NAMA KELOMPOK:
1.Amanda Salsa Yuliske (1)
2.Erly Ermawati (7)
3.Prasista Okstaviana (21)
4.Puput Septiana Anggraini (22)
5.Tegar Dwi Utomo ( 25 )
6.Wahyu Setya Nabilla ( 27 )
Jl. Yos Sudarso, No.mor 100, Prayan,Sobontoro, Kec. Boyolangu, Kabupaten Tulungagung
Jawa Timur 66232 e-mail:smkbrawijayatulungagung@gmail.com Telp. ( 0335 ) 3355216
KATA PENGANTAR
1
Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahNya kepada penulis sehingga laporan yang berjudul "impuls, momentum,dan tumbukan
Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan
senang hati.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar……………….
Daftar isi……………………….
Isi……………………………...
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
2.5 Kesimpulan…………………(26)
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar belakang masalah
Nilai nilai selalu berada disetiap kegiatan kita,tanpa kita sadari kegiatan kita sehari-hari
juga memanfaatkan sistem kerja rumus fisika.Pada kesempatan ini kami bahas mengenai
kegunaan teori momentum.Sebelum kita membahas apa kegunaan momentum terlebih dahulu
Ketika terjadi suatu kecelakaan di jalan tabrakan antara kedua buah kendaraan yang
berbeda kecepatan, dimana kendaraan yang berkecepatan tinggi mengalami kerusakan yang
lebih parah dibandingkan dengan kendaraan yang berkecepatan rendah.Hal ini bisa
terjadi,karena semakin besar massa dan kecepatan yang dimiliki benda bergerak maka semakin
Kalau kita tinjau dari ilmu fisika,fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan
ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut.Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum
yaitu momentum sudut dan momentum momentum linier.Maka momentum adalah hasil kali
4
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
•Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan impuls momentum dan
tumbukan
•Untuk mengetahui dan memahami rumus rumus dari impuls momentum dan tumbukan
BAB II
5
PEMBAHASAN
•Implus adalah suatu peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang singkat. impuls dapat
diketahui dengan perkalian gaya (F) dan selang waktu (t). Impuls bekerja di awal mula sehingga
membuat suatu benda dapat bergerak dan memiliki momentum.Rumus dari impuls adalah:
I = F × Δt
Keterangan:
I = impuls (Nt)
F = gaya (N)
t = waktu (s)
1.Bila sebuah motor bermassa 125 kg berlaju dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat
menjadi 60 m/s dalam waktu 5 sekon. Maka, besar impuls yang terjadi yaitu ialah:
I = m (v2 – v1)
= 125(60 – 20)
2.Sebuah bola di tendang dengan massa 200 gram dan menggelinding ke arah timur dengan
kecepatan 2 m/s. Dan di tendang dalam waktu 0,1 sekon. Sehingga kecepatan nya akan menjadi
8 m/s pada arah yang sama. Maka tentukanlah sebuah gaya yang diberikan kaki dari penendang
I = F . Δt
I = mvt – mv0
6
F . Δt = mvt – mv0
F = m (mvt – mv0 ) / Δt
F = 0,2 ( 8 – 2 ) / 0,1
F = 12 N
= (125)(40)
= 5000 kg m/s.
3.Sebuah bola bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul sehingga bola meluncur
dengan kelajuan 150 m/s. Jika lamanya pemukul menyentuh bola 0,1 detik, maka besar gaya
pemukul adalah …
Pembahasan:
Diketahui:
m = 0,2 kg
v2 = 150 m/s
∆t = 0,1 s
Jawab:
Rumus impuls:
I = F. ∆t
Atau
7
I = m (v2 – v1)
F. ∆t = m (v2 – v1)
F (0.1) = 30
F = 30/0,1 = 300 N
•Momentum adalah besaran turunan dari massa, panjang dan waktu. Momentum merupakan
besaran turunan yang muncul karena adanya benda bermassa dan bergerak.Momentum dapat
didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan kecepatan benda tersebut. Ia
merupakan besaran turunan dari massa, panjang, dan waktu. Dalam fisika, momentum
dilambangkan dengan huruf “P”. Momentum dapat diketahui dengan perkalian antara massa
P=m×V
Keterangan
P = momentum (kg/ms)
Momentum diperoleh dari hasil kali besaran skalar massa dan besaran vektor kecepatan,
sehingga momentum termasuk besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
Untuk momentum satu dimensi, arah momentum cukup ditampilkan dengan tanda positif atau
negatif.
8
1. Hitunglah besar momentum serangga yang massanya 22 gram yang tengah terbang dengan
laju 80 m/s.
Jawaban:
Diketahui:
momentum(p) = …
p= m.v
I = 10(5)
I = 50 Ns
Impuls merupakan hasil kali gaya dengan perubahan atau selang waktu. Sedangkan momentum
Impuls
I=F×Δt= 0,022.80
= 1,76 kg m/s
2. Bagus mendapat mobil mobilan dari ayahnya yang bermasa 10 kg. Mobil itu bergerak dengan
kecepatan 6 m/s. Berapa nilai momentum dan energi kinetik yang dimiliki mobil-mobilan
tersebut?
Diketahui
m =10 kg
v = 6 m/s
9
Penyelesaian
P = m . v = 10 × 6 = 60 ᵏᵍ/s
EK = ⅟₂ 10 62 = 180 J
Jadi nilai momentum bernilai 60 ᵏᵍ/s dan energi kinetic yang dihasilkan adalah 180J.
3.Sebuah bola tenis menumbuk tembok dengan arah tegak dengan kecepatan 6 m/s. Jika
koefisien tumbukan yang dialami bola tennis dengan tembok adalah 0,5. Berapa kelajuan bola
Diketahui
e = 0.5
v1 = 6 m/s
v2 = 0 m/s
Penyelesaian
e = – ((v1’-v2’) / (v1-v2))
0.5 = -(v1’ / 6)
3 =-v1’
Jadi kelajuan bola tenis setelah memantul 3 m/s keadah berlawanan dari semula.
•Tumbukan adalah peristiwa pertemuan di antara dua benda yang bergerak. Ketika tumbukan
terjadi, maka hukum kekekalan momentum selalu berlaku tapi, hukum kekekalan energi kinetik
tidak selalu berlaku. Kemungkinan sebagian energi kinetik berubah menjadi energi panas karena
adanya tumbukan.
10
Rumus dari tumbukan adalah:
e=(V1-V2)/V1-V2
Dua buah benda bisa dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika tidak ada kehilangan
energi kinetik saat terjadinya tumbukan. Energi kinetik saat sebelum dan setelah tumbukan
sama, demikian pula dengan momentum dari sistem itu. Dalam tumbukan lenting sempurna
Dua buah benda dapat dibilang mengalami tumbukan lenting sebagian jika ada kehilangan
energi kinetik sesudah tumbukan. Secara matematis, kecepatan setiap benda sebelum dan
sesudah tumbukan dapat diketahui dengan rumus berikut : eV1 + V1 = eV2 + V2.Di mana (e)
adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak di antara 0 sampai 1. Misalnya, tumbukan
lenting sebagian yang pernah kamu hitung/jumpai ialah bola bekel yang jatuh dan memantul
berulang kali sampai akhirnya berhenti. Karena ada nilai (e) maka, tinggi pantulan menjadi lebih
rendah dari pada tinggi permulaan. Tinggi pantulan ke-n tumbukan dapat dihitung dengan rumus
11
Dua buah benda bisa dinyatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali apabila,
keduanya telah mengalami tumbukan lalu setelah tumbukan, kedua benda tersebut mempunyai
kecepatan yang sama. Momentum sebelum dan setelah tumbukan pun bernilai sama. Dapat
Misalnya, kejadian tumbukan ini sering kita lihat dalam ayunan balistik.
Sebuah perluru dengan massa m ditembakkan dengan kecepatan v sehingga menumbuk sebuah
balok yang terikat oleh tali. Jika setelah tumbukan keduanya menyaut dan mencapati tinggi
maksimum H (titik puncah saat balok dan peluru berhenti). Maka kita dapatkan persamaan
mv = (m+M) √2gh
1.Sebuah bola yang mempunyai momentum P menumbuk dinding dan memantul. Tumbukan
bersifat lenting sempurna dan arahnya tegak lurus. Besar perubahan momentum bola adalah …
Diketahui :
Massa bola = m
12
Jawab :
Perubahan momentum :
Δp = pt – po
Δp = – m v – m v
Δp = – 2 m v
Δp = -2p
Besar perubahan momentum bola adalah 2p. Tanda negatif menunjukkan arah.
2.Dua buah benda A dan B yang bermassa sama bergerak saling berpapasan. A bergerak ke
Timur dan B ke Barat, masing-masing dengan kecepatan V dan 2V. Apabila benda tersebut
Diketahui :
Jawab :Jika massa kedua benda sama dan kedua benda bertumbukan lenting sempurna, maka
kedua benda bertukar kecepatan setelah tumbukan.Jadi setelah tumbukan, A bergerak ke barat
13
PEMBAHASAN
Hubungan antara Impuls dan Momentum adalah Impuls yang dihasilkan oleh suatu peristiwa
I = Δp
I = p' - p
I = mv' - mv
I = m(v' - v)
Jika dalam suatu peristiwa terjadi perubahan kecepatan suatu benda, maka akan terjadi pula
perubahan momentum. Perubahan momentum itu akan sama dengan impuls yang bekerja.
Ingat, momentum merupakan besaran vektor, arah pergerakan akan memengaruhi besar
impulsnya.
Contoh
1.Sebuah benda bermassa 10 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Setelah bergerak selama
2sekon, kecepatannya berubah menjadi 15 m/s. Berapakah impuls yang bekerja pada benda?
Diketahui
m = 10 kg
v = 10 m/s
v' = 15 m/s
Ditanya
I=?
Penyelesaian
14
I = Δp
I = m(v' - v)
I = 10(15 - 10)
I = Impuls (Ns)
Momentum
p=m×v
p = momentum (kgm/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Hukum Kekekalan Momentum, menyatakan bahwa momentum dari dua buah peristiwa akan
sama.
P1=p2
m1×v1+m2×v2=m1×v1+m2×v2
15
m'₂= massa benda 2 pada peristiwa 2
Hubungan antara momentum dengan impuls, menyatakan bahwa dalam suatu persitiwa besarnya
I=∆p
Koefisien kelentingan menunjukkan tingkat kelentingan dari suatu peristiwa. Untuk peristiwa
e=√h¹ / h
Dengan:
h = ketinggian mula-mula
Ketika suatu sistem tidak dikenai gaya luar pada sistem tersebut, momentum sistem tersebut
dikatakan kekal. Ini menunjukkan bahwa momentum awal sistem akan selalu sama dengan
momentum akhir dari sistem dengan syarat tidak bekerja gaya luar. Sejenak marilah kita tinjau
sebuah kasus sederhana yang senantiasa terlihat pada keadaan realnya. Seorang penempak
16
menanahan sebuah senapan yang akan ditembakkan. Dalam keadaan ini,momentum sistem
(orang-senapan) nol pada keadaan awalnya. Saat senapan ditembakkan keluru keluar peluru dari
senapan dengan momentum yang berarah ke depan. Karena momentum awalnya nol, momentum
yang baru muncul pada senapan muncul sebagai akibat dari munculnya momentum peluru.
Dalam hal ini senapan akan terdorong ke belakang. Momentum ini harus sama nilainya dengan
menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total
sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah tumbukan”. ketika menggunakan
Contoh aplikasi dari hukum kekekalan momentum adalah roket dan pistol. Pada Gambar 5.3
tampak sebuah pistol yang digantung pada seutas tali. Saat peluru ditembakkan ke kanan dengan
alat jarak jauh seperti remote, senapan akan tertolak ke kiri. Percepatan yang diterima oleh pistol
ini berasal dari gaya reaksi peluru pada pistol (hukum III Newton).
Contoh aplikasi yang lain adalah pada sistem roket. Percepatan roket diperoleh dengan cara yang
mirip dengan bagaimana senapan memperoleh percepatan. Percepatan roket berasal dari tolakan
gas yang disemburkan roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang
17
ditembakkan roket. Jika gaya gravitasi diabaikan, maka peristiwa peluncuran roket memenuhi
Sesudah gas menyembur keluar dari ekor roket, momentum sistem tetap. Artinya momentum
sebelum dan sesudah gas keluar sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, besarnya
kelajuan roket tergantung banyaknya bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan semburan
gas. Hal inilah yang menyebabkan wahana roket dibuat bertahap banyak.
