Anda di halaman 1dari 58

Kata Pengantar

Selamat datang pada modul momentum, Impuls dan Tumbukan. Pada modul ini akan
mengajak kalian untuk mempelajari sesuatu yang menarik, juga sangat penting dalam
perkembangan dan kemajuan Fisika. Menarik karena isi modul dekat dengan pengalaman sehari-
hari kalian, penting karena apa yang dibicarakan dalam modul ini menjadi dasar dari
perkembangan Fisika selanjutnya.
Besaran-besaran Fisika yang telah kalian pelajari pada modul sebelumnya seperti vektor ,
kecepatan dan percepatan akan kalian jumpai kembali, bahkan kalian akan melihat bagaimana
hubungan atau kaitan antara besaran-besaran tersebut.
Baiklah, dalam modul ini akan membahas materi-materi tentang momentum, Impuls dan
hubungan antara momentum dan impuls.
Selain itu kalian akan mempelajari hukum kekekalan momentum, prinsip kerja roket dan
macam-macam tumbukan.
GLOSARIUM

Gaya : Merupakan tarikan atau dorongan atau merupakan besaran vektor.

Gaya total pada sebuah : Jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada sebuah benda.
benda

Momentum : Hasil kali antara massa benda dengan kecepatan

Impuls : Hasil kali antara gaya dengan selang waktu

Hukum kekekalam : Momentum sebelum tumbukan sama dengan momentum sesudah


momentum tumbukan

Tumbukan lenting : Berlaku hukum kekekalan momentum, yaitu Momentum sebelum


sempurna tumbukan sama dengan momentum sesudah tumbukan
Tidak ada energy kinetic yang hilang sebelum tumbukan dan sesudah
tumbukan

Tumbukan lenting : tumbukan antara dua benda yang jumlah Ek sesudah terjadi tumbukan
sempurna sebagian lebih kecil daripada jumlah Ek sebelum terjadi tumbukan.

Tumbukan lenting tidak : tumbukan antara dua benda yang setelah terjadi tumbukan, kedua
sama sekali benda menjadi satu dengan kecepatan yang sama
PENDAHULUAN

1. Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum
dalam kehidupan sehari-hari
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola
jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10.1 Memformulasikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya,
3.10.2 Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
3.10.3 Menerapkan hukum kekekalan momentum serta aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari ( Misalnya Cara kerja Roket)
3.10.4 Mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk
berbagai peristiwa tumbukan.

3. Prasyarat Penggunaan Modul


Agar dapat memahami modul ini dengan lebih baik, kalian harus telah memahami
terlebih dahulu mengenai vector, gaya, kecepatan, percepatan, massa, dan waktu.

4. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini terbagi menjadi dua topik kegiatan belajar yang harus kalian tempuh,
yaitu :
Kegiatan pembelajaran 1 : Momentum, Impuls dan Hubungan antara Momentum dan
Impuls
Kegiatan pembelajaran 2 : Hukum kekekalan momentum, Prinsip kerja Roket dan
Tumbukan
Dalam mempelajari modul ini yang perlu kalian pahami adalah :
1. Pelajari target kompetensi dasar (KD) yang akan dicapai
2. Pahami materi dalam modul ini dan kerjakan soal latihan
3. Kerjakan soal latihan, Hitunglah skor yang kalian peroleh.
4. Jika Skor masih dibawah 8, maka baca kembali materinya sampai kalian paham
5. Jika skor kalian 8 (delapan) , kalian bisa melanjutkan ke modul berikutnya.
PEMBELAJARAN

1. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
1.1 TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini diharapkan kalian dapat mempelajari


tentang besaran momentum dan implus serta hubungan antara momentum dan Impuls.

Sedangkan Indikator Pencapaian kompetensi yang akan dicapai adalah :


Menjelaskan konsep dan besaran momentum , implus dan hubungan momentum dan
impuls dalam kehidupan sehari hari.

1.2 URAIAN MATERI

a. Momentum
Apakah yang dimaksud dengan momentum ???

Pernahkah kalian menyaksikan peristiwa sebagai berikut ?


 Sepeda melaju dengan kecepatan tertentu?
 Mobil melaju dengan kecepatan tertentu?
 Motor melaju dengan kecepatan tertentu?
 Dan lain-lain pada benda yang bergerak?
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan momentum
sudut.

Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum. Kalian jangan bingung


ketika membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis ”momentum”. Yang
dimaksudkan buku itu adalah momentum linear. Seperti pada gerak lurus, kita seringkali
hanya menyebut kecepatan linear dengan ”kecepatan”. Tetapi yang kita maksudkan
sebenarnya adalah ”kecepatan linear”.

Pada pokok bahasan Hukum II Newton, kalian telah belajar bahwa jika ada gaya
total yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan, di mana
arah percepatan benda sama dengan arah gaya total.

Misalnya ketika sebuah mobil atau Sepeda bergerak di jalan dengan kecepatan
tertentu, mobil tersebut memiliki momentum. Untuk mengurangi kecepatan mobil pasti
dibutuhkan gaya (dalam hal ini gaya gesekan antara kampas dan ban ketika mobil direm).
Ketika kecepatan mobil berkurang (v makin kecil), momentum mobil juga berkurang.
Demikian juga sebaliknya, sebuah mobil yang sedang diam akan bergerak jika ada gaya
total yang bekerja pada mobil tersebut (dalam hal ini gaya dorong yang dihasilkan oleh
mesin). Ketika mobil masih diam, maka momentum mobil = 0. Karna mobil tidak
bergerak walaupun mesin tetap hidup. (seperti gambar di bawah ini)

Dalam fisika, momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa
benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Secara matematis ditulis :

p adalah lambang momentum, m adalah massa benda dan v adalah kecepatan benda. Momentum
merupakan besaran vektor, jadi selain mempunyai besar alias nilai, momentum juga mempunyai
arah.
b. Impuls
Apa yang dimaksud dengan impuls ??

Pernahkah kalian menonton tinju ?


Pernahkah kalian menonton sepak bola ?

Pada kasus petinju, gaya yang dipukul kepada lawan itu berfungsi sebagai gaya
impuls. ketika petinju memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu kontak
yang sangat cepat. Karena waktu kontak sangat cepat, tetapi kecepatan yang sangat besar
maka gaya impuls yang bekerja juga makin besar. Sebaliknya semakin kecil gaya impuls
yang bekerja pada sarung tinju maka rasa sakit menjadi berkurang atau kecil. Begitu juga
dengan menendang bola, Ketika CR 7 menendang bola dengan Gaya yang diberikan oleh
bola dengan besar maka bola akan jauh terlempar, dan sebaliknya.

Dari beberapa contoh kasus, maka dapat disimpulkan bahwa :

Impuls didefinisikan : Gaya rata-rata yang bekerja dalam waktu tertentu.


Keterangan :
∑F = Gaya ( N )
∆t = Selang waktu (sekon)
I = Impuls ( N.s)

c. Hubungan Impuls dan Momentum

Apakah ada hubungan antara momentum dan Impuls, ?

Untuk menjawab pertanyaan itu, marilah perhatikan hal-hal sebagai berikut : laju
perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda
tersebut. Ini adalah hukum II Newton dalam bentuk momentum. Newton pada mulanya
menyatakan hukum II newton dalam bentuk momentum. Hanya menyebut hasil kali mv
sebagai ”kuantitas gerak”, bukan momentum.

Secara matematis, versi momentum dari Hukum II Newton dapat dinyatakan


dengan persamaan :

Maka :

Dimana
Dari Persamaan diatas didapat :

Persamaan ini berlaku untuk masing2 benda yang bertumbukan. Jika kedua ruas kita kalikan
dengan t , maka persamaan di atas berubah menjadi :

maka persamaan menjadi :

atau Persamaannya :

sehingga persamaan hubungan antara momentum dan Impuls adalah :

Hasil kali F ∆t disebut Impuls, atau lengkapnya Impuls gaya dan diberi simbol I, jadi :
Ingat bahwa impuls diartikan sebagai gaya yang bekerja pada benda dalam waktu
yang sangat singkat. Konsep impuls membantu kita ketika meninjau gaya-gaya yang
bekerja pada benda dalam selang waktu yang sangat singkat.

1.3 Rangkuman Pembelajan I

1. momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan
kecepatan gerak benda tersebut. Secara matematis ditulis :

2. Impuls adalah (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat
singkat) atau ketika dipukul lebih lambat (waktu kontak antara jari pemukul dan
tangan yang dipukul lebih lambat)

3. Sedangkan hubungan antara momentum dan Impuls adalah :


Latihan Pembelajaran 1

Soal 1

Diantara benda bergerak berikut yang akan mengalami gaya terbesar bila menumbuk tembok
sehingga berhenti dalam selang waktu yang sama adalah ....
A. Benda bermassa 40 kg dengan kelajuan 25 m/s
B. Benda bermassa 50 kg dengan kelajuan 15 m/s
C. Benda bermassa 100 kg dengan kelajuan 10 m/s
D. Benda bermassa 150 kg dengan klajuan 7 m/s
E. Benda bermassa 200 kg dengan kelajuan 5 m/s.

Soal 2

Sebuah bola bermassa 0,2 kg dipukul supaya bergerak menuju dinding tegak seperti ditunjukkan
pada gambar dibawah.

Jika bola mengenai dinding dengan kelajuan 60 m/s dan terpental dengan kelajuan 40 m/s, maka
impuls yang disebabkan oleh tumbukan tersebut adalah ....
A. 2 kg m/s
B. 5 kg m/s
C. 8 kg m/s
D. 12 kg m/s
E. 20 kg m/s
Soal 3

Benda bermassa 4,0 kg diberi gaya F = 20 N selama 5 sekon searah dengan benda seperti pada
gambar.

Besar impuls yang dikerjakan oleh gaya pada benda adalah ....
A. 0
B. 100 kg m/s
C. 100 kg m/s
D. 100 kg m/s
E. 260 kg m/s

Soal 4

Sebuah truk yang massanya 2 000 kg dan melaju dengan kecepatan 36 km/jam mena¬brak
Sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama
berlangsungnya tabrakan adalah (dalam N)
A. 200

B. 2000

C. 20.000

D. 200.000

E. 2.000.000
Soal 5

Sebuah bola volly massanya m = 20 gr dipukul dengan gaya sebesar 10 N, waktu sentuh tangan
terhadap bola selama 0,1 sekon, maka besar impuls yang bekerja pada sistem adalah (dalam N s)
.
A. 1
B. 5
C. 10
D. 15
E. 20

Soal 6

Bola A yang bergerak lurus dan mempunyai' momentum mv, menumbuk bola B yang bergerak
pada garis lurus yang sama. Jika setelah tumbukan bola A mempunyai momen¬tum -3mv, maka
pertambahan momentum bola B adalah:
A. 2 mv
B. -2 mv
C. 3 mv
D. 4 mv
E. -4 mv
Soal 7

Sebuah benda bergerak dengan momentum yang besarnya p. Sekonyong-konyong benda itu
pecah menjadi dua bagian yang masing-¬masing besar momentumnya p1 dan p2 dalam arah
yang saling tegak lurus. Maka perubahan momentum adalah ....
A. P = P1 + P2

B. P = P1 - P2

C. P = P2 - P1

D. P = (P12 - P22)½

E. P = (P12 + P22)½

Soal 8

Sebuah mobil mempunyai massanya 10.000 kg bergerak dengan kecepatan 72 km/jam, maka
besar momentum mobil adalah ....

A. 100.000 kg. m/s

B. 200.000 kg. m/s

C. 300.000 kg. m/s

D. 400.000 kg. m/s

E. 500.000 kg. m/s

Soal 9

Sebuah benda bergerak mempunyai Impuls 100 N.s. Dipengaruhi gaya terhadap benda 1.000 N,
maka waktu sentuh adalah ....
A. 0,001 s
B. 0,01 s
C. 0,1 s
D. 1s
E. 10 s
Soal 10

Sebuah bola futsal mempunyai massanya 100 gr , mula-mula diam , kemudian ditendang dengan
gaya 10 N, sehingga kecepatan bola futsal menjadi 20 m/s, maka waktu sentuh antara gaya
dengan bola futsal adalah ....
A. 20 s
B. 10 s
C. 2s
D. 0,2 s
E. 0,02 s

Penilaian Diri 1
Silahkan isi pernyataan berikut dengan jujur, sesuai dengan kemampuan diri anda !

NO PERNYATAAN YA TIDAK
1
Mampu menjelaskan definisi dari momentum

2
Mampu memberikan contoh-contoh dari momentum

3
Mampu menjelaskan definisi dari Impuls

4
Mampu memberikan contoh-contoh dari momentum

5
Mampu menjelaskan hubungan antara momentum dan impuls

Jika anda menceklist (Ya) sebanyak 4 atau lebih pertanyaan diatas, maka anda bisa lanjut ke
materi berikutnya. Jika menjawab (Ya) dibawah 4 pertanyaan, silahkan ulangi mempelajari
materi pembelajaran 1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan kalian dapat mempelajari tentang


hukum kekekalan momentum , Prinsip kerja roket dan tumbukan.

Sedangkan Indikator Pencapaian kompetensi yang akan dicapai adalah :


Menerapkan hukum kekekalan momentum serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
(misalnya roket) dan mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan
momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan.

2. Uraian Materi

a. Hukum Kekekalan Momentum

Pada pokok bahasan Momentum dan Impuls, kalian telah berkenalan dengan
konsep momentum serta pengaruh momentum benda pada peristiwa tumbukan. Pada
kesempatan ini kalian akan meninjau momentum benda ketika dua buah benda saling
bertumbukan. Ingat ya, momentum merupakan hasil kali antara massa benda dengan
kecepatan gerak benda tersebut.

Pernahkah kalian bermain kelereng ?


Pada dasarnya sama saja bila dua benda sama-sama bergerak sebelum tumbukan.
Kecepatan gerak kedua benda tersebut pasti berubah setelah tumbukan, sehingga
momentum masing-masing benda juga mengalami perubahan. Kecuali jika massa dan
kecepatan dua benda sama sebelum kedua benda tersebut saling bertumbukan.

Biasanya total momentum kedua benda sebelum tumbukan = total momentum


kedua benda setelah terjadi tumbukan.

Sekarang perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 2.1 :
Sumber: http://1.bp.blogspot.com

Dalam tumbukan antara dua buah bola berlaku hukum kekekalan momentum.
Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas (Gambar 2.2),
maka secara matematis, hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan persamaan :

Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan

Keterangan :
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan,
m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan,
m1v’1 = momentum benda 1 setelah tumbukan,
m2v’2 = momentum benda 2 setelah tumbukan
Hukum Kekekalan Momentum berlaku jika gaya total pada benda-benda yang
bertumbukan = 0. Pada penjelasan di atas, gaya total pada dua benda yang bertumbukan
adalah F12 + (-F21) = 0. Jika nilai gaya total dimasukan dalam persamaan momentum :

Δp = ∑F Δt
Δp =(F12 - F21 ) Δt
Δp = 0

Hal ini menunjukkan bahwa apabila gaya total pada sistem = 0, maka momentum total
tidak berubah. Yang dimaksudkan dengan sistem adalah benda-benda yang bertumbukan.
Apabila pada sistem tersebut bekerja gaya luar (gaya-gaya yang diberikan oleh benda di
luar sistem), sehingga gaya total tidak sama dengan nol, maka hukum kekekalan
momentum tidak berlaku.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa :

Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda yang bertumbukan, maka
jumlah momentum benda-benda sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum
benda-benda setelah tumbukan.

b. Prinsip Kerja Roket


Pada gambar 2.3. Menjelaskan tentang prinsip kerja roket yaitu dorongan roket
dan jet merupakan penerapan yang menarik dari hukum III Newton dan hukum
Kekekalan momentum. Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar hidrogen cair dan
oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran sehingga
menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak dibelakang roket.
Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu tertentu.

Berdasarkan hukum II Newton, perubahan momentum selama suatu selang waktu


tertentu = gaya total. Jadi bisa dikatakan bahwa terdapat gaya total pada gas yang
disemburkan roket ke belakang. Gaya total tersebut merupakan gaya aksi yang diberikan
oleh roket kepada gas, di mana arahnya ke bawah. Sebagai tanggapan, gas memberikan
gaya reaksi kepada roket, di mana besar gaya reaksi = gaya aksi, hanya arahnya
berlawanan.
Gaya reaksi yang diberikan oleh gas tersebut yang mendorong roket ke atas.
c. Tumbukan

Gambar 2.4
Sumber gambar : http://cdn-2.tstatic.net

Gambar 2.4 adalah contoh tumbukan dua mobil dan dua motor yang bertabrakan.

Apa yang terjadi pada kedua mobil itu…?


Dalam kehidupan sehari-hari, kalian biasa menyaksikan benda-benda saling
bertumbukan. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan
karena tabrakan (tumbukan) antara dua kendaraan, baik antara sepeda motor dengan
sepeda motor, mobil dengan mobil maupun antara sepeda motor dengan mobil. Demikian
juga dengan kereta api atau kendaraan lainnya.

Contoh lain ketika menonton sepak bola. Ketika bola ditendang CR 7 pada saat
itu juga terjadi tumbukan antara bola sepak dengan kaki CR 7. Tanpa tumbukan, maka
bola tidak akan terlempar jauh dari kaki CR 7, begitu juga pada permainan kelereng
kesukaanmu ketika masih kecil. Masih banyak contoh lainnya yang dapat kalian temui
dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan ini kalian akan mempelajari peristiwa tumbukan secara lebih
mendalam dan mencoba melihat hukum-hukum fisika apa saja yang berlaku ketika
benda-benda saling bertumbukan.

d. Jenis Jenis Tumbukan


Perlu kalian ketahui bahwa biasanya dua benda yang bertumbukan bergerak
mendekat satu dengan yang lain dan setelah bertumbukan keduanya bergerak saling
menjauhi. Ketika benda bergerak, maka tentu saja benda memiliki kecepatan. Karena
benda tersebut mempunyai kecepatan (dan massa), maka benda itu pasti memiliki
momentum (p = mv) dan juga Energi Kinetik (EK = ½ m v2).

Pada kesempatan ini kalian akan mempelajari jenis-jenis tumbukan antara dua
benda dan mencoba melihat hubungannya dengan Kekekalan Momentum dan Kekekalan
Energi Kinetik.
Agar kalian semakin memahaminya, mari kalian bahas jenis-jenis tumbukan satu
persatu dan meninjau kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetik pada kedua
benda yang bertumbukan.
Secara umum terdapat beberapa jenis tumbukan, antara lain :
1. Tumbukan lenting sempurna,
2. Tumbukan lenting sebagian dan
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali.

Tumbukan Lenting Sempurna

Tumbukan lenting sempurna itu maksudnya bagaimanakah ? Dua benda


dikatakan melakukan Tumbukan lenting sempurna jika Momentum dan Energi Kinetik
kedua benda sebelum tumbukan = momentum dan energi kinetik setelah tumbukan.
Dengan kata lain, pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan
Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik.
Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku
pada peristiwa tumbukan lenting sempurna karena total massa dan kecepatan kedua
benda sama, baik sebelum maupun setelah tumbukan. Hukum Kekekalan Energi Kinetik
berlaku pada Tumbukan lenting sempurna karena selama tumbukan tidak ada energi yang
hilang.

Untuk memahami konsep ini,coba jawab pertanyaan berikut ini :


“ Ketika dua kelereng bertumbukan, apakah kalian mendengar bunyi yang diakibatkan
oleh tumbukan itu ? atau ketika mobil atau sepeda motor bertabrakan, apakah ada bunyi
yang dihasilkan ? pasti ada bunyi dan juga panas yang muncul akibat benturan antara dua
benda. Bunyi dan panas ini termasuk energi.”

Jadi ketika dua benda bertumbukan dan menghasilkan bunyi dan panas, maka ada
energi yang hilang selama proses tumbukan tersebut. Sebagian Energi Kinetik berubah
menjadi energi panas dan energi bunyi. Dengan kata lain, total energi kinetik sebelum
tumbukan tidak sama dengan total energi kinetik setelah tumbukan.
Maka, benda-benda yang mengalami Tumbukan Lenting Sempurna tidak
menghasilkan bunyi, panas atau bentuk energi lain ketika terjadi tumbukan. Tidak ada
Energi Kinetik yang hilang selama proses tumbukan. Dengan demikian, kita bisa
mengatakan bahwa pada peritiwa Tumbukan Lenting Sempurna berlaku Hukum
Kekekalan Energi Kinetik.

