Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MOMENTUM DAN IMPULS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendalaman konsep Fisika”

OLEH:

Nama Mahasiswa : Laila Tulisna Tulung (4203121016)

Restina Tiolenta Sihombing (4201121017)

Three Man Saing (4203121001)

Tri Anggraini (4202421024)

Valentina Agustus Br. Simbolon (4202421001)

Kelompok : III (Tiga)

Kelas : Pendidikan Fisika B 2020

Dosen Pengampu : Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si

Rajo Hasim Lubis S.Pd., M.Pd

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penyusun, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak
akan sanggup untuk menyusun makalah dengan baik. Penyusun juga berterima kasih pada
Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si dan Bapak Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd selaku
Dosen Pengampu mata kuliah Pendalaman Konsep Fisika yang telah memberikan tugas ini
kepada penyusun.
Adapun tujuan penyusun dalam menyusun makalah yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pendalaman Konsep Fisika, dan juga makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.
Makalah ini disusun oleh penyusun dari berbagai bahan referensi jurnal dan buku yang
berhubungan dengan judul makalah yang sebelumnya telah diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Pendalaman Konsep Fisika. Penyusun berusaha seobjektif mungkin dalam
menyusun makalah yang sederhana ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Segala kritik
konstruktif dan saran yang membangun selalu penyusun harapkan demi penyempurnaan
makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir
kata, penyusun ucapkan terima kasih.

Medan, 09 Oktober
2022
Penyusun

(Kelompok III)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PNDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
A. Pengertian Momentum...................................................................................................2
B. Pengertian Impuls...........................................................................................................2
C. Hubungan Momentum dan Impuls...............................................................................2
D. Miskonsepsi......................................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8

ii
iii
BAB I

PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah  kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan? Apa yang terjadi
ketika dua kendaraan bertabrakan? Pada peristiwa tabrakan, dua kendaraan dengan kecepatan
tinggi akan  mengalami kerusakan lebih parah dari pada dua kendaraan dengan kecepatan
rendah. Hal ini terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak
maka semakin sulit untuk dihentikan dan makin besar akibatnya.
Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu
fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum
kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yaitu momentum sudut
dan momentum linier. Momentum linier biasanya disebut momentum. Maka momentum
adalah hasil kali massa dan kecepatan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan momentum?
2. Apakah yang dimaksud dengan impuls?
3. Bagaimana hubungan momentum dan impuls?
4. Bagaimana hukum kekekalan momentum?
5. Apakah yang dimaksud dengan tumbukan?
6. Bagaimana penerapan momentum dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari momentum
2. Untuk mengetahui pengertian dari impuls
3. Untuk mengetahui hubungan momentum dan impuls
4. Untuk mengetahui hukum kekekalan momentum
5. Untuk mengetahui pengertian dari tumbukan
6. Untuk mengetahui penerapan momentum dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Momentum
Momentum merupakan istilah fisika mengacu pada kuantitas gerak dan masa yang dimiliki
suatu objek. Momentum disebut juga dengan pusat, sehingga dilambangkan dengan P.
Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v.
Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor.
Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi,
momentum merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.Setiap
benda yang bergerak dikatakan memiliki momentum. Momentum adalah hasil kali antara
massa benda dengan kecepatan benda. Semakin besar massa benda, semakin besar
momentumnya.
Secara matematis momentum didefinisikan sebagai berikut:
P=m. v
dengan keterangan:
P: momentum (kg.m/s)
m: massa benda (kg)
v: kecepatan benda (m/s)
B. Pengertian Impuls
Impuls adalah hasil kali antara besaran vector gaya F dengan besaran skalar selang waktu t,
sehingga impuls termasuk besaran vector. Arah impuls I searah dengan arah gaya implusif F.
Dari hukum Newton II didapatkan:
F=m . a
dv
a=
dt
dv
F=m .
dt
2
F dt=∫ m. dV
1

∫ F=dt=m ( V 2−V 1 )
¿ mV 2−mV 1
Impuls=F . t=m . v

2
C. Hubungan Momentum dan Impuls
Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya pada benda tersebut
dinamakan impuls. Besarnya impuls pada benda sama dengan besarnya perubahan momentum
pada benda tersebut.
m m
F . ∆ t= −
V2 V1
Dengan keterangan:
F= gaya yang bekerja (N)
∆ t= selang waktu singkat (s)
V1= kecepatan awal benda (m/s)
V2= kecepatan akhir benda (m/s)
dapat juga ditulis:
I =F . ∆ t
Teorema impuls dan momentum:
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami
benda.
I =∆ t=P 2−P 1=m. V 2−m. V 1
Hukum II Newton dalam bentuk momentum
∆p
F=
∆t
1. Hukum Kekekalan Momentum
Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, artinya jumlah momentum
dua buah benda yang saling bertumbukan adalah konstan. Secara rinci dapat dinyatakan
jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.
2. Pengertian Tumbukan
Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari – hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum
dan kekekalan energi.
Tumbukan ada tiga macam :
 Tumbukan lenting sempurna
Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh
tumbukan, maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama
dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan
seperti ini disebut dengan tumbukan lenting sempurna. 
Sehingga berlaku :
m1. v 1+m 2. v 2=m1 . v 1 +m2 . v 2 ( kekekalan momentum )
3
m1. v 12 +m2. v 22=m1 . v 12 + m2 . v 22 (kekekalan energi)
Catatan = tanda aksen menunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini
adalah 1
 Tumbukan Lenting Sebagian
Jika akibat tumbukan terjadi panas yang hilang, maka energi kinetik total serta momentum
tidak kekal. Tumbukan jenis ini disebut lenting sebagian.
Sehingga berlaku :
m1. v 1+m 2. v 2=m1 . v 1 +m2 . v 2 ( kekekalan momentum )
Ek 1+ Ek 2=Ek 1 + Ek 2
+energi panas dan bentuk lainnya ( energi kinetik yang hilang )

sehingga: ∑ Ek awal−∑ Ek akhir=energi kinetik yang hilang

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.


 Tumbukan tidak lenting
m1. v 1+m 2. v 2=( m1 +m 2 ) . v =(kekekalan momentum)
Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini disebut
tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum energi kinetik yang
di ubah menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal.
Sehingga berlaku :

∑ Ek awal−∑ Ek akhir=energi kinetik yang hilang


Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.
Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :
 Tumbukan benda
 Interaksi dua benda
 Peristiwa ledakan
 Peristiwa tarik-menaik
 Peristiwa jalannya roket maupun jet

3. Penerapan Momentum dalam kehidupan sehari-hari

 Peluncuran Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan
karena adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan perubahan momentum
yang diberikan oleh roket. Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan
momentum. Pada saat roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan
bakar di dalamnya telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke
bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan momentum yang
arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama.
4
 Air Safety Bag (kantong udara)
Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang
terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang
untuk keluar dan mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu
meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi.Saat
tabrakan terjadi, pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak
mobil. Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya
sangat besar untuk menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila
pengemudi menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum
pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil.
Dengan demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.
 Desain Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan.
Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga
mobil yang bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya.Mengapa demikian?Apabila
mobil yang bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan
impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.
Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat penyok akan
memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga
agar mobil tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah
penggumpalan atau penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang
mobil. Beberapa aplikasi Hukum Kekekalan Momentum lainnya adalah bola baja yang
diayunkan dengan rantai untuk menghancurkan dinding tembok.
Contoh Soal:
Tono yang bermassa 50 kg, naik sepeda dengan kecepatan 36 km/jam. Tentukan momentum
Tono jika sepeda bergerak pada arah sumbu x.
Diketahui : Massa Tono (m) = 50 kg
                  Kecepatan (v) = 36 km/jam = 10 m/s
Ditanya    : P?
Jawab      : P =  m.v
                       = 50 kg . 10 m/s
                       = 500 kg.m/s
Jadi, momentum tono adalah 500 kgm/s
D. Miskonsepsi
No. Miskonsepsi
1. Siswa menganggap gaya yang diberikan oleh benda yang memukul permukaan hanya
berhubungan dengan kecepatan awal dari benda tersebut, bukan perubahan dalam
kecepatan dan momentumnya
2. Momentum bergantung pada jenis benda, tanpa memperhitungkan massa dan
kecepatan yang dimiliki
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali jika massa kedua benda sama.
5
4. Benda yang bergerak dengan titik awal dan titik akhir sama, massa serta kecepatan
awal yang sama akan tiba di titik akhir dalam waktu yang berbeda.
5. Massa dan kecepatan suatu benda tidak mempengaruhi besarnya momentum yang
terjadi pada benda
6. Momentum memiliki nilai yang besar jika terdapat kombinasi antara massa benda
yang bergerak dengan kecepatan konstan
7. Besar perubahan momentum suatu benda dipengaruhi oleh besar massa dan selang
waktu
8. Impuls berbanding terbalik dengan perubahan momentum
9. Besar impuls yang dialami suatu benda dipengaruhi oleh nilai perubahan
momentumnya
10. Semakin cepat selang waktu yang dikerjakan antara 2 benda maka semakin kecil
impuls yang dihasilkan
11. Momentum adalah hasil kali massa suatu benda dan percepatan benda

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa momentum didefinisikan sebagai
hasil perkalian antara massa dengan kecepatannya, impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya
dengan selang waktu kerja gayanya. Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita
diharapkan dapat menganalisis apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara
rasional. Momentum pula sangat banyak fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang
berdaya guna dan bernilai dalam kehidupan.
B. Saran
Diharapkan agar pembaca dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa
menambah pengetahuan, terutama tentang materi Momentum dan Impuls. Penyusun
mengharapkan adanya kritik dari para pembaca untuk bisa membuat makalah ini menjadi
makalah yang lebih kompleks.

7
DAFTAR PUSTAKA
Puwanto, Budi. 2007. Fisika Dasar 2. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Jumiati, Ety, Dkk. 2018. Fisika Universitas. Medan : CV. Widya Pustpita
Edi Wahyono, S.Si. 2008. Fisika Praktis SMA. Yogyakarta : Pustaka Widyatama.
Imam Zainuri, S.Pd. 2006. Fisika Lengkap SMA. Jakarta : Erlangga.
Marten Kanginan. 2004. Fisika Untuk SMA. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai