Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................
B. TUJUAN...................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Peningkatan kualitas pendidikan adalah suatu tugas dan tanggung
jawab semua pihak yang dilakukan. Terutama dalam pengembangan pelajaran
di sektor pendidikan Untuk itu penyusun menulis makalah ini untuk
menjelaskan dari Impuls dan Momentum Linear yang tidak mudah untuk di
fahami oleh setiap individu.
BAB II
MOMENTUM DAN IMPULS
A. MOMENTUM
p=mv
Satuan Momentum
Menurut Sistem Internasional (SI)
Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan
= kg x m/s
= kg . m/s
Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s
Momentum adalah besaran vektor, oleh karena itu jika ada beberapa
vektor momentum dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan
ada dua buah vektor momentum p1 dan p2 membentuk sudut α, maka jumlah
momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara vektor, seperti
yang terlihat dari gambar vektor gambar 9.1. Besar vektor p dirumuskan
sebagai berikut :
2
B. IMPULS
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya
tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis:
I = F . Δt
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka
penulisannya akan berbeda (akan dipelajari nanti). Oleh karena itu dapat
menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila
pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t1 ke t2 maka kurva
antara F dan t adalah
Luasan yang diarsir sebesar F x (t2 – t1) atau I, yang sama dengan
Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu
perhatikan arahnya
Satuan Impuls
Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu.
Satuan I = newton x sekon
=N.s
= kg.m/s2 . s
= kg . m/s
3
C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Keterangan :
•) P = M
omentum (kg m/dt)
•) I = Impuls (N dt)
•) V1 dan V2 = Kecepatan sebelum tumbukan (m/dt)
•) V1’ dan V2’ = Kecepatan sesudah tumbukan (m/dt)
•) e = koefisien restitusi / tumbukan
D. TUMBUKAN
4.
E. APLIKASI MOMENTUM DAN TUMBUKAN
•) Pada keadaan 1 :
Peluru dengan kecepatan Vp, bermassa mp datang dan siap
menumbuk balok yang diam.
•) Pada keadaan 2 :
Pada saat terjadi tumbukan, berlaku hukum kekekalan momentum :
5
Persamaan (1) ini dapat diterapkan pada kasus lain (variasi balok diam
tertumbuk peluru) dengan mengganti nilai V’ sebagaimana yang akan
dijelaskan kemudian
7
BAB III
PERTANYAAN
A. PERTANYAAN DAN JAWABAN
2. Mobil
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Mobil didesain mudah
penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak.
Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima mobil atau
pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi lebih
terjamin.
Kendaraan yang melewati jalan tol. Walaupun terdapat tikungan
pada jalan tol, kendaraan beroda bisa melakukan GLB pada jalan tol.
Pada jarak tertentu, lintasan jalan tol lurus. Kendaraan yang bergerak pada
jalan tol juga kadang mempunyai kecepatan yang tetap. Tetapi ini hanya
berlangsung sementara alias beberapa menit saja.
Gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel. Lintasan rel kereta
kadang lurus, walaupun jaraknya hanya beberapa kilometer. Kereta api
melakukan GLB ketika bergerak di atas lintasan rel yang lurus tersebut
dengan laju tetap.
8
2. Kelompok 1 : Miftahudin
Apakah momentum dan energi kinetik ada hubungannya?
JAWAB:
Rumus energi kinetik Ek = ½mv² dan momentum, p = mv
Kita cari hubungan energi kinetik dan momentum:
Ek = ½mv²
2Ek = mv², (lalu kalikan ruas kiri dan kanan dengan m, maka diperoleh) :
2mEk = m²v²
2mEk = p²
p = √(2mEk) --> jadi walaupun Ek-nya sama tetapi bila m-nya berbeda maka
momentumnya juga akan berbeda
3. Kelompok 6 : Lungguh
Sebutkan jenis2 tumbukan?
JAWAB:
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesudah tumbukan kedua benda
akan bersatu dan bergerak bersama-sama dengan kecepatan yang sama
Momentum Mobil A :
pA = mA.vA
1000 . (+15) = 15000 kg.m/s
Momentum Mobil B :
pB = mB.vB
600 . (-20) = -12000 kg.m/s
Penjumlaham Momentum :
P=pA+pB
P=15000+(-12000) = +3000 kg.m/s
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif maka benda
tersebut akan bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
lenting sempurna dan tak lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik
benda tidak ber kurang atau berubah menjadi energi lain, pada tumbukan tak
lenting energi kinetik benda sebagian berubah menjadi energi lain seperti energi
bunyi, energi panas, dll
11
DAFTAR ISI
http://dianafisdas.blogspot.co.id/2014/11/momentum-dan-impuls.html
https://sainsmini.blogspot.co.id/2015/08/momentum-dan-impuls-materi-fisika-
dasar.html
http://markasfisika.blogspot.com/2015/09/pembahasan-soal-momentum-impuls-
dan-tumbukan.html
12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KETERANGAN