Apakah tumbukan lenting sempurna dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
? “ Tidak…”.
Tumbukan lenting sempurna merupakan sesuatu yang sulit kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Paling tidak ada ada sedikit energi panas dan bunyi yang
dihasilkan ketika terjadi tumbukan. Salah satu contoh tumbukan yang mendekati lenting
sempurna adalah tumbukan antara dua bola elastis, contoh jenis tumbukan ini tidak bisa
kita lihat dengan mata telanjang karena terjadi pada tingkat atom, yakni tumbukan antara
atom-atom dan molekul-molekul.
Sekarang mari kalian tinjau persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan
Hukum Kekekalan Energi Kinetik pada perisitiwa Tumbukan Lenting Sempurna.
Untuk memudahkan pemahaman kalian, Sekarang perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 2.6
Sumber gambar : http://tumbukan-tumbukan.blogspot.co.id

Gambar 2.6 menggambar benda 1 dan benda 2 bergerak saling mendekat. Benda
1 bergerak dengan kecepatan v1 dan benda 2 bergerak dengan kecepatan v2. Kedua
benda itu bertumbukan dan terpantul dalam arah yang berlawanan.
Perhatikan bahwa kecepatan merupakan besaran vektor sehingga dipengaruhi juga
oleh arah. Sesuai dengan kesepakatan, arah ke kanan bertanda positif dan arah ke kiri
bertanda negatif. Karena memiliki massa dan kecepatan, maka kedua benda memiliki
momentum (p = mv) dan energi kinetik (EK = ½ mv2). Total Momentum dan Energi
Kinetik kedua benda sama, baik sebelum tumbukan maupun setelah tumbukan.
Secara matematis, Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai berikut :

→ Persamaan 1

Pada Tumbukan Lenting Sempurna berlaku juga Hukum Kekekalan Energi


Kinetik.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

→ Persamaan 2
Kalian turunkan 2 persamaan untuk Tumbukan Lenting Sempurna, yakni
persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan Persamaan Hukum Kekekalan Energi
Kinetik.
Ada suatu hal yang menarik, bahwa apabila hanya diketahui massa dan kecepatan awal,
maka kecepatan setelah tumbukan bisa kalian tentukan menggunakan suatu persamaan
lain.
Persamaan ini diturunkan dari dua persamaan di atas.
Persamaan apakah itu ?
Sekarang kalian tulis kembali persamaan Hukum Kekekalan Momentum :

→ Persamaan a
Kita tulis kembali persamaan Hukum Kekekalan Energi Kinetik :

→ Persamaan b

Nah sekarang kalian bagi persamaan b dengan persamaan a (Dengan anggapan


bahwa ):
Maka :
dari hasil bagi antara persamaan b dengan persamaan a , maka didapat persamaan :

atau :

→ persamaan 3

Ini merupakan salah satu persamaan penting dalam Tumbukan Lenting sempurna, selain
persamaan Kekekalan Momentum dan persamaan Kekekalan Energi Kinetik. Persamaan
3 menyatakan bahwa pada Tumbukan Lenting Sempurna, laju kedua benda sebelum dan
setelah tumbukan sama besar tetapi berlawanan arah, berapapun massa benda tersebut.
Koofisien restitusi Tumbukan Lenting Sempurna

Apakah koefisien restitusi itu ?


Sebelum menjelaskan apa itu koofisien restitusi, coba kalian perhatikan persamaan fisika
yaitu persamaan 3…

Perbandingan negatif antara selisih kecepatan benda setelah tumbukan dengan


selisih kecepatan benda sebelum tumbukan disebut sebagai koofisien restitusi alias faktor
kepegasan.
Untuk tumbukan lenting Sempurna, besar koofisien restitusi = 1. ini menunjukkan
bahwa total kecepatan benda setelah tumbukan = total kecepatan benda sebelum
tumbukan. Lambang koofisien restitusi adalah e.
Secara umum, nilai koofisien restitusi dinyatakan dengan persamaan :

e = koofisien restitusi, faktor kepegasan, angka kekenyalan, faktor keelastisitasan

Tumbukan Lenting Sebagian

Pada pembahasan sebelumnya, kalian telah belajar bahwa pada Tumbukan Lenting
Sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekakalan Energi
Kinetik.
Bagaimana dengan tumbukan lenting sebagian ?
Gambar 2.7 :
Sumber: http://1.bp.blogspot.com

Pada kasus bola jatuh bebas dari suatu ketinggian di atas tanah , perhatikan gambar di
bawah ini.

Gambar 2.8 :
Sumber: http://3.bp.blogspot.com
Bola jatuh bebas dari ketinggian h1, di atas lantai. Setelah menumbuk lantai, bola
itu hanya memantul setinggi h2 (Gambar 2.8). Berapakah koefisien restitusi antara bola
dan lantai pada tumbukan tersebut ?
Untuk lebih memudahkan pembahasan, bola diberi indeks 1 dan bumi diberi
indeks 2. Karena massa bumi jauh lebih besar daripada massa bola, kecepatan bumi (lantai)
sebelum dan sesudah tumbukan sama dengan nol.
Jadi v2 = 0 dan v’2 = 0 . Kalian telah mempelajari gerak jatuh bebas. Ketika mencapai
tanah, kecepatan benda yang bergerak jatuh bebas dari ketinggian h adalah v = √2gh ,
dengan demikian kecepatan bola ketika menumbuk adalah v1 = - √2gh1 dan kecepatan
bols ketika memantul kembali adalah v’1 =√2gh2 .
Perhatikan bahwa v1 dan v2 berbeda tanda sebab arah geraknya berlawanan. Untuk
menghitung koefisien restitusi digunakan persamaan :

Maka persamaan menjadi :

Pada tumbukan lenting sebagian, Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku
karena ada perubahan energi kinetik terjadi ketika pada saat tumbukan. Perubahan energi
kinetik bisa berarti terjadi pengurangan Energi Kinetik atau penambahan energi kinetik.
Pengurangan energi kinetic terjadi ketika sebagian energi kinetik awal diubah menjadi
energi lain, seperti energi panas, energi bunyi dan energi potensial. Hal ini yang membuat
total energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi kinetik awal. Kebanyakan tumbukan
yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam jenis ini, di mana total
energi kinetik akhir lebih kecil dari total energy kinetik awal.
Suatu tumbukan lenting sebagian biasanya memiliki koofisien restitusi (e) berkisar
antara 0 sampai 1. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
0 ≤ e ≤1
Di mana nilai koofisien restitusi (e) dinyatakan dengan persamaan :

Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Bagaimana dengan tumbukan tidak lenting sama sekali ? suatu tumbukan


dikatakan Tumbukan Tidak Lenting sama sekali apabila dua benda yang bertumbukan
bersatu alias saling menempel setelah tumbukan. (Gambar 2.9)

Gambar 2.9

Contoh lain yang populer dari tumbukan tidak lenting sama sekali adalah pendulum
balistik. Pendulum balistik merupakan sebuah alat yang sering digunakan untuk mengukur
laju proyektil, seperti peluru. Sebuah balok besar yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya
digantung seperti pendulum. Setelah itu, sebutir peluru ditembakkan pada balok tersebut
dan biasanya peluru tertanam dalam balok. Sebagai akibat dari tumbukan tersebut, peluru
dan balok bersama-sama terayun ke atas sampai ketinggian tertentu (ketinggian
maksimum).
Lihat gambar di

Gambar 3.0
Sumber gambar : http://pakgurufisika.blogspot.co.id

Apakah pada Tumbukan Tidak Lenting Sama sekali berlaku hukum Kekekalan
Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik ?
Perhatikan gambar di atas. (Gambar 3.0) Hukum kekekalan momentum hanya berlaku pada
waktu yang sangat singkat ketika peluru dan balok bertumbukan, karena pada saat itu
belum ada gaya luar yang bekerja . Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
m1v1 = (m1 + m2) v’ → persamaan 1

Apakah setelah balok mulai bergerak masih berlaku hukum Kekekalan


Momentum ? Tidak…. Mengapa tidak ? ketika balok (dan peluru yang tertanam di
dalamnya) mulai bergerak, akan ada gaya luar yang bekerja pada balok dan peluru, yakni
gaya gravitasi. Gaya gravitasi cenderung menarik balok kembali ke posisi setimbang.
Karena ada gaya luar total yang bekerja, maka hukum Kekekalan Momentum tidak
berlaku setelah balok bergerak. Lalu bagaimana kita menganalisis gerakan balok dan
peluru setelah tumbukan ?
Ketika balok dan peluru tepat mulai bergerak dengan kecepatan v’, h1 = 0. Pada
saat balok dan peluru berada pada ketinggian maksimum, h2 = h dan v2 = 0.
Persamaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik untuk kasus tumbukan tidak lenting sama
sekali.
EM1 = EM2
½ (m1 + m2)v’2 = (m1 + m2) g h → persamaan 2
Maka persamaan 2 diturunkan menjadi :

Di dapat persamaan :

→ persamaan 3
Maka persamaan 1 disubtitusikan kedalam persamaan 3,
Sehingga persamaan peluru sebelum tumbukan (masuk ke balok) menjadi :
Rangkuman Pembelajaran 2

1. Dua buah benda dengan massa dan kecepatan yang berbeda memiliki momentum
yang sama, tetapi energi berbeda, sehingga diperlukan usaha yang berbeda pula
untuk menghentikan laju benda tersebut.
2. Hukum kekekalan momentum

Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan


Meskipun momentum masing-masing benda berubah sebagai akibat tumbukan, tetapi
jumlah momentum kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.
Momentum total system benda-benda terisolasi selalu tetap
3. Tumbukan terbagi atas 3 jenis, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting
sebagian, dan tumbukan lenting tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan ada
koefisien restitusi yang didefinisikan sebagai harga negative dari perbandingan
antara besar kecepatan relative kedua benda setelah dan sebelum tumbukan. Kalian
juga mengenal jeis tumbukan dari jenis koefisien restitusi, yaitu :
a. Tumbukan lenting sempurna :

e=1
b. Tumbukan lenting sebagian

0 ≤ e ≤1
c. Tumbukan tidak lenting sama sekali
m1v1 = (m1 + m2 ) v’ , maka persamaan menjadi :
sedangkan untuk menentukan kecepatan peluru pada saat ditembakkan ke
ayunan balistik, maka persamaannya menjadi :

Soal Latihan Pembelajaran 2

Kerjakan soal-soal berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat!

Soal 1

Dua orang anak yang massanya masing-masing 50 kg berada dalam perahu yang massanya 100
kg, bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Salah satu anak meloncat kedepan perahu dengan
kecepatan 3 m/s. Berapakah kecepatan perahu sekarang

A. 2 m/s
B. 3 m/s
C. 4 m/s
D. 6,5 m/s
E. 8,5 m/s

Soal 2

Bola base ball (m = 0,2 kg) yang datang dengan laju 10 m/s dipukul hingga berbalik arah dengan
laju 20 m/s. Waktu sentuh bola dengan pemukul berlangsung selama 0,1 detik. Maka Besar
perubahan momentum bola adalah ...
A. 2 kg. m/s
B. 4 kg. m/s
C. 6 kg. m/s
D. 8 kg. m/s
E. 10 kg. m/s

Soal 3

Sebuah bola kasti (m = 100 gr) yang datang dengan laju 10 m/s dipukul hingga berbalik arah
dengan laju 20 m/s. Waktu sentuh bola dengan pemukul berlangsung selama 0,1 detik. Maka
Besar gaya yang diperlukan adalah ...
A. 10 N
B. 40 N
C. 60 N
D. 80 N
E. 100 N

Soal 4

Sebuah gaya dari sebuah partikel ditunjukkan dalam sebuah grafik.

Besar impul partikel dari t = 0 ke t = 10 detik adalah ....


A. 12.5 kg.m/s
B. 25.0 kg .m/s
C. 37.5 kg.m/s
D. 75,o kg.m/s
E. 87,5 kg.m/s

Soal 5

Dua mobil (m1 = m2) bergerak sepanjang garis lurus seperti ditunjukkan dalam gambar .

Setelah tumbukan kedua mobil bergerak bersama dengan kecepatan … m/s.


A. 2,5 m/s
B. 3,0 m/s
C. 3,5 n/s
D. 4,0 m/s
E. 5,0 m/s

Soal 6

Perhatikan pernyataan berikut

1. berlaku hukum kekekalan momentum


2. kecepatan sama sesudah tumbukan
3. jumlah energi kinetic tetap
Pernyataan yang sesuai untuk tumbukan elastic sebagian adalah...

A. 1
B. 1 dan 2
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 1, 2 dan 3

Soal 7

Sebuah bola dijatuhkan bebas dari ketinggian h = 120 cm dan memantul kembali setinggi = 90
cm setelah menyentuh lantai. Besar nilai rerstitusi antara bola dan lantai adalah ....
A. 0,2
B. 0,3
C. 0,4
D. ½
E. ½

Soal 8

Bola pingpong jatuh bebas dari ketinggian 200 cm kembali dengan ketinggian 160 cm. Setelah
menumbuk lantai yang ke tiga, bola mampu mencapai ketinggian .... cm.
A. 60
B. 70
C. 80
D. 90,5
E. 102,4

Soal 9

Dua bola bergerak beriringan seperti ditunjukkan pada gambar

Jika bola bertumbukan elastis sempurna. Berapa besar kecepatan masing-masing bola setelah
tumbukan ....(m/s)
A. 1,4 dan 2,4
B. 1,4 dan 4,4
C. 3,0 dan 5,0
D. 4,4 dan 1,4
E. 4,8 dan 2,4

Soal 10

Perhatikan peristiwa ayunan balistik berikut ini.

Mula-mula balok dalam keadaan diam. Setelah ditabrak peluru secara tidak elastik, balok naik
setinggi 20 cm. Kecepatan peluru sesaat sebelum menabrak balok adalah ... m/s
A. 20
B. 30
C. 40
D. 50
E. 60
Penilaian Diri

Silahkan isi pernyataan berikut dengan jujur, sesuai dengan kemampuan diri anda !

NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Mampu menjelaskan hukum kekekalan momentum

2 Mampu memberikan contoh-contoh hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari hari

3 Mampu menjelaskan cara kerja Roket

4 Mampu memjelaskan jenis-jenis tumbukan

5 Mampu menjelaskan nilai koefisien restitusi pada benda jatuh bebas ke lantai

Jika anda menceklist (Ya) sebanyak 4 atau lebih pertanyaan diatas, maka anda bisa lanjut ke
materi berikutnya. Jika menjawab (Ya) dibawah 4 pertanyaan, silahkan ulangi mempelajari
materi pembelajaran 1.
Evaluasi Modul

Kerjakan soal-soal berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat!

Soal 1

Budi mempunyai massa 110 kg berlari dengan kecepatan tetap 72 km/jam. Maka momentum
budi adalah ....

A. 22 kg. m/s
B. 220 kg. m/s
C. 2.220 kg. m/s
D. 22.000 kg. m/s
E. 22.500 kg. m/s

Soal 2

Lionel messi mengambil tendangan bebas tepat di garis area pinalti lawan. Jika ia menendang
dengan gaya 300 N dan kakinya bersentuhan dengan bola dalam waktu 0,15 sekon. Maka besar
impuls yang terjadi adalah ....
A. 45 N.s
B. 55 N.s
C. 65 N.s
D. 75 N.s
E. 85 N.s.

Soal 3

Sebuah bola golf bermassa 0,25 kg dipukul dengan stik hingga melesat dengan kelajuan 60 m/s.
Jika selang waktu kontak antara stik dan bola 0,05 sekon, maka gaya rata-rata yang dikerjakan
stik adalah ....
A. 50 N
B. 100 N
C. 150 N
D. 300 N
E. 450 N

Soal 4

Sebuah peluru bermassa 15 gram ditembakkan dari senapan bermassa 1,6 kg dengan kelajuan
120 m/s. maka kecepatan mundur sesaat menembak adalah ....
A. 0,125 m/s
B. 1,125 m/s
C. 2,125 m/s
D. 3,125 m/s
E. 4,125 m/s

Soal 5

Bola A dan bola B masing-masing bermassa 200 gram bertumbukan lenting sempurna. Jika
sebelum bertumbukan bola A bergerak dengan kelajuan 10 m/s dan bola B dalam keadaan diam .
maka kelajuan bola A dan bola B setelah tumbukan adalah ....
A. 10 m/s dan 10 m/s
B. 10 m/s dan 5 m/s
C. 5 m/s dan 5 m/s
D. 10 m/s dan 0 m/s
E. 0 m/s dan 10 m/s

Soal 6

Sebutir peluru bermassa 30 gram bergerak dengan kecepatan sebesar 30 m/s menumbuk balok
kayu bermassa 1 kg yang sedang diam. Maka kelajuan balok jika peluru tertanam di dalam balok
adalah ....
A. 0,5 m/s
B. 0,6 m/s
C. 0,7 m/s
D. 0,8 m/s
E. 0,9 m/s

Soal 7

Benda bermassa 500 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s dan benda bermassa 200 gram
bergerak dengan kelajuan 12 m/s. Kedua benda bergerak saling mendekati dan bertumbukan.
Jika setelah bertumbukan, kelajuan benda bermassa 500 gram adalah 6 m/s, maka kelajuan benda
bermassa 200 gram adalah ....
A. 2 m/s
B. 3 m/s
C. 4 m/s
D. 5 m/s
E. 6 m/s

Soal 8

Bola bermassa 0,2 kg dilempar mendatar dengan kelajuan 10 m/s membentur dinding tembok
lalu bola dipantulkan kembali dengan kelajuan yang sama. maka perubahan momentum bola
adalah ....
A. 0.5 N.s
B. 1 N.s
C. 2 N.s
D. 3 N.s
E. 4 N.s
Soal 9

Sebuah bola bermassa 100 gram dijatuhkan dari ketinggian 1 meter di atas lantai, kemudian bola
dipantulkan kembali setinggi 0,25 meter. Maka koefisien restitusi antara bola dengan lantai
adalah ....
A. 0,25
B. 0,35
C. 0,5
D. 0,75
E. 0,8

Soal 10

Sebuah sedan yang sedang berhenti, ditabrak oleh sebuah bus yang bergerak dengan kelajuan 36
km/jam. Setelah tumbukan sedan dan bus berpadu satu sama lain. Apabila massa bus 3000 kg
dan massa sedan 1000 kg, maka kelajuan kedua kendaraan...
A. 5 m/s
B. 7,5 m/s
C. 10 m/s
D. 15 m/s
E. 25 m/s
Kunci Jawaban Lembar Kegiatan 1
1. D
2. E
3. B
4. D
5. A
6. E
7. E
8. B
9. C
10. C

Kunci Jawaban Lembar Kegiatan 2


1. E
2. A
3. A
4. C
5. A
6. A
7. E
8. E
9. B
10. D

Kunci Jawaban Evaluasi Modul


1. C
2. A
3. D
4. B
5. E
6. D
7. A
8. E
9. C
10. B
DAFTAR PUSTAKA

1. Kanginan, Marthen, 2000, Fisika 2000, SMU kelas 1, Caturwulan 2, Jakarta :


Penerbit Erlangga
2. Ruwanto, Bambang, 2006, Asas – asas Fisika 2006, SMA kelas X1, Caturwulan 1,
Yogyakarta : Penerbit Yudhistira
3. Zainuri, Imam, 2007, Tips n trik Fisika 2007, SMA kelas X,XI,XII , Jakarta :
Penerbit Erlangga
4. http://www.artefak.org/berita-update/gaya-hidup/kesehatan-gaya-hidup/sering-
berhenti-di-lampu-merah-percepat-kematian/
5. http://sidomi.com/444026/hasil-tinju-dunia-2016-manny-pacquaio-vs-timothy-
bradley/
6. http://www.bola.net/editorial/teknik-menendang-bola-dengan-akurat.html
7. https://physicacademicblog.wordpress.com/lenting-sempurna-2-dimensi/
8. http://tumbukan-tumbukan.blogspot.co.id/2012/01/tumbukan.html
9. http://www.eduzia.com/bagaimana-cara-kerja-roket-2/
10. http://jabar.tribunnews.com/2013/01/24/20-mobil-terlibat-tabrakan-beruntun-di-
sumedang
11. https://beritabojonegoro.com/read/6140-tabrakan-dua-pengendara-motor-dilarikan-
ke-rumah-sakit.html
12. http://raraphysics.blogspot.co.id/2015_11_01_archive.html
13. http://raraphysics.blogspot.co.id/2015_11_01_archive.html
14. http://pakgurufisika.blogspot.co.id/2015/10/eksperimen-fisika-ayunan-balistik.html
15. https://www.youtube.com/watch?v=p3YAK6l0Wdw
16. https://www.youtube.com/watch?v=EPs-rWbIrKw
17. https://www.youtube.com/watch?v=vw8Qo1gdfNQ
18. https://www.youtube.com/watch?v=uuYoYl5kyVE

Anda mungkin juga menyukai