Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 9 MK.

FISIKA KELOMPOK 5
MOMENTUM LINIER DAN IMPULS

1) Dwi Bagus P. 2) Gana Bimantara 3) Aditya Farhan F. 4) Dirga Laksmana P.W


5) Yayuk Laili M.

Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Jember

BAB I

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelajaran fisika tidak harus berdasarkan rumus, namun tanpa kita sadari, sistem kerja
rumus fisika juga digunakan dalam kegiatan kita sehari-hari. Pada kesempatan kali ini kita
akan membahas tentang penggunaan teori impuls dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum
kita membahas kegunaan momentum, mari kita telaah dulu apa itu momentum.
Berikut adalah rumusan masalah dalam penulisan artikel ini:
a) Apa definisi momentum dan impuls
b) Tulisakan rumus untuk menghitung momentum dan impuls
c) Apa hubungan antara momentum dan impuls serta berikan contoh soal
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan artikel ini:
a) Untuk memahami dan mengetahui apa itu momentum
b) Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls
c) Dapat memanfaatkan hukum momentum dalam kehidupan sehari-hari
d) Dapat menganalisis peristiwa tumbukan sesuai hukum kekekalan momentum
BAB II

2. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Impuls dan Momentum
Momentum merupakan ukuran sulitnya menghentikan suatu benda. Semakin berat benda,
semakin besar momentumnya. Semakin cepat objek bergerak, semakin besar
kecepatannya.
Misalnya bola tenis dan bola voli. Bola voli dan bola tenis memiliki massa yang berbeda,
dengan bola voli memiliki massa lebih banyak dan ketika kita mengangkatnya, pasti lebih
berat dari bola tenis.
Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk menggerakkan suatu benda. Impuls memiliki
interval waktu tertentu, biasanya terjadi dalam waktu singkat.
Misalnya saat kita menendang bola. Agar bola menggelinding, seseorang harus
menggunakan tenaga untuk menendangnya. Ada jeda antara gerakan kaki saat kaki diayun
hingga kemudian mengenai bola dan menjadi bergerak. Interval ini disebut impuls.

2.2. Rumus Impuls dan Momentum


a) Momentum
Momentum dipengaruhi oleh massa (m) dan kecepatan (v), dengan masing-masing
satuannya berturut-turut yaitu kg dan m/s. Secara matematis, berikut adalah rumus
momentum:
ρ = 𝑚. 𝑣
Keterangan :
ρ = momentum (kg/ms)
M = massa (kg)
V = kecepatan (v)
b) Impuls
Impuls dilambangkan dengan huruf “I” dengan satuannya yaitu Ns.
Berikut ini adalah rumus impuls:
I = F. Δt
Keterangan:
I =Impuls (Ns)
F =gaya implusif (N)
Δt=Perubahan waktu (s)

2.3. Hubungan antara impuls dan momentum.


Hubungan antara impuls dan momentum dijelaskan dalam teorema impuls-momentum
yang menyatakan bahwa impuls yang bekerja pada benda akan sama dengan perubahan
momentum dari benda tersebut. Impuls sama dengan perubahan momentum yang dialami
suatu benda.
𝛥𝑣 (𝑣2 − 𝑣1)
𝑎 = =
𝛥𝑡 𝛥𝑡
sehingga,
(𝑣2 − 𝑣1)
𝐹 = 𝑚( )
𝛥𝑡
𝐹. 𝛥𝑡 = 𝑚. 𝑣2 – 𝑚. 𝑣1
𝐹. 𝛥𝑡 = 𝑝2 – 𝑝1
𝐼 = 𝛥p
Jadi, persamaan yang tepat untuk menggambarkan hubungan momentum dan impuls yaitu
I = Δp.

2.4. Contoh Soal


Terjadi kecelakaan kereta api dimana sebuah gerbong kereta dengan massa 10.000 kg
bergerak dengan laju 24 m/s. gerbong tersebut menabrak gerbong lain yang serupa dan
dalam keadaan diam. Akibat tabrakan tersebut, gerbong tersambung menjadi satu. Maka,
berapakah kecepatan dari gerbong tersebut!
Diket: m1 = m2 = 10.000 kg
v1 = 24 m/s v2 = 0
v’1 = v’2 = v’

Ditanya: v’ = …?

Jawab:

𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣′1 + 𝑚2 𝑣′2

𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) = 𝑣′
(10.000)(24) + (10.000)(0) = (10.000 + 10.000)𝑣′

240.000 = 20.000 𝑣′

24 = 2 𝑣′

𝑣 ′ = 12 𝑚/𝑠

BAB III

3. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas kita menyimpulkan bahwa momentum didefinisikan sebagai
produk massa dan kecepatan, momentum didefinisikan sebagai produk interval waktu
antara gaya dan gaya yang bekerja.
Momentum adalah besaran vektor, yaitu. arah gerak benda dan arah gaya yang bekerja.
Untuk menggerakkan benda diam, suatu gaya harus diberikan padanya untuk jangka
waktu tertentu.
Jika sebuah benda bergerak dalam suatu kerangka acuan, ia memiliki momentum dalam
kerangka itu.
Artinya, objek yang sama dapat memiliki beberapa dinamika dalam satu kerangka acuan
tetapi berbeda dalam kerangka acuan lainnya

Menurut hukum kedua Newton, laju perubahan momentum suatu partikel sebanding
dengan partikel tersebut dan gaya yang dihasilkan bekerja dalam arahnya. Dalam gerak
translasi, setiap titik pada suatu benda mengalami perpindahan yang sama dengan setiap
titik lainnya dari waktu ke waktu, sehingga gerak satu partikel dapat menggambarkan
gerak seluruh benda. Meskipun benda yang bergerak juga berotasi atau bergetar, terdapat
titik pada benda yang bergerak dengan cara yang sama dengan partikel yang bergerak,
yang disebut pusat massa.

3.2. DAFTAR PUSTAKA


Hugh D. Young. 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid I. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai