MOMENTUM LINEAR
OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kemudahan,
dan karunia-Nya sehingga kelmpok saya dapat menyelesaikan Makalah Momentum
Linear ini sesuai yang diharapakan.
Dalam proses pengerjaan tugas ini, saya melakukan berbagai penelitian yang tak
lupa mendapatkan bimbingan, arahan dan pengetahuan hingga saya mampu
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Maka dari itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus namun, tanpa kita sadari kegiatan kita
sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan kami bahas
mengenai kegunaan teori momentum dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita membahas apa
kegunaan momentum terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud dengan momentum.
Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. Apa yang terjadi
ketika dua kendaraan bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan, dua kendaraan dengan kecepatan tinggi
akan mengalami kerusakan lebih parah dari pada dua kendaraan dengan kecepatan rendah. Hal ini
terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak maka semakin sulit
untuk dihentikan dan makin besar akibatnya.
Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu
fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan
tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yaitu momentum sudut dan momentum
linier. Momentum linier biasanya disebut momentum. Maka momentum adalah hasil kali massa dan
kecepatan.
RUMUSAN MASALAH
METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode deskriptif
dengan teknik studi kepustakaan atau literatur yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari
buku referensi, penunjang, dan media lainnya yang beredar seputar tema yang dibahas, dan juga
mengambil sumber penunjang dari internet
A. MOMENTUM LINEAR
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan momentum
sudut . Momentum linear merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak
pada lintasan lurus, sedangkan momentum sudut dimiliki benda-benda yang bergerak pada
lintasan melingkar. ‘Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda
dengan kecepatan gerak benda tersebut’
Dalam buku lain Momentum adalah (secara singkat disebut momentum) kecenderungan
benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan/kecepatan yang konstan
Untuk sebuah partikel dengan massa (m) dan bergerak dengan kecepatan (v), didefinikan
mempunyai momentum (P):
p=m.v
Faksi = -Freaksi
F1 = -F2
Impuls yang terjadi selama interval waktu _t adalah F1 _t = -F2 _t .Anda ketahui bahwa I = F
_t = _p , maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
p1, p2 : momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
p'1, p'2 : momentum benda 1 dan 2 sesudah makanan
m1, m2 : massa benda 1 dan 2
v1, v2 : kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
v'1, v'2 : kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan
B. GAYA IMPULS
Pengertian Impuls
Impuls dinotasikan dengan I, satuannya N.s atau kg.m/s.
Impuls adalah gaya yang bekerja/diperlukan untuk membuat sebuah benda dapat bergerak
dalam interval waktu tertentu
Perhatikan peristiwa berikut :
Sebuah bola bergerak dipukul dengan tongkat besar. Gaya pukul tongkat dikalikan dengan
selang waktu selama gaya bekerja pada bola impuls. Jadi, Impuls adalah hasil kali gaya konstan
sesaat dengan selang waktu gaya bekerja.
Impuls merupakan besaran vektor, jadi perhatikan arah gerak benda serta arah gaya yang
bekerja.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah :
Sebuah bola kasti dipukul dengan gaya kontak 50 N antara pemukul dengan bolanya. Jika
menghasilkan impuls sebesar 20 Ns. Berapakah selang waktu sentuh antara pemukul dengan
bola kasti?
Pembahasan :
Contoh Impuls dengan menggunakan metode integral:
Sebuah gaya mendatar F = (69 + 4t) N bekerja pd benda dlm slang wkt mulai dr t=1s sampai dg t=3s,
maka impuls yg dikerjakan gaya pd benda adalah?
Dik. :F= (69 + 4t) N , t1= 1s , t2= 3s ,
Dit. : I = …
Jb: I =
Sistem Partikel
Untuk sistem yang terdiri dari banyak partikel, kita dapat mendefinisikan momentum total
sistem sebagai jumlah vektor dari masing-masing bagiannya.
D. PUSAT MASSA
Dalam gerak translasi, tiap titik pada benda mengalami pergeseran yang sama dengan titik
lainnya sepanjang waktu, sehingga gerak dari salah satu partikel dapat menggambarkan gerak
seluruh benda. Tetapi, walaupun di dalam geraknya, benda juga berotasi atau bervibrasi, akan
ada satu titik pada benda yang bergerak serupa dengan gerak partikel, titik tersebut disebut
pusat massa.
m1 m2 mn
x1
x2
xn
E. GERAK ROKET
Pada roket ini momentum sistem sebelum dan sesudah gas keluar tetap, dengan kata lain
berlaku hukum kekekalan momentum.
Agar supaya ketinggian yang dicapai roket makin besar, biasanya dipakai roket dengan
beberapa tingkat.
Secara matematis besarnya gaya dorong dapat ditulis sebagai
F = vrel .
F = gaya dorong (newton)
Vrel = kecepatan semburan gas relatif terhadap roket (m/s)
= laju massa gas buang (kg/s)
Momentum dengan massa berubah contohnya adalah Roket yaitu dengan membuang
sebagian bebannya agar didapatkan kecepatan yang optimal.
F. TUMBUKAN
1. PENGERTIAN TUMBUKAN
Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan
berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi
mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau
terjadi perubahan bentuk
Contoh Soal:
Sebuah peluru yang massanya 20 gram mengenai segumpal lilin mainan yang massanya 200
gram dan tergantung pada seutas tali yang panjang. Peluru itu masuk dan melekat pada lilin
mainan. Jika kecepatan peluru sebelum mengenai lilin adalah 200 m/s, maka besarnya
kecepatan lilin mainan setelah peluru tersebut masuk didalamnya adalah ...
Penyelesaian:
m1.v1 + m2.v2 = (m1 + m2).v`
0 + 0,02 . 200 = (0,2 + 0,02) . v`
4 = 0,22 v`
v` = 4 / 0,22
= 18,2 m/s
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, kami menyimpulkan bahwa momentum didefinisikan sebagai hasil
perkalian antara massa dengan kecepatannya, impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya
dengan selang waktu kerja gayanya.
Impuls merupakan besaran vektor, jadi arah gerak benda serta arah gaya yang bekerja.
Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan gaya pada benda
tersebut selama selang waktu tertentu.
Jika suatu benda bergerak dalam setiap kerangka acuan , maka memiliki momentum dalam
bingkai itu.
Artinya, objek yang sama mungkin memiliki momentum tertentu dalam satu frame acuan,
namun jumlah yang berbeda dalam bingkai lain
Menurut hukum kedua Newton , laju perubahan momentum dari sebuah partikel adalah
sebanding dengan gaya resultan yang bekerja pada partikel dan dalam arah gaya itu.
Dalam gerak translasi, tiap titik pada benda mengalami pergeseran yang sama dengan titik
lainnya sepanjang waktu, sehingga gerak dari salah satu partikel dapat menggambarkan gerak
seluruh benda. Tetapi, walaupun di dalam geraknya, benda juga berotasi atau bervibrasi, akan
ada satu titik pada benda yang bergerak serupa dengan gerak partikel, titik tersebut disebut
pusat massa.
Pada roket ini momentum sistem sebelum dan sesudah gas keluar tetap, dengan kata lain
berlaku hukum kekekalan momentum
Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif maka benda tersebut akan
bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lenting sempurna dan tak
lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik benda tidak ber kurang atau berubah
menjadi energi lain, pada tumbukan tak lenting energi kinetik benda sebagian berubah menjadi
energi lain seperti energi bunyi, energi panas, dll.