Anda di halaman 1dari 37

A.

JUDUL PERCOBAAN

: Masker Bahan Alam

B. TUJUAN PERCOBAAN

: Mahasiswa dapat mengetahui proses

pembuatan masker dan kualitas masker yang dihasilkan.


C. TINJAUAN PUSTAKA

1. Masker
Masker adalah sediaan kosmetik untuk perawatan kulit wajah yang
memiliki manfaat yaitu memberi kelembaban, memperbaiki tekstur kulit,
meremajakan kulit, mengencangkan kulit, menutrisi kulit, melembutkan
kulit, membersihkan

pori-pori

kulit,

mencerahkan

warna

kulit,

merilekskan otot-otot wajah dan menyembuhkan jerawat dan bekas


jerawat. Masker mengandung mieral, vitamin, minyak esensial atau ekstrak
buah, dan jika dimanfaatkan untuk mengobati terdapat zat yang dapat
menyembuhkan seperti antibakteri. Efek yang dirasakan dari pengobatan
menggunakan masker wajah yang mengandung zat anti bakteri adalah
revitalisasi, penyembuhan, penyegaran dan dapat menghasilakan manfaat
sementara atau jangka panjang.
Standarisasi masker bubuk secara umum diantaranya: (1) Standar
sediaan masker wajah menurut SNI 16-6070-1999, bentuk sediaan masker
yang digunakan untuk memberikan rasa kencang pada kulit dan efek
membersihkan, (2) Kadar air yang dipersyaratkan secara umum adalah
tidak lebih dari 10% menurut Warsito (2011), (3) Kadar Zink oksida sebesar
maksimum 25 % berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No.
HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011.

Gambar 1 Berbagai macam contoh masker


(Sumber : http://pondokibu.com)

2. Beras
Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya (sekamnya)
yang menjadi dedak kasar. Berasal dari kata weas dalam bahasa Jawa
Kuno, beras dapat membantu melembabkan dan mampu meningkatkan
produksi kolagen kulit yang dapat membantu meningkatkan elastisitas
kulit sehingga kulit terlihat lebih cerah dan tampak lebih muda. Beras
sering

digunakan

sebagai

bahan pembuatan

kosmetik

karena

mengandung gamma oryzanol.

Gambar 2 Struktur Gamma Oryzanol


(Sumber : http://ricebranak.com)
Gamma oryzanol terdapat pada seluruh bagian beras, termasuk pada
bekatul dan produk samping padi lainnya. Kandungan gamma oryzanol
terbesar terdapat pada bekatul, diikuti dengan beras pecah kulit, beras
giling, dan sekam. Gamma oryzanol inilah yang berfungsi sebagai
antioksidan dari bedak dingin. Gamma oryzanol mampu membantu
memperbaharui pigmen melanin dalam kulit dan dapat menangkal sinar
ultraviolet. Beras juga mengandung asam ferulat yang merupakan
antioksidan asam penolik yang dapat melindungi kulit dari berbagai
jenis polutan, peroksida, dan radikal bebas. Komposisi kimia tepung beras
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Komposisi Tepung Beras (per 100 gram bahan)

Gambar 3 Beras
(Sumber : http://octameliapurnamasari.wordpress.com)
3. Kunyit
Tanaman kunyit ini termasuk familia Zingiberaceae. Dan setiap daerah
mempunyai
kunyir(sunda),

nama-nama
temo

yang

berbeda

kuning(madura),

misalnya,

kunir(jateng),

kunit(banjar),

koneh(flores),

kunyi(makasar), alawaha(gorontalo), unin(ambon), garaci (ternate). Kunyit


merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyarakat.
Rimpang kunyit terutama digunakan untuk keperluan dapur (bumbu dan zat
pewarna makanan), kosmetik hingga pengobatan tradisional. Kunyit
(curcuma sp) merupakan tanaman yang mudah di perbanyak dengan stek.
Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu
minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen

dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna


kuning yang di sebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 5060%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein,
fosfor, kalium, besi dan vitamin C.

Gambar 4 Struktur Kurkumin


(Sumber : http://id.wikipedia.org)
Tanaman kunyit berupa semak dan tingginya sekitar 70 cm. Tanaman
ini mempunyai batang semu, akar serabut yang bewarna coklat muda, dan
membentuk rimpang. Daunnya berbentuk lanset memanjang, tulang
daunnya mirip, panggal dan ujungnya meruncing, bewarna hijau pucat,
mempunyai tangkai yang panjang,dan mempunyai panjang sekitar 40 cm,
rimpangnya memanjang berbentuk jari, bewarna kuning, dan sedikit
bersisik. Benih yang digunakan untuk pembudidayaan kunyit berupa
rimpangnya, atau bisa juga menggunakan anak tanaman kunyit yang d
ambil dari rumpun yang sudah ada, kunyit hidup subur di kawasan lapang
dan mendapat cukup sinar matahari. Bagian tanaman kunyit yang di
gunakan sebagai bahan bumbu adalah rimpang dan daunnya. Daun kunyit
biasanya di gunakan untuk memberikan aroma pada masakan dan
rimpangnya di gunakan untuk memberikan warna kuning pada masakkan
seperti rendang, gulai, dan sebagai pembalut ikan dan daging yang dibakar.
Manfaat kunyit antara lain :
a. Kunyit dapat membantu memperlambat penyebaran dan pertumbuhan
tumor
b. Kunyit dapat membantu memperlancar system pencernaan
c. Meringankan gejala rematik
d. Membantu menyembuhkan luka

e. Membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng dan gatal-gatal


f. Dapat mencegah keputihan
g. Dapat menghaluskan kulit
h. Memperlancar dan mengurangi rasa nyeri saat haid

Gambar 5 Kunyit
(Sumber : http://wolipop.detik.com)
4. Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L) merupakan tanaman tropis yang
banyak tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman yang
dipelihara. Tanaman ini banyak digunakan sebagai ramuan obat tradisional
dan sebagai bumbu dalam masakan sehingga para petani banyak yang
membudidayakan

tanaman

kencur

sebagai

hasil

pertanian

yang

diperdagangkan dalam jumlah yang besar. Bagian dari tanaman kencur


yang diperdagangkan adalah buah akar yang tinggal didalam tanah yang
disebut dengan rimpang kencur atau rizoma. Daun kencur berbentuk bulat
lebar, tumbuh mendatar diatas permukaan tanah dengan jumlah daun tiga
sampai empat helai. Permukaan daun sebelah atas berwarna hijau
sedangkan sebelah bawah berwarna hijau pucat. Panjang daun berukuran
10 12 cm dengan lebar 8 10 cm mempunyai sirip daun yang tipis dari
pangkal daun tanpa tulang tulang induk daun yang nyata. Rimpang kencur
terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang cabang dengan induk
rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam putih berair
dengan aroma yang tajam. Rimpang yang masih muda berwarna putih
kekuningan dengan kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang

lebih tua ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih
kekuningan. Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri dari empat
helai daun mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2 3 cm, tidak
bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5 7 cm
berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik menonjol keatas berukuran 1 1,5
cm, tangkai sari berbentk corong pendek. Klasifikasi Kaempferia galanga
L di dalam dunia botani adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermaiophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberoideae
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia .galanga
Kandungan

kimia

rimpang

kencur

telah

dilaporkan

oleh

Afriastini,1990 yaitu (1) etil sinamat, (2) etil p-metoksisinamat, (3) pmetoksistiren, (4) karen (5) borneol, dan (6) parafin.

Gambar 6 Struktur Kimia Kandungan yang Terdapat pada Kencur

Diantara kandungan kimia ini, etil p-metoksisinamat merupakan


komponen utama dari kencur. Tanaman kencur mempunyai kandungan
kimia antara lain minyak atsiri 2,4-2,9% yang terjadi atas etil parametoksi
sinamat (30%). Kamfer, borneol, sineol, penta dekana. Adanya kandungan
etil para metoksi sinamat dalam kencur yang merupakan senyawa turunan
sinamat. Kencur (Kamferia galanga L) adalah salah satu jenis temu-temuan
yang banyak dimanfaatkan oleh rumah tangga dan industri obat maupun
makanan serta minuman dan industri rokok kretek yang memiliki prospek
pasar cukup baik. Kandungan etil pmetoksisinamat (EPMS) didalam
rimpang kencur menjadi bagian yang penting didalam industri kosmetik
karena bermanfaat sebagai bahan pemutih dan juga anti eging atau penuaan
jaringan kulit.

Gambar 7 Kencur
(Sumber : http://www.tanamanobatku.org)
5. Temulawak
Temulawak merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun
berbatang semu. Di daerah Jawa Barat temulawak disebut sebagai koneng
gede sedangkan di Madura disebut sebagai temu lobak. Kawasan IndoMalaysia merupakan tempat dari mana temulawak ini menyebar ke seluruh
dunia. Saat ini tanaman ini selain di AsiaTenggara dapat ditemui pula di
Cina, IndoCina, Bardabos, India, Jepang, Korea, di Amerika Serikat dan
beberapa Negara Eropa.Klasifikasi ilmiah tanaman temulawak adalah
sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae


Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Keluarga : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza.
Tanaman temulawak berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari
1m tetapi kurang dari 2m, berwarna hijau atau coklat gelap. Akar rimpang
terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap. Tiap
batang mempunyai daun 2 9 helai dengan bentuk bundar memanjang
sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang
sampai gelap, panjang daun 31 84 cm dan lebar 10 18 cm, panjang
tangkai daun termasuk helaian 43 80 cm. Perbungaan lateral, tangkai
ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9 23 cm dan lebar 4
6 cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau
sebanding denganmahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu,
panjang 8 13 mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang
keseluruhan 4.5 cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna
putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25
2 cm dan lebar 1cm.
Di Indonesia satu satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang
temulawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59, 64
% zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan
dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat
lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan
nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan, pencegah
kanker, dan anti mikroba. Komponen komponen yang terkandung dalam
temulawak dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu minyak atsiri dan
golongan kurkuminoid. Minyak atsiri atau minyak menguap merupakan

komponen dalam temulawak yang memberikan bau karateristik, sedangkan


kurkuminuid terdiri dari beberapa zat warna kuning.
Beberapa penelitian mengidentifikasi kandungan kimia minyak atsiri
yang terkandung dalam rimpang temulawak. Itokawa (1985 ) melaporkan
adanya empat senyawa seskuiterpenoid bisabolan yaitu: -kurkumen, arturmeron, -atlanto danantorizol. Selanjutnya dibuktikan bahwa ketiga
senyawa tersebut yaitu : -kurkumen, ar-turmeron dan xantorizol,
mempunyai khasiat anti-tumor. Peneliti Ueraha berhasil mengidentifikasi
tujuh senyawa seskuiterpenoid bisabolon dari fraksi larutan klorofom
rimpang temulawak, setelah dideterminasi berdasarkan data spektral,
konversi kimia, dan kristalografi sinar-X. Ketujuh senyawa tersebut adalah
bisacuron, bisacumol, bisacurol, bisacuron epoksida, bisacuron A,
bisacuron B, dan bisacuron. Kandungan kimia minyak atsiri temulawak
Alto-Aromadendre, Atlanton, Bergamoten, -Bisabolol, Bisacumol,
Bisacuron, Bisacuron A, Bisacuron B, Bisacuron C, Bisacuron epoksida,
Borneol, Isoborneol,Kamfen, Kamfor, 1,8 Sineol, Ar-kurkumen, kurkumen, - kurkumen, Kurkufenol , Kurzeren, Kurzerenon, P- Sinem, 2(1,5-Dimetilheks-4-enil) 4 metilfenol, Elemen, Elemen, Elemen,
- Famesen, Furanodienon, Germakonm, Isofuranogermakren, Limonen,
Linalol, Mirsen, - Pinen, - Pinen, Sabinen, -Seskuifelandren, Terpineol, Trisiklen, Turmerol, Ar-turmeron, -Turmeron, -turmeron,
Xantorizol dan Zingiberen.

Gambar 8 Temulawak
(Sumber : http://news.viva.co.id)

6. Temu Giring
Temu giring banyak ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan kecil atau
peladangan dekat rumah penduduk, terutama di kawasan Jawa Timur. Kini,
temu giring sudah banyak diusahakan oleh masyarakat sebagai tanaman
apotik hidup, terutama di pulau Jawa. Sistematika tumbuhan temu giring
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae


Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku

: Zingiberaceae

Marga : Curcuma
Jenis

: Curcuma heyneana Val et van Zijp.

Temu giring merupakan suatu tumbuhan tahunan. Tumbuhan temu


giring memiliki ketinggian mencapai 2 meter. Batang temu giring berwarna
hijau pucat dan tumbuh tegak yang tersusun atas banyak pelepah daun.
Daunnya berbentuk lanset yang melebar. Helaian daunnya tipis, uratnya
kelihatan dan berwarna hijau muda. Bunga temu giring muncul dari bagian
samping batang semu. Pinggiran mahkota bunga berwarna merah. Bunga
ini memiliki daun-daun pelindung yang berujung lancip. Musim bunga
berlangsung dari bulan Agustus sampai bulan Mei tahun berikutnya,
namun paling banyak dijumpai pada bulan September sampai
Desember.Rimpang temu giring tumbuh menyebar di sebelah kiri dan
kanan batang secara memanjang sehingga terlihat kurus atau membengkok
ke bawah. Secara kesuluruhan, rimpang temu giring umumnya tumbuh
mengarah ke bawah dengan percabangan berbentuk persegi. Apabila
rimpang dibelah, akan terlihat daging rimpang berwarna kuning, berbau
khas temu giring. Rimpang bagian samping umumnya memiliki rasa lebih
pahit. Tanaman ini tumbuh pada daerah hingga ketinggian 750 m di atas

permukaan laut. Temu giring dijumpai sebagai tanaman liar di hutan jati
atau di halaman rumah, terutama di tempat yang teduh. Perbanyakan
dilakukan dengan stek rimpang induk atau rimpang cabang yang bertunas.
Kandungan kimia rimpang temu giring antara lain minyak atsiri
dengan komponen utama 8(17),12-labdadiene-15,16-dial, tanin dan
kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksi-kurkumin dan bisdesmetoksi-kurkumin, pati, saponin, dan flavonoid. Secara tradisional
rimpang temu giring mempunyai beberapa khasiatantara lain sebagai obat
luka, obat cacing, obat sakit perut, obat pelangsing, memperbaiki warna
kulit, obat untuk mengatasi perasaan tidak tenang atau cemas, jantung
berdebar-debar, haid tidak teratur, obat rematik, menambah nafsu makan,
meningkatkan stamina, menghaluskan kulit, obat jerawat, obat cacar air
dan obat batuk. Temu giring mengandung senyawa khas kurkumin yang
dapat meningkatkan proliferasi sel T, sehingga kurkumin mempunyai
prospek cukup baik untuk meningkatkan sistem imun.

Gambar 9 Struktur 8(17),12-labda diene-15,16-dial


(Sumber : http://www.google.com/patents/EP1143986A3?cl=en)
7. Susu
Susu memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh
manusia. Berikut ini adalah uraian tentang kandungan penting tersebut:
a. Lemak Susu

Lemak yang terdapat di dalam susu tersusun dari trigliserida yang


merupakan gabungan gliserol dan asam- asam lemak. Dalam lemak susu
terdapat 60- 75% lemak yang bersifat jenuh, 25- 30% lemak yang
bersifat tak jenuh, dan sekitar 4% merupakan lemak polyunsaturated.
Komponen mikro lemak susu antara lain fosfolipid, sterol, tokoferol
(vitamin E), karoten, serta vitamin A dan D.
b. Laktosa
Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat di dalam air susu.
Bentuk ini tidak terdapat di dalam bahan makanan yang lain. Kadar
laktosa di dalam air susu adalah 4.60% dan ditemukan dalam keadaan
larut. Laktosa terbentuk dari dua komponen gula yaitu glukosa dan
galaktosa. Sifat air susu yang sedikit manis ditentukan oleh laktosa.
Kadar laktosa dalam air susu dapat dirusak oleh beberapa janis bakteri
pembentuk asam susu.

