Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FISIKA MODUL 4

IMPULS, MOMENTUM DAN TUMBUKAN

NAMA KELOMPOK:
1.Amanda Salsa Yuliske (1)
2.Erly Ermawati (7)
3.Prasista Okstaviana (21)
4.Puput Septiana Anggraini (22)
5.Tegar Dwi Utomo ( 25 )
6.Wahyu Setya Nabilla ( 27 )

Jl. Yos Sudarso, No.mor 100, Prayan,Sobontoro, Kec. Boyolangu, Kabupaten Tulungagung
Jawa Timur 66232 e-mail:smkbrawijayatulungagung@gmail.com Telp. ( 0335 ) 3355216
KATA PENGANTAR

1
Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayahNya kepada penulis sehingga laporan yang berjudul "impuls, momentum,dan tumbukan

dapat selesai pada waktunya.Makalah ini memuat tentang pengertian impuls,momentum,dan

tumbukan,hubungan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum dan tumbukan.

Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan

senang hati.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis

mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Terima kasih semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Tulungagung,5 Oktober 2020

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar……………….

Daftar isi……………………….

Isi……………………………...

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah…………….(4)

1.2 Rumusan masalah…………………..(5)

1.3 Tujuan Penulisan Makalah………….(5)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan rumus impuls,momentum,dan tumbukan…………………(6-13)

2.2 Hubungan momentum dengan impuls……………..(14-17)

2.3 Hukum kekekalan momentum dan tumbukan……..(17-25)

BAB 3 PENUTUP

2.5 Kesimpulan…………………(26)

2.6 Daftar pustaka………...…….(26)

BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1 Latar belakang masalah

Nilai nilai selalu berada disetiap kegiatan kita,tanpa kita sadari kegiatan kita sehari-hari

juga memanfaatkan sistem kerja rumus fisika.Pada kesempatan ini kami bahas mengenai

kegunaan teori momentum.Sebelum kita membahas apa kegunaan momentum terlebih dahulu

kita mempelajari apa yang dimaksud dengan momentum.

Ketika terjadi suatu kecelakaan di jalan tabrakan antara kedua buah kendaraan yang

berbeda kecepatan, dimana kendaraan yang berkecepatan tinggi mengalami kerusakan yang

lebih parah dibandingkan dengan kendaraan yang berkecepatan rendah.Hal ini bisa

terjadi,karena semakin besar massa dan kecepatan yang dimiliki benda bergerak maka semakin

Sulit untuk dihentikan dan makin besar akibatnya.

Kalau kita tinjau dari ilmu fisika,fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan

ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut.Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum

yaitu momentum sudut dan momentum momentum linier.Maka momentum adalah hasil kali

massa dan kecepatan.

4
1.2 Rumusan masalah

1.Apa yang dimaksud dengan impuls, momentum,dan tumbukan?

2.Apa hubungan momentum dan impuls?

3.Bagaimana hukum kekekalan momentum dan tumbukan?

4.Bagaimana rumus impuls, momentum,dan tumbukan?

1.3 Tujuan

•Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan impuls momentum dan

tumbukan

•Untuk mengetahui dan memahami rumus rumus dari impuls momentum dan tumbukan

•Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls

•Dapat menganalisis peristiwa tumbukan sesuai hukum kekekalan momentum

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan rumus impuls,momentum,dan tumbukan

•Implus adalah suatu peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang singkat. impuls dapat

diketahui dengan perkalian gaya (F) dan selang waktu (t). Impuls bekerja di awal mula sehingga

membuat suatu benda dapat bergerak dan memiliki momentum.Rumus dari impuls adalah:

I = F × Δt

Keterangan:

I = impuls (Nt)

F = gaya (N)

t = waktu (s)

Contoh Soal Impuls

1.Bila sebuah motor bermassa 125 kg berlaju dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat

menjadi 60 m/s dalam waktu 5 sekon. Maka, besar impuls yang terjadi yaitu ialah:

I = m (v2 – v1)

= 125(60 – 20)

2.Sebuah bola di tendang dengan massa 200 gram dan menggelinding ke arah timur dengan

kecepatan 2 m/s. Dan di tendang dalam waktu 0,1 sekon. Sehingga kecepatan nya akan menjadi

8 m/s pada arah yang sama. Maka tentukanlah sebuah gaya yang diberikan kaki dari penendang

tadi terhadap bola !

I = F . Δt

I = mvt – mv0

6
F . Δt = mvt – mv0

F = m (mvt – mv0 ) / Δt

F = 0,2 ( 8 – 2 ) / 0,1

F = 12 N

= (125)(40)

= 5000 kg m/s.

3.Sebuah bola bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul sehingga bola meluncur

dengan kelajuan 150 m/s. Jika lamanya pemukul menyentuh bola 0,1 detik, maka besar gaya

pemukul adalah …

Pembahasan:

Diketahui:

m = 0,2 kg

v1 = 0 m/s (bola mula-mula dalam keadaan diam)

v2 = 150 m/s

∆t = 0,1 s

Ditanya pemukul (F)

Jawab:

Rumus impuls:

I = F. ∆t

Atau

7
I = m (v2 – v1)

Dari rumus tersebut, maka diperoleh:

F. ∆t = m (v2 – v1)

F (0.1) = 0,2 (150-0)

F (0.1) = 30

F = 30/0,1 = 300 N

•Momentum adalah besaran turunan dari massa, panjang dan waktu. Momentum merupakan

besaran turunan yang muncul karena adanya benda bermassa dan bergerak.Momentum dapat

didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan kecepatan benda tersebut. Ia

merupakan besaran turunan dari massa, panjang, dan waktu. Dalam fisika, momentum

dilambangkan dengan huruf “P”. Momentum dapat diketahui dengan perkalian antara massa

benda dengan kecepatan benda.Bisa dinyatakan dalam rumus berikut:

P=m×V

Keterangan

P = momentum (kg/ms)

m = massa benda (kg)

V = kecepatan benda (m/s)

Momentum diperoleh dari hasil kali besaran skalar massa dan besaran vektor kecepatan,

sehingga momentum termasuk besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.

Untuk momentum satu dimensi, arah momentum cukup ditampilkan dengan tanda positif atau

negatif.

Contoh soal momentum:

8
1. Hitunglah besar momentum serangga yang massanya 22 gram yang tengah terbang dengan

laju 80 m/s.

Jawaban:

Diketahui:

massa (m) = 22 gram = 0,022 kg

kecepatan (v) = 80 m/s

momentum(p) = …

p= m.v

I = 10(5)

I = 50 Ns

Impuls merupakan hasil kali gaya dengan perubahan atau selang waktu. Sedangkan momentum

merupakan hasil kali massa dengan kecepatan.

Impuls

I=F×Δt= 0,022.80

= 1,76 kg m/s

2. Bagus mendapat mobil mobilan dari ayahnya yang bermasa 10 kg. Mobil itu bergerak dengan

kecepatan 6 m/s. Berapa nilai momentum dan energi kinetik yang dimiliki mobil-mobilan

tersebut?

Diketahui

m =10 kg

v = 6 m/s

9
Penyelesaian

P = m . v = 10 × 6 = 60 ᵏᵍ/s

EK = ⅟₂ 10 62 = 180 J

Jadi nilai momentum bernilai 60 ᵏᵍ/s dan energi kinetic yang dihasilkan adalah 180J.

3.Sebuah bola tenis menumbuk tembok dengan arah tegak dengan kecepatan 6 m/s. Jika

koefisien tumbukan yang dialami bola tennis dengan tembok adalah 0,5. Berapa kelajuan bola

tenis setelah memantul?

Diketahui

e = 0.5

v1 = 6 m/s

v2 = 0 m/s

Penyelesaian

e = – ((v1’-v2’) / (v1-v2))

0.5 = -((v1’- 0) / (6-0))

0.5 = -(v1’ / 6)

3 =-v1’

Jadi kelajuan bola tenis setelah memantul 3 m/s keadah berlawanan dari semula.

•Tumbukan adalah peristiwa pertemuan di antara dua benda yang bergerak. Ketika tumbukan

terjadi, maka hukum kekekalan momentum selalu berlaku tapi, hukum kekekalan energi kinetik

tidak selalu berlaku. Kemungkinan sebagian energi kinetik berubah menjadi energi panas karena

adanya tumbukan.

10
Rumus dari tumbukan adalah:

e=(V1-V2)/V1-V2

Keterangan: e=koefisien restitusi

Terdapat 3 jenis dari tumbukan:

1.Tumbukan Lenting Sempurna

Dua buah benda bisa dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika tidak ada kehilangan

energi kinetik saat terjadinya tumbukan. Energi kinetik saat sebelum dan setelah tumbukan

sama, demikian pula dengan momentum dari sistem itu. Dalam tumbukan lenting sempurna

dapat ditulis dengan persamaan berikut : V1 + V1′ = V2 + V2‘

2.Tumbukan lenting Sebagian

Dua buah benda dapat dibilang mengalami tumbukan lenting sebagian jika ada kehilangan

energi kinetik sesudah tumbukan. Secara matematis, kecepatan setiap benda sebelum dan

sesudah tumbukan dapat diketahui dengan rumus berikut : eV1 + V1 = eV2 + V2.Di mana (e)

adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak di antara 0 sampai 1. Misalnya, tumbukan

lenting sebagian yang pernah kamu hitung/jumpai ialah bola bekel yang jatuh dan memantul

berulang kali sampai akhirnya berhenti. Karena ada nilai (e) maka, tinggi pantulan menjadi lebih

rendah dari pada tinggi permulaan. Tinggi pantulan ke-n tumbukan dapat dihitung dengan rumus

seperti berikut : hn = ho × e²n

3.Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

11
Dua buah benda bisa dinyatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali apabila,

keduanya telah mengalami tumbukan lalu setelah tumbukan, kedua benda tersebut mempunyai

kecepatan yang sama. Momentum sebelum dan setelah tumbukan pun bernilai sama. Dapat

dirumuskan dengan persamaan : Rumus = m1 × V1 + m2 × V2 = (m1 + m2) × V’

Misalnya, kejadian tumbukan ini sering kita lihat dalam ayunan balistik.

Sebuah perluru dengan massa m ditembakkan dengan kecepatan v sehingga menumbuk sebuah

balok yang terikat oleh tali. Jika setelah tumbukan keduanya menyaut dan mencapati tinggi

maksimum H (titik puncah saat balok dan peluru berhenti). Maka kita dapatkan persamaan

mv = (m+M) √2gh

Contoh soal tumbukan

1.Sebuah bola yang mempunyai momentum P menumbuk dinding dan memantul. Tumbukan

bersifat lenting sempurna dan arahnya tegak lurus. Besar perubahan momentum bola adalah …

Diketahui :

Massa bola = m

Kecepatan bola sebelum tumbukan = v

Kecepatan bola setelah tumbukan = -v (bola memantul ke kiri)

Momentum bola sebelum tumbukan (po) = m v

Momentum bola setelah tumbukan (pt) = m (-v) = – m v

Ditanya : Besar perubahan momentum bola

12
Jawab :

Perubahan momentum :

Δp = pt – po

Δp = – m v – m v

Δp = – 2 m v

Δp = -2p

Besar perubahan momentum bola adalah 2p. Tanda negatif menunjukkan arah.

2.Dua buah benda A dan B yang bermassa sama bergerak saling berpapasan. A bergerak ke

Timur dan B ke Barat, masing-masing dengan kecepatan V dan 2V. Apabila benda tersebut

mengalami tumbukan lenting sempurna, maka sesaat setelah tumbukan adalah …

Diketahui :

Kedua benda bermassa sama.

A bergerak ke timur dengan kecepatan V

B bergerak ke barat dengan kecepatan 2V

Ditanya : Kecepatan A dan B setelah tumbukan

Jawab :Jika massa kedua benda sama dan kedua benda bertumbukan lenting sempurna, maka

kedua benda bertukar kecepatan setelah tumbukan.Jadi setelah tumbukan, A bergerak ke barat

dengan kecepatan 2V dan B bergerak ke timur dengan kecepatan V.

2.2 Hubungan momentum dengan impuls

Hubungan Impuls dan Momentum akan dijelaskan sebagai berikut.

13
PEMBAHASAN

Hubungan antara Impuls dan Momentum adalah Impuls yang dihasilkan oleh suatu peristiwa

akan sama dengan perubahan dari momentumnya.

I = Δp

I = p' - p

I = mv' - mv

I = m(v' - v)

Jika dalam suatu peristiwa terjadi perubahan kecepatan suatu benda, maka akan terjadi pula

perubahan momentum. Perubahan momentum itu akan sama dengan impuls yang bekerja.

Ingat, momentum merupakan besaran vektor, arah pergerakan akan memengaruhi besar

impulsnya.

Contoh

1.Sebuah benda bermassa 10 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Setelah bergerak selama

2sekon, kecepatannya berubah menjadi 15 m/s. Berapakah impuls yang bekerja pada benda?

Diketahui

m = 10 kg

v = 10 m/s

v' = 15 m/s

Ditanya

I=?

Penyelesaian

14
I = Δp

I = m(v' - v)

I = 10(15 - 10)

I = Impuls (Ns)

F = Gaya yg bekerja (Newton)

Δt = perubahan atau selang waktu (sekon)

Momentum

p=m×v

p = momentum (kgm/s)

m = massa (kg)

v = kecepatan (m/s)

Hukum Kekekalan Momentum, menyatakan bahwa momentum dari dua buah peristiwa akan

sama.

P1=p2

m1×v1+m2×v2=m1×v1+m2×v2

m₁= massa benda 1 pada peristiwa 1

m₂= massa benda 2 pada peristiwa 1

v₁ = kecepatan benda 1 pada peristiwa 1

v₂ = kecepatan benda 2 pada peristiwa 1

m'₁= massa benda 1 pada peristiwa 2

15
m'₂= massa benda 2 pada peristiwa 2

v'₁ = kecepatan benda 1 pada peristiwa 2

v'₂ = kecepatan benda 2 pada peristiwa 2

Hubungan antara momentum dengan impuls, menyatakan bahwa dalam suatu persitiwa besarnya

impuls akan sama dengan perubahan momentum yang terjadi.

I=∆p

Koefisien kelentingan menunjukkan tingkat kelentingan dari suatu peristiwa. Untuk peristiwa

bola jatuh, koefisien kelentingan dapat dicari dengan menggunakan rumus :

e=√h¹ / h

Dengan:

h' = ketinggian setelah pantulan pertama

h = ketinggian mula-mula

2.3 Hukum kekekalan momentum dan tumbukan

Ketika suatu sistem tidak dikenai gaya luar pada sistem tersebut, momentum sistem tersebut

dikatakan kekal. Ini menunjukkan bahwa momentum awal sistem akan selalu sama dengan

momentum akhir dari sistem dengan syarat tidak bekerja gaya luar. Sejenak marilah kita tinjau

sebuah kasus sederhana yang senantiasa terlihat pada keadaan realnya. Seorang penempak

16
menanahan sebuah senapan yang akan ditembakkan. Dalam keadaan ini,momentum sistem

(orang-senapan) nol pada keadaan awalnya. Saat senapan ditembakkan keluru keluar peluru dari

senapan dengan momentum yang berarah ke depan. Karena momentum awalnya nol, momentum

yang baru muncul pada senapan muncul sebagai akibat dari munculnya momentum peluru.

Dalam hal ini senapan akan terdorong ke belakang. Momentum ini harus sama nilainya dengan

momentum peluru sehingga kalau dijumlahkan momentumnya harus nol.

Bunyi Hukum Kekakalan Momentum

Persamaan di atas dinamakan hukum kekekalan momentum. Hukum kekakalan momentum

menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total

sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah tumbukan”. ketika menggunakan

persamaan ini, kita harus memerhatikan arah kecepatan tiap benda.

Contoh aplikasi dari hukum kekekalan momentum adalah roket dan pistol. Pada Gambar 5.3

tampak sebuah pistol yang digantung pada seutas tali. Saat peluru ditembakkan ke kanan dengan

alat jarak jauh seperti remote, senapan akan tertolak ke kiri. Percepatan yang diterima oleh pistol

ini berasal dari gaya reaksi peluru pada pistol (hukum III Newton).

Contoh aplikasi yang lain adalah pada sistem roket. Percepatan roket diperoleh dengan cara yang

mirip dengan bagaimana senapan memperoleh percepatan. Percepatan roket berasal dari tolakan

gas yang disemburkan roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang

17
ditembakkan roket. Jika gaya gravitasi diabaikan, maka peristiwa peluncuran roket memenuhi

hukum kekekalan momentum.Mula-mula sistem roket diam, sehingga momentumnya nol.

Sesudah gas menyembur keluar dari ekor roket, momentum sistem tetap. Artinya momentum

sebelum dan sesudah gas keluar sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, besarnya

kelajuan roket tergantung banyaknya bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan semburan

gas. Hal inilah yang menyebabkan wahana roket dibuat bertahap banyak.

Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa "jika gaya luar yang bekerja pada suatu sistem

adalah nol maka momentum linear total sistem tersebut akan tetap konstan". Dengan kata lain,

momentum benda sebelum tumbukan sama dengan momentum benda setelah tumbukan

18
Benda A bergerak-gerak ke kanan maka VA positif dan benda B bergerak ke kiri maka VB
negatif dan begitu sebaliknya (Sebelum Tumbukan).
Benda A bergerak ke kiri maka VA negatif dan benda B bergerak ke kanan maka VB positif dan
begitu sebaliknya (Sesudah Tumbukan).
Hukum kekekalan momentum dapat digunakan untuk meninjau benda-benda yang bertumbukan.

Secara matematis di tulis :

P sebelum = P sesudah

PA + PB = PA’ +PB’

mAVA +mBVB = mAVA' + mBVB'

Penting untuk dipahami bahwa, dalam tumbukan apapun hukum kekekalan momentum akan

selalu terpenuhi dan berlaku, selama tidak ada gaya luar yang mempengaruhi. Jika kedua

persamaan diatas digabung, akan memunculkan suatu persamaan baru yang disebut koefisien

restitusi tumbukan.

19
Persamaan di atas menunjukkan perbandingan selisih dua kecepatan sesudah tumbukan dengan

sebelum tumbukan. Kasus khusus yang sering ditinjau adalah tumbukan bola dengan lantai

dimana bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu kemudian memantul ke ketinggian tertentu pula.

Koefisien restitusi tumbukan dapat diperoleh dari persamaan diatas, dengan anggapan gerak

benda adalah jatuh bebas (free fall), koefisien restitusi tumbukan dapat dituliskan dengan

persamaan sebagai berikut:

e menunjukkan koefisisen restitusi tumbukan, h1 adalah ketinggian awal benda sebelum

menumbuk lantai, dan h2 adalah ketinggian maksimum bola setelah bertumbukan dengan lantai.

Hukum kekekalan momentum hanya berlaku jika jumlah gaya luar pada benda-benda yang

bertumbukan sama dengan nol.

20
CONTOH SOAL:

1.Sebuah peluru dengan massa 10 g dan kecepatan 1.000 m/s mengenai dan menembus sebuah

balok dengan massa 10 kg yang diam di bidang datar tanpa gesekan. Jika kecepatan balok

setelah tertembus peluru 0,4 m/s, maka hitunglah kecepatan peluru setelah menembus balok!

Jawab:

Diketahui:

m1 = 10 g = 0,01 kg

m2 = 10 kg

V1 = 1.000 m/s

V2 = 0

V2' = 0.4 m/s

Ditanyakan : V1'=....?

Penyelesaian:

m1V1 + m2V2 = m1V1' + m2V2'

21
(0,01 . 1000) + (10 . 0) = (0,01 . v1') + (10 . 0.4)

10 = 0,01 . V1'+ 4

V1 ′ = 10−4 0.01

V2 ′ = 600 m/s

2.Sebuah pendulum balistik didesain untuk mengukur kelajuan dari peluru yang keluar dari

senapan. Sebuah peluru yang ditembakkan bermassa 10 gram tepat mengenai balok dalam

ayunan balistik (lihat gambar di bawah).

