Disusun
Oleh :
Kelompok 8
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan
makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Fisika,yaitu
tentang usaha dan energi. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Miftahul Husnah, S.Pd,
M.Si selaku dosen pengampu dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin...
Penulis,
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus namun, tanpa kita sadari kegiatan kita
sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan kami
bahas mengenai kegunaan teori momentum dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita
membahas apa kegunaan momentum terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud
dengan momentum.
Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. Apa yang terjadi
ketika dua kendaraan bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan, dua kendaraan dengan kecepatan
tinggi akan mengalami kerusakan lebih parah dari pada dua kendaraan dengan kecepatan
rendah. Hal ini terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak
maka semakin sulit untuk dihentikan dan makin besar akibatnya.
Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu
fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum
kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yaitu momentum sudut
dan momentum linier. Momentum linier biasanya disebut momentum. Maka momentum
adalah hasil kali massa dan kecepatan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan momentum dan impuls?
2. Apa hubungan momentum dam impuls?
3. Apa yang dimaksud dengan tumbukan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. MOMENTUM
Momentum merupakan istilah fisika mengacu pada kuantitas gerak dan massa yang
dimiliki suatu objek. Momentum disebut juga dengan pusa sehingga dilambangkan
p. Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v.
Definisi Momentum
P=mxv
Setiap benda yang bergerak dikatakan memiliki momentum. Momentum adalah hasil
kali antara massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Semakin besar massa benda,
semakin besar momentumnya.
Secara matematis momentum didefinisikan sebagai :
keterangan :
p : momentum (kg.m/s)
m: massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
Dimana p adalah momentum (kg.m/s), m adalah massa benda (kg), dan v adalah kecepatannya
(m/s).
B. IMPULS
Impuls merupakan suatu gaya yang dikalikan dengan waktu selama gaya bekerja.
Didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum yang disebabkan oleh gaya yang terjadi
pada waktu singkat,
Definisi lain dari impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah hasil kali
antara gaya singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda (biasanya
sangat kecil)
2
Dari Hukum Newton II didapatkan:
F = m .a
dV
a= dt
dV
F = m. dt
F dt = m . dV
2 𝑉
∫ F dt = ∫𝑉 𝑚𝑑𝑉
1
∫ F dt = m (V2 − V1 )
= mV2 – mV1
Impuls = F. t = m . v
3
kecepatan benda berubah menjadi vA’ dan vB’. Bila FBA adalah gaya dari A yang dipakai untuk
menumbuk B dan FAB gaya dari B yang dipakai untuk menumbuk A, maka menurut hukum III
Newton :
FAB = - FBA
FAB . Dt = - FBA . Dt
(impuls)A = (impuls)B
mA vA’ – mA vA = - (mB vB’ – mB vB)
mA vA + mB vB = mA vA’ + mB vB’
Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama/tetap.
Hukum ini disebut sebagai hukum kekekalan momentum linier tumbukan. Pada setiap
jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum
kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat
tumbukan atau terjadi perubahan bentuk :
Macam tumbukan yaitu
Untuk sistem dua benda yang bertumbukan, momentum sistem adalah tetap, asalkan pada
sistem tidak bekerja gaya luar.
Tumbukan lenting sempurna adalah jenis tumbukan dimana energi kinetik sistem tetap.
Kecepatan relatif sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif sebelum tumbukan.
Persamaan yang berlaku :
Δv’ = -Δv
V2’ – v1’ = - (v2– v1)
Tumbukan lenting sebagian adalah jenis tumbukan yang disertai terjadinya pengurangan
energi kinetik sistem
Tumbukan tak lenting sama sekali adalah jenis tumbukan yang setelah tumbukan kedua
benda bergabung dan bergerak bersama-sama. Karena pada tumbukan tak lenting sama sekali
kedua benda bersatu sesudah tumbukan maka berlaku hubungan kecepatan sesudah tumbukan,
Sebagai : v2’ = v1’ = v’ sehingga persamaan momentum menjadi :
m1.v1 + m2 . v2 = (m1 + m2) v’
Misalkan benda yang datang bermassa m1 dengan kecepatan v1 dan benda kedua yang diam
bermassa m2 dengan kecepatan v2, energi kinetik awal sistem :
p2 p2
Ek = Energi kinetik akhir sistem : Ek’ =
2m12 (m1+m2)
4
E. Tumbukan
Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari – hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum
dan kekekalan energi.
Tumbukan ada tiga macam :
a. Tumbukan lenting sempurna
Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh
tumbukan, maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama
dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan
seperti ini disebut dengan tumbukan lenting sempurna. Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)
m1 . v12 + m2 . v22 = m1’ . v12 ’ + m2’ . v22 ’ (kekekalan energi)
Catatan = tanda aksen mrnunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini
adalah 1
Jika akibat tumbukan terjadi panas yang hilang, maka energi kinetik total serta momentum
tidak kekal. Tumbukan jenis ini disebut lenting sebagian, Sehingga berlaku :
Ek1 + Ek2 = Ek1’ + Ek2’ + energi panas dan bentuk lainnya ( energi kinetik yang
hilang ), sehingga : ∑Ekawal − ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang.
Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.
Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini
disebut tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum energi kinetik
yang di ubah menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal. Sehingga berlaku :
5
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot dengan
pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara matematis
momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol.
Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari persamaan hukum
kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut.
Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif maka benda tersebut akan
bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lenting sempurna dan tak
lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik benda tidak ber kurang atau berubah
menjadi energi lain, pada tumbukan tak lenting energi kinetik benda sebagian berubah menjadi
energi lain seperti energi bunyi, energi panas, dll.
B. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis apapun
yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara rasional. Momentum pula sangat banyak
fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang berdaya guna dan bernilai dalam kehidupan.
Jadi amatlah penting untuk mempelajari materi ini agar kita mengetahui asal muasal dari benda
– benda yang kita pakai seperti yang disebutkan di atas.
6
DAFTAR PUSTAKA