Pemberian laktosa dalam susu dapat

menyebabkan gangguan-gangguan perut bagi orang yang tidak tahan


terhadap laktosa. Hal ini disebabkan kurangnya enzim laktase dalam
mukosa usus.
c. Vitamin dan Enzim
Kadar vitamin di dalam air susu tergantung dari jenis makanan yang
diperoleh ternak sapi dan waktu laktasinya. Vitamin yang terlarut
didalam lemak adalah vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Sedangkan vitamin yang larut didalam air susu, tergolong vitamin B
komplek, vitamin C, vitamin A, provitamin A dan vitamin D. Vitamin
yang larut didalam air susu yang terpenting adalah vitamin B1, B2, asam
nikotinat dan asam pantotenat. Bila air susu dipanaskan atau dimasak,
dipasteurisasi atau disterilisasi maka 10-30% vitamin B1 akan hilang,
vitamin C akan hilang 20-60%. Enzim berfungsi untuk mengolah suatu
bahan menjadi bahan lain dengan jalan autolyse. Enzim yang terkenal
adalah peroxydases, reductase, catalase dan phospatase. Dengan adanya
pemanasan, enzim tidak akan berfungsi lagi.

d. Protein
Susu memiliki kadar protein yang tinggi. Kadar protein di dalam air
susu rata-rata 3,20% yang terdiri dari: 2,70% kasein (bahan keju), dan
0,50% albumin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 26,50% dari bahan
kering air susu adalah protein.
e. Globulin
Selain itu, di dalam air susu juga terdapat globulin dalam jumlah
sedikit. Globulin adalah protein yang memiliki fungsi enzimatik yaitu
membantu memicu reaksi kimia di dalam tubuh. Protein di dalam air
susu juga merupakan penentu kualitas air susu sebagai bahan konsumsi.
Albumin ditemukan 5 gram per kg air susu, dalam keadaan larut. Di
dalam pembentukan keju, albumin memisah dalam bentuk whey.
Beberapa hari setelah induk sapi melahirkan, kandungan albumin sangat
tinggi pada air susu dan normal setelah 7 hari. Albumin merupakan
kandungan protein yang diperlukan oleh tubuh. Protein menyediakan
amino yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai pondasi untuk
pembentukan otot. Tetapi tidak semua protein sama. Protein yang
terbesar dalam susu adalah kasein dan whey. Kedua protein susu ini
sama-sama sumber amino esensial yang sempurna, tetapi mereka
berbeda dalam satu aspek yang penting.
1) Kasein : protein utama susu yang lambat dicerna dan jumlahnya
mencapai kurang lebih 80% dari total protein dalam susu. Kasein
terdapat dalam bentuk kasein kalsium yaitu senyawa kompleks dari
kalsium fosfat dan terdapat dalam bentuk partikel-partikel kompleks
koloid yang disebut micelles. Partikel-partikel kasein dalam susu
dapat dipisahkan dengan menambahkan asam atau dengan rennet
kasein (parakasein).

Gambar 10 Kasein
(Sumber : http://www.chemicalbook.com)
2) Wheyprotein : protein dalam susu yang cepat dicerna dan terdapat
dalam bentuk larutan, disebut juga protein serum.

Gambar 11 Bubuk Susu


(Sumber : http://beibboo.blogspot.com)
D. RANCANGAN PERCOBAAN

Skala Laboratorium
1. Alat dan Bahan
a. Seperangkat alat Blender

1 buah

b. Sendok

5 buah

c. Neraca Ohauss

1 buah

d. Saringan

1 buah

e. Wadah plastik

5 buah

f. Plastik Klip

Secukupnya

g. Beras
h. Air
i. Kunyit
j. Kencur

k. Temulawak
l. Temu Giring
m. Susu Coklat
n. Serbuk ZnO
o. Soda Kue
2. Prosedur Percobaan
a. Pembuatan Tepung Beras
Beras 1 Kg
-

Dicuci sampai bersih


Direndam dalam air selama 1 malam
Ditiriskan 3 jam
Digiling sampai halus

Tepung Beras
Basah
-

Dikeringkan selama 2 hari di bawah


sinar matahari
Diayak sehingga mendapatkan butiran
tepung yang halus

Tepung Beras
b. Pembuatan Tepung Kunyit, Kencur, Temulawak dan Temu Giring
Kunyit, Kencur,
Temulawak dan Temu
Giring Kg
-

Dikupas kulitnya
Dicuci
Diiris tipis-tipis
Dikeringkan tetapi tidak
dibawah sinar matahari
langsung hingga kering
Dihaluskan
dengan
menggunakan blender

