TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Tanaman Daun Wungu (Graptophyllum pictum)
a. Deskripsi Tanaman Daun Wungu
7
8
3) Senyawa Alkaloid
Senyawa alkaloid merupakan senyawa organic bahan alam
yang terbesar jumlahnya baik dari segi jumlah maupun sebarannya.
alkaloid dalam daun wungu mempunyai kemampuan sebagai anti
inflamasi (anti radang) dan sebagai analgesik (mengurangi rasa
sakit) (Wahyuningtyas, 2008).
4) Senyawa Steroid
Senyawa Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang
mempunyai kerangka dasar siklopentanoperhidrofenantrena, yang
memiliki empat cincin terpadu (biasa ditandai cincin A, B, C dan
D). Senyawa golongan ini mempunyai efek fisiologis tertentu,
beberapa diantaranya yang sangat umum dikenal adalah kolesterol
(Sya’haya dan Iyos, 2016).
5) Senyawa Saponin
Senyawa Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks
yaitu senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa
hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula
(glikon) dan non-gula (aglikon) serta busa (Sya’haya dan Iyos,
2016).
c. Kegunaan Daun Wungu
Daun wungu banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat
ambeien atau wasir, sembelit, peluruh kencing, pelancar haid, obat
bisul, dan beberapa kondisi seperti anti-jamur, anti-inflamasi, dan
anti-plak. Selain itu, daun wungu juga dapat digunakan untuk
pengobatan terhadap luka, bengkak, borok, bisul, penyakit kulit, dan
secara eksperimental ekstrak daun wungu berperan menghambat
pembengkakan dan menurunkan permeabilitas membran (Fauzi,
2016). Daun wungu (Graptophylum pictum) mempunyai khasiat
sebagai obat sembelit, peluruh kencing, pelancar haid, obat bisul dan
obat wasir (Wahyuningtyas, 2008).
11
b) Soxhlet
c) Digesti
3. Obat Kumur
a. Definisi Obat Kumur
Obat kumur merupakan suatu larutan air yang digunakan
sebagai pembersih untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut,
estetika dan kesegaran nafas. Obat kumur dapat digunakan untuk
membunuh bakteri, menghilangkan bau tak sedap dan mencegah karies
(Kono et al., 2018).
Pemakaian obat kumur bertujuan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri karena berfungsi sebagai antiseptik yang
mempunyai sifat sebagai antibakteri. Antiseptik adalah suatu senyawa
yang dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan bakteri tanpa
merusak secara keseluruhan (Prijantoyo, 1996)
b. Komposisi Obat Kumur
Menurut Gagari dan Kabani dalam Yuliharsini (2008), Bahan
dasar yang tergantung di dalam sebuah larutan obat kumur diantaranya
adalah air, alcohol, zat pemberi rasa, dan bahan pewarna. Kandungan
lainnya dapat berupa humektan, astringen, zat pengemulsi, bahan –
bahan terapeutik, dan bahan – bahan antimicrobial. Bahan aktif dalam
sebuah obat kumur biasanya adalah bahan antimicrobial yamg memiliki
efek pengurangan terhadap sejumlah mikroorganisme dalam rongga
mulut.
c. Mekanisme Obat kumur terhadap Gingivitis
Penyembuhan gingivitis dapat dilakukan dengan cara
pengontrolan plak dan skeling. Pengontrolan plak dapat dilihangkan
melalui pembersihan mekanis dan kimiawi, kontrol plak lebih efektif
melalui pembersihan secara mekanis seperti dengan sikat gigi, benang
gigi, dan berkumur (Nasri dan Imran, 2017).
Selain dengan pembersihan mekanis, penyembuhan gingivitis
dapat dibantu dan dipercepat dengan menggunakan bahan antibakteri
14
yang menggantung, dan tambalan gigi yang tidak pas (Adams et al,
1997). Sedangkan faktor sistemik mengontrol respon jaringan terhadap
faktor lokal, jadi efek iritasi lokal dapat diperparah oleh kondisi
sistemik, contohnya pengaruh hormonal masapubertas, kehamilan,
menopause, defisiensi vitamin, diabetes mellitus, dan pengaruh
penyakit sistemik lainnya (Vikasari et al, 2016).
2) Karakteristik Gingivitis
Karakteristik gingivitis menurut Manson dan Eley (1993) adalah
sebagai berikut:
a) Perubahan Warna Gingiva
Tanda klinis dari peradangan gingiva adalah perubahan
warna. Warna gingiva ditentukan oleh beberapa faktor termasuk
jumlah dan ukuran pembuluh darah, ketebalan epitel, keratinisasi
dan pigmen di dalam epitel. Gingiva menjadi memerah ketika
vaskularisasi meningkat atau derajat keratinisasi epitel mengalami
reduksi atau menghilang.Warna merah atau merah kebiruan akibat
proliferasi dan keratinisasi disebabkan adanya peradangan gingiva
kronis. Pembuluh darah vena akan memberikan kontribusi menjadi
warna kebiruan. Perubahan warna gingiva akan memberikan
kontribusi pada proses peradangan. Perubahan warna terjadi pada
papila interdental dan margin gingiva yang menyebar pada attached
gingiva.
b) Perubahan Konsistensi
Kondisi kronis maupun akut dapat menghasilkan perubahan
pada konsistensi gingiva normal yang kaku dan tegas. Pada kondisi
gingivitis kronis terjadi perubahan destruktif atau edema dan
reparatif atau fibrous secara bersamaan serta konsistensi gingiva
ditentukan berdasarkan kondisi yang dominan.
c) Perubahan Klinis dan Histopatologis
Gingivitis terjadi perubahan histopatologis yang
menyebabkan perdarahan gingiva akibat vasodilatasi, pelebaran
20
Kriteria Skor
Sangat baik 0 – 1,3
Baik 1,4 – 2,7
Buruk 2,8 – 4,0
24
B. Kerangka Teori
Faktor Sistemik :
- Penyakit Diabetes
Mellitus
- Faktor Kehamilan
- Hormonal Masapubertas
- Menopause
- Defisiensi Vitamin
Mekanisme Obat Gingivitis
Kumur Faktor Lokal :
- Plak
- Kalkulus
- Gigi Berlubang
Senyawa - Restorasi Tepi Gigi
Obat Kumur Antibakteri Yang Menggantung
- Tambalan Gigi Yang
Tidak Pas
Flavonoid, Tannin,
Ekstrak Daun Alkaloid, Steroid, Saponin,
Wungu Glikosida