Anda di halaman 1dari 11

BAB II

ISI

A. GAHARU

1. Klasifikasi

Nama tanaman : Gaharu

Nama latin (family): Aquilaria malaccensis

2. Pemerian

Seringkali diumpamakan seperti pohon cemara yang tumbuh besar lebih 15-30
m dan dengan diameter 1,5-2,5 m dan memiliki bunga berwarna putih. Memiliki
permukaan batang licin, kayunya agak keras. Daunnya berbentuk lonjong agak
memanjang memiliki panjang 6-8 cm dan lebar 2-4 cm, bagian ujung meruncing.
Daun yang kering berwarna abu-abu kehijauan, agak bergelombang, melengkung,
permukaan daun atas bawah licin dan mengkilap.

3. Kandungan dan kegunaan

Isi kandungan : senyawa flavonoid, glikosida, tannin, dan steroid/triterpenoid

Khasiat / kegunaan : khasiat daun gaharu dalam metode tradisional digunakan


dalam bentuk seduan teh diantaranya sebagai anti penuaan, bahan industry parfum
dan kosmetika, bahan obat herbal, untuk pengobatan stress, asma, rheumatic,
detoksifikasi tubuh, menenangkan tubuh (aromatherapy).

3
4. Farmakologi

sebagai antioksidan alami yang berperan dalam menekan radikal bebas


dalam tubuh manusia. Karena daun gaharu mengandung golongan senyawa-
senyawa yang mempunyai potensi sebagai antioksidan umumnya merupakan
senyawa flavonoida (Kumalaningsih, 2006.

Kayu Gaharu Minyak Gaharu

\
Daun Gaharu
Teh Daun Gaharu

4
B. DAUN SENDOK (Plantaginis herba)
1. Klasifikasi

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Tubiflorae

Suku : Plantaginaceae

Marga : Plantago

Jenis : Plantago major L.

Daun sendok berasal dari daratan Asia dan Eropa, tumbuh tegak
dengan tinggi sekitar 15 cm - 20 cm, daunnya tunggal berwarna hijau
dengan bentuk bulat telur melebar dengan ukuran panjang 5 cm - 10 cm,
lebar 4 cm - 9 cm, tepi daun rata atau bergerigi kasar tidak teratur. Nama
daerahnya Ki urat, kuping menjangan, otot-ototan, ceuliuncal, meloh
kiloh, sangkabuah, sangkubah, suri pandak dan torongoat.

2. Kandungan

Kandungan Kimia Daun sendok mengandung senyawa plantaginin


sebanyak 0,01-0,02%, homoplantaginin, manitol, sorbitol (1,5%), heksitol,
poligalakturonat (lendir) yang terdiri dari arabogalaktan, galaktan,
ramnosa, arabinosa, galaktosa, galaktan, poligalakturonat, tanin, glikosida
aukubin, katalpol, invertin, emulsin, vitamin C dan asam sitrat (Sudarsono
dkk., 2002), apigenin, resin, D-glukosa, musilago dan gum (Barnes dkk.,
2002). Daun sendok mengandung polifenol, flavonoid, dan alkaloid.

5
3. Khasiat/ Kegunaan

Tanaman daun sendok dimanfaatkan untuk memelihara metabolisme


air dan memperbaiki abnormalitas saluran kemih, menghentikan diare,
membersihkan paru- 5 paru, mengencerkan dahak, untuk mengobati luka,
nyeri perut, kencing manis, kencing batu, batu empedu, gangguan haid,
putih telur dalam kencing dan penyakit telinga (Sudarsono dkk., 2002),
darah tinggi, kolesterol, antibakteri, antiinflamasi (Barnes dkk., 2002).

4. Farmakologi

Secara empiris digunakan sebagai obat antidiabetes oleh masyarakat


Meksiko dan Cili.

Pemberian ekstrak metanol dan ekstrak air biji Plantago major L.


(dosis 500 mg/kg BB, i.p.) pada mencit yang diinduksi dengan aloksan,
dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan masingmasing % PKGD
52,2 ± 8,4 mg/dL dan 43,6 ± 6,3 mg/dL, senyawa yang diduga berkhasiat
sebagai antidiabetes adalah polisakarida (Aguilar dkk., 2006).

N Kandungan kimia Efek farmakologis


o
1. Ascorbic acid, chlorogenic- Antidiabetik, hipoglikemik,
acid,
ursolic-acid, manganase antioksidan
2. Choline, chromium, fiber, Antidiabetik
magnesium, niacin, sorbitol,
zinc
3. Chromium, niacin Hipoglikemik
4. Salicylic-acid Hipoglikemik, antioksidan
5. Allantoin, apigenin, aucubin, Antioksidan
baicalin, beta-carotene,
caffeic-

6
acid, ferulic-acid, fumaric-
acid,
geniposidic-acid, gentisic-acid,
hispidulin, luteolin, oleanolic-
acid, p-coumaric-acid

5. Kesimpulan

Senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun sendok


adalah golongan polifenol, flavonoid, dan alkaloid. Secara empiris
digunakan sebagai antidiabetes.

C. MENIRAN (Phyllanthus urinaria)


1. Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Division : Spermatophyta

Subdivisio: Angiospermae

Class: Dicotylae

Order: Euphorbiales

Family: Euphorbiaceae

Genus: Phyllanthus Linn

Spesies: Phyllantus niruri Linn

Sinonoim: Phyllanthus urinaria

Nama Simplisia: Phyllanthi Herba

2. Morfologi

Merupakan tanaman semak, tanaman semusim, dengan tinggi


mencapai 20-60 cm. Batang masif, bulat licin / basah, tidak berambut,

7
diameter 3 mm, berwarna hijau dengan tinggi kurang dari 50 cm.
Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari
daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong.
Daun berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur,
panjang 1,5 cm dan lebar 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal
membulat. Bunga berwarna putih, tunggal, dekat tangkai anak daun dan
menghadap kearah bawah. Buah kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna
hijau keunguan. Biji kecil, keras, berwarna coklat.
3. Kandungan Kimia

Kandungan kimia dari meniran, antara lain: flavonoid (phyllanthin,


hypophyllanthin, quercitrin, quercetin, rutin, isoquercitrin, dan astragalin), asam
lemak (asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat), lkaloid, arbutin,
glikosida, antrakuinon, senyawa golongan fenol, dan tannin. Serta beberapa
senyawa kimia lain, niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin, norsecurinine,
phyllanthenol, phyllantheol, phyllnirurin, phylltetrin, , salicylic acid methyl ester,
gallic acid, ascorbic acid, hinokinin, hydroxy isolintetralin. Senyawa lain berupa
beta-glucogallin, quercetin 3-0-be7-d-glucopyranosyl (2 >1) 0 beta-d-
xylopyranoside, dan beta-sitosteroy Senyawa baru lain yang baru ditemukan
adalah seco4-hidroksilintetralin,. seco-isoarisiresinol trimetil eter,
hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton. nirfilin. dan neolignan.

8
4. Khasiat dan Kegunaan

Herba meniran berkhasiat untuk mengobati penyakit kuning, kencing


nanah (gonorrhoea), gangguan pencernaan, diabetes, luka pada kulit, diare, radang
usus, meredakan sariawan, infeksi saluran kencing, radang hati, antioksidan,
melarutkan asam urat, antituberkulosis, dan penambah nafsu makan.

Herba meniran dapat dijadikan sebagai pelarut asam urat dan batu ginjal dengan
farmakologis:

Kandungan utama flavonoid dan glikosida flavonoid menghambat kerja


enzim xanthine oksidase dan superoksidase. Kedua efek ini digunakan dalam
pengobatan asam urat dan batu ginjal. Flavonoid akan berikatan dengan kalsium
dari batu ginjal membentuk senyawa kompleks kelat yang mudah larut. lon-ion
Na dan K akan berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam yang
mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah mengkristal di dalam darah
dan ginjal akan terlarut secara perlahan-lahan dan akan dikeluarkan. Meniran juga
berkhasiat diuretik, mendorong keluarnya air seni. Dengan cara ini diharapkan
kelebihan asam urat bisa segera dilepas keluar.

9
D. DAUN DEWA

1. Klasifikasi

Nama tanaman : Daun dewa

Nama latin : Gynura Sagetum L

Nama simplisia : Gynurae folium

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Asterales

Suku : Asteraceae (Compositae)

Marga : Gynura

2. Pemerian

Daun dewa memiliki batang muda berwarna hijau dengan alur


memanjang, bila agak tua bercabang banyak. Daunnya tunggal,
berbentuk bulat telur sampai bulat memanjang dan bagian
ujungnya lancip. Kedua permukaan daun berwarna putih dan
berambut lembut. Permukaan daun berwarna hijau tua, bagian
bawah berwarna hijau muda. Daun memiliki panjang 8-20 cm
dan lebar 5 – 10 cm. Bunganya berwarna kuning berbentuk

10
bonggol (kepala bunga) terletak di ujung batang,. Mempunyai
umbi berwarna ke abu-abuan. Pada umumnya daun dewa
ditanam di pekarangan sebagai tanam obat.

3. Kandungan

Kandungan kimia daun dewa (Gynura segetum (L.) Merr.) adalah


saponin, flavonoid, dan minyak atsiri (Kumalaningsih, 2008).
Flavonoid dalam daun dewa adalah glikosida quersetin
(Soetarno, 2000), yang bersifat antioksidan dapat menghambat
kerja enzim xantin oksidase sehingga pembentukan asam urat
terhambat (Sulaksana, 2004).

Beberpa isi kandungan kimia daun dewa (Gynura segetum (L.)


Merr.) yaitu:

a. Saponin

Saponin mempunyai berat molekul yang besar dan polaritas


tinggi. Saponin berbentuk glikosida yang dapat dihidrolisis
menjadi asam yang mengandung aglikon (sapogenin), beberapa
gula dan berkaitan dengan asam uroniat. Menurut aglikonnya,
saponin dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu steroid
(tetrasiklik triterpenoid) dan pentasiklik triterpenoid. Kedua
macam senyawa tersebut mempunyai hubungan dengan
glikosida pada atom C3 (Trease and Evans, 2002). Saponin sering
digunakan sebagai detergen, bersifat hemolitik yang jika masuk
ke peredaran darah menyebabkan ketoksikan, bersifat diuretik
dan kardiotonik (Trease and Evans, 2002).

b. Flavonoid

Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam


terbesar yang terdapat dalam semua tumbuhan hijau. Dalam

11
tumbuhan, aglikon flavonoid (yaitu flavonoid tanpa gula terikat)
terdapat dalam berbagai bentuk struktur. Semuanya
mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun
dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang
dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak
dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid terutama berupa
senyawa yang larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan
etanol 70%. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu
warnanya berubah bila ditambah basa atau amonia, mudah
dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan (Harborne,
1987).

c. Minyak atsiri

Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam


tanaman. Minyak atsiri ini disebut juga minyak menguap, minyak
eteris, atau minyak asensial karena pada suhu biasa (suhu
kamar) mudah menguap di udara terbuka. Istilah esensial dipakai
karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya
(Gunawan dan Mulyani, 2004). Minyak atsiri pada daun dewa
diduga dapat merangsang sirkulasi darah, juga bersifat analgetik
dan antiinflamasi (Winarto, 1994).

4. Khasiat Daun Dewa

bersifat antikoagulan (mencegah pembekuan darah) dan pengencer darah,


melancarkan sirkulasi, luka terpukul, menghentikan perdarahan (Batuk darah,
muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, tidak datang haid, infeksi
kerongkongan, digigit binatang berbisa.

5. Efek Farmakologis

12
Netral, rasa khas, anti kolesterol, antipiretik, hipotensif, hipogliemik, dan
antiinflamasi. Anti koagulan, stimulasi sirkulasi, mencairkan bekuan darah,
menghentikan pendarahan, membersihkan racun, dan menghilangkan panas.

6. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, daun dewa termasuk kedalam golongan metabolit


sekunder. Karena isi kandungan yang terdapat pada daun dewa adalah saponin,
flavonoid, dan minyak atsiri yang merupakan senyawa dari
metabolit sekunder

13

Anda mungkin juga menyukai