Tepung Kunyit, Kencur,


Temulawak dan Temu
Giring

c. Pembuatan Masker
-

Pembuatan masker berbahan dasar rimpang dan susu coklat


Tepung Beras 50 g
-

Dimasukkan dalam blender


Ditambahkan tepung rimpang
5g
Ditambahkan 1 g serbuk ZnO
Ditambahkan 0,25 g soda kue
Dicampurkan hingga semua
bahan tercampur rata

Masker dari rimpang


Tepung Beras 15 g
-

Dimasukkan dalam blender


Ditambahkan susu coklat 35 g
Ditambahkan 1 g serbuk ZnO
Ditambahkan 0,25 g soda kue
Dicampurkan hingga semua
bahan tercampur rata

Masker dari susu


coklat

d. Pengujian Organoleptik Masker dan Lulur


Masker berbahan dasar
rimpang dan susu coklat
-

Di uji organoleptik yang


meliputi warna, aroma dan
tekstur

Warna, Aroma dan


tekstur masker

e. Pengujian Kadar Air


Masker rimpang
dan susu coklat
-

Kadar Air

Ditimbang masing-masing 1 g
Dioven pada suhu 100-105oC
selama 3 jam
Didinginkan dalam desikator
Ditimbang berat bahan
Dioven lagi selama 30 menit
sampai
dihasilkan
berat
konstan

Skala Industri

E. HASIL PENGAMATAN

:
Hasil Pengamatan

No.

Prosedur Percobaan

Pembuatan Tepung Beras

Sebelum

Dugaan/Reaksi

Sesudah

Beras : Butiran Beras dicuci : Butiran


putih berbentuk permukaan

besar

lonjong

butiran

Air

berwarna

beras mengkilat
tidak Beras

butiran-butiran
beras lebih lunak
Beras

setelah

digiling : tepung
berwarna putih
Tepung

beras

diayak : butiranbutiran

beras

yang

halus

terpisah dengan
butiran
kasar.

beras Pembuatan
menjadi beras

setelah yang halus

direndam

beras

Kesimpulan

melalui

beras beberapa
yaitu

tepung

proses

perendaman,

penggilingan
pengeringan.

dan

Pembuatan Tepung Kunyit, Kencur, Temulawak dan


Temu Giring
Kunyit

: Rimpang

rimpang

dikupas

berwarna
jingga
Kencur

dan diperoleh

tepung

dari rimpang

melalui

dicuci : rimpang penghalusan

beberapa

proses

bersih

yaitu pemanasan dan

rimpang kering

: Rimpang diiris:

rimpang

lembaran-

berwarna putih

lembaran

Temulawak

Tepung rimpang Pembuatan

: rimpang

rimpang

Rimpang

berwarna

dikeringkan

jingga

lembaran

Temu Giring : rimpang kering


rimpang

Lembaran

berwarna putih

rimpang
dihaluskan
serbuk rimpang
- Kunyit:
berwarna
jingga

penghalusan.

- Kencur

berwarna
kuning
kecoklatan
- Temulawak

berwarna
jingga
- Temu Giring :
berwarna
kuning
kecoklatan
3

Pembuatan Masker
Tepung Beras : Tepung beras + Pencampuran

Masker dibuat dari

serbuk berwana serbuk rimpang bahan-bahan

tepung rimpang dan

putih

kunyit + ZnO + lebih rata dengan tepung beras serta

Serbuk

soda

rimpang :

Serbuk

- Kunyit:

berwarna kuning

kue

: menggunakan

berwarna

Tepung beras +

jingga

serbuk rimpang
kencur + ZnO +

blender

penambahan
dan soda kue

ZnO

- Kencur

: soda

kue

berwarna

Serbuk

kuning

berwarna putih

kecoklatan

Tepung beras +

- Temulawak : serbuk rimpang


berwarna

temulawak

kuning

ZnO + soda kue

- Temu Giring : :

Serbuk

berwarna

berwarna kuning

kuning

Tepung beras +

kecoklatan

serbuk rimpang

Susu coklat : temu giring +


serbuk

ZnO + soda kue

berwarna

coklat

berwarna putih

Serbuk

ZnO : serbuk Tepung beras +


putih
Soda

susu coklat +
kue

: ZnO + soda kue

serbuk

berwarna putih

berwarna coklat
muda

Serbuk

Pengujian Organoleptik Masker


Masker

Skor masker:

Kategori

Masker

rimpang :

Kunyit: 81

penilaian:

kencur, temulawak,

- Kunyit:

Kencur: 83

0-26

berwarna

Temulawak: 82

baik

kuning

Temu giring : 75 26-50

- Kencur

: Susu coklat :99

kurang susu

kunyit,

coklat

dan

pembanding
:

cukup termasuk

baik

kategori
baik

pada
sangat

berwarna

Masker

51-75 : baik

putih

pembading: 78

76-100 : sangat masker temu giring

- Temulawak :
berwarna
kuning
- Temu Giring :
berwarna
putih
Susu coklat :
serbuk
berwarna
coklat

baik

termasuk
baik.

sedangkan

kategori

Pengujian Kadar Air


Tepung Beras : Kadar air :

Kadar air pada

Kadar

serbuk berwana Kunyit : 5 %

setiap bahan < 10

didapatkan

putih

Kencur : 6,67 %

masing-masing

Serbuk

Temulawak :

masker

rimpang :

4,28 %

kunyit 5 %, kencur

- Kunyit:

Temu giring : .

6.76 %, temulawak

berwarna

5%

4,28 %, temu giring

jingga

Susu coklat : 5

5 % dan susu coklat

- Kencur

: %

berwarna
kuning
kecoklatan
- Temulawak :
berwarna
kuning
- Temu Giring :
berwarna
kuning
kecoklatan

5 %.

air

yang
pada

adalah

Susu coklat :
serbuk
berwarna
coklat

F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN :


Proses pembuatan masker melalui beberapa proses yakni pembuatan
tepung beras, pembuatan tepung rimpang, pencampuran bahan-bahan dan
pengemasan. Selain itu, untuk mengetahui kualitas bahan dilakukan pengujian
organoleptik dan kadar air yang terdapat pada bahan.
Proses pertama adalah pembuatan tepung beras. Beras ditimbang
sebanyak 1 kg kemudian dicuci dengan air sampai bersih. Pencucian beras
dilakukan agar sisa ampas dari penggilingan padi dapat hilang. Setelah beras
bersih, direndam selama 1 malam agar beras lebih lunak sehingga dapat digiling
dengan mudah dan kemudian ditiriskan selama 3 jam. Lalu beras digiling
sampai halus dan menjadi tepung. Kemudian tepung beras dikeringkan selama
2 hari dibawah sinar matahari karena beras yang sudah digiling menjadi tepung
masih basah sehingga kadar air masih tinggi. Kadar air yang tinggi dapat
memicu tumbuhnya berbagai mikroorganisme patogen yang dapat merusak
kandungan yang terdapat pada beras. Setelah tepung benar-benar kering, tepung
diayak agar mendapatkan tepung beras yang benar-benar halus. Tepung beras
yang didapatkan berwarna putih. Pemilihan beras dalam pembuatan masker dan
lulur didasarkan pada senyawa yang terdapat pada beras yakni gamma oryzanol
dan

asam

ferulat.

Senyawa

gamma

oryzanol

mampu

membantu

memperbaharui pigmen melanin dalam kulit dan dapat menangkal sinar


ultraviolet sedangkan asam ferulat yang merupakan antioksidan asam penolik
yang dapat melindungi kulit dari berbagai jenis polutan, peroksida, dan
radikal bebas.
Proses yang kedua adalah pembuatan tepung kunyit, kencur, temulawak
dan temu giring. Rimpang-rimpang yang terdiri dari kunyit, kencur, temulawak
dan temu giring ditimbang sebanyak Kg. Masing-masing rimpang dikupas
dan dicuci bersih dengan menggunakan air. Setelah itu, rimpang diiris tipistipis dan dijemur tetapi tidak dibawah sinar matahari langsung hingga kering.
Penjemuran tersebut bertujuan agar senyawa yang memiliki titik leleh rendah
pada rimpang tidak mudah menguap. Setelah kering, masing-masing rimpang

dihaluskan dengan menggunakan blender. Tepung rimpang yang dihasilkan


untuk rimpang kunyit berwarna jingga, kencur berwarna kuning kecoklatan,
temulawak berwarna jingga dan temu giring berwarna kuning kecoklatan.
Rimpang-rimpang yang digunakan memiliki senyawa yang bermanfaat pada
kulit. Kunyit, temulawak dan temu giring bermanfaat dalam mengobati jerawat
karena senyawa kurkumin yang dikandung. Kencur memiliki senyawa etil pmetoksisinamat bermanfaat sebagai sebagai bahan pemutih dan juga anti aging
atau penuaan jaringan kulit.
Proses pertama dan kedua merupakan proses persiapan bahan. Setelah
semua bahan telah siap dilanjutkan pada proses ketiga. Proses ketiga adalah
pembuatan masker yang terdiri dari 2 jenis yakni masker adalah masker terbuat
dari rimpang dan susu coklat. Tepung beras sebanyak 50 gram ditimbang dan
dimasukkan ke dalam blender. Kemudian ditambahkan tepung rimpang
sebanyak 5 gram. Apabila ingin membuat masker dari rimpang kunyit maka
rimpang yang ditambahkan adalah tepung kunyit, bila masker dan lulur kencur
maka ditambahkan adalah tepung kencur, bila masker dan lulur temulawak
maka ditambahkan adalah tepung temulawak dan bila masker temu giring maka
ditambahkan adalah tepung temu giring. Setelah itu ditambahkan serbuk ZnO
1 gram dan soda kue 0,25 gram. Penambahan serbuk ZnO bertujuan supaya
masker yang dipakai melekat lebih lama pada wajah maupun tubuh. Sedangkan,
penambahan soda kue bertujuan untuk memaksimalkan kerja masker.
Kemudian dicampur dengan menggunakan blender sampai tercampur rata
sehingga masker sudah dapat digunakan. Lulur kunyit berwarna kuning, kencur
berwarna putih, temulawak berwarna kuning dan temu giring berwarna putih.
Proses selanjutnya adalah pembuatan masker susu coklat. Tepung beras
sebanyak 15 gram ditimbang dan dimasukkan ke dalam blender. Kemudian
ditambahkan susu coklat sebanyak 35 gram. Setelah itu ditambahkan serbuk
ZnO 1 gram dan soda kue 0,25 gram. Kemudian dicampur dengan
menggunakan blender sampai tercampur rata sehingga masker susu coklat

sudah dapat digunakan. Masker coklat tersebut berwarna coklat muda. Susu
memiliki senyawa kasein yang bermanfaat untuk menghaluskan wajah.
Proses pembuatan Masker Bahan Alam telah dilakukan, selanjutnya
adalah pengujian organoleptik masker untuk mengetahui kualitas dari masker
yang diproduksi. Masker Bahan Alam yang diproduksi diuji organoleptik
meliputi warna, aroma dan tekstur dengan masker pembanding yang beredar di
supermarket yakni masker Mustika Ratu Bengkoang. Metode uji
organoleptik menggunakan angket penilaian produk dari koresponden dan
membandingkannya dengan masker pembanding. Koresponden diminta untuk
mengisi kolom angket yang telah disediakan dengan ketentuan sebagai berikut
:
a. Warna
1 = kurang menarik, warna tidak disukai koresponden
2 = cukup menarik, warna cukup disukai koresponden
3 = menarik, warna disukai koresponden
4 = sangat menarik, warna sangat disukai koresponden
b. Tekstur
1 = kasar, tekstur terasa kasar pada tangan koresponden
2 = cukup halus, tekstur terasa cukup halus tetapi masih ada butiran kasar
pada tangan koresponden
3 = halus, tekstur terasa halus pada tangan koresponden
4 = sangat halus, tekstur terasa sangat halus pada tangan koresponden
c. Aroma
1 = tidak harum, aroma tidak disukai koresponden
2 = cukup harum, aroma cukup disukai koresponden
3 = harum, aroma disukai koresponden
4 = sangat harum, aroma sangat disukai koresponden

Tabel 2 Kategori Penilaian


Nilai

Rentang jumlah poin

Kategori

0-25

Kurang baik

26-50

Cukup baik

51-75

Baik

76-100

Sangat baik

Kami memberikan angket pada 10 orang koresponden, dimana


koresponden memberikan penilaian pada produk masker. Setelah dilakukan
pengisian angket, dilakukan rekpitulasi terhadap poin yang telah didapat dari
10 koresponden produk Masker Bahan Alam serta Masker Pembanding.
Dengan metode angket kita dapat mengetahui kelayakan Masker Bahan Alam
dimata masyarakat. Data disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3 Data uji organoleptik
Jenis Masker
No

Nama
Koresponden

Parameter

Kunyit Kencur Temu

Temu Susu

Pem

Lawak giring Coklat ban

Total

ding
1

Koresponden Warna

13

Tekstur

14

Aroma

14

Koresponden Warna

II

Tekstur

13

Aroma

14

Koresponden Warna

14

III

Tekstur

12

Aroma

13

Koresponden Warna

14

IV

14

Tekstur

10

Aroma

14

Koresponden Warna

14

Tekstur

12

Aroma

13

Koresponden Warna

13

VI

Tekstur

Aroma

Koresponden Warna

15

VII

Tekstur

17

Aroma

15

Koresponden Warna

18

VIII

Tekstur

17

Aroma

15

Koresponden Warna

17

IX

Tekstur

18

Aroma

17

Koresponden Warna

13

Tekstur

17

Aroma

14

83

82

75

99

78

514

Total 81

Berdasarkan tabel 3 didapatkan skor total dari penilaian angket masker.


Masker kunyit, kencur, temulawak dan coklat termasuk kategori sangat baik
karena pada rentang 76-100. Masker temu giring termasuk kategori baik
karena skor yang didapatkan terletak pada rentang 51-75. Masker pembanding
termasuk kategori sangat baik karena terletak pada rentang 76-100.
Berdasarkan skor yang didapatkan masker yang kami produksi mampu bersaing
dengan masker pembanding karena sama-sama disukai oleh koresponden.
Hanya masker temu giring yang kalah dengan masker pembanding karena skor

yang dibawah masker pembanding. Hal ini disebabkan karena rimpang temu
giring yang kurang dikenal masyarakat serta aroma dan warna kalah dengan
masker yang lain.
Selanjutnya adalah pengujian kadar air. Kadar air masing-masing produk
masker terlihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3 Kadar air masker
No

Berat

Bahan

Kadar Air

Kunyit

0,9 g

0,8 g

Tetap

5%

Kencur

0,8 g

0,6 g

Tetap

6,67 %

Temulawak

0,8 g

0,7 g

Tetap

4,28 %

Temu giring

0,9 g

0,8 g

Tetap

5%

Susu coklat

0,8 g

0,8 g

Tetap

5%

Pada tabel 3 terlihat bahwa kadar air didapatkan kurang dari 10 % sehingga
dapat dikatakan masker yang kami produksi sesuai dengan kadar masker yang
ditentukan yakni kurang dari 10 % dan awet karena mikroba tidak dapat hidup
pada kadar kurang dari 10 %.
Kualitas masker produksi dapat dikatakan baik bagi konsumen apabila
sesuai dengan standar yang ditetapkan yakni: (1) Standar sediaan masker wajah
menurut SNI 16-6070-1999, bentuk sediaan masker yang digunakan untuk
memberikan rasa kencang pada kulit dan efek membersihkan, (2) Kadar air
yang dipersyaratkan secara umum adalah tidak lebih dari 10% menurut Warsito
(2011), (3) Kadar Zink oksida sebesar maksimum 25 % berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011.
Masker yang kami diproduksi dapat membersihkan wajah karena mengandung
antioksidan yang dapat mengangkat sel kulit mati, kadar air yang terkandung
<10% dan ZnO yang digunakan kurang dari 25% yakni hanya 1 gram 1 kali
produksi.

