Anda di halaman 1dari 12

FISIKA

MOMENTUM dan IMPULS

Disusun
Oleh :
Kelompok 6

1. Putri Rizky Ananda (0701191097)


2. Mayang Safhira Tarigan (0701192051)
3. Farhansyah Putra (0701192058)
4. Muhammad Rofi Halmi (0701191093)

Mata Kuliah : Fisika


Dosen pengampu : Miftahul Husnah, S.pd, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat serta hidayahNya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul
“Momentum dan Impuls” dapat selesai pada waktunya. Makalah ini memuat tentang
momentum dan impuls.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diterima
pembaca dengan senang hati. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Medan, Oktober 2019

Kelompok 6

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................i

Daftar isi ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

2.1. Pengertian Momentum ...................................................................................... 2

2.2. Pengertian Impuls ............................................................................................. 3

2.3. Hukum Kekekalan Momentum .........................................................................4

2.4. Tumbukan .........................................................................................................6

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................8

3.2 Saran ..................................................................................................................8

Daftar Pustaka .......................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Nilai nialai selalu berada di setiap kegiatan kita, tanpa kita sadari kegiatan kita
sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan
kami bahas mengenai kegunaan teori momentum. Sebelum kita membahas apa
kegunaan momentum terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud dengan
momentum.
Ketika terjadi suatu kecelakaan di jalan tabrakan antara ke dua buah kendaraan
yang berbeda kecepatan, dimana kendaraan yang benrkepatan tinggi mengalami
kerusakan yang lebih parah di bandingkan dengan kendaraan yang berkecepatan
rendah. Hal ini bisa terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki
benda bergerak maka semakin sulit untuk dihentikan dan makin besar akibatnya.
Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua
kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat
dua jenis momentum yaitu momentum sudut dan momentum linier. Momentum linier
biasanya disebut momentum. Maka momentum adalah hasil kali massa dan
kecepatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan momentum dan impuls ?
2. Bagaimanakah hukum kekekalan momentum ?
3. Apa itu tumbukan?

C.TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan
momentum.Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls. Dapat menganalisis
peristiwa tumbukan sesuai hukum kekekalan momentum.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Momentum

1. Pengertian Momentum

Istilah momentum yang akan dipelajari pada bab ini adalah momentum linear
(p), yang didefinisikan sebagai berikut : Momentum suatu benda yang bergerak
adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap
benda yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear
ditulis sebagai berikut:

p adalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan v


kecepatan (besaran vektor). Bila dilihat persaman (8.1), arah dari momentum selalu
searah dengan arah kecepatannya.

Satuan Momentum Menurut Sistem Internasional (SI)

Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan

= kg x m/s

= kg . m/s

Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s

Jika kita perhatikan persamaan di atas maka kita dapat menentukan jenis
besaran momentum. Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan v adalah
besaran vektor, berarti momentum merupakan besaran vektor. Dimana arah p searah
dengan arah vektor kecepatan (v)

Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau partikel
yang bergerak.

2
B. Impuls

1. Pengertian Impuls

Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan.
Energi tidak dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini
karena energi berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha.

Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan waktu yang dibutuhkan
gaya tersebut bekerja. Dari definisi ini dapat dirumuskan seperti berikut.

Keterangan:

● I : Impuls (Ns)

● m : massa (kg)

● F : Gaya (N)

● V1 : kecepatan awal (m/s)

● ∆t : Waktu (s)

● V2 : kecepatan akhir (m/s)

Impuls merupakan besaran vektor. Pengertian impuls biasanya dipakai dalam


peristiwa besar di mana F >> dan t < . Jika gaya F tidak tetap (F fungsi dari waktu),
maka rumus I=F.t tidak berlaku. Impuls dapat dihitung juga dengan cara menghitung
luas kurva dari grafik F vs waktu t.

3
C. Hukum Kekekalan Momentum

Hukum Kekekalan Momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar
yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan
momentum total sesudah tumbukan”. ketika menggunakan persamaan ini, kita harus
memerhatikan arah kecepatan tiap benda.

Dua buah bola pada gambar diatas bergerak berlawanan arah saling
mendekati. Bola pertama massanya m1, bergerak dengan kecepatan v1. Sedangkan
bola kedua massanya m2 bergerak dengan kecepatan v2. Jika kedua bola berada pada
lintasan yang sama dan lurus, maka pada suatu saat kedua bola akan bertabrakan.

Dengan memperhatikan analisis gaya tumbukan bola pada gambar diatas


ternyata sesuai dengan pernyataan hukum Newton III. Kedua bola akan saling
menekan dengan gaya F yang sama besar, tetapi arahnya berlawanan. Akibat adanya
gaya aksi dan reaksi dalam selang waktuΔt tersebut, kedua bola akan saling
melepaskan diri dengan kecepatan masing-masing sebesar v’1 dan v’2. Penurunan
rumus secara umum dapat dilakukan dengan meninjau gaya interaksi saat terjadi
tumbukan berdasarkan hukum Newton III.

4
Impuls yang terjadi selama interval waktu Δt adalah F1 Δt = -F2 Δt . kita
ketahui bahwa I = F Δt = Δp, maka persamaannya menjadi seperti berikut.

Jumlah Momentum Awal = Jumlah Momentum Akhir


Keterangan:
p1,p2 = momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
p„1, p‟2 = momentum benda 1 dan 2 sesudah makanan
m1, m2 = massa benda 1 dan 2
v1, v2 = kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
v‟1, v‟2 = kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan

BUNYI HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM


Persamaan di atas dinamakan hukum Kekekalan Momentum. Hukum kekakalan
momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem,
maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah
tumbukan”. ketika menggunakan persamaan ini, kita harus memerhatikan arah
kecepatan tiap benda.

5
D. Tumbukan

Tumbuhan atau lentingan bisa dikatakan juga sebagai pantulan, karna terjadi
pada dua buah benda yang saling berpadu dan memantul akibat dari paduan tersebut.
Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tumbukan yang paling sederhana,
yaitu Tumbukan Sentral.

Tumbukan sentral adalah tumbukan yang terjadi bila titik pusat benda yang
satu menuju ke titik pusat benda yang lain. Peristiwa tumbukan antara dua buah benda
dapat keduanya bergerak saling menjahui. Ketika benda tersebut mempuyai kecepatan
dan massa, maka benda itu pasti memilki momentum (p = m .v) dan juga Energi
kinetik (EK = ½ m . v2 ).

Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui bedasarkan nilai koefisien


tumbukan (koefisien restitusi) dari dua benda yang bertumbukan.

JENIS-JENIS TUMBUKAN

1. TUMBUKAN LENTING SEMPURNA


Pada lenting sempurna berlaku hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan
momentum. Dengan persamaan sebagai berikut:
a. Kekekalan Momentum

Keterangan: m1 = massa benda 1 (kg)

m2 = massa benda 2 (kg)

v1 = kecepatan awal benda 1 (m/s)

v2 = kecepatan awal benda 2 (m/s) v‟1 = kecepatan akhir benda 1 (m/s) v‟2 =
kecepatan akhir benda 2 (m/s)

6
b. Kekekalan energi kinetik
Ek1 + Ek2 = Ek‟1 + Ek‟2
1/2 m1 v12 + 1//2 m2 v22 = 1/2 m1 (v‟1)2 + 1/2 m2 (v‟2)2

2. TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN

m1 . v1 + m2 . v2 = (m1’+ m2’) . v’ (kekekalan momentum)

Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini
disebut tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum
energi kinetik yang di ubah menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap
kekal. Sehingga berlaku :

∑Ekawal - ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.

3. TUMBUKAN TIDAK LENTING SAMA SEKALI


Tumbukan tidak elastis sama sekali terjadi apabila dua benda setelah tumbukan
menjadi satu dan bergerak bersama-sama. Contoh sederhana dari tumbukan tidak
elsatis sama sekali adalah tumbukan dua bola yang akhirnya bergabung menjadi satu
yang akhirnya bergerak bersama dengan kecepatan yang sama pula. Kejadian ini
dapat dijelaskan dengan hukum kekekalan momentum.

Dari persamaan di ata, kecepatan bola dapat dicari dengan mudah jika kecepatan
bola keduanya semula diketahui, karena kecepatan bola keduanya setelah tumbukan
sama, maka koefisien restitusi untuk tumbukan tidak lenting sama sekali adalah
nol(0).
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali tidak berlaku hukum kekekalan
enrgi kinetik. Pada tumbukan ini terjadi pengurangan enrgi kinetik sehingga energi
kinetik total benda-benda setelah terjadi tumbukan akan lebih kecil dari energi kinetik
total benda sebelum. Dengan demikian:

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa /
memiliki bobot dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum
dilambangkan huruf ‘p’, secara matematis momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan.
Semakin cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga
momentumnya. Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang
dimiliki suatu benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka momentumnya sama
dengan nol.

B. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat
menganalisis apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara rasional.
Momentum pula sangat banyak fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang
berdaya guna dan bernilai dalam kehidupan. Jadi amatlah penting untuk mempelajari
materi ini agar kita mengetahui asal muasal dari benda – benda yang kita pakai seperti
yang disebutkan di atas.

8
Daftar Pustaka

Daulay, A.H., 2018, Fisika Universitas Edisi Pertama Jilid 1, CV.Widya Puspita, Medan

http://myrayrinaldi.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-
momentumtumbukanmomentu.html

http://blog.unnes.ac.id/wp-content/uploads/sites/806/2015/11/momentum-dan-impuls.pdf

Anda mungkin juga menyukai