbukan terjadi panas yang hilang, maka energi kinetik total serta momentum
tidak kekal. Tumbukan jenis ini disebut lenting sebagian.

Sehingga berlaku :

m1 . v1 + m2 . v2 = m1′ . v1 ′ + m2′ . v2 ′ (kekekalan momentum)

6
EK1 + EK2= EK1′ + EK2 ′ + energi panas dan bentuk lainnya (energi kinetik yang hilang ),
sehingga :

∑𝐸𝐾𝑎w𝑎𝑙 − ∑𝐸𝐾𝑎𝑘ℎi𝑟 = energi kinetik yang hilang.

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0

c. Tumbukan tidak lenting

m1 . v1 + m2 . v2 = (m1′ + m2′) v’ (kekekalan momentum)

Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini disebut
tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum energi kinetik yang
di ubah menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal.

Sehingga berlaku:

∑𝐸𝐾𝑎w𝑎𝑙 − ∑𝐸𝐾𝑎𝑘ℎi𝑟 = energi kinetik yang hilang

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0

2.2 Miskonsepsi Momentum Impuls


 Kecepatan suatu benda mempengaruhi momentumnya, sebuah benda yang menaiki
sebuah bidang/lintasan dengan kecepatan rendah memiliki momentum yang lebih kecil
daripada benda yang menuruni bidang /lintasan
 Benda akan mengalami perubahan momentum yang signifikan jika benda tersebut
mendapat gaya hambat atau bertumbukan dengan benda lain
 Gaya yang bekerja pada benda dalam interval waktu tertentu akan menghasilkan
perubahan momentum atau impuls, sedangkan gaya yang berkaitan dengan perpindahan
suatu benda menghasilkan usaha yang merupakan perubahan energi
 Bola yang melaju dengan kecepatan yang besar akan memiliki impuls yang besar pula
 Meskipun momentum salah satu bola berubah setelah tumbukan, akan tetapi
momentum total dari kedua benda tetap sama
 Jika sebuah benda memiliki momentum, maka benda tersebut juga memiliki energi
mekanik
 Ciri-ciri tumbukan elastik adalah berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum
kekekalan energi, kedua benda terpisah setelah bertumbukan, koefisien restitusi e =1

7
Penyebab Miskonsepsi

Penyebab miskonsepsi pada siswa ialah sebagai berikut:

(1) Siswa, ketika siswa mencerna dan mendapat simpulan pengetahuan tanpa pembenaran
konsep yang benar dari guru
(2) Guru/Pengajar, guru yang tidak menguasai konsep cenderung mengajarkan konsep
yang salah
(3) Buku Teks, komunikasi bahasa yang sulit dipahami dalam buku cenderung
menimbulkan salah tafsir dari pembaca, bagi pembaca khususnya siswa yang sedang
belajar dapat juga menumbuhkan miskonsepsi karena mereka menangkap sebagian
atau bahkan tidak mengerti sama sekali. (4) Konteks, Konteks terdiri dari pengalaman
siswa, bahasa sehari-hari yang berbeda, teman lain atau teman diskusi yang salah,
penjelasan orang tua/orang lain yang keliru, yang kesemuanya itu dapat menyebabkan
miskonsepsi

2.3 Penurunan Rumus Konsep Materi Momentum Impuls


 Momentum

Secara matematis, persamaan momentum dapat dituliskan sebagai P = m.v, dengan P


adalah momentum (kg.m/s), m adalah massa benda (kg), dan v adalah kecepatan benda (m/s),
serta satuan dimensi momentum adalah [M][L][T]-1

Pernyataan Newton mengenai hukum gerak kedua, jika diterjemahkan kedalam bahasa
modern adalah sebagai berikut: “Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan
gaya total yang diberikan padanya”

Kita dapat menuliskan pernyataan ini dalam bentuk persamaan,

∆𝑝
𝐹=
∆𝑡

8
 Impuls

 Hubungan Momentum dan Impuls

Hukum II Newton menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan perkalian massa dengan percepatannya

Jadi dapat disimupulkan bahwa I = ΔP, dimana besarnya impuls yang bekerja atau
dikerjakan pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan momentum pada benda
tersebut.
 Hukum Kekekalan Momentum

9
Konsep momentum sangat penting, karena pada keadaan-keadaan tertentu,
momentum merupakan besaran yang kekal. Pada abad ke-17, tidak lama sebelum masa
Newton, telah diketahui bahwa jumlah vektor momentum dari dua benda yang bertumbukan
tetap konstan.

Jadi jumlah vektor momentum pada sistem dua bola tersebut kekal, tetap konstan.
Walaupun hukum kekekalan momentum ditemukan dari percobaan, hukum ini berhubungan
erat dengan hukum gerak Newton dan dapat dibuktikan bahwa keduanya adalah sama.

Kita anggap gaya F yang diberikan bola yang satu terhadap yang lain selama tumbukan
konstan terhadap waktu tumbukan.

1
 Tumbukan
a. Tumbukan lenting sempurna

Dua buah benda bisa dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna bila tidak
terjadi kehilangan energi kinetik ketika terjadi tumbukan. Energi kinetik sebelum dan
sesudah tumbukan sama, demikian juga dengan momentum dari sistem tersebut.

Pada peristwa tumbukan lenting sempurna, berlaku:

1. Hukum kekekalan energi mekanik


2. Huku kekekalan momentum

1
3. Koefisien restitusi e = 1

b. Tumbukan lenting sebagian

Koefisien restitusi pada tumbukan lenting sebagian adalah 0 < e < 1

c. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Pada peristiwa tidak lenting sama sekali, tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik
dan nilai koefisien resistansinya e = 0. Setelah terjadi peristiwa tumbukan kedua benda
bersatu dan bergerak bersama-sama.

Penerapan tumbukan tidak lenting sama sekali adalah ayunan balistik. Ayunan balistik
merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur benda yang bergerak dengan
kecepatan cukup besar, misalnya kecepatan peluru. Prinsip kerja ayunan balistik
berdasarkan hal-hal berikut.

1
1
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat dirumuskan : P= m.v. Momentum akan berubah seiring dengan
perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat pergerakan suatu materi/benda akan
semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat
kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka momentumnya
sama dengan nol.

Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari persamaan hukum
kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut. Apabila dua buah benda bertemu dengan
kecepatan relatif maka benda tersebut akan bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan
menjadi dua yaitu lenting sempurna dan tak lenting. Pada tumbukan lenting sempurna
energi kinetik benda tidak ber kurang atau berubah menjadi energi lain, pada tumbukan tak
lenting energi kinetik benda sebagian berubah menjadi energi lain seperti energi bunyi,
energi panas.

3.2 SARAN

Saran kami kepada pembaca semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
bagi anda, dan dengan membaca makalah ini semoga kita akan termotivasi dan mengerti
tentang konsep-konsep esensial materi ajarterkhusus materi Konsep Momentum Impuls.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari pembaca untuk
perbaikan makalah kami berikutnya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Drajat. 2012. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Giancoli. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. 2001. Jakarta: Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2006. Fisika 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Kurniatin, Sri. 2007. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Bogor: CV Regina.

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai