Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

(MOMENTUM DAN IMPULS)

Disusun Oleh : Kelompok 2


Nama : Imanuel Ivan Anugrah
: Aripin Sahruli
: Jumroni
: Fahmi Sujatniko
: Muhammad Saepul
Prodi : Mekanik Industri Dan Desain
Konsentrasi : Mekanik Industri Dan Desain
Mata Kuliah : Fisika Teknik 1
Dosen Pembimbing : Hilda Khusnul, M. Pd
Semester : 1 (satu)

POLITEKNIK TEDC BANDUNG


2016

Jl.politeknik – pesantren km 2 cibabat – cimahi 40513


Phone: (022) 6645951 , email : poltek_tedc@yahoo.com
Homepage : http://www.poltektedc.ac.id
KATA PENGANTAR

            Assalamualaikum Wr. Wb. Puji Dan Syukur kami Panjatkan Ke Hadirat


Allah S.W.T. Karena Berkat Limpahan Rahmat Dan Karunia-Nya Sehingga Saya
Dapat Menyusun Makalah Ini Tepat Pada Waktunya. Dalam Makalah Ini Saya
Akan Membahas momentum dan impuls.
            Kami Menyadari Bahwa Masih Banyak Kekurangan Yang Mendasar Pada
Makalah Ini. Oleh Karena Itu, kami Mengundang Pembaca Untuk Memberikan
Saran Serta Kritik Yang Dapat Membangun Saya Untuk Menyelesaikan Makalah
Selanjutnya. Kritik Konstruktif Dari Pembaca Sangat Saya Harapkan Untuk
Penyempurnaan Makalah Selanjutnya.
            Akhir Kata Semoga Makalah Ini Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita
Semua. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

                                                                                    Cimahi, 3 Desember 2016

                                                                                                Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................
B. TUJUAN...................................................................................................................

BAB II MOMENTUM DAN IMPULS.............................................................................


A. MOMENTUM..........................................................................................................
B. IMPULS....................................................................................................................
C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM.................................................................
D. TUMBUKAN...........................................................................................................
E. APLIKASI MOMENTUM DAN TUMBUKAN.....................................................

BAB III PERTANYAAN....................................................................................................


A. PERTANYAAN DAN JAWABAN.........................................................................
BAB IV PENUTUP............................................................................................................
A. KESIMPULAN........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAN KETERANGAN.........................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan Impuls dan


Momentum Linear maka terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud
dengan Impuls dan Momentum Linear. Impuls adalah besaran vektor yang
arahya sejajar dengan arah gaya dan Menyebabkan perubahan momentum dan
Momentum Linear adalah momentum yang dimiliki benda-benda yang
bergerak pada lintasan lurus
Pernahkah menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. apa yang
terjadi ketika dua kendaraan bertabrakan. kondisi mobil atau sepeda motor
mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau
tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum
kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni
momentum linear dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear
disingkat momentum.

B. TUJUAN
Peningkatan kualitas pendidikan adalah suatu tugas dan tanggung
jawab semua pihak yang dilakukan. Terutama dalam pengembangan pelajaran
di sektor pendidikan Untuk itu penyusun menulis makalah ini untuk
menjelaskan dari Impuls dan Momentum Linear yang tidak mudah untuk di
fahami oleh setiap individu.

BAB II
MOMENTUM DAN IMPULS

A. MOMENTUM

Momentum suatu benda yang bergerak adalah hasil perkalian antara


massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap benda yang bergerak
memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai
berikut :

p=mv

p adalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan v


kecepatan (besaran vektor). Bila dilihat persaman, arah dari momentum selalu
searah dengan arah kecepatannya.

Satuan Momentum
Menurut Sistem Internasional (SI)
Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan
                                = kg x m/s
                                 = kg . m/s
Jadi, satuan momentum dalam SI adalah  : kg.m/s

Momentum adalah besaran vektor, oleh karena itu jika ada beberapa
vektor momentum dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan
ada dua buah vektor momentum p1 dan p2 membentuk sudut α, maka jumlah
momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara vektor, seperti
yang terlihat dari gambar vektor gambar 9.1. Besar vektor p dirumuskan
sebagai berikut :

2
B. IMPULS
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya
tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis:

I = F . Δt 

Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka
penulisannya akan berbeda (akan dipelajari nanti). Oleh karena itu dapat
menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila
pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t1 ke t2 maka kurva
antara F dan t adalah

Luasan yang diarsir sebesar F x (t2 – t1) atau I, yang sama dengan
Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu
perhatikan arahnya 

Satuan Impuls
Satuan Impuls   I = satuan gaya x satuan waktu.
Satuan I = newton x sekon
                           =N.s
                           = kg.m/s2 . s
                         = kg . m/s

3
C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

Setiap tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum

Keterangan :
•) P = M
omentum (kg m/dt)
•) I = Impuls (N dt)
•) V1 dan V2 = Kecepatan sebelum tumbukan (m/dt)
•) V1’ dan V2’ = Kecepatan sesudah tumbukan (m/dt)
•) e = koefisien restitusi / tumbukan

D. TUMBUKAN

Ketika dua buah benda saling bergerak saling mendekati kemudian


bertumbukan, setidaknya ada tiga jenis tumbukan yang terjadi

4.
E. APLIKASI MOMENTUM DAN TUMBUKAN

Terdapat beberapa variasi soal untuk menentukan kecepatan peluru


dari tumbukan antara peluru dengan balok yang diam. 
 
1. Balok diam di lantai yang kasar :

•) Pada keadaan 1 :
Peluru dengan kecepatan Vp, bermassa mp datang dan siap
menumbuk balok yang diam.

•) Pada keadaan 2 :
Pada saat terjadi tumbukan, berlaku hukum kekekalan momentum :

5
Persamaan (1) ini dapat diterapkan pada kasus lain (variasi balok diam
tertumbuk peluru) dengan mengganti nilai V’ sebagaimana yang akan
dijelaskan kemudian

•) Pada keadaan 2 dan 3 :


Energi kinetik balok setelah terkena peluru, digunakan seluruhnya
untuk memindahkan balok tersebut sejauh S

2. Balok diam dan tergantung pada tali :

Energi kinetik balok setelah terkena peluru, dirubah seluruhnya


menjadi energi potensial untuk menaikkan balok setinggi h. Ek = Ep

3. Balok diam dan tergantung pada tali agar dapat berputar 1 lingkaran


penuh :
6
4. Balok berpegas :

Energi kinetik balok setelah terkena peluru, dirubah seluruhnya


menjadi energi potensial pegas untuk menekan pegas sejauh x. Ek =
Eppegas

7
BAB III
PERTANYAAN
A. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Kelompok 4 dan Kelompok 3 : Dani Hendarsa dan M. Hamzah


Apakah ada penerapan aplikasi dari momentum dan impuls. Kalo ada
jelaskan?
JAWAB:
Ada, Aplikasi impuls dan momentum
1. Karateka
Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita
perhatikan karateka setelah memukul lawannya dengan cepat akan
menarik tangannya. Ini dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan
bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal ini berakibat musuh akan
menerima gaya lebih besar. Semakin singkat waktu sentuh, maka gaya
akan semakin besar.

2. Mobil
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Mobil didesain mudah
penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak.
Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima mobil atau
pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi lebih
terjamin.
Kendaraan yang melewati jalan tol. Walaupun terdapat tikungan
pada jalan tol,     kendaraan beroda bisa melakukan GLB pada jalan tol.
Pada jarak tertentu, lintasan jalan tol lurus. Kendaraan yang bergerak pada
jalan tol juga kadang mempunyai kecepatan yang tetap. Tetapi ini hanya
berlangsung sementara alias beberapa menit saja.
Gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel. Lintasan rel kereta
kadang lurus, walaupun jaraknya hanya beberapa kilometer. Kereta api
melakukan GLB ketika bergerak di atas lintasan rel yang lurus tersebut
dengan laju tetap.
8
2. Kelompok 1 : Miftahudin
Apakah momentum dan energi kinetik ada hubungannya?
JAWAB:
Rumus energi kinetik Ek = ½mv² dan momentum, p = mv 
Kita cari hubungan energi kinetik dan momentum: 
Ek = ½mv² 
2Ek = mv², (lalu kalikan ruas kiri dan kanan dengan m, maka diperoleh) : 
2mEk = m²v² 
2mEk = p² 
p = √(2mEk) --> jadi walaupun Ek-nya sama tetapi bila m-nya berbeda maka
momentumnya juga akan berbeda

3. Kelompok 6 : Lungguh
Sebutkan jenis2 tumbukan?
JAWAB:

1. Tumbukan Lenting Sempurna (Perfectly Elastic Collision)


Tumbukan lenting sempurna terjadi antara dua benda jika gaya yang
bekerja pada kedua benda merupakan gaya konservatif sehingga energi
kinetik sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama

2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali (Perfectly Inelastic)

Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesudah tumbukan kedua benda
akan bersatu dan bergerak bersama-sama dengan kecepatan yang sama

3. Tumbukan Lenting Sebagian

Dalam tumbukan lenting sempurna ∆v’ = −∆v atau  −∆v’/ ∆v = 1


Rasio dari  −∆v’/ ∆v disebut sebagai koefisien restitusi (e)

Koefisien restitusi (e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan


relatif sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum
tumbukan,  untuk  tumbukan satu dimensi. 
9
4. Kelompok 5 : Fauzi Fikri
Sebuah mobil A ber massa 1000 kg bergerak ke kanan dengan kecepatan 15
m/s. Sedangkan mobil B ber massa 600 kg melaju ke kiri dengan laju
kecepatan 20 m/s . Hitunglah momentum mobil A, Momentum Mobil B, Dan
Penjumlahan momentum A dan B?
JAWAB:
Dik : mA = 1000kg
vA = +15m/s
mB = 600kg
vB = -20m/s

Momentum Mobil A :
pA = mA.vA
1000 . (+15) = 15000 kg.m/s

Momentum Mobil B :
pB = mB.vB
600 . (-20) = -12000 kg.m/s

Penjumlaham Momentum :
P=pA+pB
P=15000+(-12000) = +3000 kg.m/s
10

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa momentum


didefinisikan sebagai hasil perkalian antara massa dengan kecepatannya, impuls
didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan selang waktu kerja gayanya.

Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari


persamaan hukum kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut. 

Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif  maka benda
tersebut akan bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
lenting sempurna dan tak lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik
benda tidak ber kurang atau berubah menjadi energi lain, pada tumbukan tak
lenting energi kinetik benda sebagian berubah menjadi energi lain seperti energi
bunyi, energi panas, dll
11

DAFTAR ISI

http://dianafisdas.blogspot.co.id/2014/11/momentum-dan-impuls.html
https://sainsmini.blogspot.co.id/2015/08/momentum-dan-impuls-materi-fisika-
dasar.html
http://markasfisika.blogspot.com/2015/09/pembahasan-soal-momentum-impuls-
dan-tumbukan.html
12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

KETERANGAN

Muhammad Saepul tidak mengikuti Presentasi, tetapi ikut serta


membuat makalah ini.
13

Anda mungkin juga menyukai