G. KESIMPULAN

Proses pembuatan masker dan lulur melalui beberapa proses yaitu


pembuatan tepung beras dan rimpang, pencampuran beberapa bahan dan
pengemasan. Pada penilaian organoleptik, koresponden menilai bahwa produk
yang kami hasilkan mampu bersaing dengan masker yang sudah beredar karena
sama-sama disukai oleh korespoden. Hal tersebut didasarkan pada skor yang
didapatkan melebihi masker pembanding. Serta masker yang kami produksi
dapat disimpan pada waktu yang lama karena kadar air masker kurang dari 10
%.
H. SARAN

Kami menyarankan bahwa pada penggunaan masker sebaiknya ditambah


dengan air hangat atau air mawar.
I. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. __. Cara membuat masker kunyit untuk kecantikan wajah.


http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/cara-membuat-maskerkunyit-untuk-kecantikan-wajah.html ( diakses pada 2 Desember 2014)
Anonim. __. Khasiat kencur. http://www.sitkes.com/khasiat-kencur.html
(diakses pada 2 Desember 2014)
Anonim. 2013. Manfaat kunyit untuk kesehatan, kecantikan wajah dan kulit.
http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2013/11/manfaat-kunyit-untukkesehatan.html (diakses pada 2 Desember 2014)
Anonim.2012.

Susu

dan

Segala

Kandungannya

yang

Bermanfaat.

http://artikelteknikkimia.blogspot.com (diakses 20 Desember 2014)


Bangun,

Robijanto.2011.

Semi

Sintesis

N,N-Bis(2-Hidroksietil)-3-(4-

Metoksifenil) Akrilamida Dari Etil P-Metoksisinamat Hasil Isolasi


Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga, L) Melalui Amidasi Dengan
Dietanolami[skripsi].Medan: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Sumatera Utara.

Irawati, Leny.2013. Pengaruh Komposisi Masker Kulit Buah Manggis


(Garcinia Mangostana L) Dan Pati Bengkuang Terhadap Hasil
Penyembuhan Jerawat Pada Kulit Wajah Berminyak. Jurnal Tata Rias
UNESA, 02 (2).40-48.
Maddolangan, Naatri Marttatiwi. 2014. Pengaruh Perbandingan Tepung Beras
dan Air Rebusan Daun Pepaya Terhadap Hasil Penggunaan Bedak Dingin
Untuk Kulit Wajah Berminyak. Jurnal Tata Rias UNESA, 03 (1),131-138.
Menti A S,2011. Energi dan Protein Dari Konsumsi Raskin Terhadap
Kecukupan Gigi Keluarga di Desa Mardingding Kecamatan Silimakuta
Kabupaten Simalungun Tahun 2009[skripsi].Medan: Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
Rahmi, Eldiza Puji. 2011. Efek Imunomodulator Ekstrak Rimpang Temu Giring
(Curcuma Heyneana Val. Et Van Zijp.) Terhadap Respon Hipersensitivitas
Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan[skripsi].Medan:
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera
Utara.
Srivita, Efi, Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Temulawak
(Curcuma xanthoriza Roxb) Dengan Gas Kromatografi - Spektrometer
Massa (GCMS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri 2013[skripsi].Medan:
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera
Utara.

J.

LAMPIRAN
1. Dokumentasi

No.
1

Gambar

Keterangan

Proses pembuatan tepung dari rimpang


kunyit, kencur, temulawak dan temu giring

Rimpang kunyit, kencur,


temulawak dan
temugiring

Pemotongan
Rimpang diiris tipis-tipis

Pengeringan

Setelah diiris, rimpang


dijemur tetapi tidak di
bawah matahari langsung

Penghalusan`
Rimpang yang sudah
kering dihaluskan dengan
menggunakan blender

Proses pembuatan lulur


Penimbangan bahan

Bahan-bahan yang sudah


dihaluskan ditimbang
sesuai dengan prosedur

Pencampuran bahan
Bahan-bahan yang sudah
ditimbang dicampur
dengan ZnO dan soda
kue lalu diblender

Pengujian kadar air


Penimbangan bahan

Bahan-bahan ditimbang

Pengovenan
Bahan-bahan dioven pada
suhu 100-105oC

Pengemasan produk
Masing-masing lulur
dikemas dalam plastik
cetik sebanyak 20 gram

2. Perhitungan kadar air


No

Bahan

Berat

Kadar Air

Kunyit

0,9 g

0,8 g

tetap

5%

Kencur

0,8 g

0,6 g

tetap

6,67 %

Temulawak

0,8 g

0,7 g

tetap

4,28 %

Temu giring

0,9 g

0,8 g

tetap

5%

Susu coklat

0,8 g

0,8 g

tetap

5%

Keterangan *):

%=
,

%=

100 % = 5 %

%=

100 % = 6,67 %

%=

100 % = 4,28 %

,
,

%=
%=

100 %

,
,
,

100 % = 5 %
100 % = 5 %

Anda mungkin juga menyukai