Massa balok yang tergantung adalah 1.99 kg dan panjang tali adalah 1 m. Jika bandul

menyimpang maksimum dengan sudut 60 derajat, tentukanlah kecepatan peluru yang keluar dari

mulut senapan!

Jawab:

Besaran yang diketahui.

Saat peluru menumbuk balok berlaku hukum kekekalan momentum

22
Saat sistem Balok-peluru mengayun sampai simpangan maksimum,ada perubahan EK menjadi

EP

Gabung persamaan (1) dan (2) untuk mendapatkan kecepatan peluru

3.Ada sebuah perahu kecil yang massanya 200 Kg. Perahu tersebut dinaiki oleh seorang nelayan

yang bermassa 80 Kg. Mula-mula perahu bergerak dengan kecepatan 10m/s. Kemudian tiba-tiba

orang dalam perahu meloncat kebelakang, berlawanan dengan arah perahu dengan kecepatan

loncatan 2m/s. Berapa kecepatan perahu pada saat orang tersebut meloncat kebelakang?

Pembahasan

Diketahui

m1 = massa perahu = 200 Kg

m2 = massa orang = 80 Kg

Hukum kekekalan Momentum

m1v1 + m2 v2 = m1v1‘ + m2 v2‘

pada saat sebelum bergerak kecepatan orang = kecepatan perahu

200 (10) + 80 (10) = 200 v1‘ + 80 (-2)

2800 = 200 v1‘ -160

2640 = 200 v1‘

23
v1‘ = 13,2 m/s

4.Sebuah senapan bermassa 1 kg digunakan untuk menembakkan peluru bermassa 0,02 kg

dengan kecepatan 800 m/s.Berapa kecepatan senapan mendorong bahu penembak ke arang

belakang?

Diketahui:pada saat mula-mula kecepatan senapan (kebelakang) dan kecepatan peluru no, v1

dan v2 = 0

massa peluru = m1 = 0,02 kg

massa senapan = m2 = 1 kg

kecepatan peluru = v1‘ = 700 m/s

Ditanya:kecepatan senapan (kebelakang), v2‘ = …?

Jawab:hukum kekekalan momentum

m1v1 + m2 v2 = m1v1‘ + m2 v2‘

0 + 0 = (0,02 x 700) + (1. x v2‘)

v2‘ = – 14 m/s (tanda negatif = arah senapan berlawanan dengan arah pelurut)

Jadi senapan mendorong bahu penembak dengan kecepatan 14 m/s

BAB III

PENUTUP

2.5 Kesimpulan

24
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol.
Saran
            Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis
bagaimana cara mencari monentum. Momentum pula sangat banyak fungsinya dalam kehidupan
sehari hari, dimana tidak lepas dari momentum.sehingga momentum ini harus kita pelajari
dengan baik.

2.6 Daftar pustaka


•https://greatedu.co.id/greatpedia/rangkuman-materi-momentum-impuls-dan-tumbukan
•http://www.kuliah-ningrum.xyz/hukum_kekekalan_momentum.html#:~:text=Hukum
%20kekekalan%20momentum%20menyatakan%20bahwa,dengan%20momentum
%20benda%20setelah%20tumbukan.
•http://www.fisikasekolah.com/2016/12/hukum-kekekalan-momentum-dan-
tumbukan.html?m=1
•http://www.kuliah-ningrum.xyz/hukum_kekekalan_momentum.html
•https://brainly.co.id/tugas/7769794
•https://fisikakontekstual.com/materi-impuls-dan-momentum/
•https://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-2/momentum-dan-impuls/impuls/
•https://rumushitung.com/2013/07/14/momentum-impuls-dan-tumbukan-
fisika/amp/#aoh=16019847699802&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s
•https://rumushitung.com/2014/04/28/hukum-kekekalan-momentum-dan-aplikasi-soal/

25

Anda mungkin juga menyukai