0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang ketumbar (Coriandrum sativum), mulai dari klasifikasi, morfologi, kandungan kimia, manfaat, hingga cara penggunaannya. Ketumbar memiliki daun berbentuk oval dan bunga berwarna putih. Kandungan kimia utamanya adalah minyak atsiri yang mengandung linalool. Ketumbar bermanfaat sebagai obat penurun kolesterol, antioksidan, dan antimikroba. Cara pengguna
Dokumen tersebut merangkum tentang ketumbar (Coriandrum sativum), mulai dari klasifikasi, morfologi, kandungan kimia, manfaat, hingga cara penggunaannya. Ketumbar memiliki daun berbentuk oval dan bunga berwarna putih. Kandungan kimia utamanya adalah minyak atsiri yang mengandung linalool. Ketumbar bermanfaat sebagai obat penurun kolesterol, antioksidan, dan antimikroba. Cara pengguna
Dokumen tersebut merangkum tentang ketumbar (Coriandrum sativum), mulai dari klasifikasi, morfologi, kandungan kimia, manfaat, hingga cara penggunaannya. Ketumbar memiliki daun berbentuk oval dan bunga berwarna putih. Kandungan kimia utamanya adalah minyak atsiri yang mengandung linalool. Ketumbar bermanfaat sebagai obat penurun kolesterol, antioksidan, dan antimikroba. Cara pengguna
a. Klasifikasi Regnum : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Apiles Famili : Apiaceae Genus : Coriandrum Ketumbar Spesies : Coriandrum sativum (Coriandrum sativum) (Mahendra & Bisht, 2011) b. Morfologi Tumbuhan Tanaman Ketumbar memiliki daun herbal kecil yang memiliki banyak cabang dan sub unit. Daun barunya berbentuk oval dan daun yang lainnya memanjang. Bunga berwarna putih, memiliki buah yang bergerombol dan berbentuk bulat. Buah berbentuk mericarps biasanya disatukan oleh margin yang membentuk sebuah cremocarp dengan diameter sekitar 2 - 4 mm, warna kecoklatan, kuning atau coklat, gundul, terkadang dimahkotai oleh sisa-sisa sepals, memiliki bau aromatik. Ketumbar memiliki rasa yang berkarakteristik dan pedas. (British pharmacopoeia, 2004). Tanaman ketumbar memiliki daun yang berukuran kecil, memiliki banyak cabang, dan sub unit. Daun mudanya berbentuk oval dan daun yang lebih tua lebih memanjang. Bunga yang berwarna putih, memiliki buah yang bergerombol dan berbentuk bulat. Buah yang berbentuk mericarps umumnya disatukan oleh margin yang membentuk sebuah cremocarp dengan ukuran diameter sekitar 2-4 mm, berwarna kuning, coklat atau kuning-kecoklatan, dengan bau aromatik. Ketumbar memiliki rasa yang berkarakteristik dan cenderung pedas (Shivanand, 2010). Tanaman ketumbar berupa semak semusim, dengan tinggi sekitar satu meter. Buahnya berbentuk bulat, waktu masih muda berwarna hijau, dan setelah tua berwarna kuning kecokelatan. Berdasarkan ukuran buahnya, ketumbar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Coriandrum sativum var sativum (ukuran buahnya besar), Coriandrum sativum var microcarpum (ukuran buahnya kecil), dan Coriandrum sativum var indicum (buahnya berbentuk lonjong) (Wallis, 2005). Berdasarkan diameter bijinya, ketumbar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Coriandrum sativum var vulgare (diameter bijinya 3-6 mm) dan Coriandrum sativum var microcarpum (diameter bijinya 1,5- 3 mm) (Sokovic et al., 2012). De Guzman and Siemonsma (1999), membedakannya ke dalam tiga kelompok, yaitu C. sativum var. Sativum dengan ukuran buah besar, C. sativum var. Micocarpum yang berukuran buah kecil, dan C. sativum var. Indicum yang mempunyai bentuk buah lonjong. Berdasarkan ekogeografi, terdapat sembilan tipe ketumbar, yaitu tipe Eropa, Afrika Utara, Kaukasia, Asia Tengah, Siria, Ethiopia, India, Bhutanic, dan Omanic. c. Kandungan Kimia Ketumbar mengandung komponen aktif yaitu vitamin, rasa, peptida, mineral, asam lemak, polyunsaturated fatty acids, antioksidan, enzim dan sel hidup (Cristian D et al., 2013). Kandungan kimia terbesar dari Ketumbar yaitu 1,8% minyak atsiri. Penyulingan minyak mengandung 65- 70% dari linalool (coriandrol), yang tergantung pada sumbernya. Kandungan lainnya yaitu Monoterpene hidrokarbon α-pinene, β-pinene, limonene, γ-terpinene, ρ-lymene, borneol, citron wllol, Xmphoe, Geraniol dan Geranylacetate; Hetero-cyclic compounds –pyrazine, pyridine, thiazole, furan, tetrahydrofuran derivatives; Isocoumacin (coriandrin), dihyrocoriandrin, coriandrones A-E, glazonoids; Phthalides-neochidilide, Z-digustilide; Phenolic acids, sterols, dan flavonoid (Wallis, 2005). Komponen ketumbar yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri berperan sebagai antibakteri dan antijamur dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna (De Guzman and Siemonsma, 1999). Adapun komponen terbesar minyak atsiri adalah linalool. Linalool dipercaya memiliki khasiat antioksidan, antianxietas, antibakteri (terutama gram positif) dan juga efek antifungal. Efek antifungi yang pernah dicobakan yaitu pada penyebab dermatomikosis (trichophyton sp.) yang dapat dibunuh sampai 99.5% (Sokovic et al., 2012). Linalool sebagai antifungi berperan dengan cara mengganggu siklus sel pada fase G1 sehingga menyebabkan apoptosis pada sel C.albicans. Linalool mampu menyebabkan penghambatan lebih dari 50% kuman yang dibiakkan dalam tabung percobaan (Zore et al., 2011). Ketumbar memiliki kandungan komponen aktif yaitu vitamin, rasa, peptida, mineral, asam lemak, polyunsaturated fatty acids, antioksidan, enzim dan sel hidup (Gitina, et al., 2013). d. Manfaat Berdasarkan literatur bahwa kandungan senyawa aktif flavonoid banyak manfaat salah satunya yaitu flavonoid dapat digunakan sebagai penurun kolesterol. Dalam tubuh, flavonoid dapat bekerja dengan mengikis endapan kolesterol di dinding pembuluh darah koroner. Dengan terkikisnya kolesterol di pembuluh darah, maka tidak dapat memicu timbulnya penyakit lain yang diakibatkan oleh kolesterol seperti : jantung, stroke, hipertensi. Tanin juga dapat mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah dengan cara mempercepat pembuangan kolesterol melalui feces. Senyawa lain yang dapat berkerja sebagai antikolesterol adalah saponin, Saponin dapat menghambat jumlah trigliserida dalam darah dengan cara menghambat penyerapannya di usus (Gengaihi, 2014). Beberapa penelitian menyatakan bahwa ketumbar memiliki efek farmakologi, diantaranya sebagai diuretik, antioksidan, antikonvulsan, sedatif, antimikroba, antidiabetik, antimutagen serta antihelmintes (Pathak, et al., 2011). Minyak atsiri biji ketumbar telah lama digunakan dalam makanan, wewangian, dan minuman keras industri farmasi sebagai rasa dan karminatif. Dalam pengobatan digunakan sebagai antiseptik, aromatik kuat, stimulan, karminatif, anti-spasmodik, ekspektoran, anti-spasmodik dan diuretik (Claudiu Nicolae et al, 2009). Kandungan flavonoidnya berperan menurunkan kolesterol (Chithra dan Leelamma, 1997), dan sebagai antioksidan (Wangensteen et al., 2004). Biji ketumbar banyak mengandung vitamin. Vitamin yang banyak terkandung dalam biji ketumbar adalah vitamin C dan B. Vitamin C berperan sebagai antioksidan. Antioksidan berperan dalam mencegah dan mengurangi bahaya yang ditimbulkan radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu senyawa yang dapat mengganggu metabolisme tubuh yang berbahaya bagi kesehatan (Wangensteen et al., 2004). Dari hasil penelitian diketahui beberapa khasiat dari ketumbar, diantaranya : aktivitas biologis ketumbar dapat merangsang enzim pencernaan dan peningkatan fungsi hati (Nyakudya et al., 2014). Minyak atsiri pada biji ketumbar juga memiliki sifat antimikroba terhadap spesies patogen seperti Salmonella (Mandal and Mandal, 2015). Pada penelitian lainnya juga ditemukan efektifitas rendaman biji ketumbar terhadap masalah keputihan pada wanita usia subur (WHO, 2014). Komponen aktif pada ketumbar adalah sabinene, myrcene, alfaterpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, psimena, kamfena, dan felandren. Komponen- komponen tersebutlah yang menyebabkan ketumbar memiliki efek yang baik sebagai komponen obat. Dari kajian efektifitas tumbuhan ketumbar ditemukan senyawa flavonoid yang diduga berpotensi menurunkan kolesterol (Al-Snafi, 2016). e. Cara Penggunaan Masyarakat secara empiris memanfaatkan ketumbar sebagai obat jantung yang disebabkan karena kolesterol dengan cara penggunaan yaitu 2 sendok teh atau sama dengan 5 gram C. sativum, 1 gelas air, kemudian air direbus tunggu sampai mendidih kemudian dituangkan kedalam gelas yang berisi C. sativum, dibiarkan selama 15 menit kemudian disaring dan diminum saat masih hangat (Diana et al., 2021).