Anda di halaman 1dari 8

BAB I

Pendahuluan
 

Latar Belakang

Pelajaran Fisika tidak harus selalu dengan rumus-rumus saja. Tanpa kita sadari, kegiatan kita
sehari-hari juga memanfaatkan sistem kerja rumus fisika. Seperti mengendarai motor ke sekolah saja,
kita memakai 2 teori fisika. Pertama, energy kinetik yang membuat motor bisa berjalan. Kedua, saat kita
mengerem menggunakan gaya pegas agar motor bisa berhenti dan tidak menabrak.

Pada kesempatan ini, akan dibahas penerapan teori Impuls dan Momentum dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam makalah ini juga terdapat beberapa gambar ilustrasi agar memudahkan pemahaman
kita. Ada pula latihan-latihan soal yang mempergunakan rumus-rumus Impuls dan Momentum.

Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan Impuls dan Momentum Linear maka
terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan Impuls dan Momentum Linear. Impuls adalah
besaran vektor yang arahya sejajar dengan arah gaya dan Menyebabkan perubahan momentum dan
Momentum Linear adalah momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus.

Pernahkah menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. apa yang terjadi ketika dua
kendaraan bertabrakan. kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau
dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum
kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan
momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum.

Rumusan Masalah

a. Pengertian impuls beserta penerapannya pada kehidupan sehari-hari


b. Pengertian momentum beserta penerapannya pada kehidupan sehari-hari
c. Pengertian tumbukan beserta jenis-jenisnya
BAB II

Pembahasan

Impuls

1. Pengertian Impuls

Impuls dinotasikan dengan I, satuannya N.s atau kg.m/s.

Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan gaya pada benda tersebut
selama selang waktu tertentu.

Perhatikan peristiwa berikut :

Sebuah bola bergerak dipukul dengan tongkat besar. Gaya pukul tongkat dikalikan dengan selang waktu
selama gaya bekerja pada bola impuls.

Jadi, Impuls adalah hasil kali gaya konstan sesaat dengan selang waktu gaya bekerja.

2. Penerapan konsep Impuls dalam kehidupan sehari-hari

1. Sarung Tinju

Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? Nah, sarung tinju yang dipakai oleh para petinju itu
berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls. ketika petinju memukul lawannya, pukulannya
tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls
yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka rasa sakit menjadi berkurang.
2. Palu atau pemukul

Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya supaya selang
waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang dihasilkan lebih besar. Kalau gaya
impulsnyabesar, maka paku, misalnya, akan tertanam lebih dalam.

3. Matras

Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras dimanfaatkan
untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls, sehingga tubuh kita tidak terasa sakit ketika
dibanting. Bayangkanlah ketika dirimu dibanting atau berbenturan dengan lantai? Ini disebabkan karena
waktu kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat. Tapi ketika tubuh dibanting di atas matras
maka waktu kontaknya lebih lama, dengan demikian gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih kecil.

4. Helm
Kalau kita perhatikan bagian dalam helm, pasti kita akan melihat lapisan lunak. Seperti gabus
atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak seandainya kepala kita
terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan
bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, anda akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.

Momentum

1. Pengertian Momentum

Momentum dinotasikan dengan P, dengan satuan kg.m/s.

Sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v mempunyai momentum (disimbolkan p).
Besar momentum benda tersebut merupakan perkalian antara massa (m) dengan kecepatannya ( v).

Benda-benda yang massanya besar atau benda-benda yang bergerak dengan laju yang besar, memiliki
momentum yang besar .

Hukum Kekekalan Momentum

“Bila tidak ada gaya dari luar yang bekerja pada benda–benda yang melakukan interaksi , atau resultan
gaya dari luar yang bekerja pada benda-benda adalah nol, maka jumlah momentum benda-benda
sebelum mengadakan interaksi selalu sama dengan jumlah momentum benda-benda setelah
mengadakan interaksi .”

Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :

• Tumbukan benda

• Interaksi dua benda

• Peristiwa ledakan

• Peristiwa tarik-menaik

• Peristiwa jalannya roket maupun jet

Contoh Penerapan dalam kehidupan sehari-hari konsep dari Hukum Kekekalan momentum :

1. Prinsip Peluncuran Roket.


Besar momentum yang dihasilkan gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan momentum
meluncurnya roket.

2. Senapan/Meriam

Momentum senapan mundur ke belakang sama dengan momentum peluru yang lepas dari
senapan.

3. Orang melompat dari perahu.

Momentum perahu mundur ke belakang sama dengan momentum orang yang melompat
kedepan.

4. Ayunan Balistik

Untuk menghitung kecepatan peluru yang melesat dari sebuah senapan dan menumbuk balok
yang tergantung pada seutas tali (bandul).

5. Peluru bersarang pada bandul

6. Peluru menembus bandul

Contoh Soal Konsep Hukum Kekekalan Momentum :

Seseorang yang massanya 50 kg naik perahu dengan kecepatan tetap 4m/s. Massa perahu 75 kg, tiba-
tiba orang terjun ke dalam air dengan kecepatan 5m/s. Hitung kecepatan perahu sesaat orang terjun,
jika arah kecepatan terjunnya orang searah perahu .

Pembahasan:

Diketahui : mp = 75 kg

mo = 50 kg

v = 4m/s

vo’ = 5 m/s

Tumbukan

1.Pengertian Tumbukan

Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan

berlaku sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau terjadi perubahan
bentuk.
Macam tumbukan yaitu :

- Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi. Koefisien
restitusi e = 1
- Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi

2. Macam Macam Tumbukan

A. TUMBUKAN LENTING SEMPURNA

Tumbukan lenting sempurna tu maksudnya bagaimanakah ? Dua benda dikatakan melakukan


Tumbukan lenting sempurna jika Momentum dan Energi Kinetik kedua benda sebelum tumbukan =
momentum dan energi kinetik setelah tumbukan. Dengan kata lain, pada tumbukan lenting sempurna
berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik. Hukum Kekekalan
Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku pada peristiwatumbukan lenting sempurna
karena total massa dan kecepatan kedua benda sama, baik sebelummaupun setelah tumbukan. Hukum
Kekekalan Energi Kinetik berlaku pada Tumbukan lenting sempurna karena selama tumbukan tidak ada
energi yang hilang.

Benda-benda yang mengalami Tumbukan Lenting Sempurna tidak menghasilkan bunyi,panas atau
bentuk energi lain ketika terjadi tumbukan. Tidak ada Energi Kinetik yang hilang selama proses
tumbukan. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa pada peritiwa Tumbukan Lenting Sempurna
berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik.

Hukum kekekalan momentum ditinjau dari energi kinetik:

Dua benda, benda 1 dan benda 2 bergerak saling mendekat. Benda 1 bergerak dengan kecepatan v1 dan
benda 2 bergerak dengan kecepatan v2. Kedua benda itu bertumbukan dan terpantul dalamarah yang
berlawanan. Perhatikan bahwa kecepatan merupakan besaran vektor sehingga dipengaruhi juga oleh
arah. Sesuai dengan kesepakatan, arah ke kanan bertanda positif dan arah ke kiri bertanda negatif.
Karena memiliki massa dan kecepatan, maka kedua benda memiliki momentum (p = mv) dan energi
kinetik (EK = ½ mv2). Total Momentum dan Energi Kinetikkedua benda sama, baik sebelum tumbukan
maupun setelah tumbukan.

B. TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN

Tumbukan lenting sebagian juga disebut tumbukan lenting tak sempurna. Hal ini sebenarnya
banyak dijumpai pada tumbukan benda-benda disekitar kita.

Pada tumbukan ini berlaku hokum kekekalan momentum, tetapi hokum kekekalan energy tidak berlaku.
Pada tumbukan lenting sebagian besarnya kecepatan relative sesudah tumbukan lebih kecil dari
kecepatan relative sebelum tumbukan. (tanda negative menunjukkan arahnya berlawanan dengan arah
semula)

C. TUMBUKAN TAK LENTING SAMA SEKALI

Tumbukan tak lenting sama sekali adalah tumbukan yang sama sekali tak lenting. Pada
tumbukan tak lenting sempurna, benda yang bertumbukan melekat satu sama lain. Oleh karena itu
kecepatan benda setelah bertumbukan sama (v1` = v2`).

Pada tumbukan ini jumlah energi kinetik kedua benda sebelum tumbukan (∆Ek) lebih besar dari setelah
tumbukan (∆Ek`)

Pada tumbukan tak lenting sama sekali berlaku hukum kekekalan momentum:

artinya:

kecepatan benda 1 dengan benda 2 setelah bertumbukan sama.

Kesimpulan

Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot dengan
pergerakan / kecepatan. Dalam Fisika momentum dilambangkan dengan huruf ‘p’, secara matematis
momentum dapat dirumuskan :

p= m . v

p = momentum, m = massa, v = kecepatan / viscositas (dalam fluida)

Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin besar juga momentumnya. Semakin besar momentum,
maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki oleh suatu benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka
momentumnya sama dengan nol. Sebaliknya semakin cepat pergerakannya, semakin besar
jugamomentumnya. (Filosofi : Jika manusia tidak mau bergerak / malas, maka hasil kerjanya sama
dengan nol).

Impuls adalah selisih dari momentum atau momentum awal dikurangi momentum akhir. Dalam Fisika
impuls dilambangkan dengan simbol / huruf “I”. Secara matematis impuls dirumuskan :

I = p2 – p1 = ∆p
I = m.v2 – m.v1

I = m(v2 – v1)

I = m. ∆v

Karena m = F/a

I = F/a . ∆v

I = [F/(∆v/∆t)] . ∆v

I = F . ∆t

F = I/∆t

I = impuls, p1 = momentum awal, p2 = momentum akhir, F = gaya, ∆t = waktu sentuh, ∆v = selisih


kecepatan

Nah, dari rumus F = I/∆t inilah letak pemanfaatan aplikasi momentum dan impuls. Semakin kecil waktu
sentuh, maka semakin besar gaya yang akan diterima benda. Semakin lama waktu sentuh, maka
semakin kecil gaya yang diterima benda.1

Anda mungkin juga menyukai