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa "jika gaya luar yang bekerja pada suatu sistem
adalah nol maka momentum linear total sistem tersebut akan tetap konstan". Dengan kata lain,
momentum benda sebelum tumbukan sama dengan momentum benda setelah tumbukan
18
Benda A bergerak-gerak ke kanan maka VA positif dan benda B bergerak ke kiri maka VB
negatif dan begitu sebaliknya (Sebelum Tumbukan).
Benda A bergerak ke kiri maka VA negatif dan benda B bergerak ke kanan maka VB positif dan
begitu sebaliknya (Sesudah Tumbukan).
Hukum kekekalan momentum dapat digunakan untuk meninjau benda-benda yang bertumbukan.
P sebelum = P sesudah
PA + PB = PA’ +PB’
Penting untuk dipahami bahwa, dalam tumbukan apapun hukum kekekalan momentum akan
selalu terpenuhi dan berlaku, selama tidak ada gaya luar yang mempengaruhi. Jika kedua
persamaan diatas digabung, akan memunculkan suatu persamaan baru yang disebut koefisien
restitusi tumbukan.
19
Persamaan di atas menunjukkan perbandingan selisih dua kecepatan sesudah tumbukan dengan
sebelum tumbukan. Kasus khusus yang sering ditinjau adalah tumbukan bola dengan lantai
dimana bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu kemudian memantul ke ketinggian tertentu pula.
Koefisien restitusi tumbukan dapat diperoleh dari persamaan diatas, dengan anggapan gerak
benda adalah jatuh bebas (free fall), koefisien restitusi tumbukan dapat dituliskan dengan
menumbuk lantai, dan h2 adalah ketinggian maksimum bola setelah bertumbukan dengan lantai.
Hukum kekekalan momentum hanya berlaku jika jumlah gaya luar pada benda-benda yang
20
CONTOH SOAL:
1.Sebuah peluru dengan massa 10 g dan kecepatan 1.000 m/s mengenai dan menembus sebuah
balok dengan massa 10 kg yang diam di bidang datar tanpa gesekan. Jika kecepatan balok
setelah tertembus peluru 0,4 m/s, maka hitunglah kecepatan peluru setelah menembus balok!
Jawab:
Diketahui:
m1 = 10 g = 0,01 kg
m2 = 10 kg
V1 = 1.000 m/s
V2 = 0
Ditanyakan : V1'=....?
Penyelesaian:
21
(0,01 . 1000) + (10 . 0) = (0,01 . v1') + (10 . 0.4)
10 = 0,01 . V1'+ 4
V1 ′ = 10−4 0.01
V2 ′ = 600 m/s
2.Sebuah pendulum balistik didesain untuk mengukur kelajuan dari peluru yang keluar dari
senapan. Sebuah peluru yang ditembakkan bermassa 10 gram tepat mengenai balok dalam
Massa balok yang tergantung adalah 1.99 kg dan panjang tali adalah 1 m. Jika bandul
menyimpang maksimum dengan sudut 60 derajat, tentukanlah kecepatan peluru yang keluar dari
mulut senapan!
Jawab:
22
Saat sistem Balok-peluru mengayun sampai simpangan maksimum,ada perubahan EK menjadi
EP
3.Ada sebuah perahu kecil yang massanya 200 Kg. Perahu tersebut dinaiki oleh seorang nelayan
yang bermassa 80 Kg. Mula-mula perahu bergerak dengan kecepatan 10m/s. Kemudian tiba-tiba
orang dalam perahu meloncat kebelakang, berlawanan dengan arah perahu dengan kecepatan
loncatan 2m/s. Berapa kecepatan perahu pada saat orang tersebut meloncat kebelakang?
Pembahasan
Diketahui
m2 = massa orang = 80 Kg
23
v1‘ = 13,2 m/s
dengan kecepatan 800 m/s.Berapa kecepatan senapan mendorong bahu penembak ke arang
belakang?
Diketahui:pada saat mula-mula kecepatan senapan (kebelakang) dan kecepatan peluru no, v1
dan v2 = 0
massa senapan = m2 = 1 kg
v2‘ = – 14 m/s (tanda negatif = arah senapan berlawanan dengan arah pelurut)
BAB III
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
24
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol.
Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis
bagaimana cara mencari monentum. Momentum pula sangat banyak fungsinya dalam kehidupan
sehari hari, dimana tidak lepas dari momentum.sehingga momentum ini harus kita pelajari
dengan baik.
25