Tanaman bunga kertas memiliki banyak jenis, salah satunya adalah Bougainvillea glabra.
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Tanaman bunga kertas memiliki bunga berwarna cerah yang dapat berkembang
sepanjang tahun. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 1-1,400 meter di atas permukan
laut. Kondisi tanah untuk petumbuhannya secara optimal adalah di tanah gembur yang
Bunga kertas merupakan tanaman perdu tegak dengan tinggi sekitar 2-4 meter yang
memiliki sistem perakaran tunggang. Akar tunggangnya memiliki cabang-cabang atau akar-akar
kecil yang menyebar ke semua arah dengan kedalaman 40-80 cm. Akar yang berada di atas
permukaan tanah bisa terus tumbuh atau membentuk akar yang baru (Hasim, 1995).
Struktur batang bunga kertas berupa pohon kayu berpenampang bulat, bercabang dan
beranting banyak. Pada bagian batang atau rantingnya terdapat duri-duri berbentuk pengait.
Tanaman bunga kertas yang dibiarkan tumbuh secara alami dapat mencapai ketinggian 15 meter
(Rukmana, 1995).
Bunga kertas memiliki karakteristik yang menarik, dimana bagian bunganya dibedakan
atas dua macam, yaitu bunga asli dan bunga palsu atau bracea. Bunga aslinya berwarna putih,
berbentuk silindris, berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 cm. Sedangkan bunga palsu
(brace) memiliki tangkai lebat yang menjuntai, berwarna putih, merah, jingga, atau kombinasi
warna. Bunga palsu ini sebenarnya adalah daun pelindung yang berfungsi sebagai perhiasan
Bunga kertas memiliki buah buni yang hitam mengkilat dengan panjang satu sentimeter.
Buahnya memiliki dua biji atau karena kegagalan berbiji satu dan tidak memiliki lekukan (Van
Steenis, 1987).
Daun bunga kertas mengandung senyawa bioaktif alkaloid, flavonoid, fenol, saponin,
tanin, steroid, dan glikosida. Sedangkan pada bagian bunganya mengandung alkaloid, fenol,
flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid (Nugroho dkk., 2017). Tanaman bunga kertas juga
(Widyastuti, 2018).
Dalam dunia medis, ekstrak daun bunga kertas digunakan untuk meningkatkan
glukosa ke dalam otot dan mencegah diabetes dengan komplikasi seperti katarak dan
hiperlipidemia. Di Panama, infus daun bunga kertas digunakan sebagai obat tekanan darah
rendah. Bunga kertas dilaporkan memiliki berbagai khasiat obat seperti antiinflamasi, antipiretik,
Bunga kertas juga memiliki efek farmakologis memperlancar sirkulasi peredaran darah.
Pemanfaatan bunga kertas sebagai obat antara lain untuk mengatasi biang keringat, mengobati
2.2 Ekstraksi
perbedaan distribusi zat terlarut antara dua pelarut atau lebih yang bercampur. Pada umumnya,
zat terlarut yang dipisahkan bersifat tidak larut atau sedikit larut dalam suatu pelarut tetapi
Secara umum metode ekstraksi dibedakan berdasarkan ada tidaknya proses pemanasan.
Pemanasan sangat berpengaruh terhadap efektifitas proses ekstraksi dan berpengaruh terhadap
senyawa target yang diharapkan setelah proses ekstraksi (Sudarwati and Fernanda, 2019).
Dalam metode ekstraksi dingin tidak ada proses pemanasan selama ekstraksi
berlangsung. Tidak adanya pemanasan bertujuan untuk menghindari rusaknya strukutur kimia
atau kandungan senyawa dalam tanaman yang diekstraksi (Sudarwati dan Fernanda, 2019).
a. Maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dan melakukan beberapa kali pengadukan pada temperatur
ruang. Maserasi kinetik dilakukan pengadukan secara terus menerus. Remaserasi berarti
b. Perkolasi
Perkolasi merupakan proses penyarian dengan pelarut yang selalu baru sampai
didapatkan perkolat (ekstrak) yang berjumalah 1-5 kali bahan. Proses perkolasi terdiri
dari beberapa tahap, yaitu tahap pengembangan bahan, tahap perkolasi antara, dan tahap
Dalam metode esktraksi panas tentunya melibatkan pemanasan dalam prosesnya. Adanya
pemanasan akan mempercepat proses penyarian dibandingkan cara dingin (Sudarwati dan
Fernanda, 2019).
a. Refluks
apabila dalam proses penyarian digunakan pelarut yang volatil. Prinsip dari metode
refluks adalah pelarut volatil didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang
sebeumnya berbentuk uap akan mengembun pada kondensor. Pelarut tersebut akan
kembali turun ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi
b. Sokletasi
Sokletasi adalah penyarian dengan pelarut yang selalu baru dan menggunakan
alat khusus agar ekstraksi berjalan secara kontinyu. Ekstraksi yang kontinyu dengan
jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik (Departemen Kesehatan RI,
2000).
c. Infusa
dipanaskan di dalam penangas air selama 15 menit dengan suhu 90 oC. Proses
penyaringan ekstrak biasanya dilakukan dalam keadaan panas, kecuali untuk bahan yang
d. Digesti
Digesti atau maserasi kinetik adalah metode ekstraksi yang dilakukan pengadukan
secara berkesinambungan pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruang.
Temperatur yang umum digunakan pada metode ini adalah 40-50oC (Departemen